[Resensi] Pengantin Pengganti - Astrid Zeng


Judul buku : Pengantin Pengganti
Penulis : Astrid Zeng
Editor : Irna Permanasari
Desain sampul : Marcel A. W.
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2016
Ukuran buku : 264 hlm.; 20 cm
ISBN : 9786020325835

Blurb.

Nico, dokter muda dari keluarga dokter terkenal yang dijodohkan dengan Beatrice, mengatakan rencananya yang hanya akan menikahi Beatrice selama setahun. Nico yakin bahwa tunangannya, yang pergi dua bulan menjelang pernikahan mereka, akan kembali. Jadi, ia hanya memerlukan wanita yang mau menjadi istri pengganti untuk membuat keluarganya tidak malu dan menekannya terus-menerus untuk melupakan tunangannya.

Di sisi lain, Beatrice sudah gerah dengan sikap orangtuanya yang terlalu protektif kepada dirinya maupun kedua adik perempuannya. Ia memutuskan bahwa setahun bersama Nico berarti membuka pintu kebebasan dari kekangan orangtuanya.

Tanpa berpikir panjang,Beatrice menyetujui tawaran Nico. Ia tidak pernah membayangkan, menjadi pengantin pengganti bagi Nico malah membuatnya tertarik kepada suaminya. Apa yang harus Beatrice lakukan? Haruskah ia memanfaatkan waktu selama setahun ini untuk berusaha merebut hati suaminya? Akankah Benita, tunangan Nico, benar akan kembali sesuai keyakinan Nico?


Ide cerita

Jika mau tahu secara garis besar cerita ‘Pengantin Pengganti ‘ ini, silakan kembali baca blurb yang saya tulis ulang dari kover belakang novel. Di situ jelas sekali dipaparkan mengenai pernikahan kontrak antara Nico dan Beatrice. Alasan mereka terhubung dalam kontrak pranikah juga dibocorkan dalam kaver tersebut. Alasan Nico adalah untuk menyelamatkan harga diri keluarganya atas kepergian Benita, tunangan Nico, yang pergi keluar negeri untuk melanjutkan pendidikan kedokteran menjelang pernikahan mereka yang tinggal dua bulan. Alasan Beatrice untuk membebaskan diri dari sikap protektif orang tua. Sikap protektif orang tuanya akibat trauma kejadian penculikan Beatrice dan kedua adiknya, Bibiana dan Bellatrix, sewaktu mereka berusia kanak-kanak.

Saya merasa alasan Beatrice untuk menerima pernikahan kontrak tidak masuk akal, rasanya alasan tersebut sangat remeh sekali. Karena di benak saya, pernikahan itu sakral karena ada prosesi agama dan melibatkan banyak orang-orang penting dalam hidup mempelai. Sehingga keputusan menikah kontrak dengan alasan keegoisan pribadi terlalu mengada-ada.

“Aku sudah melakukan hal gila. Setuju menikahi laki-laki yang baru beberapa menit aku temui dan sekarang kamu mengatakan bahkan untuk acara pernikahan, aku hanya perlu datang tanpa mempersiapkan apa pun.” Pengantin Pengganti, hal.29

Pernah menonton drama korea “Full House” yang dibintangi Rain dan Song Hye Kyo? Novel Pengantin Pengganti ini menurut saya sama manisnya. Chemistry antara Nico dan Beatrice terbangun dengan baik. Perbedaannya, di drama korea itu kedua tokoh harus saling membenci di awal-awal, sedangkan di novel ini jurangnya hanya soal kekakuan hubungan antara kedua tokohnya. Saya menduga hal ini terjadi karena perbedaan usia antara Nico dan Beatrice yang terlampau jauh. Nico berumur 34 tahun sedangkan Beatrice berumur 22 tahun. Sehingga karakter Nico lebih dewasa dan tidak meledak-ledak.

Coba tengok lagi ke kover belakang novelnya. Ada tulisan Novel Dewasa. Yup! Novel ini memang kategori novel dewasa yang konten cerita di dalamnya ada bagian yang memaparkan hubungan seksual. Sepanjang buku, pembaca akan dibuat iri dengan keromantisan antara Nico dan Beatrice. Meskipun pernikahan kontrak, urusan hati tidak ada yang bisa membendung. Dan karena sudah menjadi urusan hati, taraf romantis pasangan suami istri dekat dengan ciuman, rabaan dan desahan. Penulis sangat blak-blakan menunjukkan pemandangan suami istri seperti aslinya di kehidupan nyata. Sebagai pembaca pria, saya seperti bernostalgia dengan cerita seks yang biasa saya baca via blog. Kipas-kipas panas.

Kerumitan hubungan suami istri pun diungkap salah satu penyebabnya, soal kepercayaan. Apalagi dalam rumah tangga Nico dan Beatrice ini, penulis menghadirkan pihak ketiga yang menguji kekokohannya lewat karakter Benita, masa lalu Nico.

Plot. POV. Karakter. Gaya menulis.

Plot yang digunakan penulis adalah plot maju. Pembaca digiring kebanyak babak kehidupan rumah tangga Nico – Beatrice yang sewaktu-waktu manis sekali, sewaktu-waktu penuh curiga dan cemburu. Yang disayangkan oleh saya adalah kekurangan penulis menceritakan perpisahan antara Nico dan Benita. Bisa dengan menggunakan bab terpisah atau narasi saja. Sebab saya tidak bisa merasakan sedalam dan sebesar apa perasaan yang dimiliki Nico untuk Benita. Padahal perasaan Nico pada tunangannya itu jelas beberapa kali menguji hati Beatrice.

Sudut pandang penulis bercerita sudah sangat sesuai yaitu orang ketiga. Jalan pikiran dan perasaan kedua tokoh tersampaikan mengena ke saya sebagai pembaca. Pemilihan POV ini akhirnya membuat saya memaklumi penyebab naik turun emosi Nico dan Beatrice.

Berbicara karakter, di novel ini tokoh-tokohnya sudah sangat hidup. Beatrice adalah sosok perempuan yang masih memiliki keegoisan mengingat usianya yang masih muda. Bagusnya Beatrice ini, dia bukan tipe perempuan yang akan ceroboh memutuskan sesuatu. Sehingga sepanjang perjalanannya sebagai istri, perannya sudah sangat sesuai. Jika pun dia manja, ingin diperhatikan, pernah marah, gampang curiga dan cemburu, kesemuanya bisa dimaklumi sebagai kesatuan sosok perempuan yang utuh. Nico yang sudah cukup berumur memang berkepribadian tenang, bijaksana dan bertanggung jawab. Karakter Nico itu menyeimbangkan karakter Beatrice. Lalu sosok Benita di sini ditempatkan sebagai tokoh antagonis. Perempuan yang akhirnya melakukan cara kotor untuk mendapatkan keinginannya dengan bumbu mengintimidasi.

Selain tokoh sorotan penting tadi, tokoh Bibiana dan Bellatrix sebagai saudara kandung Beatrice juga lumayan menarik perhatian. Bibiana yang ceplas-ceplos, Bellatrix yang cengeng, keduanya mewakili pencitraan sebagai sudara yang baik. Hubungan Beatrice-Bibiana-Bellatrix sangat harmonis dan saling mendukung. Dan karakter pendukung lainnya sudah mempunyai porsi yang manis demi melengkapi warna kedua tokoh utamanya.

Penuturan penulis menuangkan cerita rumah tangga Nico-Beatrice menggunakan diksi yang sederhana. Karakter lini Amore yang menyesuaikan dengan setting cerita orang-orang dengan tokoh dewasa, gaya berceritanya dipenuhi mutlak oleh penulis. Tidak menjerat pembaca dalam kejenuhan mengikuti perjalanan manis Nico dan Beatrice.

Bagian favorit.

“Aku ingin pulang... Semua sudah selesai! Mulai detik ini aku yang menceraikanmu.” Pengantin Pengganti, hal.239

Dialog ini seperti klimaks rasa curiga dan cemburu Beatrice terhadap Nico. Beatrice meradang ketika mendapati Nico sedang berduaan dengan Benita di kamar hotel. Emosi saya pun ikut sakit dan prihatin dengan kondisi Beatrice. Keseruan cerita ada di halaman 233 – 243.

Petik-petik

Saya menikmati rasa romantis hubungan suami sitri selama membaca novel ini. Pelajaran terbaik yang saya tangkap dalam menjalankan rumah tangga adalah keterbukaan. Semua harus serba terbuka antara suami dan istri, dalam hal apa pun. Sedikit saja ada yang disembunyikan, kepercayaan pada pasangan akan dipertaruhkan. Dan jangan heran jika kehilangan kepercayaan akan memunculkan konflik-konflik lain yang sepele namun jumlahnya banyak. Jumlah yang banyak inilah yang akan menjadi badai.

Final. Rating.

Pengantin Pengganti akan membuka pikiran pembaca jika berumah tangga tidak selalu manis. Akan selalu ada lika-liku namun percayalah jika semua bisa diatasi selama bisa mengendalikan kemudinya. Akhirnya saya memberi rating 4 dari 5.

Penulis.

Astrid Zeng ini sebagai author, designer dan restaurateur.

Instagram: @ZENGbyAstridZeng
Facebook: /ZengStore
Twitter: @astridzeng
Blog: http://astridzeng.tumblr.com/
www.astridzeng.com

Jawab ya!

Bagaimana mengatasi rasa curiga dengan pasangan?

6 komentar:

  1. Khas Astrid Zeng banget.
    Makin pengin novel ini... aw...aw...aw...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga suka sama cara menulisnya. Pengen coba berburu novel yang lainnya,hehe

      Hapus
  2. Iyaaa sih klo nikah kontrak pasti mengacunya ke full house
    Wah novel dewasa ya, aku mlh suka ama novel kategori gini *lha secara orangnya dah dewasa hahaha, katakanlah itu bumbu yg bikin sedep ketika membaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha. Saya tau kenapa km bisa suka.. karena km sudah ada Tamas.. hehehe. Sekalian praktek.. cie cie

      Hapus
  3. Kyaaaa ada adegan dewasanya, baca ahhh XD
    Kayaknya belum pernah baca tulisan Astrid Zeng deh, nanti cicip-cicip :)
    Cara mengatasi rasa curiga dengan pasangan menurutku sih saling percaya terlebih dahulu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ada adegan dewasanya. Mantap lagi. Ayo dicoba, nggak akan nyesel kok baca buku Mbak Astrid Zeng. Hehehe

      Hapus