Resensi Novel Shogun Jilid 1 - James Clavell

[ Ulasan di bawah ini adalah kesan pribadi saya setelah membaca bukunya. Semua poin berdasarkan penilaian sendiri sesuai selera pribadi. Terima kasih. ]


Judul: Shogun Jilid 1

Penulis: James Clavell

Penerjemah: D. Anshar

Sampul: Leopold Adi Surya

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Terbit: Februari 2025, cetakan pertama

Tebal: iv + 537 hlm.

ISBN: 9786231343277

Tag: sastra jepang, shogun, samurai, sejarah, laut


Sinopsis

Kapal Erasmus adalah satu dari lima kapal Belanda yang selamat setelah melakukan perjalanan ke Dunia Baru. John Blacktorne, orang Inggris, menjadi nahkodanya dan harus bertahan saat kapalnya diterjang badai. Awak kapal lainnya sudah dalam kondisi mengenaskan akibat kurang makan dan minum. Di ujung harapan bisa menemukan daratan yang bagai mimpi, kapal yang diamuk badai akhirnya mendarat di daratan Jepang.

Berharap bisa memulihkan diri dan kembali pulang, Blacktorne dan awak kapal lainnya justru terjebak di negara yang secara bahasa, pakaian, makanan dan kebiasaannya sangat berbeda dengan negara asal mereka. Kapal dan harta di dalamnya di sita oleh Daimyo Kashigi Yabu. Nasib mereka akan ditentukan oleh keputusan pemimpin besar, Yoshi Toranaga.

Blacktorne sempat melawan penekanan dari Yabu tapi ia tercengang ketika tahu kemampuan mereka menggunakan pedang. Yabu adalah seorang samurai. Prajuritnya pun seorang samurai. Blacktorne tahu akan sangat sulit melawan mereka dengan kemampuan seperti itu.

Selain mereka, orang Portugis sudah lebih dulu tiba di Jepang untuk menyebarkan ajaran Katolik. Kehadiran Blacktorne memicu kebencian mereka karena Spanyol dan Portugis sudah bermusuhan dengan Inggris dan Belanda. Selain perseteruan dua negara, perbedaan agama pun menyulut kebencian antara keduanya. 

Setelah salah satu awak kapal meninggal akibat penyiksaan kejam yang diperintahkan oleh Yabu, Blacktorne memilih mengikuti perintahnya sembari menunggu kesempatan untuk membalas dendam. Ia pun ikut dengan rombongan ketika Yabu diminta datang ke Istana Osaka, kekuasaan Ishido Kazunari.

Blacktorne terjebak dalam perebutan kekuasaan antara Toranaga dan Ishido. Sejak Taiko meninggal, Jepang dikepalai oleh Dewan Lima Datuk yang masing-masing memimpin beberapa wilayah. Toranaga tidak memiliki sekutu, sedangkan dewan lain merapat ke pihak Ishido. Rapat Dewan Lima Datuk yang akan dilaksanakan di Istana Osaka disinyalir akan mengkudeta Toranaga agar lengser. Nyawanya terancam dan ketika pergerakan mulai gesit dilakukan Ishido, Toranaga harus bisa melarikan diri dari kungkungan Istana Osaka.



Resensi

Karena baru jilid 1, novel ini mencoba mengenalkan dasar ceritanya. Orang asing bernama Blacktorne yang terjebak di antara dua pemimpin besar Jepang yang berebut kekuasaan. Pengenalan yang dimaksud berupa penjabaran segala hal tentang Jepang sebagai daratan yang baru pertama kali di singgahi tokoh utamanya.

Beberapa informasi menarik tentang Jepang cukup membuat saya ber'oh'. Misalnya mengenai seorang samurai yang begitu menjunjung tinggi kehormatannya. Prinsip ini yang membuat mereka melakukan seppuku (bunuh diri) secara suka rela jika gagal melakukan tugas atau malu karena melakukan kesalahan. Perintah seppuku ini bisa dengan gampang dilontarkan oleh pemimpinnya dan begitu gampang pula dilaksanakan oleh anak buahnya.

Orang Jepang hanya dibolehkan memiliki satu istri tapi mereka boleh memiliki gundik sebanyak-banyaknya. Dan praktik seksual mereka bukan hanya hubungan hetero, mereka juga menganggap normal berhubungan dengan sesama jenis. Di sini ada momen Blacktorne marah besar gara-gara ditawari laki-laki hanya karena ia menolak ditawari perempuan. Padahal alasan Blacktorne memang sedang tidak ingin bercinta. Lucu banget kejadiannya.

Politik kekuasaan antara Toranaga dan Ishido ini seperti bom waktu. Cara-cara licik dan picik dilakukan keduanya untuk mengetahui rencana masing-masing dan menggagalkannya. Orang sekitar mereka pun mulai berhitung merapat ke pihak mana yang kira-kira akan menguntungkan. Dua pemimpin besar ini memiliki kebijakan yang berbeda sehingga jika salah memilih bisa-bisa kelangsungan hidup mereka terancam.

Nama Taiko disebut sebagai seorang petani yang berhasil menjadi pembawa kedamaian di Jepang. Pertama kali nama ini disebut, saya seperti pernah tahu ada buku yang judulnya Taiko. Dan begitu dicari, benar saja ada novel judulnya Taiko yang ditulis oleh Eiji Yoshikawa. Novel ini sendiri diceritakan setahun setelah Taiko meninggal dunia. Rasanya akan tambah lengkap kalau nanti saya baca juga novelnya. Biar jelas kenapa sosok Taiko begitu dihormati oleh Dewan Lima Datuk ini.

Karena menyebut pekerjaan nahkoda, novel ini pun melekat dengan cerita soal lautnya. Kemampuan Blacktorne sebagai nahkoda handal dipaparkan dalam beberapa kejadian mendebarkan di laut. Kehidupan selama di kapal pun dijabarkan lumayan banyak. Sehingga unsur perlautannya sangat terasa, bukan sekadar tempelan cerita saja.

Novel ini diceritakan dengan sangat detail makanya novelnya cukup tebal. Dan jilid 1 ini baru babak pembukaan menjelang peperangan yang besar (dugaan saya). Tidak bisa diprediksi apa yang bakal terjadi di jilid 2 dan saya beneran enggak sabar ingin membaca kelanjutannya.

Penerjemahan juga sangat enak dan diksinya gampang dipahami. Istilah-istilah Jepangnya dijelaskan juga jadi tidak bikin pembaca bingung. Mungkin untuk beberapa pembaca, narasi novel ini akan rada berat karena banyak paragraf panjang, bukan tipikal novel yang banyak dialog bergantian. Banyak juga dialog panjang karena kebanyakan menjelaskan atau menceritakan sesuatu.

Karakternya SANGAT BANYAK. Tantangan banget kalau harus inget semuanya. Tapi saya memilih fokus ke beberapa karakter saja biar proses membacanya lancar; Blacktorne dan Toranaga. Pengembangan karakternya sangat bagus terutama Blacktorne. Awalnya ia begitu kasar dan tipikal orang yang reaktif, tapi lama-lama setelah mengalami banyak hal, ia belajar untuk tenang dan melihat keadaan sekitar sebelum bertindak. Kecerdasan ini pula yang kayaknya menyelamatkannya dari kematian yang terus mengintai.

Secara keseluruhan, saya sangat puas membaca novel ini. Petualangan Blacktorne di Jepang menghadapi para samurai dan penguasanya begitu seru. Banyak informasi baru soal Jepang yang saya dapatkan juga. 

Nah, sekian ulasan novel Shogun Jilid 1 ini. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!



Related Posts:

2 komentar:

  1. Wah, wishlistku juga nih. Ini terjemahannya bagus ga, adin? Soalnya bukunya mahal. Ada ebooknya di gramdig sih. Mau beli buku fisiknya mikir2. Huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terjemahannya bagus dan enak banget menurut saya. Sepanjang baca sangat lancar jaya. Istilah Jepangnya juga dikasih penjelasan.

      Saya beli ini diskonnya masih kecil. Tapi beli jilid 2 nya beneran murah di Lazada

      Hapus