September 28, 2016

Wishful Wednesday: Mengenal Nabi Muhammad Lewat Novel

Selamat hari Rabu!
Selamat Wishful Wednesday!

Seperti biasa ya, setiap hari Rabu, saya InsyaAllah akan mem-posting buku yang sedang diinginkan. Ternyata dengan menuliskannya, ini seperti doa. Kapan kesempatan itu datang, harapan itu akan terkabul. Saya mengalaminya sendiri. Jadi untuk yang lain, jangan berkecil hati. Dengan lebih banyak menuliskan, itu artinya kita sedang berdoa lebih banyak. Jangan pula menyerah ya untuk memelihara harapan. :)

Saya mau berterima kasih kepada PerpusKecil karena buku wish list saya di Wishful Wednesday: Happy Anniversary PerpusKecil sudah tiba dengan selamat. Paketnya terdiri dari 2 buku: Milea by Pidi Baiq dan Roma by Pia Devina, sesuai yang saya mau.

Nah, mau tau buku apa yang sedang saya inginkan kali ini? 

Buku MUHAMMAD; Lelaki Penggenggam Hujan


Sebelumnya, saya sudah menyelesaikan baca buku Sewindu karya Tasaro GK. Dan di dalam buku ini diceritakan bagaimana susahnya penulis menuliskan buku mengenai Nabi Muhammad, yang akhirnya diberi judul Muhammad; Lelaki Penggenggam Hujan, dalam format fiksi. Menurut ceritanya, banyak sekali hujatan dan makian pada proses pembuatan buku tersebut. Dan saya sangat ingin membaca  buku ini karena mau mengenal Nabi Muhammad dalam konteks yang berbeda. Sebelumnya, saya pernah membaca buku serupa, biografi Nabi Muhammad. Mungkin dengan format lain, saya bisa semakin mengenal Nabi Muhammad dengan pemahaman yang berbeda.


Itu dia buku yang saya inginkan untuk minggu ini. Semoga saja saya cepat berjodoh untuk segera membaca buku tersebut. Amin :) :)

Buku apa yang masuk wish list kalian sekarang? Kalau mau ikutan posting wishful wednesday, silakan mampir di blog PerpusKecil ya. Ada kok aturannya di situ. Akhir kata, selamat ber-wishful wednesday!

September 26, 2016

[Resensi] Sewindu - Tasaro GK

Setelah membaca buku Sewindu ini, saya banyak belajar mengenai menjadi pria dewasa. Terutama pada bagian tanggung jawab. Seorang pria dewasa, sudah bukan waktunya mementingkan kesenangan egonya sendiri. Ada banyak bentuk tanggung jawab yang harus ditunaikan kepada istri, keluarga mertua, keluarga sendiri, anak, atasan, rekan kerja, sahabat, dan tetangga. Tidak ada sekolah yang mengajarkan itu semua. Terima kasih, Taufik Saptoto Rohadi, atas curhatnya yang menginspirasi dan mencerahkan.

Judul: Sewindu
Penulis: Tasaro GK
Editor: A. Mellyora
Proofreader: Hartanto
Desain sampul dan isi: Rendra TH
Penata letak isi: Diyantomo
Ilustrator: Bayu
Penerbit: Metagraf, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Terbit: Maret 2013
Tebal buku: x + 382 halaman
ISBN: 9786029212785
Harga: Rp82.000

8 tahun sejak ia menikah, rentang waktu itu pula yang ia rekam melalui buku ini. Dimulai dari kehidupan awal pernikahan yang masih menumpang di rumah mertua, hingga ia mewujudkan mimpi besarnya menjadi orang yang berguna bagi banyak umat. Banyak sekali episode-episode yang dilewati dan direnungkan hikmahnya dengan seksama. Beruntunglah pembaca yang menyempatkan membaca buku ini, sebab kita diingatkan terlebih dahulu oleh penulis mengenai kehidupan setelah menikah, sebelum merasakan kagetnya memangku tanggung jawab keluarga.

Buku Sewindu ini saya kategorikan sebagai buku non-fiksi. Cerita di dalamnya merupakan pengalaman penulis sendiri menjalani kehidupan setelah menikah hingga hari-harinya menjadi seorang penulis. Akan ditemukan kegetiran, kegundahan, keresahan, dan suka duka kehidupan pasangan suami istri baru.

Awal-awal buku akan diceritakan mengenai sulitnya kondisi ekonomi bagi pasangan tadi. Membaca bagian ini, saya menyadari, ternyata lebih baik mempersiapkan materi sebelum berani memindah tanggung jawab seorang ayah dari seorang perempuan ke tangan kita. Saya jadi ingat pesan mengenai kondisi ini; Istri yang baik akan ikhlas ikut sengsara bersama suami. Suami yang baik tidak akan membiarkan istrinya sengsara.

Banyak sekali momen-momen yang diceritakan penulis. Kejadian kekurangan air bersih, kejadian istri mau melahirkan, kejadian kepenulisan, kejadian belajar ngaji, kejadian memahami anak yang pertumbuhannya terlambat, dan masih banyak lagi cerita yang lain. Yang paling berkesan tentu saja mengenai meninggalnya Ummi dari penulis dan Mimih dari istrinya. Saya sampai menangis membaca bagian ini. Saya jadi merasa belum siap kehilangan Bapak Ibu kelak.


Keunggulan Tasaro tentu saja dari kalimat-kalimat yang disusunnya sangat sederhana dan mengalir. Sehingga untuk menyelesaikan buku ini tidak membuat saya bosan. Selain tema buku mengenai keseharian suami istri yang ringan dan mudah dipahami, ilustrasi berwarna yang disisipkan di buku ini juga memikat.

Buku ini sangat bermanfaat bagi pasangan muda yang akan menginjak fase hidup yang baru; pernikahan. Atau berguna sebagai cerminan bagi mereka yang sudah menikah dan memiliki anak. Akhirnya, rating saya berikan sebesar 3 poin dari 5 poin.




Catatan.
  • Melakukan hal-hal bersahaja yang dengan itu kata cinta yang terucapkan tanpa kata-kata. [Hal. 44]
  • Cinta adalah habis-habisan memberikan yang terbaik untuk anaknya. [Hal. 73]
  • Ternyata, ada waktunya, cinta harus dikatakan, harus diungkapkan. Bahkan, jika itu berarti keluarnya air mata. [Hal. 78]
  • Setiap kelahiran anak manusia membutuhkan perjuangan luar biasa seorang perempuan yang menjadi ibunya.Cukuplah dengan itu dia mesti dihormati dan dicintai. [Hal. 214]
  • Melangkah terus, meskipun satu dua ayunan, pada akhirnya akan sampai ke tempat tujuan. [Hal. 315]
  • Masa lalu adalah lembaran terbuka yang hanya perlu dibuka untuk mengambil kebaikan-kebaikan  darinya. [Hal. 360]

September 24, 2016

[Intermeso] Penulis Favorit


Membaca buku menjadi hobi yang membanggakan. Banyak sekali kebaikan menekuni hobi yang satu ini. Salah satunya mengasah kepekaan perasaan. Dengan banyak membaca alur cerita, berbagai genre, pembaca buku dibawa memahami banyak kondisi hidup dengan sudut pandang baru. Satu cerita ketika dibaca hari ini dengan satu sudut pandang, akan berbeda sudut pandang ketika dibaca pada waktu yang lain. Ini yang membuat pembaca mengalami banyak pengalaman dari cerita yang dibacanya.

Akhir-akhir ini banyak buku yang terbit di Indonesia. Apalagi kehadiran aplikasi Wattpad, ikut menyumbangkan bermunculan karya baru dari penulis-penulis baru dengan label ‘sudah dibaca jutaan pembaca’. Maka, jumlah penulis pun ikut meningkat.

Dari sekian banyak jumlah penulis, tentu saja ada yang menjadi favorit. Alasannya, gaya menulis atau ide cerita yang bagus, membuat nama penulis tersebut sangat berkesan. Saya sebagai salah satu pembaca buku memiliki beberapa nama penulis yang berkesan.


Agung Rusmana
Penulis ini sudah menerbitkan dua judul novel, Malaikat dan Tiga. Kedua buku tersebut sudah saya baca dan saya menyukainya. Yang membuat saya terkesan karena ide cerita yang ditawarkan sangat out of the box. Ditambah penyampaian ceritanya yang sangat mengalir dan lugas. Tidak heran banyak umpatan dan kata-kata kasar yang dia ungkapkan untuk menunjang cerita.

Adhitya Mulya
Berkat bukunya yang berjudul Sabtu Bersama Bapak, saya memasukkan nama beliau menjadi penulis favorit. Ide ceritanya sangat sederhana dan disampaikan dengan diksi yang sederhana juga. Ini yang membuat buku Sabtu Bersama Bapak sangat menyentuh dan menghangatkan hati. Keunggulan lainnya, pesan yang disampaikan penulis melalui tokoh Bapak kepada kedua anaknya, Satya dan Cakra, bisa 
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh siapa pun.


Dewi Lestari
Melalui serial Supernova, saya berkenalan dengan penulis ini. Ada 6 judul menggenapi serialnya; Ksatria, Puteri danBintang Jatuh, Akar, Petir, Partikel, Gelombang, dan Inteligensi Embun Pagi. Hanya buku pertama hingga keempat yang sudah saya. Buku berikutnya saya tidak mengikuti karena merasa sangat berat mengikuti ceritanya. Yang membuat saya terkesan pada serial ini terletak pada banyak fakta ilmiah yang diungkapkan. Sedikit dibumbui pendapat pribadi penulisnya, buku ini tidak serta-merta bisa diiyakan mengenai fakta ilmiah tadi. Buat saya buku ini sangat cerdas.


Anna Triana
Tokoh Abim yang diceritakan penulis di novel My Pre-wedding Blues mengesankan saya. Kekonyolan dan keromantisan pada waktu bersamaan mengajarkan saya untuk menjadi diri sendiri. Gaya menulis cerita dia sangat enak. Tema menjelang pernikahan di novel tersebut membuat saya memahami perasaan tokoh utama menghadapi fase hidup yang Insya Allah akan dialami oleh siapa saja.
Memberi gelar sebagai penulis favorit bisa diukur dari banyak sisi dan setiap orang sebagai pembaca pasti berbeda-beda. Bisa karena ide cerita, penokohan, gaya menulis atau pesan bukunya. Yang pasti, penulis favorit selalu mengesankan pembacanya.

Lalu, siapakah penulis favorit kalian dan mengapa?

September 19, 2016

[Resensi] Senja Di Langit Ceko - Kirana Kejora

Setelah membaca tuntas Senja di Langit Ceko, justru muncul pertanyaan ‘kenapa?’. Penulis sengaja sekali merusak mood pembaca yang begitu hanyut dengan detail negara Ceko yang indah sekali dan suasana romantis ala Senja-Saujana, dengan ending cerita yang menohok. Ini tidak adil bagi kami para pembaca. Namun, ketidakadilan ini jadi prestasi penulis menghipnotis pembaca lewat cerita yang dibuatnya.

Judul: Senja di Langit Ceko
Penulis: Kirana Kejora
Cover: ANS
Layout: Rio Maykha
Editor: Agus Mutaram
Penerbit: Dua Media
Terbit: 2016
Tebal buku: 290 halaman
ISBN: 9786027270718
Harga: Rp65.000

Dua orang keras kepala, dua orang cerdas, yang awalnya sering debat kusir akhirnya memutuskan menikah. Sejarah mengenai kehilangan orang tua menjadi perantara keduanya untuk bersatu. Dan setelah menikah, mereka melakukan bulan madu ke negara Ceko. Senja menikmati perjalanannya. Saujana membawa pula misi mencari ayahnya yang hilang di kota itu. Perjalanan super romantis suami istri itu harus menjadi lara ketika takdir yang bicara. Ada apa dengan Senja dan Saujana?

Saya menyesal mengabaikan novel ini dari sejak saya menerimanya. Salah penulis juga, kenapa awal novel diceritakan debat kusir dua orang cerdas yang kata-katanya susah dipahami. Rasa yang saya temukan setelah melanjutkan baca, cukup tercekat dan dada merasa hangat. Ternyata dua orang cerdas itu hanya sedang jaga harga diri.

Ide cerita yang menyatukan dua orang keras kepala terus bulan madu di negara indah, sempat membuat saya pesimis. Jangan salah, hasil tangan penulis membuat ide itu briliant berkat detail negara Ceko yang indah yang dinarasikan dengan sangat rinci. Klasik, romantis, bersejarah, dingin, salju, berpadu menghanyutkan imajinasi. Ditambah, pembaca akan jadi lebih tahu mengenai negara Ceko berkat membaca novel ini yang sarat informasi sejarahnya.

Klimaks konflik akan ditemukan di akhir-akhir buku. Kejutan yang cukup tidak terduga dan tidak terlacak sebelumnya, membawa novel ini sedikit lebih menyenangkan. Sebab pada bagian akhir-akhir novel ini, pembaca akan dibuat merana oleh kejadian yang ‘kenapa harus terjadi?’.

Karakter tokoh utama sangat hidup. Keduanya manusia cerdas dan punya harga diri. Namun semua berubah ketika mereka sudah menikah. Kekonyolan, sifat manja, keras kepala dan adaptasi terhadap hubungan yang baru, keluar dengan sendirinya. Tidak berlebihan. Saya kira semua pasangan akan melakukan hal yang sama. Ada satu tokoh juga yang tidak akan saya sebutkan, sebagai peran vital juga dan dia sangat baik, besar hati, santun, juga cerdas. Penasaran, bukan?

Selama menjelajah negara Ceko, pembaca akan diajak ke beberapa lokasi, bangunan, monumen dan tempat yang indah. Sebut saja Kastil Praha, Katedral Santo Vitus, Jam Astronomi Orloj, Jembatan Karluv, Jembatan Charles, dan masih banyak lainnya. Saya membayang semuanya seolah saya yang sedang liburan.

Pembaca juga akan dikenalkan pada seorang penulis hebat bernama Franz Kafka. Akan diulas karyanya, kehidupannya, dan kisah percintaannya. Menarik sekali mengetahui bagian ini. Selain Franz Kafka, ada juga penulis lain yang sekaligus presiden bernama Vaclav Havel. Sosok seperti apakah mereka?

Saya mendapat pelajaran di novel ini untuk mencintai pasangan dengan cara memberi, mengimbangi, menghargai, dan menghormati. Dua kepala tidak akan selalu seiya sekata. Mantra tadi tepat untuk menengahi perbedaan. Juga rasa syukur karena masih diberikan kesehatan sehingga bisa menikmati hidup lebih lama.

“Cinta itu memberi, mengimbangi, menghargai, dan menghormati.” [hal. 57]
Novel ini saya rekomendasikan untuk semua orang yang hakikatnya akan dewasa. Mengingatkan kita makna cinta yang seharusnya, tidak menyakiti, harus tulus, dan menerima kelebihan dan kekurangan pasangan karena tidak ada manusia yang sempurna. Akhirnya, saya memberikan rating untuk novel Senja di Langit Ceko karya Kirana Kejora adalah 4 bintang dari 5 bintang.

:) :) :)

Typo:
luamayan = lumayan [hal. 42]
Senaj = Senja [hal. 77]
Pada tahun 28 Oktober 1918 = Pada tanggal 28 Oktober 1918 [hal. 150]
dainggapnya = dianggapnya [hal. 172]
suika = suka [hal. 177]
selama = selamat [hal. 186]
juag = juga [hal. 234]

Catatan:
  • “Senja, selama mata kita diberi kesempatan untuk memandang, gunakan dengan baik, untuk menangkap kebenaran. Demikian dengan telinga, bibir, dan hati, karena kita tak pernah tahu batasan waktu kita di bumi.” [hal. 5]
  • Senja, hidup hanya sekali, jangan meniadakannya tidak punya arti. Time change everything you know. [hal. 21]
  • “Kejujuran hati, itulah kebenaran sejati.” [hal. 33]
  • “Cinta itu tidak bisa mengikat, tapi membebaskan. Tidak bisa meminta tapi mempersembahkan.” [hal. 34]
  • “... Doa adalah pusaka buat sebuah keluhan yang akan jadi harapan.” [hal. 37]
  • “Semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam martabat dan hak. Mereka dibekali dengan akal dan hati nurani dan harus bertindak dalam semangat persaudaraan...” [hal. 82]
  • “...orang baik akan bertemu dengan orang baik dimana saja.” [hal. 186]

September 14, 2016

Wishful Wednesday: Ratu Salju dan Gerda

Selamat hari Rabu!
Selamat Wishful Wednesday!

Senang sekali bisa jumpa lagi di posting-an blog yang mulai saya prioritaskan kemunculannya. Sebab saya yakin 100%, menuliskan harapan sama dengan berdoa. Dan selama harapan tersebut dibarengi keyakinan, bukan tidak mungkin untuk jadi kenyataan. Setuju nggak? :)

Saya bersyukur sekali pada momen Wishful Wednesday: Anniversary Giveaway yang digagas PerpusKecil, nama saya muncul sebagai pemenang hasil pengundian. Keberuntungan yang sangat besar. Berikut link yang waktu itu saya buat: Wishful Wednesday; Happy Anniversary PerpusKecil.

Penasaran tidak minggu ini buku apa yang saya taksir? :) Yuk diintip!

Ratu Salju by H. C. Andersen 

Pasca membaca buku Where The Mountain Meets The Moon by Grace Lin, saya naksir beberapa buku yang diterbitkan Penerbit Atria. Banyak sekali koleksi buku ringan dari penerbit itu. Dan saya tahu, buku-buku itu memiliki kisah yang bagus dan penuh pelajaran.

Membaca blurb buku Ratu Salju, jika saya sampai membaca buku tersebut, saya akan diajak oleh Gerda, salah satu karakter, berpetualang menyelamatkan sahabat baiknya; Kai, dari sihir Ratu Salju. Lebih menariknya, buku ini ada label 'Dongeng Klasik yang mengilhami film animasi Frozen'. Bagaimana tidak tertarik jika buku ini menjadi cikal bakal film animasi yang populer itu?

Saya berharap punya kesempatan untuk memiliki buku ini dan juga mungkin buku-buku lainnya yang diterbitkan Penerbit Atria. Doakan yang kencang ya!

Nah, untuk kamu yang mau ikutan mem-posting Wishful Wednesday seperti yang saya lakukan ini, silakan mampir ke blognya Mbak Astrid; PerpusKecil

:) :) :).

September 12, 2016

[Resensi] Where The Mountain Meets The Moon - Grace Lin

Menakjubkan, satu kata untuk memuji cerita yang dibuat oleh penulis bernama Grace Lin. Sangat sederhana, berbudaya china, dan penuh pelajaran hidup. Saya sendiri selesai membaca buku ini, terusik dan merasa gerah. Kemurnian sebagai manusia yang bertuhan, terlalu lama digerus obsesi dunia. Padahal seharusnya manusiawi dan bernurani murni.

Judul: Where The Mountain Meets The Moon
Penulis: Grace Lin
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Penyelaras: Ida Wajdi
Pewajah isi: Aniza
Penerbit: Penerbit Atria
Terbit: November 2010
Tebal buku: vii + 266
ISBN: 9789790244603
Harga: Rp 10.000

Perjalanan seorang bocah perempuan bernama Minli untuk bertemu Kakek Rembulan dengan misi menanyakan peruntungan keluarganya dan nasib gersang Gunung Nirbuah. Tak disangka, keluguan dan kepolosan Minli membawa lebih dari sekedar peruntungan. Bukan untuk dirinya saja, untuk banyak makhluk yang ia temui sepanjang perjalanan.

Membaca buku ini, saya seperti sedang didongengkan cerita yang begitu indah. Cerita petualangan dengan latar alam yang mengundang imajinasi; hutan, kerajaan, sungai, langit dan hamparan tanah lapang, dan dipenuhi pesan kebaikan. Saya selalu menyukai cerita atau film yang ada perjalanan jauhnya, seakan saya ikut serta melakukan perjalanan atau ini bentuk kerinduan saya karena jarang bepergian.

Bersyukur adalah pesan besar yang saya pahami. Kondisi seburuk apa pun, kita pasti pernah mengandai-andai dihujani banyak kebaikan. Itu yang membuat kita resah dan tidak pernah bahagia menjalani hidup. Konsep bersyukur ini diutarakan penulis dengan tokoh Minli, Ba (Ayahnya) dan Ma (Ibunya) dengan sangat hangat dan menyentuh hati sekali.

“...Akulah yang seharusnya disalahkan. Minli tahu bahwa aku tidak puas dengan peruntungan kita; seandainya aku tidak begitu, dia tidak akan pergi meninggalkan kita. Maafkan aku.” [hal. 237]
Kekayaan bukanlah rumah yang dipenuhi emas dan batu giok, namun sesuatu yang jauh lebih bermakna daripada itu. Sesuatu yang dimilikinya dan tidak perlu diubahnya. [hal. 242]
Format yang diusung penulis dalam bukunya ini bisa disebut ‘kisah dalam kisah’. Buku ini menceritakan perjalanan Minli, dan buku juga menceritakan kisah yang diceritakan kepada Minli, Ma dan Ba oleh beberapa tokoh lainnya yang muncul.

Kisah yang menjadi subplot cerita ternyata berhubungan dengan masa ketika Minli melakukan perjalanan. Sebagai contoh, Naga yang ditolong Minli, adalah naga dari tempat tinggal Minli, yang sudah berpisah ratusan tahun.

Berikut judul kisah subplot tersebut:
  1.  Kisah Gunung Nirbuah
  2. Kisah Kakek Rembulan
  3. Kisah Naga
  4. Kisah Penjaja Ikan Mas
  5. Kisah Kertas Kebahagiaan
  6. Kisah Gerbang Naga
  7. Kisah Teman Si Penggembala Kerbau
  8. Bagian Yang Tak Diketahui Dari Kisah Kakek Rembulan
  9. Benang Takdir
  10. Kisah Yang Disampaikan Si Bocah Perempuan Pada Harimau Hijau
  11. Kisah Desa Hujan Rembulan
  12. Kisah Harimau Hijau dan Teh
  13. Kisah Para Leluhur Da-A-Fu
  14. Kisah Mutiara Naga
  15. Kisah Wu Kang
  16. Kisah Yang Dituturkan Oleh Ma

Nilai lebih dari buku ini, ada ilustrasi yang berwarna yang membuat betah membaca dan ilustrasi tadi memberikan gambaran mengenai cerita.


Saya kira buku ini harus dibacakan kepada anak-anak sekarang. Memupuk jiwa murni yang polos dan santun pada generasi yang kemungkinan akan banyak dipengaruhi gaya hidup yang kacau. Bukan rahasia umum jika masa kini termasuk masa yang sedikit meprihatinkan untuk perkembangan anak-anak, terutama akibat kehadiran gadget.

Saya sebagai orang dewasa saja, merasa terhibur dan tercerahkan oleh kisah Minli ini. Saya tertohok untuk mengembalikan kesantunan yang disampaikan penulis.

Akhirnya saya memberikan rating sebesar 5 bintang dari 5 bintang.