Oktober 01, 2016

Rekapan Buku September 2016


Alhamdulillah, bulan September 2016 sukses dilalui. Banyak hal yang terjadi selama satu bulan ini. Namun posting-an ini bukan ajang curhat, jadi momen itu untuk diketahui saya saja. Oya, ini kali pertama saya membuat postingan berupa rekapan buku apa saja yang saya baca dan buku apa saja yang saya tambahkan untuk dibaca, selama membaca di bulan September 2016 kemarin.

Inilah buku-buku yang saya baca selama bulan September 2016:



1. Sebuah Usaha Melupakan by Boy Candra
2. Gravity by Rina Suryakusuma
3. Where The Mountain Meets The Moon by Grace Lin
4. Senja Di Langit Ceko by Kirana Kejora
5. Sewindu by Tasaro GK
6. Roma by Pia Devina

Inilah buku-buku tambahan koleksi saya selama bulan September 2016:



  • Point Of Retreat (Titik Mundur) by Colleen Hoover (beli)
  • Sewindu by Tasaro GK (beli)
  • Where The Mountain Meets The Moon by Grace Lin (beli)
  • Milea by Pidi Baiq (2, beli, hadiah giveaway)
  • Roma by Pia Devina (hadiah giveaway)
  • Wander Woman by Nina Addison, Irene Dyah, Fina Thorpe, Silvia Iskandar (hadiah giveaway)
  • The Girl on Paper by Guillaume Musso (persembahan penerbit)

Selain buku-buku di atas, sebenarnya ada beberapa buku yang memang sudah diumumkan untuk dikirim ke alamat saya. Namun karena belum sampai di tangan, saya menganggap itu jatah bulan depan, Oktober 2016.

Bulan September 2016 ini, seperti momentum yang penting buat saya, ketika saya memutuskan untuk memberikan perhatian lebih pada hobi saya ini, membaca buku. Bukan sekedar membaca saja, saya berharap bisa mengulas buku dengan jujur, cerdas, dan informatif. Sehingga apa yang saya baca dan saya resensi bisa memberikan masukan untuk calon pembaca dalam memilih bacaan yang menarik.

Jadi buku apa saja yang sudah kalian baca dan kalian dapatkan selama bulan September 2016 ini?

September 29, 2016

[Resensi] Roma - Pia Devina

Jujur, novel ini tidak meninggalkan kesan yang mendalam untuk saya. Proses membaca terbilang lancar, kalau pun sempat terhenti itu karena saya mengantuk. Tapi saya mendapatkan pelajaran untuk selalu membahagiakan seorang Ibu atas perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukannya. Meskipun sebagai anak kita tidak bisa melunasi jasa Ibu.

Judul: Roma (seri A Love Story City)
Penulis: Pia Devina
Editor: Cicilia Prima
Desiner kover: Teguh
Penata isi: Putri Widia Novita
Penerbit: PT Grasindo
Terbit: Agustus 2016
Tebal buku: vi + 194 halaman
ISBN: 9786023756537
Harga: Rp55.000 

Setelah tidak bertemu hampir dua minggu karena kesibukan workshop kepenulisan, Chalinda ‘Chal’ Neomi bertemu mamanya di salah satu restoran di Bandung. Tapi mama datang tidak sendiri, ia membawa sosok pria eropa yang kemudian diketahui bernama Terenzio Lambardi. Pria ini, kata mama, akan menjadi suami ketiga mama. Kabar ini jelas menjadi badai bagi Chal. Ia masih ingat memori buruk pernikahan kedua mamanya dengan guru fisika di SMP-nya dulu. Pernikahan yang bertahan hanya tiga tahun, rusak karena suami mama melakukan KDRT.

Rencana pernikahan akan dilakukan di Roma. Itu sesuai permintaan keluarga besar Terenzio. Sedangkan syukuran kecil-kecilan akan dilakukan di Indonesia. Dan lima bulan setelah pertemuan di restoran, Chal menginjakkan kaki di kota Roma. Di bandara Fiumicino, pertama kalinya Chal bertemu Maurizio Folliero, pemuda yang menjemput. Pada hari pertama itu, Chal dan Maurizio mendengar pembicaraan dua saudara Terenzio yang mencurigakan mengenai pernikahan mamanya dan Terenzio. Chal takut sesuatu yang buruk terjadi pada mamanya. Maurizio yang pada awalnya ingin tidak peduli, akhirnya ikut membantu mencari tahu.

Berhasilkah Chal dan Maurizio mengungkap di balik maksud kedua paman Terenzio? Lalu bagaimanakah kelanjutan rencana pernikahan mamanya Chal?

*****
Saya memilih novel Roma ini karena blurb yang mengundang rasa penasaran, terutama pada bagian usaha Chal mengijinkan pernikahan mamanya untuk ketiga kali. Saya membayangkan akan saya temukan cerita yang membuat hati merasa hangat oleh konflik hubungan ibu anak, di sini diperankan Chal dan mamanya; Ermina Darra. Hasilnya, saya menemukan konflik yang saya maksud namun tidak sampai membuat saya merasakan kesan hangat tadi. Alasannya, plot yang bagus dicurangi oleh penulis dalam memaparkan setting Roma yang terlalu banyak (menurut saya).

Saya juga menyayangkan konflik percintaan Chal, yang seharusnya cinta segitiga, yang tidak tergali dengan maksimal. Karakter Ryan Watkins seharusnya diperkuat untuk menjadi saingan Maurizio dalam menaklukan hati Chal. Di buku ini, Ryan Watkins hanya muncul –kalau tidak salah- hanya dua kali. Pertama, ketika ia mengobati kaki Chal yang terkilir, yang merupakan pertemuan pertama Chal dengan Ryan. Kedua, ketika Chal pergi kembali ke BlueLeaves, kafe Ryan, untuk menghibur diri setelah berhasil mengungkapkan rasa tidak percayanya pada Terenzio dan membuat mamanya membatalkan pernikahan. Rasa persaingan itu tidak muncul dengan kuat.

Pemberian nama pada ‘hampir’ semua tokoh yang muncul di dalam cerita juga sangat mengganggu. Penulis bahkan memberikan nama pada pelayan di kafe Ryan yang muncul hanya sekali, juga pada asisten rumah tangga di rumah keluarga besar Terenzio. Pendapat saya, setiap nama tokoh yang diberikan, ada kewajiban penulis untuk menggali karakternya. Gara-gara ini saya sering terkecoh oleh nama-nama baru yang porsi kehadirannya tidak seberapa. Ditambah nama-nama Eropa yang susah saya ingat.

Lalu apa yang unggul dari novel Roma ini?

Saya suka konfliknya yang ringan. Percintaan yang digarap penulis lewat Chal dan Maurizio sangat manis. Awalnya tidak suka, kemudian suka akibat kebersamaan dan hukum mutualisme. Proses penulis mendekatkan dua karakter ini patut diacungi jempol. Apalagi saat keduanya mengelak dari perasaan aneh yang perlahan-lahan timbul.

Juga, cara penulis bercerita saya bilang mengalir. Saya tidak tersendat-sendat ketika membaca oleh kalimat-kalimat yang ambigu. Pemilihan diksi yang tepat membuat novel ini aman dilahap. Berikut penokohan yang kuat untuk karakter utamanya; Chal dan Maurizio, sudah sangat baik. Chal yang manja dan gampang panik. Maurizio yang cuek campur simpati. Perpaduan yang kemudian membuat keduanya rada alot untuk saling memahami.

Kovernya sendiri sangat memikat dalam sekali lihat. Warna merah yang dominan menjadikan Roma kelihatan menonjol, apalagi pemilihan warna putih untuk tulisan lainnya, membuat kover terlihat bersih dan kontras.

Menurut saya novel ini pas untuk pembaca yang suka dengan tema romantis berlatar kota yang romantis, salah satunya kota Roma.

Rating dari saya: 2/5



Typo:

  • Mulus-mulut = Mulus-mulus [Hal. 21]
  • Membuaku = Membuatku [Hal. 164]

September 28, 2016

Wishful Wednesday: Mengenal Nabi Muhammad Lewat Novel

Selamat hari Rabu!
Selamat Wishful Wednesday!

Seperti biasa ya, setiap hari Rabu, saya InsyaAllah akan mem-posting buku yang sedang diinginkan. Ternyata dengan menuliskannya, ini seperti doa. Kapan kesempatan itu datang, harapan itu akan terkabul. Saya mengalaminya sendiri. Jadi untuk yang lain, jangan berkecil hati. Dengan lebih banyak menuliskan, itu artinya kita sedang berdoa lebih banyak. Jangan pula menyerah ya untuk memelihara harapan. :)

Saya mau berterima kasih kepada PerpusKecil karena buku wish list saya di Wishful Wednesday: Happy Anniversary PerpusKecil sudah tiba dengan selamat. Paketnya terdiri dari 2 buku: Milea by Pidi Baiq dan Roma by Pia Devina, sesuai yang saya mau.

Nah, mau tau buku apa yang sedang saya inginkan kali ini? 

Buku MUHAMMAD; Lelaki Penggenggam Hujan


Sebelumnya, saya sudah menyelesaikan baca buku Sewindu karya Tasaro GK. Dan di dalam buku ini diceritakan bagaimana susahnya penulis menuliskan buku mengenai Nabi Muhammad, yang akhirnya diberi judul Muhammad; Lelaki Penggenggam Hujan, dalam format fiksi. Menurut ceritanya, banyak sekali hujatan dan makian pada proses pembuatan buku tersebut. Dan saya sangat ingin membaca  buku ini karena mau mengenal Nabi Muhammad dalam konteks yang berbeda. Sebelumnya, saya pernah membaca buku serupa, biografi Nabi Muhammad. Mungkin dengan format lain, saya bisa semakin mengenal Nabi Muhammad dengan pemahaman yang berbeda.


Itu dia buku yang saya inginkan untuk minggu ini. Semoga saja saya cepat berjodoh untuk segera membaca buku tersebut. Amin :) :)

Buku apa yang masuk wish list kalian sekarang? Kalau mau ikutan posting wishful wednesday, silakan mampir di blog PerpusKecil ya. Ada kok aturannya di situ. Akhir kata, selamat ber-wishful wednesday!

September 26, 2016

[Resensi] Sewindu - Tasaro GK

Setelah membaca buku Sewindu ini, saya banyak belajar mengenai menjadi pria dewasa. Terutama pada bagian tanggung jawab. Seorang pria dewasa, sudah bukan waktunya mementingkan kesenangan egonya sendiri. Ada banyak bentuk tanggung jawab yang harus ditunaikan kepada istri, keluarga mertua, keluarga sendiri, anak, atasan, rekan kerja, sahabat, dan tetangga. Tidak ada sekolah yang mengajarkan itu semua. Terima kasih, Taufik Saptoto Rohadi, atas curhatnya yang menginspirasi dan mencerahkan.

Judul: Sewindu
Penulis: Tasaro GK
Editor: A. Mellyora
Proofreader: Hartanto
Desain sampul dan isi: Rendra TH
Penata letak isi: Diyantomo
Ilustrator: Bayu
Penerbit: Metagraf, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Terbit: Maret 2013
Tebal buku: x + 382 halaman
ISBN: 9786029212785
Harga: Rp82.000

8 tahun sejak ia menikah, rentang waktu itu pula yang ia rekam melalui buku ini. Dimulai dari kehidupan awal pernikahan yang masih menumpang di rumah mertua, hingga ia mewujudkan mimpi besarnya menjadi orang yang berguna bagi banyak umat. Banyak sekali episode-episode yang dilewati dan direnungkan hikmahnya dengan seksama. Beruntunglah pembaca yang menyempatkan membaca buku ini, sebab kita diingatkan terlebih dahulu oleh penulis mengenai kehidupan setelah menikah, sebelum merasakan kagetnya memangku tanggung jawab keluarga.

Buku Sewindu ini saya kategorikan sebagai buku non-fiksi. Cerita di dalamnya merupakan pengalaman penulis sendiri menjalani kehidupan setelah menikah hingga hari-harinya menjadi seorang penulis. Akan ditemukan kegetiran, kegundahan, keresahan, dan suka duka kehidupan pasangan suami istri baru.

Awal-awal buku akan diceritakan mengenai sulitnya kondisi ekonomi bagi pasangan tadi. Membaca bagian ini, saya menyadari, ternyata lebih baik mempersiapkan materi sebelum berani memindah tanggung jawab seorang ayah dari seorang perempuan ke tangan kita. Saya jadi ingat pesan mengenai kondisi ini; Istri yang baik akan ikhlas ikut sengsara bersama suami. Suami yang baik tidak akan membiarkan istrinya sengsara.

Banyak sekali momen-momen yang diceritakan penulis. Kejadian kekurangan air bersih, kejadian istri mau melahirkan, kejadian kepenulisan, kejadian belajar ngaji, kejadian memahami anak yang pertumbuhannya terlambat, dan masih banyak lagi cerita yang lain. Yang paling berkesan tentu saja mengenai meninggalnya Ummi dari penulis dan Mimih dari istrinya. Saya sampai menangis membaca bagian ini. Saya jadi merasa belum siap kehilangan Bapak Ibu kelak.


Keunggulan Tasaro tentu saja dari kalimat-kalimat yang disusunnya sangat sederhana dan mengalir. Sehingga untuk menyelesaikan buku ini tidak membuat saya bosan. Selain tema buku mengenai keseharian suami istri yang ringan dan mudah dipahami, ilustrasi berwarna yang disisipkan di buku ini juga memikat.

Buku ini sangat bermanfaat bagi pasangan muda yang akan menginjak fase hidup yang baru; pernikahan. Atau berguna sebagai cerminan bagi mereka yang sudah menikah dan memiliki anak. Akhirnya, rating saya berikan sebesar 3 poin dari 5 poin.




Catatan.
  • Melakukan hal-hal bersahaja yang dengan itu kata cinta yang terucapkan tanpa kata-kata. [Hal. 44]
  • Cinta adalah habis-habisan memberikan yang terbaik untuk anaknya. [Hal. 73]
  • Ternyata, ada waktunya, cinta harus dikatakan, harus diungkapkan. Bahkan, jika itu berarti keluarnya air mata. [Hal. 78]
  • Setiap kelahiran anak manusia membutuhkan perjuangan luar biasa seorang perempuan yang menjadi ibunya.Cukuplah dengan itu dia mesti dihormati dan dicintai. [Hal. 214]
  • Melangkah terus, meskipun satu dua ayunan, pada akhirnya akan sampai ke tempat tujuan. [Hal. 315]
  • Masa lalu adalah lembaran terbuka yang hanya perlu dibuka untuk mengambil kebaikan-kebaikan  darinya. [Hal. 360]

September 24, 2016

[Intermeso] Penulis Favorit


Membaca buku menjadi hobi yang membanggakan. Banyak sekali kebaikan menekuni hobi yang satu ini. Salah satunya mengasah kepekaan perasaan. Dengan banyak membaca alur cerita, berbagai genre, pembaca buku dibawa memahami banyak kondisi hidup dengan sudut pandang baru. Satu cerita ketika dibaca hari ini dengan satu sudut pandang, akan berbeda sudut pandang ketika dibaca pada waktu yang lain. Ini yang membuat pembaca mengalami banyak pengalaman dari cerita yang dibacanya.

Akhir-akhir ini banyak buku yang terbit di Indonesia. Apalagi kehadiran aplikasi Wattpad, ikut menyumbangkan bermunculan karya baru dari penulis-penulis baru dengan label ‘sudah dibaca jutaan pembaca’. Maka, jumlah penulis pun ikut meningkat.

Dari sekian banyak jumlah penulis, tentu saja ada yang menjadi favorit. Alasannya, gaya menulis atau ide cerita yang bagus, membuat nama penulis tersebut sangat berkesan. Saya sebagai salah satu pembaca buku memiliki beberapa nama penulis yang berkesan.


Agung Rusmana
Penulis ini sudah menerbitkan dua judul novel, Malaikat dan Tiga. Kedua buku tersebut sudah saya baca dan saya menyukainya. Yang membuat saya terkesan karena ide cerita yang ditawarkan sangat out of the box. Ditambah penyampaian ceritanya yang sangat mengalir dan lugas. Tidak heran banyak umpatan dan kata-kata kasar yang dia ungkapkan untuk menunjang cerita.

Adhitya Mulya
Berkat bukunya yang berjudul Sabtu Bersama Bapak, saya memasukkan nama beliau menjadi penulis favorit. Ide ceritanya sangat sederhana dan disampaikan dengan diksi yang sederhana juga. Ini yang membuat buku Sabtu Bersama Bapak sangat menyentuh dan menghangatkan hati. Keunggulan lainnya, pesan yang disampaikan penulis melalui tokoh Bapak kepada kedua anaknya, Satya dan Cakra, bisa 
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh siapa pun.


Dewi Lestari
Melalui serial Supernova, saya berkenalan dengan penulis ini. Ada 6 judul menggenapi serialnya; Ksatria, Puteri danBintang Jatuh, Akar, Petir, Partikel, Gelombang, dan Inteligensi Embun Pagi. Hanya buku pertama hingga keempat yang sudah saya. Buku berikutnya saya tidak mengikuti karena merasa sangat berat mengikuti ceritanya. Yang membuat saya terkesan pada serial ini terletak pada banyak fakta ilmiah yang diungkapkan. Sedikit dibumbui pendapat pribadi penulisnya, buku ini tidak serta-merta bisa diiyakan mengenai fakta ilmiah tadi. Buat saya buku ini sangat cerdas.


Anna Triana
Tokoh Abim yang diceritakan penulis di novel My Pre-wedding Blues mengesankan saya. Kekonyolan dan keromantisan pada waktu bersamaan mengajarkan saya untuk menjadi diri sendiri. Gaya menulis cerita dia sangat enak. Tema menjelang pernikahan di novel tersebut membuat saya memahami perasaan tokoh utama menghadapi fase hidup yang Insya Allah akan dialami oleh siapa saja.
Memberi gelar sebagai penulis favorit bisa diukur dari banyak sisi dan setiap orang sebagai pembaca pasti berbeda-beda. Bisa karena ide cerita, penokohan, gaya menulis atau pesan bukunya. Yang pasti, penulis favorit selalu mengesankan pembacanya.

Lalu, siapakah penulis favorit kalian dan mengapa?

September 19, 2016

[Resensi] Senja Di Langit Ceko - Kirana Kejora

Setelah membaca tuntas Senja di Langit Ceko, justru muncul pertanyaan ‘kenapa?’. Penulis sengaja sekali merusak mood pembaca yang begitu hanyut dengan detail negara Ceko yang indah sekali dan suasana romantis ala Senja-Saujana, dengan ending cerita yang menohok. Ini tidak adil bagi kami para pembaca. Namun, ketidakadilan ini jadi prestasi penulis menghipnotis pembaca lewat cerita yang dibuatnya.

Judul: Senja di Langit Ceko
Penulis: Kirana Kejora
Cover: ANS
Layout: Rio Maykha
Editor: Agus Mutaram
Penerbit: Dua Media
Terbit: 2016
Tebal buku: 290 halaman
ISBN: 9786027270718
Harga: Rp65.000

Dua orang keras kepala, dua orang cerdas, yang awalnya sering debat kusir akhirnya memutuskan menikah. Sejarah mengenai kehilangan orang tua menjadi perantara keduanya untuk bersatu. Dan setelah menikah, mereka melakukan bulan madu ke negara Ceko. Senja menikmati perjalanannya. Saujana membawa pula misi mencari ayahnya yang hilang di kota itu. Perjalanan super romantis suami istri itu harus menjadi lara ketika takdir yang bicara. Ada apa dengan Senja dan Saujana?

Saya menyesal mengabaikan novel ini dari sejak saya menerimanya. Salah penulis juga, kenapa awal novel diceritakan debat kusir dua orang cerdas yang kata-katanya susah dipahami. Rasa yang saya temukan setelah melanjutkan baca, cukup tercekat dan dada merasa hangat. Ternyata dua orang cerdas itu hanya sedang jaga harga diri.

Ide cerita yang menyatukan dua orang keras kepala terus bulan madu di negara indah, sempat membuat saya pesimis. Jangan salah, hasil tangan penulis membuat ide itu briliant berkat detail negara Ceko yang indah yang dinarasikan dengan sangat rinci. Klasik, romantis, bersejarah, dingin, salju, berpadu menghanyutkan imajinasi. Ditambah, pembaca akan jadi lebih tahu mengenai negara Ceko berkat membaca novel ini yang sarat informasi sejarahnya.

Klimaks konflik akan ditemukan di akhir-akhir buku. Kejutan yang cukup tidak terduga dan tidak terlacak sebelumnya, membawa novel ini sedikit lebih menyenangkan. Sebab pada bagian akhir-akhir novel ini, pembaca akan dibuat merana oleh kejadian yang ‘kenapa harus terjadi?’.

Karakter tokoh utama sangat hidup. Keduanya manusia cerdas dan punya harga diri. Namun semua berubah ketika mereka sudah menikah. Kekonyolan, sifat manja, keras kepala dan adaptasi terhadap hubungan yang baru, keluar dengan sendirinya. Tidak berlebihan. Saya kira semua pasangan akan melakukan hal yang sama. Ada satu tokoh juga yang tidak akan saya sebutkan, sebagai peran vital juga dan dia sangat baik, besar hati, santun, juga cerdas. Penasaran, bukan?

Selama menjelajah negara Ceko, pembaca akan diajak ke beberapa lokasi, bangunan, monumen dan tempat yang indah. Sebut saja Kastil Praha, Katedral Santo Vitus, Jam Astronomi Orloj, Jembatan Karluv, Jembatan Charles, dan masih banyak lainnya. Saya membayang semuanya seolah saya yang sedang liburan.

Pembaca juga akan dikenalkan pada seorang penulis hebat bernama Franz Kafka. Akan diulas karyanya, kehidupannya, dan kisah percintaannya. Menarik sekali mengetahui bagian ini. Selain Franz Kafka, ada juga penulis lain yang sekaligus presiden bernama Vaclav Havel. Sosok seperti apakah mereka?

Saya mendapat pelajaran di novel ini untuk mencintai pasangan dengan cara memberi, mengimbangi, menghargai, dan menghormati. Dua kepala tidak akan selalu seiya sekata. Mantra tadi tepat untuk menengahi perbedaan. Juga rasa syukur karena masih diberikan kesehatan sehingga bisa menikmati hidup lebih lama.

“Cinta itu memberi, mengimbangi, menghargai, dan menghormati.” [hal. 57]
Novel ini saya rekomendasikan untuk semua orang yang hakikatnya akan dewasa. Mengingatkan kita makna cinta yang seharusnya, tidak menyakiti, harus tulus, dan menerima kelebihan dan kekurangan pasangan karena tidak ada manusia yang sempurna. Akhirnya, saya memberikan rating untuk novel Senja di Langit Ceko karya Kirana Kejora adalah 4 bintang dari 5 bintang.

:) :) :)

Typo:
luamayan = lumayan [hal. 42]
Senaj = Senja [hal. 77]
Pada tahun 28 Oktober 1918 = Pada tanggal 28 Oktober 1918 [hal. 150]
dainggapnya = dianggapnya [hal. 172]
suika = suka [hal. 177]
selama = selamat [hal. 186]
juag = juga [hal. 234]

Catatan:
  • “Senja, selama mata kita diberi kesempatan untuk memandang, gunakan dengan baik, untuk menangkap kebenaran. Demikian dengan telinga, bibir, dan hati, karena kita tak pernah tahu batasan waktu kita di bumi.” [hal. 5]
  • Senja, hidup hanya sekali, jangan meniadakannya tidak punya arti. Time change everything you know. [hal. 21]
  • “Kejujuran hati, itulah kebenaran sejati.” [hal. 33]
  • “Cinta itu tidak bisa mengikat, tapi membebaskan. Tidak bisa meminta tapi mempersembahkan.” [hal. 34]
  • “... Doa adalah pusaka buat sebuah keluhan yang akan jadi harapan.” [hal. 37]
  • “Semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam martabat dan hak. Mereka dibekali dengan akal dan hati nurani dan harus bertindak dalam semangat persaudaraan...” [hal. 82]
  • “...orang baik akan bertemu dengan orang baik dimana saja.” [hal. 186]