Mei 15, 2022

[Buku] Kastel Terpencil Di Dalam Cermin - Mizuki Tsujimura


Judul:
Kastel Terpencil Di Dalam Cermin

Penulis: Mizuki Tsujimura

Penerjemah: Mohammad Ali

Editor: Risma Megawati, Astri Pratiwi Wulandari

Ilustrasi sampul: Zacky Hudaya

Penerbit: M&C!

Terbit: April 2022, cetakan pertama

Tebal: 496 hlm.

ISBN: 9786230305993

***

"Aku ingin menolongmu."

Kokoro merasa terusir dari kelasnya sendiri sehingga ia mengurung diri di rumah dan menolak pergi ke sekolah. Pada suatu hari, cermin di dalam kamarnya mengeluarkan cahaya terang. Dan di dalam cermin tersebut, ada bangunan misterius yang mirip sebuah kastel. Ada tujuh orang yang juga diundang ke sana-mereka yang juga menolak pergi ke sekolah seperti Kokoro.

Untuk apa mereka bertujuh dikumpulkan di kastel?

Siapakah sebenarnya sosok gadis bertopeng serigala yang mengundang mereka?

***

Premis

Novel ini menceritakan tentang murid SMP kelas 1 bernama Anzai Kokoro yang mengalami perundungan. Dia dituduh menyukai murid laki-laki dan menjadi bulan-bulanan dari murid lain bernama Sanada Miori dan teman-temannya. Sejak sore ketika Sanada dan teman-temannya mengepung ke rumah, Kokoro memilih meliburkan diri bersekolah.

Suatu hari cermin di kamarnya bersinar. Dan itu menjadi gerbang baginya untuk masuk ke dunia lain, ke sebuah kastel. Yang masuk ke dalam dunia cermin itu ternyata bukan dirinya saja, masih ada enam anak lainnya. Mereka adalah Nagahisa Subaru, Inoue Akiko, Mizumori Rion, Hasegawa Fuuka, Ureshino Haruka, dan Masamune Aasu.

Persamaan ketujuh anak ini adalah bermasalah dengan sekolah. Sebab kata Dewi Serigala, penyambut mereka di kastel, jam kunjung hanya sampai jam lima sore. Artinya hanya yang tidak sekolah yang bisa datang ke kastel. Jika kunjungan mereka lebih dari pukul lima, itu dianggap pelanggaran dan hukuman bagi pelanggar adalah akan dimakan serigala.

Yang menjadi permainan di kastel adalah ketujuh anak ini harus menemukan Kunci Permohonan dan Ruangan Permohonan. Bagi yang bisa menemukan kunci tersebut, satu permohonan mereka akan dikabulkan, apa pun. Dan jika salah satu dari mereka terpenuhi permohonannya, maka gerbang cermin akan tertutup dan ingatan mereka tentang pengalaman di kastel akan hilang. Mereka mulai bertemu pada awal bulan Mei dan masa mereka mencari kunci tersebut sampai bulan Maret tahun berikutnya. 

Awalnya ketujuh anak ini masih malu-malu, tetapi seriring waktu mereka saling memahami hidup satu sama lain. Kadang mereka bisa tertawa bersama, kadang juga mereka saling berseteru. Permasalahan yang dihadapi mereka mulai terungkap. Pergulatan mereka dengan masalah-masalah sebagai belia yang mulai menapaki hidup terasa begitu hebat. 

Siapakah yang berhasil mewujudkan permohonannya?



Resensi

Sebagai novel remaja, masalah yang disampaikan dalam novel ini begitu umum ditemukan pada anak sekolah SMP. Kokoro dan Masamune mengalami perundungan. Akiko terjebak dengan hidup bersama bapak tiri yang mesum. Subaru mengalami kebingungan tentang masa depan. Fuuka yang menjadi boneka bagi obsesi ibunya. Ureshino yang dijauhi teman karena pernah berbohong. Rion merasa rendah diri dan bersalah sebab orang tuanya tidak menganggap dia ada setelah kaka perempuannya meninggal dunia akibat sakit keras.

Masalah yang dihadapi para tokoh dalam novel ini akan menyita simpati pembaca. Saya sendiri bisa merasakan perasaan mereka di posisi itu. Apalagi mereka ini masih usia SMP. Bicara dengan teman belum terlalu leluasa, mengeluh kepada orang dewasa dianggap apa yang mereka hadapi bukan masalah besar. Mereka bingung untuk bertarung. Kebanyakan dari murid yang mengalami masalah itu berujung depresi dan bukan tidak mungkin bisa berakhir bunuh diri.

Saya bahkan begitu terharu ketika Kokoro akhirnya bisa menyampaikan apa yang ia alami hingga ia tidak bisa keluar rumah apalagi untuk sekolah, kepada ibunya. Sambil menangis dan tubuh gemetar Kokoro menceritakan kondisinya itu, padahal selama ini ia pendam sebab ia bingung bagaimana melakukannya. Dan tentu saja makin membuat mengharu biru ketika ibunya akhirnya mengatakan, "Ayo berjuang bersama." Akhirnya, ya akhirnya, Kokoro memiliki dukungan ibunya atas masalah yang ia hadapi selama ini.

Benar juga jika korban perundungan tidak bisa disalahkan karena dianggap lemah dan tidak melawan. Sebab tidak semua anak memiliki keberanian yang sama. Dan peran orang dewasa sangat dibutuhkan mereka. Jangan menganggap masalah yang dihadapi anak-anak itu bukan masalah besar. Justru masa buruk yang dialami anak-anak akan membekas selama pertumbuhan mereka. Ini akan membentuk kepribadian mereka hingga dewasa.

Yang membikin novel ini memikat saya adalah hubungan pertemanan ketujuh anak yang berproses dengan sangat baik. Dari yang tidak kenal akhirnya mereka membuka diri masing-masing. Kadang berantem, kadang saling menolong, kadang saling bersimpati, kadang menyebalkan. Tapi itu dunia anak SMP yang wajar terjadi. Dan dari situ hubungan mereka makin erat. Mereka saling memahami keadaan masing-masing.

Begitu perpisahan mulai dekat, ini momen yang bikin saya berkaca-kaca. Tidak ada perpisahan dengan kawan baik yang menyenangkan. Kehilangan teman baik itu kesedihan mendalam. Pokoknya di momen itu mereka akhirnya harus merelakan semua yang sudah mereka lewati bersama-sama. Sebaiknya kalian baca saja novelnya biar paham sesedih apa momen perpisahan itu.

Sekarang saya mau bahas soal novel fisiknya ya. 

Ini pertama kalinya saya baca novel yang diterbitkan penerbit Clover dan ternyata bagus juga. Cerita dari Jepang ini memang menarik-menarik ya. Gaya berceritanya rata-rata pelan dan detail. Ini rada menantang kesabaran sih. Tapi setelah membaca novel ini, saya jadi tidak ragu lagi untuk membaca novel terjemahan jepang lainnya.

Gaya bahasa di novel ini sangat halus, pelan, tenang, dan tidak begitu gaduh. Tidak kaku juga. Saya bisa menikmatinya. Walau ceritanya tidak meledak-ledak tapi penulis menjalin per bab-nya bikin penasaran terus. Sehingga nggak bisa berhenti membaca kisah ketujuh anak ini.

Penulis juga merajut kisahnya penuh teka-teki dan di penghujung cerita akan dibongkar banyak rahasia dan jalinan-jalinan plot-nya yang ternyata saling berhubungan. Ini yang akhirnya membuat saya puas bisa menyelesaikan novel ini, selain ceritanya yang mengaduk emosi, mengikuti dinamika ceritanya juga membuat saya seperti lega sudah melakukan perjalanan hampir setahun dengan tokoh-tokohnya.

Pengalaman membaca buku tebal yang begitu nikmat dan menginspirasi untuk membaca karya serupa lainnya, membuat saya tidak ragu memberikan novel ini nilai 5/5 bintang. Novel yang bagus dan saya rekomendasikan untuk mencari dan belajar pelajaran kehidupan.



April 21, 2022

[NOTICE!] Novel Watersong Karya Clarissa Goenawan

NOTICE!

Hayoo, disini siapa yang belum baca buku dari penulis Clarissa Goenawan?

Uhukk! Saya ngaku deh kalau belum pernah baca buku karya Kak Clarissa. 


Nama Clarissa Goenawan mulai muncul ketika debut novelnya rilis yang berjudul Rainbirds pada tahun 2018. Formatnya dalam bahasa inggris dan diterbitkan oleh penerbit Soho Press. Tentu saja saya pun penasaran dengan sosoknya, ada penulis yang debut novelnya terbit di luar negeri tapi nama belakang penulisnya Indonesia banget. Mulailah saya menelusuri siapa Clarissa ini.

Rupanya Kak Clarissa ini orang Indonesia yang lahir dan tinggal di Singapura. Penulis ini pun sempat mendapatkan penghargaan pada The 2015 Bath Novel Awards. Sebuah penghargaan untuk karya dari novelis yang belum diterbitkan atau diterbitkan secara indie, tanpa membedakan latar belakang si novelisnya.

Supaya lebih jelas tentang The Bath Novel Awards ini, silakan klik linknya!


Di Indonesia sendiri novel Rainbirds sudah diterjemahkan oleh penerbit mayor, PT Gramedia Pustaka Utama. Versi pertama terbit di tahun 2018, dan kemudian berganti kover kembali di tahun 2020. 

Di tahun 2020 ini, novel kedua Kak Clarissa terbit, berjudul The Perfect World of Miwako Sumida, yang masih diterbitkan oleh penerbit Soho Press. Lagi-lagi PT Gramedia Pustaka Utama gercep-gerak cepat- menerjemahkan novel tersebut. Rilisnya sendiri berbarengan dengan ganti kover novel pertamanya.


Karena belum pernah baca novelnya, saya belum bisa membagikan sedikit kesan dengan cerita yang dikarang oleh Kak Clarissa. Semoga ke depannya bisa segera punya kedua buku tersebut, amin!

Kalo yang mau memberikan ulasan singkat kedua novel Kak Clarissa, boleh tulis aja di kolom komentar ya!


Dan tahun ini, tahun 2022, Kak Clarissa sudah mengumumkan rilisan novel ketiganya yang berjudul Watersong, yang diterbitkan oleh penerbit Scribe UK. 

Menurut pengakuannya dalam sebuah tweet, novel ini ditulis sejak tahun 2014 dan baru bisa rilis pada Juni 2022 mendatang, itu pun masih versi UK. Dan yang unik, kovernya itu bisa terlihat warna pelangi jika dilihat pada posisi yang tepat. 

Sempat ada yang menanyakan dalam tweet-nya itu akan diterbitkan kapan di Indonesia, jawab kak Clarissa, masih menunggu dari penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. 

Kira-kira terbit juga nggak ya?!



[gambar Kak Clarissa diunduh dari akun twitter, gambar buku diunduh dari goodreads]

April 05, 2022

[Buku] Rock Star Wannabe! - Put Rizki


Judul:
Rock Star Wannabe!

Penulis: Put Rizki

Editor: Tri Saputra Sakti

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: 2019

Tebal: 248 hlm.

ISBN: 9786020629674

***

Andara lahir di tengah keluarga yang konservatif. Kedua orangtuanya memaksanya untuk masuk fakultas yang dipandang mereka memiliki orientasi masa depan yang jelas. Sialnya lagi, ia bertetangga dengan cewek popular yang ada di sekolahnya, Natasha, yang juga bersahabat dengan musuh besarnya, Riana. 

Hal-hal manis masa remaja rasanya tidak ada dalam bayangannya. Di tengah keterpurukan masa SMA itu, Andara mencoba bikin sebuah band bernama Water Hydrant dengan tiga temannya, Aska, Aria, dan Lena. Dalam perjalanan band tersebut, Andara merasa bersalah dan memutuskan keluar dari Water Hydrant, saat band itu mulai menemukan popularitasnya. Akankah teman-temannya mampu membujuk Andara untuk bergabung kembali dengan Water Hydrant?

***

Sinopsis

Novel ini mengisahkan gadis remaja bernama Andara yang memiliki karakter beda. Enggak enakan, pemalu, dan panikan. Dia terbelenggu dengan ambisius kedua orang tuanya agar Andara bisa mendapatkan prestasi akademik gemilang. Andara kerap dibanding-bandingkan dengan kakaknya, Mutia, yang terkenal cemerlang. Juga kadang dibandingkan dengan sepupu-sepupunya.

Di tengah keresahannya menghadapi itu semua, Andara punya cita-cita menjadi rock star. Maka dia kembali menghidupkan band masa kecilnya, Water Hydrant, bareng teman SD yang kini satu SMA: Aria dan Aska.

Tujuan pertama adalah ikut audisi pensi sekolah. Mereka berjuang agar bisa latihan di sela jadwal les yang padat. Namun hasil audisinya memalukan sebab ada yang mengganti mic dengan yang rusak sehingga penampilan band mereka tidak lancar.

Water Hydrant kemudian dipertemukan dengan artis yang jadi gerbang mereka dengan sebuah perusahaan manajemen. Syarat dalam kontrak mengubah Water Hydrant menjadi bukan mereka dan itu membuat mereka harus membuat skenario agar kontrak tersebut bisa batal.

Perjalanan yang dilalui Andara tidak mudah. Sebab yang dilakukannya untuk Water Hydrant mesti disembunyikan dari mamanya. Ketika dia mengetahui keluarganya tidak baik-baik saja dan mamanya masuk rumah sakit, Andara dipaksa memilih antara band atau keinginan mamanya untuk rajin belajar.

Pilihan apa yang Andara pilih? Dan berhasilkan Andara membesarkan Water Hydrant?

Resensi

Dalam novel ini kita akan melihat kehidupan ambisius orang tua yang menginginkan anaknya pintar dan berprestasi dengan memasukan mereka ke jadwal les yang padat. Sebuah pola pendidikan yang memaksa menurut saya, meski tujuan mereka melakukan itu demi kebaikan dan masa depan anak. Tapi dari sudut Andara, saya melihat kalau anak itu punya level kemampuan yang beda-beda, punya minat yang beragam. Justru keputusan memaksa anak ini bisa menjadi pemicu stres pada mereka. Jika sampai parah, psikis anak akan terganggu jika keadaan tidak sesuai yang dirancang orang tuanya.

Selain itu beban anak bertambah jika dirinya dibanding-bandingkan dengan yang lain. Tindakan yang tujuannya memotivasi tapi bisa membunuh si anak. Cara menyampaikan motivasi perlu teknik yang tepat agar si anak paham maksudnya. Bukan dengan asal-asalan yang justru bisa menyakiti perasaannya.

Karena ini ber-genre teenlit, kehidupan remaja diulik penulis dengan bumbu-bumbu masalahnya. Isu yang paling kuat ditemukan adalah mengenai meraih cita-cita. Sebagai remaja, Andara memang berambisi mewujudkan cita-citanya yang dianggap sebelah mata oleh lingkungan dengan tujuan pembuktian. Bukan mencari ketenaran, tapi mencari perhatian kalau dia memang ada dengan pilihannya sendiri. Dan sebab masih remaja yang kadang pikirannya pendek, keputusan-keputusan yang diambil Andara terbilang gegabah. Hal ini tentu saja banyak dilakukan remaja pada umumnya, melakukan kesalahan untuk mengerti kedewasaan.


Usaha Andara menjadi rock star memang gigih dan saya bersyukur menemukan akhir novel yang tidak menjual mimpi. Andara berhasil menjadi rock star meski levelnya masih di acara pensi. Saya sudah khawatir takut penulis mengakhiri cerita Andara menjadi rock star yang terkenalnya nasional, kan rasanya terlalu ajaib. Dan ini akhir novel yang bijaksana menurut saya.

Di novel ini sedikit sekali cerita romannya. Itu pun sekadar suka-sukaan tapi tidak sampai jadian. Yah, banyak kok gadis remaja yang naksir cowok cakep tapi mung bisa memuja di balik tembok. Penulis justru membangun pondasi pertemanan di antara personil band Water Hydrant agar band ini bisa solid menghadapi rintangan yang datang. 

Yang bikin novel ini menarik karena perjuangan band Water Hydrant untuk bisa manggung dibikin naik turun. Porsi bagian ini lebih banyak, sehingga pembaca akan tersedot dengan kisah perjuangan mereka. Kisahnya jelas tidak membohongi judul novelnya ya.

"... Yah, tapi namanya juga hidup. Jalani saja. Selama masih muda, lakukan hal positif yang ingin kamu lakukan, jangan nanti pas udah tua, tergeletak di ranjang rumah sakit lalu baru menyesal nggak melakukan banyak hal waktu muda dulu." (Hal. 240)

Dari novel ini kita bisa belajar untuk memasang target sewajar mungkin. Dan target tersebut harus diperjuangkan. Wajar dan berjuang merupakan padanan kata yang pas untuk melabeli cita-cita kita semua. Insyaallah dengan begitu apa yang dicita-citakan kita semua bisa terwujud.

Untuk perjalanan Andara menjadi rock star yang berliku-liku saya memberikan rating 3/5 bintang. Novel ini layak direkomendasikan untuk remaja agar mereka bisa belajar batasan dalam memiliki cita-cita dan agar mereka terdorong untuk memperjuangkannya.

Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!






April 02, 2022

[Buku] Falling Domino - Afy Zia


Judul:
Falling Domino

Penulis: Afy Zia

Editor: Kavi Aldrich

Ilustrasi sampul: Orkha Creative

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: April 2019

Tebal: 256 hlm.

ISBN: 9786020622248

***

Dirga benci banyak hal. Dia benci Bram karena telah merenggut mantan pacarnya. Dia benci Rafi karena selalu membuatnya terngiang akan masa lalu. Dia bahkan benci Papa karena tak pernah ada untuknya.

Namun, kecerobohan Dirga menantang Bram membuatnya harus berhadapan pada rentetan peristiwa yang tak pernah dia duga: bertemu cewek bawel bernama Alana, sekelas dengan Rafi yang selalu membuatnya naik pitam, serta bergabung dengan ekstrakurikuler paling beken di SMA Mulia Bangsa.

Seperti kejatuhan domino, satu peristiwa mengantarkan Dirga pada peristiwa baru lainnya. Masalahnya, apakah setiap kejatuhan domino itu akan menuntun Dirga pada peristiwa yang lebih baik daripada sebelumnya? Atau justru malah sebaliknya?

***

Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang anak SMA bernama Dirga yang terlibat tawuran dan kemudian dipenjara sebulan. Pada kejadian yang sama, salah satu temannya yang bernama Danni ikut tertangkap dan masuk penjara, sedangkan ketiga teman lainnya berhasil lolos. Peristiwa ini awal dari perjalanan Dirga memaknai bahagia.

Setelah bebas, Dirga pindah sekolah, ini kali kelima dia pindah. Di sekolah barunya itu, pada hari pertama, dia sudah berantem dengan ketua OSIS bernama Rafi. Beruntung mereka dilerai Alana, siswi yang kemudian diketahui sebagai sahabat dekat Rafi. Sejak itu Dirga dikenal sebagai biang masalah dan murid nakal.

Nasib Alana naas saat tugas kewirausahaan dia sekelompok dengan Dirga. Hubungan mereka makin tambah ruwet. Namun berjalannya waktu dan seiring kebersamaan saat mengerjakan tugas itu, Alana mulai mengenali Dirga lebih dalam, termasuk rahasia yang selama ini dia pendam.

Masalah muncul ketika musuh Dirga, Bram, muncul kembali. Selain itu hubungan Dirga dan ayahnya belum membaik. Hal-hal buruk datang beruntun seperti domino, mampukah Dirga bertahan menghadapinya? 

Resensi

Novel ini bergenre teenlit yang punya kisah seputar remaja dengan tokoh utama anak sekolah. Isu yang dibahas pun sekitar konflik remaja yang umum ditemukan. Tapi pembukaan novel ini menyedot perhatian sebab menyebutkan kasus besar, yaitu korban pemerkosaan dan motifnya sekadar balas dendam. 

Ketika membaca ini saya ikutan geram, apalagi pelaku belum tersentuh hukum sebab korban tidak stabil secara psikis sehingga belum melaporkan kejadian pemerkosaan tersebut. Korban berkutat dengan ancaman si pelaku yang memaksa aborsi dan juga harus menghadapi keluarga yang mengusirnya karena dianggap penyebab aib. Saya mengelus dada membayangkan nelangsanya korban berjuang sendiri tanpa pendampingan keluarga. Sayangnya memang novel ini tidak mendalami keluarga korban yang menurut saya sama bajingannya dengan si pelaku.

Sabar... sabar...

Novel ini juga berhasil bikin saya nangis pada bagian yang menceritakan hubungan Dirga dengan keluarganya, terutama dengan ayahnya. Ini juga yang jadi alasan kenapa Dirga berulah ala begundal, nakal, dan suka berkelahi.

Orang tua Dirga bercerai. Dia hidup dengan ayahnya yang pekerja keras sehingga kurang memperhatikan anaknya. Ditambah pada masa lalu, dia kerap dibanding-bandingkan dengan adiknya yang berprestasi di bidang akademik. Dirga sendiri lebih berminat pada olahraga, terutama sepak bola. Namun cita-citanya menjadi pemain sepak bola tidak pernah dihargai oleh orang tuanya. Alhasil, Dirga pun menaruh benci kepada adiknya.


Sebab beban pikiran akibat Dirga yang kabur dari rumah setelah pertengkaran hebat, ayahnya masuk rumah sakit. Pada momen ini Dirga begitu terpukul dan jadi titik balik baginya bahwa dia tidak ingin kehilangan ayahnya setelah ia kehilangan orang-orang yang ia sayangi. Bagian ketika Dirga sadar jika ayahnya begitu ia sayangi bener-bener mengharukan.

"Ga, percaya sama gue, kebencian cuma bakal membuat hidup lo jauh dari kata bahagia." (hal. 158)

Dari hubungan Dirga dengan keluarga, pembaca akan ditegaskan mengenai pentingnya memiliki hubungan harmonis dalam keluarga. Peran orang tua mendidik anak akan memberi pengaruh pada mental anak. Ketika perceraian tidak bisa dihindari, pendidikan dan hubungan dengan anak harusnya menjadi penting dibicarakan oleh orang tua. Bagaimana pun anak masih menjadi tanggung jawab kedua orang tua.

Sisi romansa ala remaja yang malu-malu tapi suka begitu menggemaskan ditunjukan Alana dan Dirga. Awalnya berseteru, lama-lama terbiasa karena terjebak keadaan, membuat perubahan perasaan keduanya begitu seru diikuti. Dan sampai cerita diakhiri, hubungan keduanya masih bikin saya senyum-senyum.

Tema pertemanan juga disisipkan penulis di dalam ceritanya. Bukan hanya ada teman yang mendukung tokoh utama dengan segala masalahnya, disini juga akan kita temukan contoh teman yang berubah menjadi pengkhianat sebab ikut membuat skenario balas dendam. Alasan si pelaku melakukan pengkhianatan itu bisa dipahami sehingga pembaca akan rada bimbang mesti bersimpati atau ikut membenci.

Novel ringan ini sangat menghibur dan cukup mengaduk-aduk emosi. Dan karenanya saya memberikan rating 4/5 bintang. Novel ini saya rekomendasikan untuk dibaca remaja sebab memiliki pelajaran hidup yang relate dengan usia remaja dan insyaallah membawa efek baik setelah selesai membacanya.

Demikian ulasan dari saya, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku.



Maret 20, 2022

[Buku] Wizard Bakery - Gu Byeong-Mo


Judul:
Wizard Bakery

Penulis: Gu-Byeong Mo

Penerjemah: Lingliana

Editor: Juliana Tan

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Januari 2022, cetakan kedua

Tebal: 208 hlm.

ISBN: 9786020657394

***

Karena ayahnya menikah lagi setelah ibunya meninggal dunia, seorang anak laki-laki berumur 16 tahun terpaksa tinggal serumah dengan ibu tiri dan adik tirinya. Hubungannya dengan ibu tirinya tidak pernah baik, jadi ketika mendadak dituduh melakukan pelecehan terhadap adik tirinya, ia pun kabur. Di tengah kepanikannya, ia berlari ke toko roti yang ada di dekat rumahnya. Ia sama sekali tidak menduga bahwa dunia penuh keajaiban menunggunya di sana.

Sekilas pandang, Wizard Bakery terlihat seperti toko roti biasa, tetapi sebenarnya tempat ini menjual roti dan kue yang mengandung sihir. Sementara anak laki-laki berada di sana, ia menyaksikan sikap egois orang-orang yang ingin memiliki kekuatan sihir demi kepentingan pribadi. Walaupun Tukang Roti dan asistennya, Burung Biru, sering mengomeli anak laki-laki itu, mereka juga memberinya hiburan, berbeda dengan keluarganya sendiri. Namun, ketika polisi mulai menyelidiki toko roti itu, anak laki-laki itu pun sadar bahwa waktunya kembali ke kenyataan semakin dekat.

***

Sinopsis

Buku ini menceritakan tentang pelarian seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dengan karakter culun dan gagap. Selain dengan ayahnya, dia tinggal dengan Guru Bae dan Mu-hee, ibu dan adik tirinya. Hubungan mereka tidak harmonis sehingga si Aku menjaga jarak selama di rumah. Si Aku bahkan menjadi langganan toko roti sebab dia tidak ingin terlibat dekat dengan keluarga tirinya, bahkan ketika makan semeja.

Malang tidak bisa ditolak saat Mu-hee menjadi korban pelecehan seksual dan dia menunjuk si Aku sebagai pelaku. Setelah dihajar habis-habisan dan akan dilaporkan ke polisi oleh ibu tirinya, si Aku melarikan diri dari rumah dan memilih bersembunyi di toko langganannya, Wizard Bakery. Si Tukang Roti dengan besar hati menerima si Aku untuk tinggal sementara di toko setelah dia menganalisa apa yang membuat si Aku melarikan diri dari rumah dengan tubuh luka-luka dan si Aku kelihatan perlu bantuan.

Selama di toko roti, si Aku menyadari kalau memang toko roti Wizard Bakery penuh keajaiban. Si Tukang Roti adalah seorang penyihir. Asistennya, Burung Biru, adalah burung yang kalau siang berubah menjadi manusia. Dan roti yang dibuat memiliki kasiat aneh.

Sampai kapan si Aku akan bersembunyi di toko roti Wizard Bakery?

Resensi

Menyenangkan sekali karena akhirnya saya bisa menyelesaikan membaca novel lagi. Sebelumnya kegiatan membaca masih dilakukan tapi dari beberapa novel yang diambil, tidak ada yang selesai. Kalau harus berdalih, saya memang masih kerepotan membagi waktu antara kegiatan sehari-hari, membaca, dan pekerjaan. Yah, semoga dengan selesainya membaca novel Wizard Bakery ini, saya sudah makin siap melanjutkan mengulas buku-buku yang sudah dibaca.

Wizard Bakery merupakan novel remaja yang ada sentuhan cerita penyihirnya. Tetapi perlu saya sampaikan kalau novel ini punya cerita yang kelam dan pelik karena masalah yang dibawa pada alurnya terbilang berat.

Isu pelecehan seksual menjadi fokus sekaligus ide cerita yang menambah rumit kisah hubungan anak-ibu tiri yang tidak akur sedari awal. Kemarahan yang ditunjukkan Guru Bae memang kelihatan kejam sampai dia menghajar si Aku hingga luka-luka. Tetapi jika dipikir ulang, itu adalah bentuk ekspresi  wajar yang akan dilakukan semua ibu ketika tahu anak perempuannya dilecehkan. Saya justru melihat apa yang dilakukan Guru Bae merupakan simbol cinta seorang ibu kepada anaknya. Karena rasanya sulit sekali menjaga sikap tetap anggun dan tenang ketika tahu anaknya dilecehkan dan si pelaku ada di depan mata. Silakan kalian bayangkan sendiri, menjadi orang tua yang punya anak perempuan dan suatu hari mendapat fakta jika anak perempuan kita dilecehkan. 

Apa reaksi kita?

"Hati-hatilah dengan permohonanmu..." Kalimat yang tertulis di kover depan menjadi kunci apa yang akan kita temukan dalam ceritanya. Yup, menurut saya itu peringatan agar kita tidak jadi orang tamak. Jika kita bertemu dengan penyihir dan kita diberikan kesempatan mewujudkan keinginan, pasti akan terlontar permohonan yang di luar batas akal. Tamak menjadi salah satu sifat yang tertanam di diri manusia. Yang membedakan seluruh manusia adalah sikap pengendalian dirinya. 

Kita akan belajar karakter manusia dari pembeli roti dan kue di toko Wizard Bakery. Kue dan Roti yang memiliki kasiat aneh dibeli customer untuk tujuan tertentu. Sayangnya, kasus yang diberikan penulis adalah orang-orang yang tidak bijak menggunakan produk Wizard Bakery. Sebenarnya ada produk Wizard Bakery yang bisa membantu banyak orang tapi penulis tidak memperkenalkan pembeli yang melakukannya.



Dari kasus pembeli Roti Kayu Manis Iblis kita akan menemukan pelajaran, "Apa yang kau tanam, itu yang kau panen." Roti Kayu Manis Iblis adalah produk yang bisa mengacaukan mental orang yang memakannya. Dan salah satu pembeli yang seorang siswi menggunakan roti ini untuk mengacaukan teman sekelasnya yang kerap membuatnya iri. Temannya mengalami sakit perut sampai buang air di kelas saat sedang ujian. Menanggung rasa malu dan kegagalan ujian membuat temannya itu melakukan bunuh diri. Secara tidak langsung pembeli tadi sudah menjadi pembunuh temannya. Dan dia kembali ke toko untuk komplain karena setelah kejadian itu dirinya selalu dihantui mimpi buruk.

Ada satu pembeli wanita yang sebelumnya pernah membeli Pretzel Kacang Walnut dan kali ini datang ke toko ingin membeli Biskuit Boneka Voodoo. Pretzel Kacang Walnut adalah biskuit yang bisa membuat si pemakan jadi jatuh cinta. Dan si pembeli ini berhasil memikat pria yang dia idam-idamkan. Naasnya, si pria ini tipe yang posesif dan insecure karena pengangguran. Kelakuannya menjadi berlebihan. Si wanita ingin melepaskan diri dari kejaran si pria tapi tidak tahu caranya. Dan maksud dia ingin membeli Biskuit Boneka Voodoo akan digunakan untuk menghancurkan dan mengutuk si pria agar menjauhinya.

Cara pintas yang instan pasti rawan kekeliruan. Makanya ada pepatah yang bilang, "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian." Keinginan yang disulap terwujud jelas membawa pengaruh buruk. Sebab banyak hal yang luput dari penilaian. Termasuk kasus si pembeli wanita tadi, yang memaksakan memiliki pria idaman tanpa mengenalnya dulu, dan hasilnya berujung menyusahkan dirinya sendiri.

Ambisi harus punya takar, itu pesan dari kasus yang dialami oleh si Tukang Roti, sang penyihir. Meski memiliki keajaiban, dia pun pernah melakukan kesalahan. Untuk menguji kemampuan sihirnya, dia melakukan eksperimen menghidupkan orang mati dengan Bubuk Coklat Putih. Padahal dia paham praktik itu dilarang bagi penyihir. Namun karena ambisi tidak terkendali, praktik itu tetap dilakukan dan berhasil. Si Tukang Roti berhasil menghidupkan gelandangan yang mati. Tetapi tindakannya ini membuka kesempatan si gelandangan untuk membunuh orang dan keluarganya yang membuatnya jadi gelandangan. Menghidupkan satu nyawa dan mematikan beberapa nyawa. Meski dengan kasus ini akhirnya si Tukang Roti lebih peduli dengan batas-batas nyang tidak boleh dilanggar, tetapi rasa sesal itu tidak lantas hilang.

"Mana mungkin ada orang yang bisa memilih jawaban yang benar seumur hidupnya? Memangnya kau sendiri tidak pernah mengambil pilihan yang salah?" (hal. 167) 

Buku ini menarik sekali karena memiliki banyak hal yang membuat kita bisa merenungkan perihal nilai kita sebagai manusia. Termasuk dari konflik yang dialami si Aku, yang melarikan diri dari tuduhan, kita bisa belajar mengenai keberanian menghadapi masalah. "...Setiap orang harus menghadapi masalahnya sendiri. Jika dia beruntung, masalahnya akan terselesaikan. Sebaliknya, masalah itu juga bisa bertambah buruk...." (hal. 65) 

Pada satu waktu ketika mimpi buruk menimpa si Tukang Roti, dengan sikap pahlawan si Aku menggantikan posisinya. Momen ini begitu mengharukan saya, sebab si Aku melakukan perjuangan dengan ketakutannya selama ini. Meski pada saat itu perjuangannya ada dalam mimpi. Tapi bagian ini menegaskan dengan lantang, kalau kita kalah berusaha menghadapi masalah, kita selamanya akan dirundung masalah. Makanya kita perlu lebih berani dan kuat menghadapi masalah apa pun sampai masalah itu bukan lagi masalah untuk kita.

Bagaimana, cerita buku ini berat bukan?

Ada yang lebih berat karena puncak konflik akan muncul ketika si Aku memergoki si pelaku yang melakukan pelecehan seksual terhadap adik tirinya. Bagi saya itu cukup mengagetkan.... dan bikin geram. Ini seperti kasus yang sering muncul di media masa, pelaku pelecehan seksual bisa dari orang-orang terdekat korban. Pelaku pelecehan seksual memang bajingan!!!

Maaf jadi terpancing emosi :)

Secara keseluruhan novel ini memberikan nilai baru bagi saya. Jalan cerita yang runut dan memikat, ide cerita yang mengajak untuk merenung, dan konklusi cerita yang cukup memuaskan saya, membuat novel ini perlu direkomendasikan.

Penutupan kisah si Aku dibagi menjadi dua kemungkinan, tergantung keputusan si Aku untuk memakan atau tidak memakan kue Time Rewinder, kue yang akan memutar waktu kembali. Dan saya kira keputusan si Aku sudah paling tetap. 

Kesimpulannya, saya sangat terkesan dengan novel ini dan saya kasih nilai 5/5 bintang.

Terakhir dari saya, jaga kesehatan dan jangan lupa baca buku!



Januari 31, 2022

[Buku] Tirah - Erast Yuu



Judul: Tirah

Penulis: Erast Yuu

Editor: Tim Scritto

Layouter: Eldesign19

Desain cover: Eldesign19

Penerbit: Scritto Books Publisher

Terbit: 2018, cetakan pertama

Tebal: x + 230 hlm.

ISBN: 9786025134739

***

Ada angin yang membelai wajah. Terdapat kilatan cepat yang melewatinya. Badan bergetar, mata pun memicing ke arah jam. Baru pukul 10 malam, tetapi seolah sudah menunjukkan pukul dua belas. Kata orang-orang, tengah malam adalah waktunya hantu berkeliaran. Muncul gelengan pelan. Rardi menyugesti otak bahwa itu bukan apa-apa. Dia memilih berbalik dan berjalan menuju tempat tidur untuk kedua kali. Berharap hal-hal yang dia alami hanya mimpi, atau halusinasi.

Belum naik ke atas ranjang, ada sesuatu yang mengelus pundak. Ah, bukan! Itu bukan sekadar perasaan. Udara dingin dalam tangan itu mampu membuat badannya bergetar. Menelusuk ke setiap sel di dalam tubuh. Dada naik turun, lebih cepat dari biasanya. Bahkan, keringat dingin mulai mengucur dari dahi. Semakin lama, pegangan itu semakin keras mencengkram leher. Listrik padam secara tiba-tiba. Angin besar ikut muncul dalam kamar membuat beberapa kertas beterbangan. Satu foto berfigura lepas dan pecah dengan suara yang amat nyaring. Bahkan, ada suara aneh, seperti suara yang tercekat. Perlahan namun pasti, Rardi menengok ke belakang. Mendadak, wajahnya membeku ketika mengamati sosok itu dalam kegelapan.

***

Sinopsis

Berawal dari ketidakikhlasan Ardan melepas mantan pacarnya yang kini berpacaran dengan Zuldan, dia mengajukan lokasi KKN ke Kampung Angker, Garut. Alasannya untuk mempermalukan Zuldan. Lokasi Kampung Angker dikenal mengerikan dan menurut kabar ada dua mahasiswa yang KKN di sana meninggal dunia. Rumor yang beredar penyebab kematian dua mahasiswa itu oleh hantu perempuan bernama Tirah. Riset mengerikan soal Kampung Angker dan gangguan yang dialami oleh Zuldan, Zigta, dan Rardi setelah mengiyakan pilihan Ardan tidak lantas mengurungkan kepergian mereka.

Setibanya mereka di Kampung Angker, misteri mengenai hantu Tirah dan kematian orang kota membuat keempat mahasiswa ini semakin tertarik untuk menguak. Dan penyelidikan mereka perlahan-lahan membuka rahasia beberapa orang di Kampung Angker, sekaligus memperjelas peristiwa kematian Tirah. Dugaan mereka mengarah kepada Parman, suami Tirah, dan kepada RT Kampung Angker, Pak Mantri. Sebab kedua orang ini memiliki hubungan tidak baik dari gelagatnya.

Penyelidikan yang dilakukan keempat mahasiswa harus ditukar nyawa. Bukannya menyerah, mereka justru semakin giat membuka tabir yang tersembunyi. 

Berhasilkah mereka membuka misteri hantu Tirah? 

Resensi

Novel Tirah ini merupakan novel horor lokal yang mengambil latar sebuah kampung di Garut. Digambarkan Kampung Angker sebagai kampung yang masih asri, masih banyak hutan, bersuhu dingin, sepi penduduk, dan sering berkabut. Lokasinya sudah sangat mendukung cerita sehingga aura kampung yang menyeramkan begitu terasa. Namun, sayangnya adat dan kebudayaan di Garut luput dibahas. Padahal masa KKN merupakan waktu yang pas untuk mendalami hal tersebut.

Secara garis besar, novel ini adalah perjalanan keempat mahasiswa: Zuldan, Ardan, Rardi, dan Zigta, mengungkap kebenaran soal hantu Tirah yang menjadi dalang pembunuhan setiap orang kota yang mengunjungi Kampung Angker. Penyelidikan mereka melebar jadi mencari pembunuh sebenarnya. Ada keyakinan kecil yang membuat mereka ragu dengan cerita kejahatan hantu Tirah, sebab mereka yang sudah meninggal tidak mungkin mengusik mereka yang masih hidup.

Tema balas dendam mendominasi konflik yang muncul di novel ini. Kita akan melihat jika dendam bisa membuat orang melakukan kejahatan di luar batas pikiran manusia. Memerkosa dan membunuh contohnya. Dan pelakunya tidak bisa melihat kebenaran meski sudah diberi tahu, saking dibutakan oleh dendam. Gara-gara dendam ini, menyebabkan orang tidak bersalah menjadi korban. Pelaku pun menciptakan alibi agar kejahatannya tidak terbongkar dengan menebarkan kabar tidak benar.

Menurut saya, penulis berhasil membuat cerita hantunya seram dengan narasi yang tidak lebay. Beberapa kejadian kemunculan hantu bisa membuat saya bergidik ngeri. Latar belakang pelaku melakukan kejahatan pun masuk akal. Sehingga cerita misteri dengan balutan dendam bisa diikuti dengan baik.


Misteri atas kematian Tirah dan kelakuan orang-orang yang terlibat dibuka penulis dengan pelan-pelan. Ada dua versi kronologi kejadian naas yang menimpa Tirah membuat saya kaget dan ikut bersimpati campur geram. Awal mengetahui versi pertama, saya ikut mendukung balas dendam hantu Tirah. Namun setelah mengetahui versi kedua, saya jadi miris dan menyayangkan tragedi yang sudah kadung terjadi di Kampung Angker. Saya bahkan mengecam pelaku sebenarnya.

Tokoh utama novel yang diwakili oleh keempat mahasiswa menegaskan jika novel ini menyasar pembaca muda. Karakter kemudaan mereka cukup terasa realistis. Ada yang mesum, ada yang pikirannya soal perempuan saja, ada yang pemarah dan merasa benar sendiri, dan ada juga yang sikapnya tenang. Awal mula cerita novel ini pun disampaikan melalui konflik anak muda: cemburu, mantan pacar, persahabatan, dan dunia kampus. 

Dari novel Tirah ini, pembaca akan mendapatkan pesan jika menuruti ego dendam, masalah tidak akan selesai dan justru akan memicu masalah baru lainnya. Dan secara lebih luas, kita diingatkan untuk selalu mencari kebenaran kabar yang kita dengar. Kabar yang mentah-mentah ditelan, bisa saja itu ujaran fitnah. Jika demikian, kita bisa salah membuat keputusan dan bertindak.

Untuk kengerian novel hantu Tirah ini saya memberikan nilai 4 dari 5 bintang. Jika penerbit Scritto ini masih eksis, saya ingin typo dalam novel ini diperbaiki. Saya rasa novel ini punya potensi memuaskan pembaca yang suka cerita horor karena cerita hantu dan misterinya bagus.

Nah, sekian ulasan dari saya. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!