Tampilkan postingan dengan label wishlist. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wishlist. Tampilkan semua postingan

Januari 15, 2021

[Wishlist] Belahan Jiwa - Tasaro GK

Ada buku baru dari penulis favorit saya, Tasaro GK, yang judulnya Belahan Jiwa yang diterbitkan Penerbit Qanita. Kovernya mencolok banget karena dominan warna merah. 



Menemukan belahan jiwa adalah kerinduan yang menggayuti setiap jiwa. Kita mendamba agar keberadaannya melengkapi kekosongan dalam diri. Kita menghabiskan pencarian panjang dengan berbagai ujian agar bisa bertemu sang kekasih hati, seseorang yang dalam bayangan akan menjadi belahan jiwa sempurna. Namun, kala kita sudah temukan sosoknya, apakah pencarian ini akan terhenti dalam gemerlap pesta pernikahan?

Pernikahan bagai sebuah lorong panjang untuk menguji seberapa tangguh pasangan kekasih meneguhkan cinta. Kala terjangan masalah mengguncang: kecewa, bosan, kurangnya perhatian, dan keraguan, akankah kita rela mengorbankan segalanya demi belahan jiwa? Hanya waktu yang mampu menyingkap seberapa kuat sebuah cinta hingga kita dengan yakin mengatakan dialah sang Belahan Jiwa.

Secangkir Teh Tawar

Engkau dan aku baru saja memulai sebuah obrolan panjang begitu kita membuka halaman pertama buku ini. Seperti meletakkan secangkir teh tawar di pinggir meja, dan menikmati pagi santai tanpa berpikiran lima atau sepuluh menit lagi kita harus mengerjakan macam-macam hal.

Aku akan melupakan komputer, IG story, kemacetan jalan, dan kolega yang menyebalkan. Engkau tinggalkan sejenak drama Korea-mu, buku masakanmu, apa pun yang menjadi rutinitasmu.

Hal paling penting, aku berharap engkau semakin rileks ketika tahu, aku akan mendengarkan setiap teorimu tanpa mendebat ini dan itu. Engkau tahu, itu tak pernah mudah bagiku. Lima belas tahun ini, engkau lebih banyak mendengarkan. Kali ini, aku akan berusaha menikmati ketika menjadi seorang pendengar.

Aku berjanji kepadamu untuk tidak menyela, tetapi engkau harus terus-menerus mengingatkanku akan janjiku itu. Aku pelupa, engkau tahu? Persisnya, aku memang banyak bicara. Lima belas tahun memang bukan waktu yang terlalu lama, tetapi sama sekali bukan rentang waktu yang sebentar. Kita hampir tidak pernah betul-betul duduk berhadapan dan berusaha memecahkan persoalan.

Semua mengalir begitu saja. Itu terjadi karena engkau memang lebih banyak mengalah. Sedangkan, aku akan menemukan kesalahanku sendiri dan berusaha memperbaikinya atau setidaknya engkau memang sangat ahli mengingatkanku dengan cara yang aku inginkan.

Setiap pertanyaan kemudian bertemu dengan jawaban.

Itu tidak ideal. Namun, itu yang mempertahankan rumah tangga kita hampir tanpa guncangan, bukan?

Kita bahkan perlu mulut orang lain untuk menemukan kebenaran yang sudah kita ketahui. Kita tahu, setiap pemberi solusi, mampu memberikan tips-tips yang baik ketika berada di luar sebuah masalah. Seseorang yang canggih memberi solusi problem pernikahan tidak bisa kita ukur seberapa harmonis rumah tangganya sendiri.

Kita kadang hanya cukup tahu, dia tak pernah mengecewakan ketika memberi masukan-masukan tentang pernikahan. Setidaknya, terkesan begitu bagi seseorang yang membutuhkan teman bicara saat dia merasa biduk rumah tangganya terasa tak lagi bertenaga. Sedikit membosankan.

Kita mungkin akan mencari seorang penceramah agama, motivator, atau konsultan pernikahan demi mendapat nasihat, masukan-masukan praktis, dan sedikit menertawakan diri sendiri, barangkali. Problem rumah tangga tentu saja sangat beragam. Ketika hal itu terus-menerus memberondong, lalu kita tak sanggup lagi berpikir bagaimana menyelesaikannya, segalanya terasa melelahkan.

Namun, tahukah engkau, bahwa segala jenis nasihat itu pada akhirnya akan mengembalikan jalan keluar persoalan kepada kita sendiri. Mereka hanya membantu kita untuk membuka diri, jujur kepada diri sendiri. Mengoreksi kekurangan, lalu berusaha memperbaikinya.

Aku ingin tahu, apakah ada yang aku lewatkan selama belasan tahun ini? Rutinitas bertahun-tahun ini, barangkali memunculkan keajegan yang mengurangi sebagian besar keasyikan kita dalam menikmati kehidupan rumah tangga.

***

Yang membuat saya memfavoritkan Bang Tasaro ini, karena ide tulisannya menarik dan dieksekusi dengan tulisan yang mendalam. Sejauh ini buku beliau yang sudah saya baca ada dua judul: Sewindu dan Kinanthi. Keduanya meninggalkan kesan sangat baik, terutama pada bagaimana penulis menyampaikan kisahnya. Sehingga sampai saat ini saya sedang proses mengumpulkan karyanya yang segera bakal saya baca.

Karya Bang Tasaro yang sudah saya punya adalah Muhammad #1; Lelaki Penggenggam Hujan, Muhammad #2; Para Pengeja Hujan, Al-Masih; Putra Sang Perawan, dan Patah Hati di Tanah Suci.

Kenapa belum dibaca bukunya?

Sebab buku beliau itu tebal-tebal. Sampai dengan akhir tahun kemarin saya diserang reading slump, sehingga kesusahan menyelesaikan bacaan yang jumlah halamannya banyak. Dan sekarang ini saya sedang membiasakan lagi membaca, tentu saja dengan pilihan bacaan yang kategori ringan. Jika sudah panas mesinnya, bakal saya gas-keun membabat koleksi buku yang sudah bertengger manis minta diulas.

Nah, itu dia wishlist saya untuk minggu ini. Semoga saja saya bisa segera berkesempatan untuk punya dan membaca bukunya. Terakhir, jaga kesehatan dan terus membaca buku.



Juli 12, 2019

[Wishlist] Bilangan Fu - Ayu Utami

Assalamualaikum!

Sebelum melanjutkan artikel, saya ingin mengungkapkan rasa senang karena bisa membuat tulisan baru di blog ini. Rasanya sudah lama sekali saya tidak menikmati proses menulis artikel dan berujung tulisan setengah selesai.

Perkenalkan artikel dengan label baru, Wishlist. Artikel ini serupa dengan Wishful Wednesday yang dulu digagas oleh ..... Saat ini Wishful Wednesday tengah hiatus. Jadi, khusus untuk blog saya, kemudian label ini diciptakan.


Apa itu Wishlist?

Wishlist merupakan artikel yang membahas tentang buku-buku yang diinginkan. Bentuk buku bisa fisik atau ebook. Tahun terbit pun tidak terbatas. Buku lama boleh, buku baru juga boleh. Bukunya bisa karya penulis dalam negeri dan karya penulis luar negeri. Dan artikel Wishlist ini akan dipublikasikan setiap hari Jumat.

Kover terbaru, versi 2018

Sebagai Wishlist pembuka, saya memilih buku Bilangan Fu karya Ayu Utami. Novel ini memiliki tiga tokoh utama: Sandi Yuda, Parang Jati, dan Marja Manjali. Cerita berkutat tentang agama, budaya, pemanjatan, mitos, dan cerita cinta segitiga.

Saya ingin buku ini untuk koleksi. Dulu saya membacanya dalam format ebook. Itu pun ketika saya berniat ikut lomba resensi buku ini. Tetapi saya menyerah di tengah jalan karena buntu menulis resensinya. Daripada stres, saya memilih mengistirahatkan otak.

Kover lama, versi 2008

Dua tokoh utama laki-laki dalam novel ini, Yuda dan Parang Jati, sangat mengesankan saya. Karakter mereka sangat kuat baik dari gestur badan, jalan pikiran, bahkan pilihan kehidupan mereka. Percakapan keduanya begitu mendalam karena yang dibahas bukan soal obrolan sepele. Ditambah kemunculan Marja sebagai gadis di antara mereka, kisah dalam novel ini menjadi lebih segar berkat sisi roman-nya.

Isi novel ini tidak ringan. Butuh ekstra proses memahami karena beberapa istilah tidak umum buat orang awam. Biar begitu, novel ini punya jalan cerita yang seru, dramatis, dan mengejutkan.

Buku Bilangan Fu merupakan buku pertama dari trilogi. Buku penerusnya adalah Manjali dan Cakrabuana dan Lalita. Saya tidak sabar ingin membaca kelanjutan kisah Yuda, Parang Jati, dan Marja.

Kover bahasa Belanda, versi 2012

Terakhir, semoga saya segera punya buku ini. Selamat hari Jumat! Selamat Wishlist!