Oktober 24, 2021

[Resensi] Spring in London - Ilana Tan

gambar diunduh dari gramedia.com, diedit

Judul: Spring in London

Penulis: Ilana Tan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: September 2021, cetakan kedua puluh enam

Tebal: 240 hlm.

ISBN: 9786020655789

***

Gadis itu tidak menyukainya. Kenapa?

Astaga, ia—Danny Jo—adalah orang yang baik. Sungguh! Ia selalu bersikap ramah, sopan dan menyenangkan. Lalu kenapa Naomi Ishida menjauhinya seperti wabah penyakit? Bagaimana mereka bisa bekerja sama dalam pembuatan video musik ini kalau gadis itu mengacuhkannya setiap saat? Kesalahan apa yang sudah dia lakukan?

Bagaimanapun juga Danny bukan orang yang gampang menyerah. Ia akan mencoba mendekati Naomi untuk mencari tahu alasan gadis itu memusuhinya.

Tetapi ada dua hal yang tidak diperhitungkan Danny. Yang pertama adalah kemungkinan ia akan jatuh cinta pada Naomi Ishida yang dingin, misterius, dan penuh rahasia itu. Dan yang kedua adalah kemungkinan ia akan menguak rahasia gelap yang bisa menghancurkan mereka berdua dan orang-orang yang mereka sayangi.

***

Naomi Ishida, seorang model perempuan keturunan Jepang, terlibat proyek video klip musik di London. Lawan pasangannya seorang model pria bernama Jo In-ho alias Danny Jo, seorang model asal Korea yang sedang belajar menjadi sutradara. Sejak awal perkenalan mereka di lokasi syuting, Naomi menjaga jarak dengan alasan yang belum dipahami Danny. Karena hal ini, Danny semakin tertarik kepadanya.

Dengan dalih pertemanan, Naomi membuka kesempatan supaya mereka saling mengenal walau proyek mereka sudah selesai. Tapi berjalannya waktu, perasaan keduanya tumbuh tanpa bisa dicegah namun tidak diungkapkan. Danny semakin perhatian, sedangkan Naomi mengalami dilema besar.

Kebimbangan makin memperkeruh pikiran Naomi sejak temannya yang bekerja di majalah, Miho Nakajima, ternyata tengah dijodohkan dengan Danny oleh keluarga masing-masing. Walau Danny terang-terangan tidak menyukai Miho, tetap saja Naomi terusik, bahkan pada beberapa momen dia merasa cemburu.

Ketika segalanya disangka berjalan lancar, pada satu pesta terjadi insiden menyedihkan yang berakhir terungkap masa lalu yang membuat Naomi menjaga jarak dengan laki-laki. Masa lalu kelam yang mau tidak mau menggoyahkan hubungan Naomi dan Danny, dan mengharuskan keduanya mempertimbangkan langkah selanjutnya.

Novel Spring in London adalah novel kedua Ilana Tan yang saya baca, setelah dulu saya pernah baca novelnya yang berjudul Autumn in Paris. Rencananya saya akan menyelesaikan series musim karya penulis yang terdiri dari empat buah buku. Syukur bisa lanjut ke series NewYork.

Novel ini membawa cerita cinta-cintaan yang manis walaupun ada konflik tajam yang menguji pada perjalanannya. Dimulai dari perkenalan, proses pendekatan, hubungan tanpa status tapi bisa saling perhatian dan cemburu, dan akhirnya diuji dengan konflik yang membuat pasangan mempertanyakan akan kemana arahnya hubungan yang sudah tinggal dirajut.

Dengan membawa kisah Naomi dan Danny di kota modern yang memiliki pemandangan bagus serta musim semi yang dingin membuat kita sebagai pembaca akan terkesan betapa romantisnya mereka. Sayangnya musim semi dan kota London tidak digali mendalam. Perubahan musim dan keindahan musim semi tidak dinarasikan lebih banyak untuk menunjang percintaan kedua tokoh utama. Lalu lainnya, hanya sedikit sudut Kota London yang dibahas. Padahal dengan judul novel yang membawa nama kota, saya berharap mendapat sensasi diajak jalan-jalan penulis menelusuri lebih jauh di Kota London. Bisa saja dibahas restoran romantis, beberapa taman yang dikunjungi pasangan, atau lokasi-lokasi kencan yang menarik.

Kekerasan seksual menjadi poin penting dan konflik besar yang dihadirkan penulis. Efek yang dialami korban bisa disampaikan penulis dengan apik sehingga pembaca akan bersimpati dan mengutuk perbuatan tersebut. Kekurangan dalam isu ini adalah tentang proses penyembuhan korban yang tidak disampaikan dengan jelas. Bertahun-tahun memendam rahasia dari semua orang dan lari dari kenyataan jika dirinya korban kekerasan seksual, tidak bisa disembuhkan hanya dengan bercerita dengan orang yang kita percaya, tanpa pendampingan ahlinya. Sisi ini yang kurang dikemukakan oleh penulis padahal korban akan menghadapi orang-orang yang bertalian dengan pelaku.

Isu lain yang dibahas tipis-tipis penulis adalah soal orientasi seksual yang berbeda. Diwakili oleh Christopher Scott sebagai teman flat Naomi yang berorientasi gay, pembaca seperti diberikan informasi kultur pergaulan bebas yang ada di London. Menurut saya yang membuat kultur ini bertahan disana karena setiap warganya menerapkan tidak ikut campur selama tidak menyinggung atau merugikan. 

Selama membaca novel ini saya tidak menemukan kendala karena penulis menggunakan gaya bercerita teratur dan sesuai kaidah bahasa. Ini pas karena menyesuaikan dengan tokoh utama yang dewasa sehingga cerita bisa lebih relate dengan pembaca. Lalu, cerita disampaikan dengan alur maju. Pada bagian menceritakan masa lalu penulis menggunakan kalimat langsung dari salah satu tokoh yang ada.

Untuk tokoh-tokoh yang hadir di novel ini merupakan tokoh usia dewasa yang sudah bekerja. Naomi Ishida seorang model keturunan Jepang yang pekerja keras. Sampai-sampai dia sering telat makan. Dia pendiam karena masa lalu dan memilih menjaga jarak dengan laki-laki. Danny Jo atau Jo In-ho adalah model asal Korea yang ingin belajar menjadi sutradara. Dia pekerja keras walau lahir dari keluarga kaya. Tipe pria yang perhatian dan memiliki selera terhadap perempuan yang menyenangkan dan berkarakter dibanding hanya sekadar cantik. Danny juga mampu menempatkan emosi pada situasi yang tepat. Sehingga amarah yang muncul bisa ditakar agar tidak menimbulkan masalah lain.

Tokoh figuran lain yang muncul adalah: Julie Humphrey (teman flat), Christopher Scott (teman flat), Miho Nakajima (teman di redaksi majalah), Keiko (saudara kembar Naomi), Anna Jo (kakak perempuan Danny), Kim Dong-min (teman kakak laki-laki Danny), dan masih ada beberapa tokoh lainnya.

Dari novel Spring in London kita bisa belajar untuk lebih mencintai diri sendiri. Tidak ada masa lalu yang bersih dan putih, pasti pernah ada noda. Tetapi noda bukan untuk dipendam, dirahasiakan, dan menjadi bara dalam sekam. Agar hidup bahagia, kita harus berdamai dengan masa lalu. Sejauh apapun kita lari, masa lalu tidak bisa ditinggalkan di satu tempat dan akan terus menjadi bayangan yang bisa mengusik kapan-kapan sesukanya.

Maka saya memberikan nilai 3 bintang dari 5 bintang untuk perjalanan cinta Naomi dan Danny yang harus menghadapi badai untuk berdamai dengan masa lalu. Novel yang saya rekomendasikan untuk dibaca kalian yang menyukai cerita cinta yang manis.

Sekian ulasan dari saya, jangan lupa jaga kesehatan dan terus membaca buku!

Oktober 23, 2021

[Resensi] Petualangan Jack & Piggy Natal - J. K. Rowling

gambar diunduh dari gramedia.com, diedit

Judul: Petualangan Jack & Piggy Natal

Penulis: J. K. Rowling

Penerjemah: Dini Pandia & Nina Andiana

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Oktober 2021

Tebal: 352 hlm.

ISBN: 9786020657066

***

Jack sayang sekali pada mainan favoritnya, Si Piggy. SP selalu ada untuknya, saat senang maupun sedih. Sampai suatu hari hal paling mengerikan terjadi - SP hilang!

Tetapi ada malam untuk mukjizat dan semua yang terhilang, ketika segalanya bisa jadi bernyawa... bahkan mainan. Dan mainan Jack yang paling baru punya rencana menegangkan: bersama mereka akan memulai petualangan ajaib dan seru untuk mencari yang terhilang... menyelamatkan sahabat Jack...

***

Novel Petualangan Jack & Piggy Natal merupakan karya terjemahan terbaru dari penulis series Harry Potter yang diterbitkan oleh Gramedia. Dan begitu saya bisa langganan Gramedia Digital, tentu tidak akan melewatkan kisahnya walau saya belum membaca series Harry Potter.

Buku ini menceritakan kedekatan Jack dengan boneka babi kesayangan yang dinamai Si Piggy (SP). SP bukan boneka bagus sebab dia benda kesayangan Jack yang selalu diajak kemana-mana dan mengalami banyak hal sehingga tampilannya kumal, matanya sudah diganti dengan kancing, dan telinganya sudah lunglai. Yang membuat SP berkesan bagi Jack adalah aromanya, percampuran dari berbagai bau. 

Aroma pada benda kesayangan merupakan aroma menenangkan. Saya yakin kita semua pernah menciumi barang kesayangan dan itu rasanya nikmat sekali. Saya dulu pernah punya bantal kesayangan dan merasa nyaman kalau tidur dengan bantal itu, walau menurut saudara-saudara saya baunya sudah tidak enak.

Pada awal ia sekolah, Mum dan Dad memutuskan berpisah. Mum dan Jack pindah rumah, memilih yang lebih dekat dengan Gran dan Grandpa. Di sekolahnya yang baru, Jack mendapat pendamping pelajaran membaca bernama Holly Macaulay. Seiring berjalannya waktu, Mum kemudian mengenalkan pria bernama Brendan. Dan Jack tidak menduga jika Brendan ini ternyata adalah ayah Holly. Kebersamaan Mam dan Brendan tidak disukai anak-anak sehingga hubungan Holly dan Jack sering memanas. Puncaknya, Holly melempar SP dari mobil sewaktu pulang dari supermarket dan sejak itu SP dinyatakan hilang.

Jack marah besar, dia mengamuk. Holly yang menyesal karena ulahnya itu mengganti boneka SP dengan boneka babi lain, Piggy Natal. Tapi Jack tidak terima dan dia membanting, menginjak, dan hampir memutuskan kepala Piggy Natal tersebut.

Pada saat menjelang malam natal, ketika Jack berencana kabur untuk mencari SP, dia justru menemukan Piggy Natal hidup dan berjanji akan menemani Jack untuk mencari SP. Sejak itu petualangan Jack dan Piggy Natal di Tanah yang Terhilang dimulai untuk membawa SP kembali.

Awalnya saya ragu bisa menyelesaikan novel tebal ini dalam waktu singkat. Tetapi berkat penceritaan yang baik, detail, dan jelas, saya bisa mengikuti petualangan Jack dengan lancar. Novel anak ini membawa tema petualangan dan keluarga dengan balutan fantasi. 

Unsur fantasi yang muncul pertama kali adalah dunia yang diciptakan penulis untuk benda-benda yang hilang, sekaligus wilayah luas yang akan dijelajahi oleh Jack dan Piggy Natal. Bagi saya, penulis memang juara membangun latar bersifat fantasi. Ini juga banyak diungkapkan pembaca lain ketika membaca series Harry Potter.

Wilayah yang dibangun penulis dalam novel ini adalah: Wilayah Salah Taruh, Kota Tergantikan, Tanah  Kota Astaga-Hilang, Terbuang yang Tak Ditangisi, Kota yang Dirindukan, dan Pulau yang Disayangi. Untuk lebih jelas bagaimana struktur dan karakter kota-kota tersebut, lebih baik segera baca bukunya.

Dalam petualangannya, Jack dan Piggy Natal bertemu banyak barang hilang lainnya. Misalnya: Sherif Kacamata, Maksi si Kotak Makan, Ally si Buku Alamat, Wali Kota Parutan Keju, Peremuk berupa sepatu, Puisi berupa kertas, si Kompas, Bunny Bonek Biru, Kebiasaan Buruk, dan masih banyak lainnya. Dan setiap karakter mempunyai cerita kenapa mereka bisa dianggap sesuatu yang hilang. Oya, yang hilang ternyata bukan hanya benda, tetapi bisa juga seperti Keindahan, Optimisme, Kekuatan, Prinsip, Ambisi, Ingatan, Kebahagian, dan Harapan

Setelah membaca novel ini ada kesan hangat yang merambat di dada. Cerita sederhana yang mengingatkan kita untuk menyayangi benda-benda yang kita miliki. Bisa jadi ada benda yang dipunya tapi tidak pernah digunakan dan terlupakan, justru diganti dengan beli baru. Artinya ada dua nasib benda yang dipertaruhkan: benda yang hilang dan tidak diingat, dan benda pengganti. Penulis membuatnya bernyawa dan pembaca diajak untuk memahami perasaan benda-benda itu.

"Kehilangan itu bagian dari hidup... Tetapi sebagian dari kita hidup walaupun terhilang. Itulah artinya cinta dan rasa sayang..."
(hal. 298)

Selain menghargai benda, pembaca juga akan merasa terharu dengan konflik keluarga yang disajikan. Terutama perkembangan karakter Jack dan Holly. Sebagai anak-anak, mereka belajar dengan cepat berkat pengalaman dan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan. Sebagai orang dewasa, sudah seharusnya membesarkan hati mereka apapun keadaan dan keinginan mereka sehingga anak-anak dapat memiliki karakter yang kuat.

Sebagai pengalaman pertama membaca novel karya J. K. Rowling, saya memberikan nilai 5 bintang dari 5 bintang untuk Jack dan Piggy Natal. Saya begitu terkesan dan novel ini menjadi inspirasi bagaimana membuat novel yang mudah dipahami pembaca.

Sekian ulasan saya, terakhir, jaga kesehatan dan terus membaca buku!

Oktober 22, 2021

[Resensi] Deliverance: Dimensional Fugitive - Shireishou

gambar diunduh dari akun twitter penerbit


Judul: Deliverance: Dimensional Fugitive

Penulis: Shireishou

Editor: Donna Widjajanto

Penerbit: Mekar Cipta Lestari

Terbit: Desember 2020

Tebal: vi + 218 hlm.

ISBN: 9786239435547

***

Melintasi ruang dimensi demi menyelamatkan diri adalah satu-satunya yang bisa mereka lakukan. Seorang pemuda tujuh belas tahun hidup berdua dengan adiknya yang baru berumur sebelas tahun. Mereka hanya ingin hidup tenang, tapi selusin pembunuh siap menghabisi keduanya.

Ketika kehidupan keras di dunia yang sudah bobrok membuat keduanya harus berjuang sekuat tenaga untuk bertahan hidup, Alf dihadapkan pada pilihan: Membunuh atau Dibunuh. Akankah ia bisa melindungi adiknya, Neysha?

Berapa dimensi yang harus ia lalui sebelum bisa menemukan jawaban? Ataukah ia harus terus menyaksikan kematian Neysha di setiap dimensi yang berbeda?

***

Novel Deliverance menceritakan pemuda bernama Alf yang selalu diburu pembunuh berjubah hitam utusan Pemimpin dari dunia Utopia Phonixkralle. Dia berjuang melindungi Neysha yang pada beberapa dimensi selalu mati terbunuh. Dan anehnya setiap kali ada yang terbunuh, portal akan terbuka lalu Alf akan terseret ke dalamnya. Di dimensi yang baru, Alf akan bertemu kembali dengan Neysha. Selama perpindahan dimensi, ada ingatan Alf yang hilang, tapi Neysha yang dia temui selalu bisa mengingat kejadian yang menimpa Neysha di dimensi lain.

Banyak pertanyaan yang tidak Alf temukan jawabannya. Tapi Alf tetap teguh pada pendiriannya untuk melindungi Neysha dari pembunuh yang mengincar mereka.

Ternyata membaca novel science-fiction lumayan menantang. Saya tidak bisa membaca cepat karena perlu paralel membayangkan adegan sesuai narasi. Dunia dimensi yang dibangun penulis berubah-ubah. Ada dimensi mesin, ada dimensi angkasa, ada juga dimensi tanpa teknologi. Tentu jadi pekerjaan berat bagi penulis untuk menyusun narasi latar sedetail dan semudah mungkin dibayangkan pembaca. 

Pada beberapa dimensi, penulis tidak menggali secara mendalam latarnya. Sehingga ada dimensi yang sekedar transit saja. Misal ketika Alf terseret ke dimensi angkasa, baru saja dia siuman, langsung terjadi pertarungan dan berakhir Alf kembali terseret ke dimensi lain, tanpa menelusuri dimensi angkasa seperti apa yang dia singgahi.

Tema petualangan dalam novel ini kurang kental. Mungkin karena dimensi yang dikunjungi Alf tidak tereksplorasi. Yang membuat saya bertahan menyelesaikan novel ini karena penasaran bagaimana keseruan pertarungan Alf dan Pemimpin sebagai puncak konfliknya. Dan ternyata penulis menyisipkan plot twist menjelang akhir cerita. Tapi buat saya tidak mencengangkan sebab dari awal Alf dan Neysha tidak mempertanyakan poin itu.

Emosi dan karakter tokoh serba jadi tanggung. Yang paling utuh hanya tokoh Alf saja. Neysha, Fayne, Ibu, dan Pemimpin jadi tokoh figuran karena kemunculan mereka sedikit sehingga susah mengenali karakter mereka yang sesungguhnya. Kecuali Neysha, walau muncul lumayan sering, tapi dia mengalami perubahan yang begitu cepat di dimensi lain sehingga karakternya terasa berubah-ubah.

Novel petualangan menjanjikan memacu adrenalin, tapi di novel ini saya mendapatkan sedikit sekali hal itu. Saya keburu pusing membayangkan gambaran dimensi, dan ditambah pusing membayangkan adegan berkelahi yang sampai berdarah-darah. Entah apa yang kurang, luka-luka yang menimpa Alf pun tidak menimbulkan nyeri dan linu. Padahal sebelumnya saya pernah membaca pembukaan cerpen 'Dongeng Pengantar Kematian' di buku Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan karya Riyana Rizki yang bikin saya mual dan linu meski hanya beberapa paragraf saja.

Secara keseluruhan, membaca novel dengan balutan science-fiction menjadi pengalaman baru bagi saya. Dan tentu saja saya tidak akan menyerah untuk menikmati tipe cerita serupa. Untuk novel Deliverance ini saya memberikan nilai 2 bintang dari 5 bintang.

Sekian ulasan dari saya, terakhir, jaga kesehatan dan terus membaca buku!

Oktober 21, 2021

[Resensi] Sesuap Rasa - Catz Link Tristan

gambar diunduh dari gramedia.com, diedit


Judul: Sesuap Rasa

Penulis: Catz Link Tristan

Editor: Afrianty P. Pardede

Penerbit: Elex Media Komputindo

Terbit: September 2021

Tebal: 216 hlm.

ISBN: 9786230027673

***

"Mungkin kamu takut untuk makan, tapi makanan dan teman makan yang baik dapat menghangatkan jiwamu.” 

Ketiga bersaudara Wuddan seakan kehilangan ikatan setelah mama mereka meninggal. Ketiganya tenggelam dalam pelarian akan penyesalan. Hingga saat Nessa, saudari mereka, jatuh sakit, Wendy dan Hansen dihadapkan pada dilema. Haruskah kembali ke kampung halaman dan menghadapi penyesalan mereka? 

Ada luka di hati mereka yang harus segera disembuhkan. Ada ikatan persaudaraan yang harus mereka selamatkan. Dapatkan kenangan makanan yang pernah menghangatkan jiwa membawa kembali ikatan yang telah merenggang? “Makanlah denganku hari ini....”

***

Karena gift voucher langganan Gramedia Digital belum saya rendem, dan saya sudah pengen banget baca novel-novel romance, maka saya langsung pakai sesuai arahan email yang dikirim tim Gramedia. Begitu selesai rendem, langsung saya unduh beberapa judul buku yang bikin penasaran. Dan akhirnya saya memutuskan untuk membaca novel Sesuap Rasa sebagai awalannya.

Novel ini dimulai dengan telepon yang diterima Hansen dari Putri, kawan tidak akrab-akrab banget waktu SMA. Putri mengabarkan kalau Nessa, kakak perempuan Hansen, masuk rumah sakit. Han kaget karena kakaknya tidak pernah mengeluh apa-apa. Han langsung menghubungi kakak sulung, Wendy, dan menceritakan kabar soal Nessa.

Wendy dan Han berbeda kota dengan Nessa. Wendi di Jakarta, dan Han di Kuching, Malaysia. Mendengar kondisi kabar Nessa, keduanya bergegas melakukan perjalanan pulang ke Pontianak. Mereka tidak ingin terlambat bertemu Nessa seperti kejadian dulu, mereka terlambat bertemu Mama.

Nessa merasakan nyeri di kepala dan sering muntah. Menurut pemeriksaan dokter, ada masalah dengan perutnya. Diagnosa yang tidak jelas ini membuat saya mengira Nessa mengidap sakit parah seperti kanker, sehingga kondisinya memburuk dan umurnya tidak akan lama. Tapi rupanya bukan itu.

Novel Sesuap Rasa memiliki tema keluarga. Disini kita akan menemukan konflik di tengah hubungan kakak-adik. Tema yang bikin saya meneteskan air mata pada beberapa bagian, terutama pada bagian yang menceritakan penyesalan kakak atau adik yang belum maksimal berada dan berfungsi untuk saudara yang lain. 

Nessa sakit secara psikologi. Setelah saudaranya pergi dari rumah untuk kerja di luar kota, Nessa tinggal berdua dengan Mamanya. Dan setelah Mamanya menyusul Papa ke surga, Nessa sendiri tinggal di rumah bersama kenangan-kenangan ketika mereka masih berkumpul yang dibalut kesepian. Hubungan Nessa dengan saudaranya menjadi kaku, jarang sekali menelepon, jarang sekali saudaranya pulang ke rumah. Memendam rasa kangen, rasa sepi, dan rasa bersalah, ternyata pelan-pelan menggerogoti kesehatan Nessa dari dalam. Puncaknya, kondisi kesehatan menurun dan tubuh Nessa menjadi kurus.

Selaras dengan tampilan latar belakang cover-nya yang ada ilustrasi makanan, pada novel ini pun dibahas beberapa menu, yang juga menjadi judul setiap bab-nya. Makanan yang dibahas kesemuanya merupakan yang ada di Pontianak, misalnya Nasi Padang, Pia Kacang Hijau, Nasi Telur Mata Sapi, Bubur Nasi Teri, Nasi Capcay, Bakso Ikan Telur Asin, dan masih varian lainnya. Menu di novel ini merupakan objek untuk menceritakan keharmonisan ketiga bersaudara pada masa lalu, yang mereka ulang kembali untuk memperbaiki kerenggangan hubungan mereka.

Karakter-karakter di novel ini pun sangat hidup. Nessa, sebagai anak kedua dan anak perempuan, begitu rapuh, tidak ingin merepotkan orang lain, dan pemendam perasaan. Sehingga dia berusaha untuk tidak menjadi beban saudaranya yang lain. Wendy sebagai anak pertama adalah sosok yang kuat, bertanggung jawab, dan kaku. Dia selalu menampilkan sikap ketus dan cuek karena sewaktu kecil harus menanggung beban sebagai pengganti Papa. Hansen, si bungsu justru kebalikan dari Wendy, dia lebih supel, ekspresif, dan ceria. Menurut kakak-kakaknya ini efek dari dimanja oleh Mama dan kakak-kakaknya.

Secara keseluruhan, novel ini ingin mengingatkan pembaca jika keluarga adalah hal penting. Sesibuk apa pun, kita harus bisa membagi waktu untuk bertemu atau menghubungi keluarga. Karena ketika kita kehilangan kesempatan dekat dengan keluarga, yang tersisa hanya rasa penyesalan.

"Kerja memang perlu, tapi kalau bisa siapkan waktu untuk bertemu sesekali... Ah, waktu terus berjalan a, tak bisa dikembalikan lagi walau kita sudah punya banyak uang. Waktu juga belum tentu bisa terus berputar, kadang kala terhenti di satu sisi..."
(hal. 145)

Untuk novel Sesuap Rasa ini saya beri nilai 4 bintang dari 5 bintang, sebab cukup relate dengan saya, dan secara tidak langsung mengingatkan kita semua untuk selalu mementingkan keluarga.

Sekian ulasan dari saya, terakhir, jaga kesehatan dan terus membaca buku!

Oktober 20, 2021

[Resensi] Bingung Bingung - Fadel Ilahi Eldimisky



Judul: Bingung Bingung

Penulis: Fadel Ilahi Eldimisky

Editor: Fialita

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Agustus 2019

Tebal: viii + 160 hlm.

ISBN: 9786020630472

***

Hal yang sebenarnya biasa saja, kalau ditelisik lebih jauh ternyata bisa membuat bingung. Apalagi hal-hal yang memang membingungkan. Salim, orang kampung yang bekerja di Surabaya, menyadari hal itu setelah pada sore yang nahas motornya menabrak trotoar. Menurut dokter, Salim terkena gegar otak ringan. Sementara istrinya, Sofia, menengarai Salim kesurupan.

Di mata Salim, tak ada yang membingungkan. "Apakah ada yang tak membingungkan?' katanya. Hampir setiap kalimat yang diucapkan Salim diawali dengan, "Saya bingung."

Perubahan itu membuat istri Salim ikutan-ikutan bingung. Begitu juga dengan atasan di kantor, Atasan Paling Atas, dan teman-teman Salim. Balian sakti pun ditugaskan menangani Salim yang bingung.

Salim bingung, semua orang jadi bingung.

Novel ini menyodorkan "kacamata" bingung untuk segenap peristiwa yang selama ini dianggap tidak membingungkan. Dan ternyata, dalam segenap peristiwa yang membingungkan itu tersimpan banyak hal yang membuat kita tertawa. Bingung tapi tertawa. Bingung, kan?

***

Pada suatu waktu Salim mengalami kecelakaan lalu lintas. Motornya menabrak trotoar. Menurut dokter, Salim mengalami gegar otak. Salim justru menyangkal, dia merasa dirinya baik-baik saja. Ketika diberikan resep, Salim tidak terima. Orang sehat kenapa harus minum obat?

Sejak inilah sikap Salim berubah di mata istri dan rekan-rekan kerjanya. Sebelumnya, Salim sosok yang pendiam dan penurut, tapi mendadak berubah menjadi cerewet, kritis, dan bingung. Perubahan ini jadi merepotkan banyak orang.

Novel Bingung Bingung ini ternyata merupakan pengembangan dari cerita pendek berjudul Bingung, yang dimuat dalam antologi dwibahasa, Saraswati: Wisdom and Knowledge.

Kesan saya setelah baca novel tipis ini, lumayan tergelitik dan sedikit jengkel mengikuti tokoh utamanya, Salim. Tergelitik karena pertanyaan kebingungan Salim mewakili keresahan banyak orang, walaupun orang-orang sebenarnya lebih banyak tidak peduli. Salim menyentil dengan pertanyaan-pertanyaan itu, bahkan menurut saya bisa masuk kategori menyerang. Apalagi Salim orang dewasa, yang tidak lagi lucu dan menggemaskan ketika keingintahuannya tinggi dan dia keluarkan lewat bertanya. Salim saja yang betah banget mempertanyakan kebingungannya sampai dia bingung sendiri.

Kenapa suara2 yg benar membuat telinga yg mendengarnya panas dan otak yg mencernanya berubah gerah? Sebegitu jauhkan manusia saat ini dari kebenaran?
(hal. 40)

Lalu karena terlalu banyak bertanya, Salim menjadi sosok yang menjengkelkan. Kayaknya semua yang dia lihat membuatnya bingung. Parahnya, dia bingung dan semua orang harus mengetahui kebingungannya. Kan bikin kesal!

Kenapa aturan mengekang mulut kita utk membicarakan apa saja yg kita pikirkan dan kita rasakan?
(hal. 49)


Membaca cerita soal Salim, pembaca diajak untuk ikut menjawab keresahan-keresahan di masyarakat. Misalnya salah satu contohnya, kenapa polisi mesti mengamankan motor korban kecelakaan lalu lintas? Kenapa harus ada uang tebusan untuk mengambilnya? Apa mereka tidak paham, gara-gara kecelakaan motor itu ada biaya besar yang harus dikeluarkan; untuk berobat dan untuk memperbaiki motor? Lalu kenapa polisi masih membebani korban dengan uang tebusan itu?

'Dan setiap orang yang bersitegang dengan polisi di jalan raya, polisi selalu muncul sebagai pemenang' (hal. 4) Kalimat ini menyentil polisi yang kebanyakan memanfaatkan posisinya menjadi pemenang di jalanan demi dibarter dengan uang buat makan pagi, siang, atau malam.

Banyak banget pertanyaan-pertanyaan Salim yang di awali, "Saya bingung..." Soal dukun, soal pemerintah, soal masyarakat, soal perusahaan, semua kena dibingungkan Salim. Yang bikin saya geram kalau Salim sudah bertanya yang jawabannya sudah dia tahu. Ada beberapa hal yang menurut saya aneh kalau orang dewasa masih mempertanyakan hal sepele, sedangkan dia bisa menyimpulkan jawaban berdasar situasi dan kondisi nyatanya. Jika sudah berdebat panjang dengan rekan kerjanya, Salim akan mematahkan dengan kalimat, "Saya bingung."

Salim seharusnya 'kita', tapi dalam versi yang lebih baik. Maksudnya, kita harus bisa berpikir kritis dan mau mengungkapkan sesuatu yang patut ditanyakan. 

Untuk novel Bingung Bingung ini saya memberikan nilai 3 bintang dari 5 bintang. Semoga kita bisa berlucu-lucuan yang satir dengan novel ini, di sisi lain menjengkelkan, di sisi lain menghibur.

Sekian ulasan dari saya, terakhir, jaga kesehatan dan terus membaca buku!

Oktober 19, 2021

[Resensi] Sang Belas Kasih - Haidar Bagir



Judul: Sang Belas Kasih

Penulis: Haidar Bagir

Penyunting: Azam Bahtiar & Ahmad Najib

Penerbit: Penerbit Mizan

Terbit: September 2021, cetakan pertama

Tebal: 208 hlm.

ISBN: 9786024411985

***

Bukan saja puitis redaksinya, Surah Al-Rahman, yang merupakan surah ke-55 dalam Al-Quran juga sangat indah kandungannya. Dalam surah yang terdiri dari 78 ayat ini, Allah menggelar berbagai gambaran imbalan kebaikan berlipat ganda dan nyaris tak terbatas bagi orang-orang yang berbuat kebaikan yang sempurna (ikhsan). Bisa jadi karena taburan cinta dan belas kasih Allah di dalamnya, Surah Al-Rahman disebut juga sebagai "Arus (pengantin) Al-Quran".

Dalam buku ini juga disinggung pemahaman-pemahaman alternatif-yang lebih sufistik-atas beberapa gagasan dasar ajaran islam yang juga diungkapkan di dalam surah ini.

***

Alasan kenapa saya membeli buku ini karena sejauh ini saya kurang mendapatkan wawasan dan siraman rohani yang sifatnya keagamaan dari buku-buku yang sudah saya baca. Mendadak muncul perasaan hampa. Saya sadar betul karena hati saya masih kosong dalam pemahaman soal Islam. Maka dari itu saya membeli paket bundling buku karya Haidar Bagir dengan harapan hati saya bisa diisi ilmu Islam yang akan membuatnya melembut.

Buku yang dilabeli dengan 'Islam Cinta' ini membahas soal penjelasan surah kelima belas dalam Al-Quran yaitu Surah Al-Rahman. Surah ini mempunyai 78 ayat. Al-Rahman sendiri memiliki arti Yang Maha Pemurah. 

Allah SWT itu bersifat rahmah yang artinya belas kasih, welas asih. Sehingga nama Allah SWT selalu bersanding dengan sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Ringkasnya, sifat Allah SWT ini tertuang dalam kalimat basmallah. Sehingga kita dianjurkan untuk membaca basmallah sebelum melakukan apa pun.

Al-Quran sebenarnya sudah ditanamkan Allah SWT di dalam hati manusia. Tapi semua dikembalikan ke manusia itu sendiri, apakah mereka mempelajari Al-Quran sepenuh hati untuk mengaktualisasikan nilai Al-Quran di dalam hatinya, atau justru tidak dipelajari.

Setelah membaca sampai tuntas, saya mendapatkan pemahaman jika Surah Al-Rahman ini dibagi menjadi 4 pembahasan utama (jika keliru, mohon dapat diralat).

Pertama, permulaan surah ini pembaca akan diajak memahami sifat Allah SWT Yang Pengasih dan Penyayang. Ada penegasan bahwa sifat Allah SWT mutlak. Jika larangan dan ganjaran dari Allah SWT yang terkesan berat, semata-mata dibalik itu ada bentuk kasih dari Allah SWT.

Kedua, pada beberapa ayat selanjutnya pembaca akan diberikan penjelasan mengenai kuasa Allah SWT sebagai Yang Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya. Allah SWT menciptakan semesta, manusia, dan semua ciptaan lainnya, dan Allah SWT juga memelihara itu semua sehingga berada dalam posisi seimbang. Lalu jika manusia dianggap merusak keseimbangan dan memunculkan bencana, itu semata-mata Allah SWT ingin menyadarkan dan mengembalikan manusia agar kembali bersikap seimbang terhadap apa pun.

Ketiga, dibahas juga mengenai pedihnya siksa neraka bagi orang-orang yang datang ke masa hisab dengan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya. Pada saat penghitungan amal baik, manusia tidak ditanya apa dosa-dosanya sebab sudah ada dua malaikat yang senantiasa setia mencatat segala amal kita, baik amal baik maupun amal buruk. Dan bagi mereka yang amal buruknya lebih banyak akan ditarik ke neraka dahulu untuk dibersihkan dosa-dosanya.

Keempat, pembahasan terakhir mengenai balasan bagi orang-orang yang amal baiknya lebih banyak. Mereka akan diganjar dengan surga yang dilimpahi kenikmatan tidak terbatas. Pembahasan mengenai nikmat surga ini bahkan sampai diulang. Bedanya, pada pengulangan kedua, Allah SWT menyebutkan peningkatan nikmat surga yang tingkatannya lebih daripada penjelasan nikmat surga yang pertama.


Pada buku Sang Belas Kasih ini ada bagian yang membuat saya menangis ketika membacanya, yaitu pada halaman 176 - 180. Pada bab itu dibahas mengenai makna Ihsan. Ihsan adalah perbuatan baik yang dilakukan dengan penuh ketulusan, dengan penuh keikhlasan dan juga -antara lain karena ketulusan dan keikhlasan itu- dilakukan dengan sesempurna mungkin (hal. 177).

Untuk mencapai ihsan, pembaca diajak untuk beribadah kepada Allah SWT seolah-olah kita bisa melihat-Nya. Tapi jika kita belum mencapai taraf itu, beribadahlah dengan sungguh-sungguh seperti Allah SWT tengah melihat kita.

Lumayan memukul dada ketika membahas soal kesungguhan dalam beribadah. Karena saya sendiri belum mencapai di taraf beribadah dengan hati dan beribadah sebagai sebuah kebutuhan. Belajar menuju ke arah itu ternyata pelik. Bahkan sebagai manusia biasa, saya lebih banyak tergelincir kepada ego, sehingga beribadah masih sebatas ritual. Semoga dengan membaca buku-buku bermuatan nilai Islam, saya bisa memperbaiki diri agar lebih baik, di mata Allah SWT, maupun di mata manusia.

Saya memberikan nilai 4 bintang dari 5 bintang. Sebuah buku bacaan yang kaya nilai, yang memberikan kesempatan kepada pembaca untuk mendalami makna yang ada dalam Surah Al-Rahman. Bisa jadi kita sering membaca surah ini, tapi tidak pernah menyempatkan diri memahami makna di dalamnya. Dan buku ini tampaknya akan saya baca ulang ke depannya.

Sekian ulasan dari saya, terakhir, jaga kesehatan dan terus membaca buku!