Oktober 19, 2023

Resensi Buku Anak Angin Dari Tebing 1 - Clara NG, Yustina Antonio


Judul: Angin Dari Tebing 1

Penulis: Clara Ng

Ilustrasi: Yustina Antonio

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Maret 2020

Tebal: 140 hlm.

ISBN: 9786020637372




Ada sebuah sekolah sederhana di tepi tebing. Orang-orang menyebutnya Sekolah Tebing. Ada 13 anak yang menjadi muridnya. Dan ini kisah keseharian segala yang berada di sekitar Sekolah Tebing.



Bersyukur banget bisa meminjam buku anak ini sebab gambar di dalamnya benar-benar menghibur. Kalau membaca profil ilustratornya, Kak Yustina, gambar-gambar ini dibuat menggunakan cat air. Tekstur dan warnanya lembut dan menyenangkan. Sangat bagus untuk sajian buku anak dan sudah pasti gambar-gambarnya bakal memikat pembaca berlama-lama memandangi detailnya.

Buku anak ini memiliki 28 judul cerita. Menurut saya sih tergolong banyak tetapi jangan panik dulu, setiap ceritanya pendek-pendek karena setiap halamannya ada gambar-gambarnya juga. Membaca buku begini bisa habis dalam sekali duduk lho.

Ceritanya sendiri berputar pada keseharian penghuni di dalam dan sekitar Sekolah Tebing. Ada 13 murid yang lucu-lucu dan memiliki kekhasan masing-masing. Ada mahluk hidup yang berbagi kisah  juga seperti anak kucing, ulat, anjing, kura-kura, laba-laba, tumbuhan bugenvile, dan masih banyak lagi.






Setiap ceritanya punya tema yang ringan. Seperti ketakutan Tia ketika pindah rumah, aksi kejar-kejaran tiga tikus yang menghebohkan kelas, tidurnya ulat yang pas bangun sudah jadi kupu-kupu, mimpi Bu Sheila bertemu Gatotkaca, dan masih banyak lainnya. Semua ceritanya aman kok untuk dibacakan buat anak-anak. Mereka pasti senang mendengar kisah yang unik dan sederhana, ditambah karakternya bermacam-macam.






Kak Clara Ng berhasil membangun imajinasi tentang sebuah sekolah dan pernak-perniknya yang begitu asyik buat anak-anak. Ditambah lingkungan sekitar dan suasananya yang mirip di pedesaan membuat jiwa kanak-kanak saya merindukan momen bisa lari-larian di lapangan dengan riang. Nostalgia sekali bagi pembaca yang punya masa kecil di lingkungan yang asri.

Oya buku ini juga ada bagian keduanya. Saya tidak sabar ingin meminjam dan membacanya juga. Dan sekian ulasan saya untuk buku anak ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

Oktober 16, 2023

Beli Buku di Buka Gudang Gramedia

Hari Sabtu kemarin (14/10/23) saya ke Jakarta untuk mengikuti training pajak. Dan sebelumnya saya sudah memikirkan sepulang training bakal mau kemana, bingung antara langsung balik lagi ke Cirebon atau menginap semalam. 

Kalau saya langsung balik pasti badan capek banget, ditambah perjalanan kereta 3 jam (bakal sampe Cirebon pukul 21.00), belum lagi saya mesti nyetir motor dari stasiun ke rumah sekitar 45 menit. Sedangkan kalau menginap saya mesti nyari penginapan murah dan ini PR banget secara saya belum tau penginapan yang nyaman di Jakarta. Tapi kalau menginap saya bisa mampir ke acara Buka Gudang Gramedia yang lagi hype banget di X a.k.a twitter.



Dan akhirnya saya memutuskan untuk menginap semalam karena sore itu perut saya bener-bener kurang enak. Maka sepulang training saya memesan ojek online ke arah acara Buka Gudang Gramedia. 

Drama sedikit, saya malah salah lokasi ke Gedung Kompas yang di Palmerah, padahal acara adanya di Kebon Jeruk. Alhasil muter-muter dulu tuh.

Setiba di lokasi, beneran ramai pisan. Seneng sih lihat banyak buku bertumpuk. Tetapi begitu masuk dan mulai mau memilih, saya kesulitan sebab tumpukkan bukunya sudah enggak beraturan. Kalau salah tarik saja, bisa berjatuhan ke lantai. 

Yang bikin ribet juga, jarak antara tumpukan bukunya mepet banget. Saya yang bawa tas lumayan berisi beberapa kali kesenggol atau menyenggol orang lain. Udaranya pun lumayan panas, baru beberapa saat aja keringat sudah mengucur di dahi. Hiruk pikuknya bikin susah buat foto-foto jadi saya pun tidak mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan acara tersebut.

Hanya beberapa kali mondar-mandir dan akhirnya saya memutuskan untuk membeli 4 buku saja seharga Rp 80.000,-.


Rencana mau puasa beli buku akhirnya gagal. Judul-judul ini otomatis menambah TBR saya dan yah entah kapan akan dibacanya.

Dan semisal ada acara begini di Gramedia Cirebon pasti saya mampir lagi. Tetapi setelah saya tanya ke admin Gramedia Cirebon, belum ada informasi bakal ada jadwal acara serupa, huhuhu.

Nah sekian dulu sharing pengalaman saya mampir ke acara Buka Gudang Gramedia yang ada di Kebon Jeruk. Semoga makin banyak acara obral buku begini, siapa tahu ini bisa membangun kebiasaan membaca buku di masyarakat.

Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

Oktober 15, 2023

Resensi Komik Detektif Conan No. 5 - Aoyama Gosho


Judul:
Detektif Conan No. 5

Komikus: Aoyama Gosho

Alih bahasa: M. Gunarsah

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Terbit: Januari 1997

Tebal: 188 hlm.

ISBN: 9796636905




[1]

Ran datang bersama Conan setelah diundang oleh teman SMAnya, Sonoko Suzuki, ke vila. Mereka berpapasan dengan sosok pria misterius bermantel hitam dan wajah diperban sewaktu mau melintas di jembatan gantung. Saat dikonfirmasi kepada undangan yang lain, mereka pun sempat berpapasan tanpa menaruh curiga.

Ternyata di waktu bersamaan di vila tersebut ada reuni club film kakaknya Sonoko, Ayako Suzuki. Yang datang adalah Chikako Ikeda (sutradara), Masaru Ota (broker mobil), Hiroki Sumiya (editor majalah film), dan Ryoichi Takahashi (pekerja di perusahaan makanan). Ada tema obrolan yang membuat tensi mereka naik saat sedang bercengkrama yaitu soal kasus bunuh diri teman mereka, Atsuko.

Chikako kemudia jadi korban pembunuhan oleh sosok pria misteris itu. Tubuhnya dimutilasi dan dibuang di dalam hutan. Selain itu, pria misterius tadi menyerang Ran sampai dua kali. 

Apa yang sebenarnya terjadi sampai Ran pun jadi target?

[2]

Setelah kejadian di vila, Sonoko mengajak Ran bertemu vokalis band Lex, Tatsuya  Kimura, pada perayaan penutupan pentas. Selain Tatsuya, ada anggota band lainnya yaitu Meiko Shimazaki (gitar), Katusmi Yamada (drum), dan Mari Terahara (manajer Lex).

Selama perayaan di tempat karoke itu, perubahan suasana kentara sekali ketika Tatsuya mulai mengoceh tentang anggota yang lain. Ia pun mengungkapkan akan keluar dari band dan akan berkarir solo. Namun tiba-tiba Tatsuya muntah darah dan meninggal di lokasi. Hasil pemeriksaan menyatakan Tatsuya keracunan Sianida.

Siapa pelakunya dan apa motif pembunuhan ini?




Saya suka komik Detektif Conan No. 5 ini karena di kasus pertama, kekejian pembunuhannya begitu terasa. Mutilasi yang dilakukan pelaku membuat saya bersimpati dengan nasib yang lainnya, apakah mereka akan selamat atau korbannya akan bertambah. Sadisnya pelaku karena tubuh korban dipotong-potong menjadi beberapa bagian; tangan, kaki, bahkan kepalanya. 

Sedangkan di kasus kedua, saya merasa ada kebetulan konektifitas karena minggu-minggu ini kasus kopi sianida yang melibatkan sosok Jessica kembali memanas setelah film dokumenternya rilis di Netflix. Kalau di kasus nyata, dugaan sianidanya dicampur ke kopi, tetapi di komik ini sianidanya dibalurkan ke barang. Sama-sama berbahaya, sama-sama mematikan.

Trik pelaku dalam menyamarkan aksinya pun cukup memukau. Berbeda dengan detail di komik Detektif Conan No. 3 yang menurut saya tidak membuat saya terkejut, di sini justru lebih berkembang dan cukup mengecoh. Kejutan siapa pelaku pembunuhnya pun cukup mengena. 

Resensi Komik Detektif Conan No.3 

Resensi Komik Detektif Conan No. 1

Dan pada akhir komik, kita akan dibuat penasaran dengan nasib Conan yang harus berhadapan dengan Laki-Laki Bertopeng, yang tampaknya ada hubungan dengan pelaku yang membuat Conan mengecil.

Sekian ulasan saya untuk komik ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!



Oktober 14, 2023

[NOTICE!] Novel Perempuan Yang Menunggu Di Lorong Menuju Laut karya Dian Purnomo

 Halo... Halo... Halo...

Ada buku baru dari Gramedia Pustaka Utama dari penulis novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam yaitu novel Perempuan Yang Menunggu Di Lorong Menuju Laut karya Dian Pernomo.




Di novel ini penulis menggunakan tokoh utama perempuan untuk menampilan isu lingkungan yang ada di tanah Sangihe, Sulawesi Utara. Konfliknya nanti akan bertabrakan dengan perusahaan besar yang mengeruk kekayaan emas. 

Selain itu genre drama juga dimasukkan yakni hubungan antara anak dan ayah. Ini pasti akan sisi melownya nih. Dan yang selalu saya tunggu-tunggu adalah kebudayaan apa saja yang ada di tanah Sangihe.

Menarik sekali bukan? 

Doakan saya supaya ada rejeki agar bisa mempunyai novel ini, membacanya, dan akan saya ulas di sini.

Amin... Amin... Amin...



Oktober 13, 2023

Resensi Komik Detektif Conan No. 1 - Aoyama Gosho


Judul: Detektif Conan No. 1

Komikus: Aoyama Gosho

Alih bahasa: M. Gunarsah

Penerbit: PT Elex Media Komputindi

Terbit: Januari 1997

Tebal: 180 hlm.

ISBN: 9789796377909




[1]

Putri tunggal keluarga Tani, Akiko Tani (10 tahun), diculik oleh pria berjubah. Detektif Kogoro Mouri dipanggil untuk mencari tahu. Tersangka pertama adalah asisten rumah tangga, Aso. Setelah didesak dia pun mengakui kalau penculikan ini ide dari Akiko yang ingin mencari perhatian ayahnya.

Keterlibatan Aso hanya sebatas membawa Akiko ke hotel terdekat. Tetapi naasnya Akiko sungguhan diculik oleh orang lain dan meminta uang tebusan. Aso meyakinkan kalau pelaku bukan temannya dan bukan bagian dari ide penculikan yang digagas Akiko. Lalu siapa pelaku ini?

[2]

Seorang artis bernama Yoko Okino datang ke kantor Detektif Mouri untuk minta bantuan menyelidiki orang yang menguntitnya. Yoko mengalami situasi tidak menyenangkan selama ini, bahkan kamar apartemennya seperti dimasuki juga. Dan saat mendatangi apartemen Yoko, mereka menemukan mayat dengan pisau tertancap di punggungnya.

Tersangka yang dicurigai adalah Yamagishi (manajer Yoko) dan Yuko Ikezawa (rekan sesama artis) dengan alasan Yamagishi adalah orang terdekat Yoko, sedangkan Yuko adalah rekan artis yang proyeknya dialihkan ke Yoko.

Keduanya punya alibi meyakinkan. Lalu siapa pelaku sebenarnya dan apa motif pembunuhannya?




Sebagai komik nomor pertama, kita akan menemukan kisah awal mula kenapa Shinichi bisa terjebak di tubuh mungilnya. Bisa dibilang dia berada di situasi salah. Dan kondisinya ini membuat Shinichi harus berjuang mencari racun yang menyusutkan badannya untuk menemukan obat penawarnya. Dan lawannya nanti kayaknya sekelompok mafia berbahaya.

Kasus pertama di komik ini menurut saya sangat ringan sebab motif pelaku melakukan penculikan karena sekadar "situasinya memungkinkan" akibat melihat anak kecil makan sendirian. 

Barulah di kasus kedua misterinya menjadi lebih dalam karena ditemukannya mayat dengan pisau tertancap di punggung. Penyebab runtutan kejadian di sini akibat salah paham sehingga ujung-ujungnya harus ada yang meregang nyawa.

Resensi Komik Detektif Conan No. 3

Resensi Komik Detektif Conan No. 5

Detail petunjuk apa yang terjadi dalam komik ini lumayan seru. Saya sendiri tidak bisa menebak siapa pelakunya dan sulit mencari petunjuk yang mengarah ke pelaku. Saya agak bergidik ngeri membayangkan adegan korban melompat dari kursi dengan mengarahkan punggungnya ke pisau yang diposisikan menancap. Beneran bikin linu, hiiii.

Sebagai komik nomor pertama, cerita di komik ini sangat seru dan saya tidak sabar dengan pencarian Shinichi menemukan obat agar bisa mengembalikan tubuhnya ke ukuran semula. Menjadi Conan si anak kecil ternyata mengurangi kemampuannya menangkap penjahat, terutama soal tenaganya yang berkurang jadi jika melawan penjahat akan terasa tidak ada apa-apanya.

Saya juga penasaran dengan hubungan Ran dan Shinichi di situasi sulit ini. Ran bakal makin uring-uringan karena tidak bertemu Shinichi yang mendadak menghilang. Dan suara saja tetap tidak cukup mengobati kerinduannya, hehe.

Sekian ulasan saya untuk komik ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!



Oktober 12, 2023

Resensi Novel To Tokyo To Love - Mariskova


Judul: To Tokyo To Love

Penulis: Mariskova

Sampul: Orkha Creative

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Maret 2016

Tebal: 296 hlm.

ISBN: 9786020325705




Enam bulan menjelang pernikahan, Nina mendapatkan pengakuan dari calon suaminya kalau dia melakukan kesalahan karena menghamili mantannya, Karina. Ian berjanji setelah menikahi Karina, dia akan segera menceraikannya, lalu mereka bisa kembali bersama. Nina menolak keras usul Ian, bagaimana pun bayi yang dikandung Karina harus punya ayah.

Sebagai karyawan baik, Nina mendapatkan perhatian dari atasannya. Begitu performance-nya menurun, Nina mengajukan resign dan ditolak. Ia justru mendapatkan kesempatan untuk kuliah di Jepang sembari menyembuhkan luka hatinya.

Selama di Jepang, Nina mendapatkan kenalan baru bernama Takung. Awalnya mereka berkomuniasi dengan email, seriring waktu mereka bertukar nomor ponsel. Banyak hal yang mereka obrolkan dan membuat masing-masing nyaman meski belum pernah bertemu. Selain itu Nina pun tertarik dengan sosok lelaki yang rutin ia temui di kereta tapi ia tidak cukup berani untuk berkenalan langsung.

Kehidupan Nina kembali berantakan saat Ian dan Karina justru muncul di Jepang dan mengusiknya. Mampukan Nina melepaskan dari masa lalunya? Dan siapakah Takung yang sebenarnya?




Saya suka dengan plot cerita di novel ini karena penasaran apakah Nina bisa benar-benar melupakan Ian setelah dikhianati. Saya juga mengutuk Ian waktu dia menyepelekan kesalahannya dan masih mengharapkan Nina. Tukang selingkuh itu nggak ada obatnya jadi saya tidak setuju kalau sampai Nina memberi kesempatan kedua untuk Ian.

Kisah percintaannya terasa romantis. Ada momen tarik-ulur antara Nina dan Takung yang bikin gemas sendiri. Walau dramatisasinya ala-ala sinetron tetapi masih enak diikuti. Keduanya hampir saja mengenali satu sama lain tapi malah dipatahkan oleh keadaan, bener-bener geregetan. Di tambah latarnya di Jepang, ada musim bunga sakura mekar, membuat ceritanya makin manis. 

Drama keluarga di sini diwakili oleh interaksi Nina dengan Tito, kakaknya. Dan saat Tito masuk rumah sakit gara-gara diserang sekumpulan orang, orang tua mereka menyembunyikan kabar ini agar Nina tidak khawatir, membuat saya sesak terharu. Di mata saya keluarga Nina tampak harmonis. 

Karakter Nina yang jadi pusat cerita berkembang baik dari yang melow melulu akibat patah hati berubah menjadi Nina yang mulai riang. Perubahannya diracik apik sehingga kita bisa merasakan prosesnya, bukan yang tiba-tiba.

Catatan saya adalah narasi paragraf di novel ini panjang-panjang sehingga saya melakukan skipping saat membacanya karena takut keburu bosan. Biasanya yang saya loncati adalah kalimat-kalimat penegasan dan ini tidak mengurangi saya memahami jalan ceritanya.




Ternyata kover novel ini yang versi baru lebih bagus ya. Samaan sama novel Metropop yang lainnya, jadi pengen mengkoleksi. 

Saya merekomendasikan novel ini untuk pembaca yang suka cerita romantis. 

Sekian ulasan saya, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!