Resensi Novel Serenada Di Ujung Senja - Millea

[ Ulasan di bawah ini adalah kesan pribadi saya setelah membaca bukunya. Semua poin berdasarkan penilaian sendiri sesuai selera pribadi. Terima kasih. ]



Judul: Serenada Di Ujung Senja

Penulis: Millea

Penyunting: Ining Isaiyas

Sampul: Anadanu J.

Penerbit: PT Bukune Kreatif Cipta

Terbit: April 2017, cetakan pertama

Tebal: vi +370 hlm.

ISBN: 9786022202219

Tag: romansa, selingkuh

Sinopsis

Alexa, 28 tahun, tengah menjalin hubungan percintaan dengan Adrian, suami dan ayah dari seseorang. Sudah jalan 4 tahun. Tidak ada yang tahu bahkan ketiga sahabatnya: Rachel. Ella, dan Celia. Perjalanan yang tidak mudah sebab mimpinya untuk memiliki sang kekasih tidak gampang diwujudkan.

Lalu, orang tuanya menggagas pertemuan keluarga dengan teman mereka untuk mengenalkan Alexa kepada Vino. Alexa menentang perjodohan tersebut terang-terangan di depan Vino. Bukannya mundur, Vino justru lebih giat mendekatinya dengan hampir setiap hari mampir ke apartemennya. Kehadiran Vino tidak pernah diceritakan kepada Adrian sebab Alexa keukeuh tidak akan menikah dengannya.

Adrian sempat memutuskan untuk mengakhiri hubungan terlarangnya namun itu jadi ujian yang menyakitkan. Disty, istrinya, sangat berbeda dengan Alexa dalam menghargainya.  Keduanya sempat mengalami jeda. Dan saat mereka kembali bersama, rahasia mereka terbongkar.

Siapkah Alexa menerima semua resiko pilihannya untuk mencintai seseorang yang milik orang lain?

Apakah Vino akan terus memperjuangkan Alexa ketika perjuangannya seperti jalan di tempat?



Resensi

Saya tidak menyangka bakal suka dengan novel ini. Cerita romansa dibumbui perselingkuhan tapi di novel ini sudut pandangnya dari si pelaku. Yup, Alexa sebagai tokoh utama adalah selingkuhan Adrian, pria yang sudah menikah dan punya satu anak.

Sepanjang membaca, emosi saya dibuat jungkir balik. Kadang benci banget sama Alexa sebagai selingkuhan, kadang juga merasa sedih ketika pengorbanannya disepelekan. Saya sebenarnya tidak menemukan alasan kuat kenapa Alexa mau jadi selingkuhan dari laki-laki yang tidak memandikannya dengan harta. Dikesankan kalau Alexa tulus sayang sama Adrian. Tapi aneh saja rasa itu dibiarkan membesar dan mendalam padahal ia tahu itu salah dan Alexa itu bukan gadis yang baru menginjak dewasa. Dia harusnya bisa berpikir lebih jernih. Apalagi backround Alexa sangat baik; punya keluarga harmonis dan sahabat yang baik-baik.

Sementara dari sisi Adrian, saya bisa memahami kenapa dia bisa selingkuh. Dijelaskan kalau pria itu punya sisi ego lebih besar. Ketika istrinya punya ego lebih kuat, Adrian akhirnya memilih mempunyai perempuan lain yang bisa dia kendalikan sebagai pembuktian egonya. Dan momen itu didapat saat dia ketemu Alexa yang begitu menurut, menyayangi, bisa bersikap lembut, dan pengertian.

Karena mengambil sudut pandang dari pasangan selingkuh, kita akan dikasih tau bagaimana mereka menyembunyikan hubungan terlarang itu. Komunikasi menggunakan email atau SMS. Ketemuan sesekali di hotel dengan masing-masing beralasan yang masuk akal. Atau jalan-jalan keluar negeri berduaan. Dan cara itu berhasil menutupi permainan mereka. Meskipun Alexa mempunyai sahabat-sahabat dekat tapi mereka tidak pernah mencium hal itu.

Yang paling kasihan di novel ini adalah Vino. Pria yang sedang berusaha menjalin hubungan serius tapi hatinya jatuh ke perempuan yang menurut saya kurang baik. Pasangan selingkuh itu dua orang yang jahat. Dan orang dewasa yang selingkuh bukan hanya sekadar chat semata tapi bisa lebih jauh dari itu. Jadi bisa dibayangkan sendiri betapa menjijikan hubungan pasangan selingkuh itu dan kasihan sekali misalkan ada yang mendapatkan pasangan ini.

Berbeda dengan nasib percintaannya, Vino digambarkan sebagai karakter yang menyenangkan. Selain wajahnya yang senyumable, auranya juga positif banget. Enggak heran kalau Vino bisa cepat akrab dengan sahabat seapartemen Alexa, Celia.




Bom dari cerita ini adalah momen ketika akhirnya istri Adrian mengetahui hubungan mereka yang sudah berjalan 4 tahun. Tapi sayangnya momen itu enggak sampai meledak karena ternyata novel ini adalah bagian satu dari rangkaian ceritanya.

Karena temanya soal perselingkuhan, jadi jangan kaget menemukan narasi adegan hubungan badan dan diksinya begitu lugas untuk menggambarkannya. Ini yang bikin saya merasa geram saat membacanya karena hubungan mereka akan menghancurkan banyak hati; pasangan, anak, orang tua, para sahabat, dan mungkin rekan kerja.

Pemilihan POV dari pelaku selingkuh tergolong berani. Dan ini sangat sukses untuk mempermainkan emosi pembaca. Penceritaan juga tidak bertele-tele. Banyak momen dipaparkan sepertinya tujuannya agar pembaca bisa melihat sisi manusiawi dari pasangan selingkuh itu. 


"Lelaki yang baik nggak akan pernah sedikit pun berpikir untuk mencari celah supaya bisa ngekhianatin istrinya, apa pun alasannya." (hal. 102)


Secara keseluruhan, saya sangat menikmati cerita Alexa, Adrian, dan Vino. Ada momen bikin geram, bikin cengengesan, sedih, kecewa, dan deg-degan. Dan saya pengen banget melanjutkan ceritanya tapi pas cek di goodreads kayaknya belum ada buku keduanya. Huft!

Nah, sekian ulasan saya untuk novel Serenada Di Ujung Senja. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar