Penulis: Eva Sri Rahayu
Editor: Dion Rahman
Penata letak: Debora Melina
Desainer sampul: Aji Hermawan
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Cetakan: I, Desember 2019
Tebal: 265 hlm.
ISBN: 9786230011085
ISBN digital: 9786230011122
Sinopsis Novel
Novel Zoom In Zoom Out Dunia Trisa ini mengisahkan jatuh bangun seorang Trisa yang memiliki ambisi menjadi aktris. Berbagai casting dia ikuti dan banyak kegagalan dia lalui. Berbagai masalah dunia entertainment menimpa Trisa namun impiannya tidak juga mati.
Kisah asmara Trisa pun tidak sama mulusnya. Ada saja masalah yang membuat Trisa tidak bisa menikmati perasaan kasmaran dalam jangka waktu lama. Kadang, rasanya hidup Trisa hanya diisi oleh banyak ketidakberuntungan.
Bagaimanakah ujung kisah Trisa dalam dunia entertainment dan urusan asmaranya?
Resensi Novel
Perkenalan saya dengan penulis Eva Sri Rahayu ini lewat buku Love Puzzle yang dulu pernah saya resensi juga tapi di blog lawas yang kini sudah dihapus. Dan ketika saya buka Gramedia Digital lalu muncul novel baru yang ditulis oleh penulis, langsung saya unduh dan baca novel ini padahal saya sedang membaca novel yang lainnya.
Gemerlap Dunia Entertainment yang Membutakan Mata
Saya yakin pasti ada beberapa orang yang seperti Trisa, punya obsesi menjadi aktris dan sering mengikuti casting dimana-mana. Perjalanan yang enggak mudah untuk mewujudkan itu. Seperti Trisa, harus mengalami banyak kegagalan. Dan di awal-awal dia kebagian peran kecil, entah sebagai yang lewat, entah sebagai peran figuran yang munculnya hanya berapa adegan, atau bahkan sebagai pengisi suara saja.
Saya sedikit buta dengan alasan Trisa begitu terobsesi menjadi aktris. Apakah untuk memperbaiki ekonomi atau memang dia menyukai dunia entertainment? Kasih tau saya jika saya melewatkan alasan Trisa mengejar obsesinya sedemikian rupa ini.
Padahal dunia hiburan tidak pernah ada yang ramah. Penuh terjal dan bagi yang mengejarnya harus siap berdarah-darah. Trisa harus mengalami bentrokan dengan beberapa orang yang sudah lebih dulu terjun di dunia hiburan. Misalnya dengan aktris yang sudah lebih dulu tenar. Atau hubungan tidak baik dengan sutradara akibat terlambat datang saat syuting. Ternyata meski mengalami perlakuan tidak baik, Trisa tidak menyerah.
Sekali pun dia harus dihadapkan dengan kesibukan kuliah, casting tetap dilakoni Trisa. Bayangkan saja, demi mengejar karir aktris, di usia 25 tahun Trisa masih terdaftar sebagai mahasiswi. Perjuangan yang panjang namun hasilnya pelan sekali.
Ada jalan pintas yang sebenarnya bisa bikin Trisa cepat menjadi terkenal yaitu dengan mendekati sutradara. Hanya saja Trisa masih memilih berjuang di jalan yang benar.
Trisa Dan Segala Hal Yang Menyebalkan
Karakter Trisa di novel ini sangat menyebalkan. Dia tipe perempuan yang kepala batu dan ceroboh. Entah sejak kapan dia mengejar karir sebagai aktris, tetapi konflik di dunia hiburan selalu dihadapi Trisa dengan ceroboh seperti anak baru.
Di awal novel Trisa sudah marah-marah kepada Desta gara-gara dia terlambat casting. Padahal Desta bukan siapa-siapa dan masih mending ada yang mau antar-jemput Trisa kemana-mana. Bukannya terima kasih, Trisa malah menyalahkan Desta atas kejadian buruk yang menimpanya. Saya kaget membaca bagian ini dan ikutan kesal. Kalau beneran ada orang kayak Trisa, sudah saya getok kepalanya.
Dan ada banyak kelakukan Trisa yang bikin saya mengelus dada. Enggak habis pikir saja ada orang kayak Trisa di usia 25 tahun yang menyebalkan.
Formula Roda Berputar Dan Trisa Bermetamorfosis
Penulis menggunakan formula metamorfosis dalam cerita Trisa ini. Setelah perjuangan dan menghadapi banyak konflik di dunia hiburan, Trisa akhirnya berubah menjadi kupu-kupu. Walaupun di tengah jalan dia tetap diterpa badai. Di saat inilah orang-orang terdekat Trisa berperan besar menggenggam Trisa supaya tidak terjatuh.
Karakter Trisa pun berubah banyak. Sikapnya yang ceroboh dan kepala batu berkurang. Penulis menempatkan Trisa sebagai karakter yang sudah lebih baik tapi memiliki kesadaran sebelum dia berubah menjadi sekarang. Seperti rendah hati begitu. Dan waktu mengajarkan banyak hal untuk dirinya.
Pesan-pesan Moral yang Perlu Direnungkan
Jujur saja saya tidak mendapatkan banyak kesan bagus untuk novel ini. Sepanjang membacanya, saya lebih banyak kesal dengan karakter Trisa. Walaupun di akhir-akhir novel, Trisa berubah, tetap saja dia menyebalkan. Bahkan untuk hubungannya dengan Adam tidak menemukan titik terang lantaran Trisa mendahulukan obsesinya.
Yang paling bisa saya tangkap pesan moral dalam novel ini adalah kegigihan Trisa mengejar apa yang diimpikannya. Berbagai situasi buruk berhasil dia lalui dengan fokus ke impiannya itu.
Terakhir dan Rating
Untuk kisah Trisa dan obsesinya saya hanya bisa memberi nilai 3 dari 5. Rasanya novel ini cocok dibaca oleh mereka yang punya obsesi menjadi aktris juga supaya mendapatkan bayangan permasalahan apa saja yang akan muncul di dunia hiburan.
*****