[Intermeso] Sulitnya Membaca Buku Tebal


Nah, berbicara soal judul di atas, tebal yang saya maksud pasti ukurannya berbeda-beda setiap orang. Ukuran buku tebal menurut kamu itu berapa halaman?

Saya sendiri mulai memilih beberapa buku yang tebal halamannya tidak lebih dari 300 halaman. Kemampuan saya memahami cerita tidak perlu ditanyakan. Saya sudah lama menyukai kegiatan membaca. Namun sebagai orang yang suka meresensi, ada kalanya saya juga harus jeli memahami detail cerita dan kadang itu membuat saya justru tidak mendalami cerita. Sayang sekali bukan, apalagi jika cerita bukunya sangat, sangat, sangat menarik.

Untuk buku yang halamannya lebih dari 300 halaman, yang saya takutkan adalah ketika kemudian saya harus berhenti membaca karena merasa jenuh. Rasanya sedih jika mengalami pengalaman begitu. Waktu yang dihabiskan jadi dirasa percuma. Resensi pun tidak bisa dilakukan pada buku tersebut. Nah, itu jika bukunya tebal. Saya punya pengalaman membaca buku yang kurang dari 300 halaman dan ternyata harus mentok juga. Biasanya terjadi karena mood saya yang anjlok akibat ada masalah pribadi. Jangankan membaca buku, otak melulu diisi memikirkan masalah yang menghadang.

Tantangannya ketika membaca buku yang kurang dari 300 halaman, pas ketemu momen mentok, saya bisa memaksakan diri menuntaskan baca. Perjuangan yang dilakukan tidak terasa berat hingga harus berlelah-lelah. Dan imbalan menyenangkan tentu saja sebuah resensi di blog ini. 

Jadi seberapa kuatkah kalian membaca banyak halaman buku?

2 komentar:

  1. 300 halaman lumayan bikin mata perih, tpi klo jalan ceritanya bgus sih gpapa :D aku kuatnya 100/per hari biar fokus klo banyak di skipnya sehari jga bsa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau 300 halaman masih standar. lebih dari 300 halaman, itu yang bikin ngeri dan harus siap mental banget. Kecuali untuk buku kumpulan cerpen, walau kurang dari 200 halaman, itu menakutkan..

      Hapus