Maret 10, 2017

[Buku] Kota Kertas, John Green


Judul asli : Paper Town
Judul : Kota Kertas
Penulis : John Green
Alhi bahasa : Angelic Zaizai
Desain sampul : Martin Dima
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : September 2014
Tebal buku : 360 halaman
ISBN : 9786020308586
Harga : Rp64.000 


Ketika usia mereka sembilan tahunan, Quentin dan Margo menemukan mayat Mr. Robert Joyner yang bersandar di bawah pohon. Diketahui Mr. Joyner melakukan bunuh diri dengan cara menembak dirinya. Peristiwa melihat mayat itu memunculkan kenangan bagi Quentin dan Margo yang tidak bisa dilupakan.

Masa remaja, Quentin dan Margo yang bertetangga dan berteman sejak kecil, menghabiskan hari-hari dengan cara masing-masing. Hubungan mereka layaknya teman biasa. Tanpa diketahui Margo, Quentin ternyata menyukai sosoknya.

Lalu pada suatu tengah malam ketika mereka sudah remaja, Margo memaksa Quentin untuk jadi supirnya dan melakukan banyak pembalasan kepada mantan pacarnya yang selingkuh dengan teman Margo sendiri, dan beberapa teman lainnya yang menyebalkan. Sebuah pengalaman menarik bagi Quentin yang selama ini dirinya dikenal sebagai remaja yang aman-aman saja dan baik. Quentin tidak pernah menduga jika malam itu menjadi malam terakhir ia melihat Margo. Margo menghilang. Ini bukan yang pertama, melainkan ia sering melakukan kabur dari rumah dan tentu saja Margo akan meninggalkan petunjuk.

Awalnya Quentin menganggap kepergian Margo sebagai hal biasa. Tetapi, petunjuk berupa buku puisi Leaves of Grass memunculkan bayangan buruk tentang Margo. Mungkin saja Margo akan bunuh diri.  Quentin bergerak memecahkan petunjuk yang ditinggalkan Margo demi bisa menemukannya. Tapi, berhasilkah Quentin memecahkan petunjuk yang ditinggalkan Margo dan menemukannya?



Saya bangga bisa membaca buku Kota kertas – John Green. Buku yang menampilkan karakter remaja, otomatis masuk genre teenlit, tapi buku ini memiliki kisah yang cakupannya sangat luas. Teenlit yang biasanya diwarnai dengan roman, persahabatan, dan perjuangan meraih cita-cita, di buku Kota Kertas ini akan kita temukan bahan-bahan renungan khas remaja. Saya akan mencoba mengurai apa saja bagian menarik dan berbeda dari buku Kota Kertas – John Green ini.

Barangkali itu sebuah cacat karakter, tapi bagiku itu sudah bawaan sejak lahir (hal. 339). Dua kata yang menarik, berbicara mengenai cacat karakter. Tidak semua remaja akan mengakui kalau dirinya mungkin cacat karakter. Tapi saya berpikir, bisa saja itu terjadi, dengan banyak sebab, salah satunya trauma/memori masa kecil. Pada buku ini, Green menggambarkan cacat karakter menimpa Quentin dan Margo. Ini pendapat saja, bisa jadi tidak demikian. Sebab alur cerita sampai halaman terakhir, masih memiliki kaitan dengan pengalaman penemuan mayat Mr. Joyner ketika mereka masih kanak-kanak. Justru pengalaman itu memberikan efek sangat besar bagi Margo, dan akhirnya ia tumbuh dengan berbeda dibandingkan Quentin.

Membicarakan karakter sebenarnya rumit. Tapi masih bisa ditelusuri dan dibaca. Margo tumbuh menjadi gadis muda, konyol, dan tak terbatas. Saya kira karakter itu dibentuk dari keluarga dan lingkungan. Ada pernyataan jika orang tua Margo mendidik dengan kepedulian yang kurang. Sehingga diterangkan juga dibukunya, Margo mencari perhatian orang tuanya, lebih luas lagi orang di sekitarnya. Sayangnya, Margo memilih cara yang mengejutkan, meninggalkan rumah dan berpetualang tanpa memberi tahu siapa pun.

Apakah kamu pernah merasa bosan dengan hal yang itu-itu saja atau dengan rutinitas harian? 

Buku ini menjawab pertanyaan barusan. Saya lumayan tertohok dengan jawabannya sebab saya persis seperti karakter Quentin yang baik dan aman-aman saja. Green dengan lantang memberitahukan untuk kamu yang merasa hidupnya terlalu datar, untuk segera melakukan hal seru. Saya ikut terbawa merasa seru membaca bagian ketika Margo mengajak Quentin melakukan pembalasan. Quentin yang tipe remaja zona nyaman, absen sekolah saja dihindarinya, kemudian harus mencoba hal seru yang membuat paru-paru dan jantungnya berpacu lebih keras, mengisyaratkan kepada pembaca untuk ikut serta melakukan hal seru. Karena ada rasa bahagia dan pengalaman yang menarik di situ. Saya diingatkan dengan pertanyaan, ‘Kapan terakhir kali adrenalin kamu membuncah dengan dasyat?’. Sejak selesai membaca buku ini, saya jadi ingin mengejar hal seru yang membuat adrenalin meningkat. Tidak takut, tidak malu, maju saja, dan rasakan bahagia.


Saya tahu buku Kota Kertas – John Green sudah difilmkan dan saya sudah melihat. Pada filmnya, saya sangat suka dengan bagian perjalanan panjang Quentin, Ben, Radar, dan Lacey. Bepergian, aku mendapati, mengajari kita banyak hal mengenai diri sendiri (hal.299). Ada banyak kejadian yang terjadi selama perjalanan itu dan merubah kejiwaan, pola pikir, pandangan, dari mereka. Sebuah pemahaman baru yang didapat dari perjalanan. Di bukunya, ada pernyataan berikut; Orang jadi berbeda ketika kau bisa mencium aroma mereka dan melihat mereka dari dekat, tahu kan? (hal.306). Green membuka pikiran pembaca untuk mengetahui dalam hidup ini kita kerap mendapati pandangan/penilaian terhadap seseorang yang berbeda ketika orang tersebut berada atau tidak berada dekat dengan kita. Misal, Ben menyukai Lacey karena cantik dan seru diajak nongkrong. Pendapat ini berlaku ketika Ben mengenal Lacey di kesempatan kebersamaan yang terbatas. Tapi pada perjalanan panjang itu, berbelas jam Ben berada di dekat Lacey, ia akhirnya sadar Lacey tidak seistimewa yang ia pikirkan sebelumnya. Lacey ternyata sosok yang suka makan dan rewel. Pengajaran baru, untuk memahami seseorang ternyata dibutuhkan kedekatan yang lama.

Di perjalanan panjang itu, saya juga menemukan satu bagian mengharukan. Quentin yang sudah menyetir lama terlena dengan jalan tol. Sampai pada satu titik, ia melihat sapi yang melintas di jalan. Ia panik harus bertindak apa untuk menghindari tabrakan. Di tengah keputusasaan dan rasa panik, Ben yang berada di samping Quentin mengambil alih setir dan membanting mobil ke sisi jalan. Setelah kejadian itu, Quentin melihat apa yang dilakukan Ben berarti besar. Ben bertindak tepat dan benar sebagai teman sekaligus sahabat. Quentin dan Ben yang kerap bertengkar, di mata saya menjadi dua sahabat yang jadi dirinya sendiri dan tahu kapan bertindak sebagai sahabat baik.

Masih banyak cerita seru dan membawa hal positif di buku ini. Dan saya tidak mungkin berceloteh panjang lebar. Saya perlu mengingatkan satu hal, waktu adalah hal berharga yang tidak bisa diganti jika sudah terlewat. Jadi, nikmatilah waktu kita dengan bahagia dan hal-hal seru baik lainnya. 


  • Menurutku konyol orang hanya mau berada di dekat seseorang karena mereka cantik. Mirip dengan memilih sereal sarapan berdasarkan warna bukan rasanya. [hal.48]
  • Ketika mengatakan hal-hal buruk tentang seseorang , kita sebaiknya tak pernah mengatakan yang sebenarnya, karena kita takkan bisa dengan sungguh-sungguh dan jujur menarik ucapan itu kembali, tahu kan? [hal.56]
  • Tapi kalau kau sudah lebih tua, kau akan mulai bisa melihat mereka – anak nakal dan anak baik dan semua anak – sebagai orang. Mereka hanya manusia, yang pantas dipedulikan. Dengan berbagai derajat sakit, berbagai derajat neurosis, berbagai derajat aktualisasi diri. [hal.227]
  • Semakin aku menyadari bahwa manusia kekurangan cermin yang bagus. Sangat sulit bagi siapa pun untuk menunjukkan kepada kita bagaimana penampilan kita, dan sangat susah bagi kita untuk menunjukkan kepada siapa pun apa yang kita rasakan. [hal.228]
  • Kepergian terasa menyenangkan dan murni hanya ketika kita meninggalkan sesuatu yang penting. [268]
  • Bepergian, aku mendapati, mengajari kita banyak hal mengenai diri sendiri. [hal.299]
  • Orang jadi berbeda ketika kau bisa mencium aroma mereka dan melihat mereka dari dekat, tahu kan? [hal.306]
  • Selamanya tersusun dari masa kini-masa kini. [hal.340]
  • Membayangkan memang tak sempurna. Kita tidak mungkin bisa memahami orang lain sepenuhnya. [hal.344]

Maret 09, 2017

[Giveaway] Then She Smiles, Makna Sinatria


Saatnya giveaway!!!

Sebelum saya memberikan aturan main ikutan giveaway-nya, saya menghargai kamu yang mau berkunjung ke artikel sebelumnya :



Dan di artikel wawancara sebelumnya, saya hanya diberi kesempatan melontarkan 3 pertanyaan saja, kali ini saya juga akan memberikan trivia untuk novel Then She Smiles yang dihimpun Penerbit Haru dan Kak Makna Sinatria.






Sekarang saya akan menjelaskan aturan main giveaway-nya ya!

  • Punya alamat pengiriman di Indonesia
  • Follow twitter @adindilla@maknaKookie, @penerbitharu
  • Share informasi giveaway ini dengan mencantumkan mention ketiga akun tadi, dan jangan lupa beri tagar #ThenSheSmiles
  • Komentar di artikel ini dengan akun twitter kamu dan link share yang kamu buat.
  • Giveaway berlangsung dari tanggal 9 - 12 Maret 2017. Pengumuman pemenang tanggal 13 Maret 2017 di artikel ini juga.
  • Pemenang saya pilih dengan bantuan random.org ya!
Lalu hadiahnya apa? Yup! Hadiahnya adalah merchandise notes Then She Smiles.


Nah, semoga saja syarat-syarat tadi mudah dilakukan oleh kamu semua! Kalau ada yang mau ditanyakan, langsung mention twitter saya saja. Dan saya tunggu partisipasi kamu semua!

Stttttt!!! Ada kabar gembira nih, Penerbit Haru akan mengadakan giveaway final di akun facebook-nya pas rangkaian blogtour #ThenSheSmiles ini berakhir. Hadiahnya tentu saja novel Then She Smiles. Katanya, tantangannya akan diambil dari posting-an host rangkaian blogtour ini. Makanya, ikutan terus rangkaian blogtour-nya.

[ UPDATE PEMENANG ]

Sebelum mengumumkan siapa pemenang giveaway #ThenSheSmiles di blog saya, saya mau mengucapkan terima kasih dahulu.

Terima kasih kepada Penerbit Haru dan Kak Makna Sinatria yang sudah memberikan kepada saya kesempatan untuk menjadi host blogtour kali ini. Semoga kalian tidak kapok mengajak saya mengiring karya-karya berikutnya. 😆

Terima kasih kepada semua peserta yang sudah ikutan giveaway #ThenSheSmiles. Keikutsertaan kalian sangat-sangat membahagiakan saya. Dengan kalian, saya bisa berdiskusi dan membagi kebahagiaan. Jangan lupa untuk komentar di artikel saya yang lain ya!

Dan ini saat yang paling ditunggu-tunggu. Ada satu pemenang yang akan mendapatkan notes Then She Smiles yang akan dikirim oleh Penerbit Haru. Siapakah dia? 

Jeng!

Jeng!



Selamat kepada kamu yang menang 😃😃😃 Ditunggu konfirmasi kamu untuk pengiriman hadiah dengan format: nama, alamat kirim, dan nomor telepon. Silakan kirim via DM ke twitter saya, atau melalui email hapudincreative(at)gmail(dot)com.

[Wawancara & Fanart] Then She Smiles, Makna Sinatria


Hai! Ini kali pertama blog saya mengadakan wawancara dengan penulis buku. Rada deg-degan rasanya, sebab pertanyaan-pertanyaan yang saya lontarkan takutnya terlalu mengada-ada. Dan kebetulan wawancara pertama ini bertepatan dengan rangkaian Blogtour & Plus-Plus #ThenSheSmiles, maka penulis yang saya todong pertanyaan adalah Kak Makna Sinatria

Sebelum ke pertanyaan yang saya ajukan, saya mau share sedikit informasi mengenai sosok Kak Makna Sinatria ini. 

Kak Makna Sinatria ini lahir di Klaten, Jawa tengah, pada tanggal 24 Januari 1990. Usianya sekarang berarti 27 tahun. Zodiaknya Akuarius. Ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Saat ini Kak Makna Sinatria tercatat sebagai mahasiswa di University at Albany, SUNY.

Nah, segitu saja informasi penulis Kak Sinatria dari saya. Kalau kamu masih penasaran dengan Kak Sinatria, silakan menghubungi Twitter/Instagram; @maknaKookie, atau Facebook: Makna Sinatria.

Saya diberikan kesempatan oleh Penerbit Haru untuk mengajukan 3 pertanyaan terkait kepenulisan novel Then She Smiles. Hanya 3 pertanyaan saja. Padahal inginnya lebih dari 3. Tapi supaya host yang lain juga punya kesempatan bertanya juga. Dan berikut ini adalah hasil wawancara saya dengan Kak Makna Sinatria :

Berbicara roman antara Hexa dan Alena, beberapa part rasa ceritanya seperti drama korea. Ada nggak hubungan Then She Smiles ini dengan drama korea? Entah hiburan ketika mentok nulis, atau pas riset?

Hmm… aku jarang nonton drama korea sih, lebih suka variety show-nya. Aku lebih banyak terinspirasi sama manga (rekomendasi: Horimiya).

Sebenarnya aku paling nggak pinter nulis adegan romantis, jadi harus beneran berusaha keras buat adegan Hexa-Alena (karena karakter Hexa nggak boleh terlalu cheesy tapi juga ga boleh terlalu cold). 

Ada nggak yang melatarbelakangi pemilihan tema kekerasan dalam rumah tangga di novel Then She Smiles ini?

Penulisan Then She Smiles sendiri mungkin sebenernya dimulai dari projek personal waktu kuliah aku nulis dan banyak baca tentang domestic violence dan perjuangan korban KDRT buat keluar dari situasi ini

Saya termasuk pembaca yang suka mengada-ada ketika baca buku. Setelah menyelesaikan Hexa dan Alena, ada rencana melanjutkan ke Altair atau Riou? Mereka berdua juga punya karakter yang khas. Bakal seru kalau dilanjutkan ceritanya di seri lain.

Ada banget. Aku pengen nulis satu cerita tentang Altair atau Riou, entah cameo atau short story tentang mereka (yang pernah baca novelnya Ilana Tan atau Windry Ramadhina yang Montase sama Last Forever pasti tahu pattern mereka). Tapi lagi nyoba nyari cerita yang pas buat mereka.

Nah, itu 3 pertanyaan yang saya ajukan. Untuk lebih tahu banyak tentang Kak Makna Sinatria, kamu harus ikutan perjalanan Blogtour & Plus-Plus #ThenSheSmiles ini ke 5 blog. Soalnya, ada 5 host untuk blogtour ini. Jadi, kalau ditotal akan ada 15 pertanyaan yang mengupas kepenulisan novel Then She Smiles. Kamu bisa tambah dekat sama penulisnya.


Selain diberikan kesempatan untuk wawancara, para host juga boleh meminta fanart dari bagian novel Then She Smiles. Saya kemudian meminta Kak Makna untuk menggambar salah satu part di halaman 52.

"Sebuah senyuman tersungging di bibir Alena, tapi diikuti tetesan air mata di pipinya."

Dan inilah hasil gambarnya :


Keren!!! Sebuah gambar yang menunjukkan sosok Alena yang sedang tersenyum tapi sambil meneteskan air mata. Getir.

Oh iya, jangan lupa buat kamu untuk ikutan giveaway setelah posting-an ini. Hadiahnya berupa merchandise dari novel berupa notes Then She Smiles. Ditunggu partisipasi kamu semua! 


[Buku] Then She Smiles, Makna Sinatria

Judul: Then She Smiles
Penulis: Makna Sinatria
Penyunting: Adeliany Azfar
Proofreader: Titish A.K.
Ilustrasi: Makna Sinatria
Layout Kover: @fadiaaaa_
Penerbit: Penerbit Haru
Terbit: Januari 2017, cetakan pertama
Tebal buku: 244 halaman
ISBN: 9786026383105
Harga: Rp59.000 

Blurb.
Alena dan Hexa dipertemukan atas insiden saat pindahan rumah. Berkat selembar foto, mereka bersinggungan untuk pertama kali. Dua anak manusia yang kemudian dekat. Lalu rahasia-rahasia itu meluncur untuk dibagi. Tentang apa yang dialami oleh Alena dan Hexa.

Ide cerita.
Saya sempat berpikiran jika objek cerita berupa foto akan sangat bagus jika dimasukkan ke cerita misteri. Tapi dengan membaca novel Then She Smiles, saya merasa keberadaan foto di novel ini sama bagusnya. Pemilihan objek yang pas. Dan ketakutan saya terhadap cara mengeksplorasi foto itu akan dangkal, penulis justru membuatnya lumayan banyak. Utamanya pembahasan kamera instan. Dunia fotografi yang diangkat penulis tentu saja memberikan pengetahuan baru bagi pembaca.

Ide besar novel Then She Smiles sebenarnya sudah banyak dipakai pembaca lain. Dua tokoh yang dipertemukan pada suatu peristiwa, kemudian mereka jadi dekat hingga akhirnya tumbuh perasaan saling suka. Yang membuat novel ini menarik, penulis memberikan satu plot tentang kekerasan dalam rumah tangga.

Pembaca diajak untuk berperan seandainya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Penulis memberikan satu pilihan keputusan jika hal itu benar-benar terjadi kepada pembaca; membicarakan dengan orang yang dipercaya dan melaporkan si pelaku ke polisi. Lalu, bagaimana jika pelaku adalah keluarga yang selama ini kita hormati? Penulis menjawab hal tersebut dengan memberikan motivasi, siapa pun pelakunya, memukul anggota keluarga bukanlah tindakan yang dibenarkan.

Jadi, novel Then She Smiles bukan melulu bicara tentang cinta, melainkan ada bagian besar yang menyinggung permasalahan keluarga dan tentu saja dunia fotografi.

POV. Plot. Karakter. Opini.
Dalam usaha memberikan emosi yang nyata kepada pembaca, novel Then She Smiles menggunakan sudut pandang ketiga. Dan saya harus mengakui jika diagram konfliknya terasa datar pada awal-awal buku. Padahal dari awal bab saja sudah diberikan pernyataan yang harusnya membuat pembaca penasaran.

Mimpi itu lagi. Dia memijit pelipisnya dengan sebal. [hal. 7]
Membiarkan dirinya terduduk di karpet kamar, Alena menyingkap lengan kardigan dan mengamati lebam yang sudah tak begitu kentara di lengannya. [hal. 15]
Dua kalimat di atas mewakili konflik yang disembunyikan penulis dan seharusnya membuat penasaran. Apa yang sudah dialami Hexa? Kenapa Alena bisa memiliki lebam tersebut? Mungkin saja sebenarnya penulis bermaksud menggiring Hexa dan Alena untuk memiliki hubungan dekat dahulu, sehingga konflik besarnya sementara waktu diabaikan panasnya.

Konflik pada novel ini memuncak ketika Alena membongkar apa yang ia alami di tengah keluarganya. Pada bagian ini, saya hampir ikut menangis. Saya bisa merasakan beratnya Alena untuk kuat dan lantang membongkar kekacauan keluarganya. Apa yang dilakukan Alena, Alena sadari akan membawa keluarganya pada satu keputusan besar. Artinya, keluarganya harus hancur lagi.

Untuk plot, saya katakan novel ini mengusung plot maju. Bukankah jika kilas balik yang diceritakan sebagai narasi atau menjadi bahan dialog, bukan dikatakan plot mundur? Sepemahaman saya, plot mundur itu jika penulis menyisipkan cerita kilas balik secara utuh, memuat narasi dan dialog. Bukan menceritakannya saja melalui narasi atau dialog pada masa sekarang. Jika keliru, mohon diingatkan ya.

Saya merasa ada yang kurang pada satu konflik yang dialami Hexa. Masa lalu Hexa diceritakan secara bulat tanpa detail yang cukup. Sehingga kalau dibandingkan konflik Hexa dan konflik Alena, ada ketidaksamaan. Sisi jiwa Hexa yang terganggu oleh masa lalunya sangat kurang tergali. Rasanya, konflik Hexa ini hanya sebatas tempelan semata. Kurang banyak diceritakan.

Karakter utama di novel ini tentu saja Hexa dan Alena. Hexa adalah sosok pria yang menyukai fotografi, pelihat detail utamanya hal-hal kecil dan mimik wajah, perhatian dan peduli. Sedangkan Alena sosok gadis yang tertekan oleh konflik keluarga, tidak egois sehingga mengorbankan dirinya demi keutuhan keluarga, suka fotografi, dan tentu saja rapuh.

Karakter utama yang berkesan justru bukan Hexa maupun Alena. Justru saya menyukai karakter Altair. Alasannya, perpaduan karakter dan tindakan yang diceritakan novel ini untuk Hexa dan Alena terlalu drama sekali. Misal, ketika Hexa melindungi Alena dengan memasang badannya di lorong yang padat orang. Ini mengingatkan saya pada adegan drama korea Reply 1988. Hanya beda lokasi saja. Apa yang dilakukan Hexa tadi terbilang manis. Namun, kadang selera saya butuh satu perhatian dan tindakan yang natural, yang belum pernah dipakai di novel atau drama lain, yang memberikan satu imajinasi baru.

Porsi yang sedikit pada Altair, menjadikan ia lebih natural sebagai pria. Ia akan melibatkan diri pada waktu yang tepat dan tidak penuh drama. Contohnya, ketika Alena sudah membongkar rahasianya, Altair tidak membuat situasi pada saat itu jadi drama. Ia mempertimbangkan kelanjutannya dan kemudian memilih untuk merenung.

Selain Hexa, Alena dan Altair, ada sosok ceria yang merupakan sepupu Hexa, Riou. Sebut saja dia sebagai pencerah di tengah kelamnya konflik novel ini. Karakter lainnya silakan baca saja novel Then She Smiles dan berkenalan sendiri ya.

Adegan favorit.
Walaupun tak ingin mengungkapkan secara gamblang, akhirnya Alena menjeritkan satu hal yang sedari tadi ditahannya. [hal. 212]
Penggalan kalimat di atas ada di memori 16 (bab). Ini merupakan bab yang memuat puncak konflik ketika Alena membongkar apa yang sudah dialaminya. Ia mengatakan dengan lantang semua rahasia yang selama ini dipendam.

Petik-petik.
Saya menyoroti konflik tentang kekerasan dalam rumah tangga. Jika mengalami hal tersebut, jadilah berani untuk bicara dengan orang yang kita percaya. Pihak luar atau orang yang kita percaya, akan memberikan solusi yang adil sebab tidak melibatkan perasaan sebagai korban. Dan jangan takut juga untuk melaporkan ke polisi. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan kriminal. Pelaku tidak bisa dibiarkan. Tindakan yang dilakukan pelaku akan merugikan keluarga lain baik fisik maupun psikis.

Petikan.
  • Lidah yang sering melontarkan kata-kata manis bisa menyakiti orang dengan mudah. [hal. 36]
  • Gue pernah denger kalo ngobrol sama orang asing kadang lebih mudah dibanding ngobrol sama orang yang udah lo kenal baik. [hal. 53]
  • Gue Cuma bilang... hidup nggak mudah buat siapa pun. Dan lo nggak perlu selalu pura-pura terlihat bahagia dan baik-baik saja. Sometimes, it’s okay not to be okay. [hal. 89]
  • Semua orang punya cara mereka sendiri dalam menghadapi hidup. [hal. 93]
  • Apa pun alasannya, seorang ayah... atau ibu... nggak dibenerin buat mukul anaknya. [hal. 116]


Final. Rating.
Novel Then She Smiles memiliki bobot cerita yang manis dan berisi. Bukan tentang roman saja, ada dunia hobi (fotografi) dan mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga. Pembaca yang berkesempatan membaca buku ini akan mendapatkan pesan yang berguna untuk keluarganya.

Akhirnya, dengan melihat beberapa pendapat atas selera saya terhadap novel Then She Smiles karya Makna Sinatria, saya memberikan rating 3/5.

 *******

[ jangan lupa ikutan giveaway #ThenSheSmile ya! Siapa tahu kamu yang beruntung! ]



Maret 08, 2017

[Wishful Wednesday] Carve The Mark, Veronica Roth

Judul : Carve The Mark
Penulis : Veronica Roth
Penerbit : Mizan Publishing
Terbit : Maret 2017
Tebal : 552 halaman
ISBN : 9786026109903
Harga : Rp105.000

Lima tahun berlalu. Tris telah tiada, tapi aku masih di sini. Semua orang bilang waktu akan menyembuhkan, kau akan bisa melewati duka. Ibuku bilang, "Kau bisa jadi lebih baik, karena itu yang Tris inginkan untukmu." Benarkah itu? Pesan terakhirmu adalah kau tak ingin meninggalkanku. Apa yang sebenarnya kau inginkan untukku, Tris?

*******

Saya tidak terlalu tahu sinopsis dari buku ini. Saya hanya tahu kalau Veronica Roth juga merupakan penulis series Divergent. Series yang beruntung diangkat jadi film, tetapi saya belum membaca satu pun bukunya. Yang menjadi alasan kenapa saya memilih buku ini adalah kover bukunya yang keren. Entah itu objek apa dan ada lelehan apaan. Tapi kemasan demikian tampak elegan. Dan menurut informasi salah satu toko buku online, buku ini bergenre sci-fi. Genre yang sudah harus saya coba.

Doakan semoga saya segera bisa punya dan baca buku ini ya!


[ Untuk kalian yang ingin membuat artikel wishful wednesday, silakan cek blog PerpusKecil untuk melihat peraturannya. ]

Maret 06, 2017

[Unboxing] #2 Paket Giveaway


Hari ini [6/3/17], saya mendapatkan 2 paket yang dikirim ke alamat tempat kerja. Saya sudah tau itu paket dari mana saja. Dan karena momennya pas, saya kira keren kalau momen ini saya ulas di blog. Lagian blog saya ini makin jarang saja review buku. Bukan berarti saya nggak baca buku ya, tapi susah sekali untuk menyelesaikan satu buku saja.

Nah, langsung ke paket saja ya saya ceritanya. Paket pertama datang dari Penerbit Kana Books. Judul bukunya "Ya Allah, Aku Rindu Ibu karya Irfa Hudaya". Saya ikutan giveaway #YaAllahAkuRinduIbu di blog Kilas Buku. Dan alhamdulillah, saya terpilih menjadi pemenangnya. Buku inilah yang menjadi hadiahnya. 





Paket kedua datang dari Kak Cindy untuk giveaway memperingati gol-nya mengikuti #30DayBookChallange. Tadinya pemenang mendapatkan 2 buku dari judul-judul yang ada di foto. Namun, Kak Cindy menawarkan kembali satu judul buku agar paket genap 1 kilo. 






Terima kasih untuk Kilas Buku dan Kak Cindy. Buku-bukunya akan dibaca dan direview. Nanti saya tag kalian untuk link-nya.