[NOTICE!] Novel Watersong Karya Clarissa Goenawan

NOTICE!

Hayoo, disini siapa yang belum baca buku dari penulis Clarissa Goenawan?

Uhukk! Saya ngaku deh kalau belum pernah baca buku karya Kak Clarissa. 


Nama Clarissa Goenawan mulai muncul ketika debut novelnya rilis yang berjudul Rainbirds pada tahun 2018. Formatnya dalam bahasa inggris dan diterbitkan oleh penerbit Soho Press. Tentu saja saya pun penasaran dengan sosoknya, ada penulis yang debut novelnya terbit di luar negeri tapi nama belakang penulisnya Indonesia banget. Mulailah saya menelusuri siapa Clarissa ini.

Rupanya Kak Clarissa ini orang Indonesia yang lahir dan tinggal di Singapura. Penulis ini pun sempat mendapatkan penghargaan pada The 2015 Bath Novel Awards. Sebuah penghargaan untuk karya dari novelis yang belum diterbitkan atau diterbitkan secara indie, tanpa membedakan latar belakang si novelisnya.

Supaya lebih jelas tentang The Bath Novel Awards ini, silakan klik linknya!


Di Indonesia sendiri novel Rainbirds sudah diterjemahkan oleh penerbit mayor, PT Gramedia Pustaka Utama. Versi pertama terbit di tahun 2018, dan kemudian berganti kover kembali di tahun 2020. 

Di tahun 2020 ini, novel kedua Kak Clarissa terbit, berjudul The Perfect World of Miwako Sumida, yang masih diterbitkan oleh penerbit Soho Press. Lagi-lagi PT Gramedia Pustaka Utama gercep-gerak cepat- menerjemahkan novel tersebut. Rilisnya sendiri berbarengan dengan ganti kover novel pertamanya.


Karena belum pernah baca novelnya, saya belum bisa membagikan sedikit kesan dengan cerita yang dikarang oleh Kak Clarissa. Semoga ke depannya bisa segera punya kedua buku tersebut, amin!

Kalo yang mau memberikan ulasan singkat kedua novel Kak Clarissa, boleh tulis aja di kolom komentar ya!


Dan tahun ini, tahun 2022, Kak Clarissa sudah mengumumkan rilisan novel ketiganya yang berjudul Watersong, yang diterbitkan oleh penerbit Scribe UK. 

Menurut pengakuannya dalam sebuah tweet, novel ini ditulis sejak tahun 2014 dan baru bisa rilis pada Juni 2022 mendatang, itu pun masih versi UK. Dan yang unik, kovernya itu bisa terlihat warna pelangi jika dilihat pada posisi yang tepat. 

Sempat ada yang menanyakan dalam tweet-nya itu akan diterbitkan kapan di Indonesia, jawab kak Clarissa, masih menunggu dari penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. 

Kira-kira terbit juga nggak ya?!



[gambar Kak Clarissa diunduh dari akun twitter, gambar buku diunduh dari goodreads]

[Buku] Rock Star Wannabe! - Put Rizki


Judul:
Rock Star Wannabe!

Penulis: Put Rizki

Editor: Tri Saputra Sakti

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: 2019

Tebal: 248 hlm.

ISBN: 9786020629674

***

Andara lahir di tengah keluarga yang konservatif. Kedua orangtuanya memaksanya untuk masuk fakultas yang dipandang mereka memiliki orientasi masa depan yang jelas. Sialnya lagi, ia bertetangga dengan cewek popular yang ada di sekolahnya, Natasha, yang juga bersahabat dengan musuh besarnya, Riana. 

Hal-hal manis masa remaja rasanya tidak ada dalam bayangannya. Di tengah keterpurukan masa SMA itu, Andara mencoba bikin sebuah band bernama Water Hydrant dengan tiga temannya, Aska, Aria, dan Lena. Dalam perjalanan band tersebut, Andara merasa bersalah dan memutuskan keluar dari Water Hydrant, saat band itu mulai menemukan popularitasnya. Akankah teman-temannya mampu membujuk Andara untuk bergabung kembali dengan Water Hydrant?

***

Sinopsis

Novel ini mengisahkan gadis remaja bernama Andara yang memiliki karakter beda. Enggak enakan, pemalu, dan panikan. Dia terbelenggu dengan ambisius kedua orang tuanya agar Andara bisa mendapatkan prestasi akademik gemilang. Andara kerap dibanding-bandingkan dengan kakaknya, Mutia, yang terkenal cemerlang. Juga kadang dibandingkan dengan sepupu-sepupunya.

Di tengah keresahannya menghadapi itu semua, Andara punya cita-cita menjadi rock star. Maka dia kembali menghidupkan band masa kecilnya, Water Hydrant, bareng teman SD yang kini satu SMA: Aria dan Aska.

Tujuan pertama adalah ikut audisi pensi sekolah. Mereka berjuang agar bisa latihan di sela jadwal les yang padat. Namun hasil audisinya memalukan sebab ada yang mengganti mic dengan yang rusak sehingga penampilan band mereka tidak lancar.

Water Hydrant kemudian dipertemukan dengan artis yang jadi gerbang mereka dengan sebuah perusahaan manajemen. Syarat dalam kontrak mengubah Water Hydrant menjadi bukan mereka dan itu membuat mereka harus membuat skenario agar kontrak tersebut bisa batal.

Perjalanan yang dilalui Andara tidak mudah. Sebab yang dilakukannya untuk Water Hydrant mesti disembunyikan dari mamanya. Ketika dia mengetahui keluarganya tidak baik-baik saja dan mamanya masuk rumah sakit, Andara dipaksa memilih antara band atau keinginan mamanya untuk rajin belajar.

Pilihan apa yang Andara pilih? Dan berhasilkan Andara membesarkan Water Hydrant?

Resensi

Dalam novel ini kita akan melihat kehidupan ambisius orang tua yang menginginkan anaknya pintar dan berprestasi dengan memasukan mereka ke jadwal les yang padat. Sebuah pola pendidikan yang memaksa menurut saya, meski tujuan mereka melakukan itu demi kebaikan dan masa depan anak. Tapi dari sudut Andara, saya melihat kalau anak itu punya level kemampuan yang beda-beda, punya minat yang beragam. Justru keputusan memaksa anak ini bisa menjadi pemicu stres pada mereka. Jika sampai parah, psikis anak akan terganggu jika keadaan tidak sesuai yang dirancang orang tuanya.

Selain itu beban anak bertambah jika dirinya dibanding-bandingkan dengan yang lain. Tindakan yang tujuannya memotivasi tapi bisa membunuh si anak. Cara menyampaikan motivasi perlu teknik yang tepat agar si anak paham maksudnya. Bukan dengan asal-asalan yang justru bisa menyakiti perasaannya.

Karena ini ber-genre teenlit, kehidupan remaja diulik penulis dengan bumbu-bumbu masalahnya. Isu yang paling kuat ditemukan adalah mengenai meraih cita-cita. Sebagai remaja, Andara memang berambisi mewujudkan cita-citanya yang dianggap sebelah mata oleh lingkungan dengan tujuan pembuktian. Bukan mencari ketenaran, tapi mencari perhatian kalau dia memang ada dengan pilihannya sendiri. Dan sebab masih remaja yang kadang pikirannya pendek, keputusan-keputusan yang diambil Andara terbilang gegabah. Hal ini tentu saja banyak dilakukan remaja pada umumnya, melakukan kesalahan untuk mengerti kedewasaan.


Usaha Andara menjadi rock star memang gigih dan saya bersyukur menemukan akhir novel yang tidak menjual mimpi. Andara berhasil menjadi rock star meski levelnya masih di acara pensi. Saya sudah khawatir takut penulis mengakhiri cerita Andara menjadi rock star yang terkenalnya nasional, kan rasanya terlalu ajaib. Dan ini akhir novel yang bijaksana menurut saya.

Di novel ini sedikit sekali cerita romannya. Itu pun sekadar suka-sukaan tapi tidak sampai jadian. Yah, banyak kok gadis remaja yang naksir cowok cakep tapi mung bisa memuja di balik tembok. Penulis justru membangun pondasi pertemanan di antara personil band Water Hydrant agar band ini bisa solid menghadapi rintangan yang datang. 

Yang bikin novel ini menarik karena perjuangan band Water Hydrant untuk bisa manggung dibikin naik turun. Porsi bagian ini lebih banyak, sehingga pembaca akan tersedot dengan kisah perjuangan mereka. Kisahnya jelas tidak membohongi judul novelnya ya.

"... Yah, tapi namanya juga hidup. Jalani saja. Selama masih muda, lakukan hal positif yang ingin kamu lakukan, jangan nanti pas udah tua, tergeletak di ranjang rumah sakit lalu baru menyesal nggak melakukan banyak hal waktu muda dulu." (Hal. 240)

Dari novel ini kita bisa belajar untuk memasang target sewajar mungkin. Dan target tersebut harus diperjuangkan. Wajar dan berjuang merupakan padanan kata yang pas untuk melabeli cita-cita kita semua. Insyaallah dengan begitu apa yang dicita-citakan kita semua bisa terwujud.

Untuk perjalanan Andara menjadi rock star yang berliku-liku saya memberikan rating 3/5 bintang. Novel ini layak direkomendasikan untuk remaja agar mereka bisa belajar batasan dalam memiliki cita-cita dan agar mereka terdorong untuk memperjuangkannya.

Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!






[Buku] Falling Domino - Afy Zia


Judul:
Falling Domino

Penulis: Afy Zia

Editor: Kavi Aldrich

Ilustrasi sampul: Orkha Creative

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: April 2019

Tebal: 256 hlm.

ISBN: 9786020622248

***

Dirga benci banyak hal. Dia benci Bram karena telah merenggut mantan pacarnya. Dia benci Rafi karena selalu membuatnya terngiang akan masa lalu. Dia bahkan benci Papa karena tak pernah ada untuknya.

Namun, kecerobohan Dirga menantang Bram membuatnya harus berhadapan pada rentetan peristiwa yang tak pernah dia duga: bertemu cewek bawel bernama Alana, sekelas dengan Rafi yang selalu membuatnya naik pitam, serta bergabung dengan ekstrakurikuler paling beken di SMA Mulia Bangsa.

Seperti kejatuhan domino, satu peristiwa mengantarkan Dirga pada peristiwa baru lainnya. Masalahnya, apakah setiap kejatuhan domino itu akan menuntun Dirga pada peristiwa yang lebih baik daripada sebelumnya? Atau justru malah sebaliknya?

***

Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang anak SMA bernama Dirga yang terlibat tawuran dan kemudian dipenjara sebulan. Pada kejadian yang sama, salah satu temannya yang bernama Danni ikut tertangkap dan masuk penjara, sedangkan ketiga teman lainnya berhasil lolos. Peristiwa ini awal dari perjalanan Dirga memaknai bahagia.

Setelah bebas, Dirga pindah sekolah, ini kali kelima dia pindah. Di sekolah barunya itu, pada hari pertama, dia sudah berantem dengan ketua OSIS bernama Rafi. Beruntung mereka dilerai Alana, siswi yang kemudian diketahui sebagai sahabat dekat Rafi. Sejak itu Dirga dikenal sebagai biang masalah dan murid nakal.

Nasib Alana naas saat tugas kewirausahaan dia sekelompok dengan Dirga. Hubungan mereka makin tambah ruwet. Namun berjalannya waktu dan seiring kebersamaan saat mengerjakan tugas itu, Alana mulai mengenali Dirga lebih dalam, termasuk rahasia yang selama ini dia pendam.

Masalah muncul ketika musuh Dirga, Bram, muncul kembali. Selain itu hubungan Dirga dan ayahnya belum membaik. Hal-hal buruk datang beruntun seperti domino, mampukah Dirga bertahan menghadapinya? 

Resensi

Novel ini bergenre teenlit yang punya kisah seputar remaja dengan tokoh utama anak sekolah. Isu yang dibahas pun sekitar konflik remaja yang umum ditemukan. Tapi pembukaan novel ini menyedot perhatian sebab menyebutkan kasus besar, yaitu korban pemerkosaan dan motifnya sekadar balas dendam. 

Ketika membaca ini saya ikutan geram, apalagi pelaku belum tersentuh hukum sebab korban tidak stabil secara psikis sehingga belum melaporkan kejadian pemerkosaan tersebut. Korban berkutat dengan ancaman si pelaku yang memaksa aborsi dan juga harus menghadapi keluarga yang mengusirnya karena dianggap penyebab aib. Saya mengelus dada membayangkan nelangsanya korban berjuang sendiri tanpa pendampingan keluarga. Sayangnya memang novel ini tidak mendalami keluarga korban yang menurut saya sama bajingannya dengan si pelaku.

Sabar... sabar...

Novel ini juga berhasil bikin saya nangis pada bagian yang menceritakan hubungan Dirga dengan keluarganya, terutama dengan ayahnya. Ini juga yang jadi alasan kenapa Dirga berulah ala begundal, nakal, dan suka berkelahi.

Orang tua Dirga bercerai. Dia hidup dengan ayahnya yang pekerja keras sehingga kurang memperhatikan anaknya. Ditambah pada masa lalu, dia kerap dibanding-bandingkan dengan adiknya yang berprestasi di bidang akademik. Dirga sendiri lebih berminat pada olahraga, terutama sepak bola. Namun cita-citanya menjadi pemain sepak bola tidak pernah dihargai oleh orang tuanya. Alhasil, Dirga pun menaruh benci kepada adiknya.


Sebab beban pikiran akibat Dirga yang kabur dari rumah setelah pertengkaran hebat, ayahnya masuk rumah sakit. Pada momen ini Dirga begitu terpukul dan jadi titik balik baginya bahwa dia tidak ingin kehilangan ayahnya setelah ia kehilangan orang-orang yang ia sayangi. Bagian ketika Dirga sadar jika ayahnya begitu ia sayangi bener-bener mengharukan.

"Ga, percaya sama gue, kebencian cuma bakal membuat hidup lo jauh dari kata bahagia." (hal. 158)

Dari hubungan Dirga dengan keluarga, pembaca akan ditegaskan mengenai pentingnya memiliki hubungan harmonis dalam keluarga. Peran orang tua mendidik anak akan memberi pengaruh pada mental anak. Ketika perceraian tidak bisa dihindari, pendidikan dan hubungan dengan anak harusnya menjadi penting dibicarakan oleh orang tua. Bagaimana pun anak masih menjadi tanggung jawab kedua orang tua.

Sisi romansa ala remaja yang malu-malu tapi suka begitu menggemaskan ditunjukan Alana dan Dirga. Awalnya berseteru, lama-lama terbiasa karena terjebak keadaan, membuat perubahan perasaan keduanya begitu seru diikuti. Dan sampai cerita diakhiri, hubungan keduanya masih bikin saya senyum-senyum.

Tema pertemanan juga disisipkan penulis di dalam ceritanya. Bukan hanya ada teman yang mendukung tokoh utama dengan segala masalahnya, disini juga akan kita temukan contoh teman yang berubah menjadi pengkhianat sebab ikut membuat skenario balas dendam. Alasan si pelaku melakukan pengkhianatan itu bisa dipahami sehingga pembaca akan rada bimbang mesti bersimpati atau ikut membenci.

Novel ringan ini sangat menghibur dan cukup mengaduk-aduk emosi. Dan karenanya saya memberikan rating 4/5 bintang. Novel ini saya rekomendasikan untuk dibaca remaja sebab memiliki pelajaran hidup yang relate dengan usia remaja dan insyaallah membawa efek baik setelah selesai membacanya.

Demikian ulasan dari saya, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku.