[Resensi] Runaway Ran - Mia Arsjad


Judu buku: Runaway Ran
Penulis: Mia Arsjad
Cover: eMTe
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: November 2013
Ukuran buku: 368 hlm; 20 cm
ISBN: 9789792260007

“Udah cukup kamu jadi Runaway Ran selama ini. Jadi Ran yang kabur dari dirinya sendiri dan kenyataan. Ini saatnya kamu jadi diri kamu yang sebenarnya Ran,melangkah maju tanpa dendam masa lalu yang bikin kamu jadi orang lain. Aku yakin mama kamu lebih bangga melihat kamu suskes daripada melihat kamu berhasil balas dendam dan mengorbankan kesuksesan kamu,”.. [351]

Katrina tidak sengaja mendengar percakapan ayah-ibunya yang isinya jika ayah sudah pensiun karena masalah kantor. Berita ini melukai hobi Katrina yang suka belanja online, nongkrong dan berfoya-foya. Artinya Katrina tidak bisa memenuhi hobinya tersebut. Tapi Katrina sadar, mulai saat ini ia tidak bisa membebani orang tuanya lagi. Berkat Alya akhirnya Katrina mendapatkan pekerjaan sebagai asisten komikus J.F. Ran. Katrina pun mulai menghadapi banyak kisah selama menjadi asisten komikus yang menurutnya banyak keanehan.

Setelah diperhatikan, Katrina ternyata bukan sosok yang manja yang selama ini Ran kira. Ia bisa menempatkan diri menjadi apa sesuai keadaan. Katrina juga berani menentang keegoisan Ran. Dan semakin diperhatikan, Ran mulai merasai pertahanannya roboh. Pertahanan yang selama ini ia bangun untuk memisahkan masa lalunya yang kelam.

Konflik yang ada di novel ini sebagai berikut:

  1. Perjuangan Katrina mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan belanja, nongkong dan gaya hidup lainnya yang sudah masuk kategori foya-foya. Secara langsung, Katrina harus berhadapan dengan si spesies mix and match; perpaduan galak dan garang dengan sedikit sentuhan gentleman.
  2. Ran yang ingin membalas dendam kepada orang-orang yang pernah menghancurkan keluarganya- terutama sang ibu.
  3. Sahabat Katrina yang bernama Alya, harus menyelesaikan kisah cintanya dengan Adit yang selama ini tidak sehat.

Ketiga konflik yang saya sebutkan tadi diramu dengan baik oleh penulis sehingga terbentuk kisah yang manis dan mengharukan. Kadang pembaca dibuat tertawa, kadang dibuat hampir menangis. Dan porsi yang diberikan penulis untuk masing-masing konflik sudah pas sehingga konflik yang masih menonjol tetap yang berhubungan dengan tokoh utama.

Plot Runaway Ran maju. Kisah masa lalu diceritakan melalui narasi saja. POV-nya lebih banyak mengambil sudut pandang ketiga yang serba tahu. Sedangkan gaya menulisnya buat saya sangat bagus. Lancar dan tidak membuat proses membaca menjadi tersendat. Mungkin karena efek diksi yang digunakan tidak berbelit-belit.

Berikut karakter-karakter yang muncul di Runaway Ran;

Katrina: manja sedikit, cerdas, dewasa, pemberani dan bersahabat.
Ran:  baik hati, perhatian, peduli, sedikit galak, kurang senyum, dan aslinya konyol.
Alya:  penurut, bersahabat, peduli, sukar berpendapat, jika cinta seseorang suka mati-matian.
Viana: Judes, galak,norak, sok cantik, suka merajuk, mesum,

Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik selama membaca novel ini. Pertama, bersikaplah bijaksana dalam mengelola keuangan. Sebab kita tidak pernah tahu akan ada kejadian apa di masa depan. Kedua, bagi perempuan, jagalah kehormatan kalian. Sebab sekalinya terenggut, akan susah melupakan momen itu dan akibatnya jangka panjang. Soal syarat bagi pasangan berikutnya, soal mental sebagai perempuan dan soal norma-norma yang sebenarnya ada dan mesti dituruti. Ketiga, tidak ada balas dendam yang ending-nya baik. Semua tindakan buruk akan mengakibatkan keburukan pula. Jika sampai detik ini masih menyimpan dendam, tuntaskanlah dengan MEMAAFKAN. Yang berjiwa paling besar adalah yang berani memaafkan kesalahan sesama.

Yang tidak saya pahami mengenai eksekusi akhir cerita, menurut saya terlalu dimudahkan. Padahal, jika diperhatikan, psikologi seorang pendendam akan berubah ketika kesadarannya muncul atas kejadian yang sama hebatnya dengan penyebab ia menjadi dendam. Proses Ran memaafkan ayahnya, memaafkan Ibu Viana, terasa dipaksakan. Seharusnya lebih digali mengenai prosesnya. 

Sepemahaman saya, dendam yang dipendam Ran itu bukan hitungan hari atau bulan. Melainkan tahunan. Hanya dalam semalam, dendam itu luruh mencair. Kan aneh?

Namun di penghujung cerita juga pembaca akan dibuat berkaca-kaca ketika Ran memahami arti keluarga yang sesungguhnya.

Bicara kovernya, saya sangat suka. Skesta komik 4 Hero No Zero yang digarap Ran menjadi backround kover. Sangat menggambarkan tema yang ada di dalamnya. Mungkin kalau sekilas, pembaca akan menduganya novel Runaway Ran ini semacam komik. Tertipu.


Akhirnya saya memberikan rating 4 bintang dari 5 bintang.

4 komentar:

  1. 3 konflik yang berbeda berpadu dalam satu cerita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Menariknya tambah sebab salah satu konflik tidak mengaburkan cerita utamanya.

      Hapus
  2. Aku kemaren lihatbini di gramed din, dan lagi diskon gede gedean banget, cumak dijual 15 ribu klonga salah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh lebih murah dong. Saya juga dapatnya berkat obralan dan yang ini harganya 30k. heheh, kalah harga. Tapi nggak apa-apa, yang penting udah punya dan udah baca toh.

      Hapus