Judul: Friendzone: Lempar Kode, Sembunyi Hati
Penulis: Alnira
Penyunting: Tim Editor Fiksi
Desain sampul: Aqsho Zulhida
Penerbit: Grasindo
Terbit: April 2018
Tebal buku: 310 halaman
ISBN: 9786024528423
Nilai: 4/5
Ini kali pertama saya membaca karya dari seorang Alnira yang menurut data profilnya sudah menerbitkan delapan judul novel, termasuk yang ini. Penulis baru (atau bukan baru-baru banget) yang produktif sekali ternyata.
Lagi, saya membaca novel roman yang tema utamanya friendzone. Permasalahan temanya seputar kebimbangan merubah status teman ke pacar. Tokoh utamanya Dira dan Ransi. Mereka bagian dari sekumpulan pertemanan sejak SMA: Angga, Maya, Wisnu, Okta. Dira sadar kalau dia suka Ransi yang suka ngasih kode romantis. Sayangnya si Ransi nggak pernah terus terang dan hanya main kode-kodean. Pernah Dira iseng menegaskan maksud Ransi, eh malah dikatain kegeeran. Berikutnya dia malas bahas kepastian. Dan si Ransi masih nggak berubah. Dalam permasalahan roman ini Dira yang lebih banyak makan hati.
Subkonflik lainnya, Maya suka Angga, tapi Angga jadiannya sama Okta. Wisnu suka Maya, Mayanya pacaran sama yang lain. Subkonflik yang cukup ampuh mempermanis konflik utamanya biar nggak jadi membosankan. Eh, tapi membaca konflik utamanya aja nggak bakal bosan. Jaminan. Malah seru.
Ini kali pertama saya membaca karya dari seorang Alnira yang menurut data profilnya sudah menerbitkan delapan judul novel, termasuk yang ini. Penulis baru (atau bukan baru-baru banget) yang produktif sekali ternyata.
Lagi, saya membaca novel roman yang tema utamanya friendzone. Permasalahan temanya seputar kebimbangan merubah status teman ke pacar. Tokoh utamanya Dira dan Ransi. Mereka bagian dari sekumpulan pertemanan sejak SMA: Angga, Maya, Wisnu, Okta. Dira sadar kalau dia suka Ransi yang suka ngasih kode romantis. Sayangnya si Ransi nggak pernah terus terang dan hanya main kode-kodean. Pernah Dira iseng menegaskan maksud Ransi, eh malah dikatain kegeeran. Berikutnya dia malas bahas kepastian. Dan si Ransi masih nggak berubah. Dalam permasalahan roman ini Dira yang lebih banyak makan hati.
Subkonflik lainnya, Maya suka Angga, tapi Angga jadiannya sama Okta. Wisnu suka Maya, Mayanya pacaran sama yang lain. Subkonflik yang cukup ampuh mempermanis konflik utamanya biar nggak jadi membosankan. Eh, tapi membaca konflik utamanya aja nggak bakal bosan. Jaminan. Malah seru.
Berikut catatan yang saya bikin setelah membaca tuntas bukunya:
Saya ngiri sama pertemanan mereka yang solid. Walau setelah mereka beranjak dewasa, mereka masih menyempatkan diri berkabar dan berkumpul untuk update keadaan terbaru. Ah, pokoknya beda banget sama saya dan sahabat-sahabat SMA yang kemudian sibuk dengan dunia masing-masing.
Saya mendapatkan pelajaran penting tentang cara memperhatikan perempuan hingga apa saja yang mesti dipersiapkan untuk menghalalkannya. Dewasa banget pesan moralnya.
Banyak prinsip hidup dari masing-masing tokoh yang bisa dipetik. Cukup untuk menjadi pengingat dalam hal kebaikan.
Pengen banyak berkomentar tapi mendadak kaku. Jadi, saya sudahi saja dulu. Semoga saya punya kesempatan membaca buku karya Alnira lainnya.