Tampilkan postingan dengan label Intermeso. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Intermeso. Tampilkan semua postingan

November 20, 2025

Blog Dalam Perbaikan


Halo! Apa kabar?

Saya belum mau update Bebukuan lagi kali ini. Tapi saya mau bilang kalau kemarin-kemarin saya dibikin susah dengan hilangnya tombol balas atau reply di kolom komentar. Sudah mencoba mencari tahu di google tentang solusinya tapi enggak berhasil juga. Saya yang enggak paham soal utak-atik html sempat menghubungi orang yang buka jasa perbaikan template blog tapi responnya super lambat, dan ujung-ujungnya enggak jadi.

Beberapa hari saya ulik terus, sampai membandingkan dengan blog baru dengan template yang sama, namun tetap tidak ketemu sumber masalahnya. Akhirnya, ketemu solusi memindahkan konten dari blog yang bermasalah ke blog baru. Lalu blog baru dikaitkan kembali ke domain yang sudah dibeli.

JRENG! BERHASIL!

Seneng banget bisa kembali melihat tombol balas atau reply di kolom komentar.

Apakah semulus itu hasilnya? TIDAK.

Ternyata banyak perubahan yang terjadi. Contohnya, banyak komentar yang hilang. Dan mungkin masih banyak yang berubah di dalam postingannya kalau dicek satu-satu.

Tapi itu enggak masalah, setidaknya blog baru ini masih punya postingan lengkap sesuai tanggal saya mempublikasikannya.

Tugas berikutnya buat saya ya harus sidak ke semua postingan. Ini akan saya lakukan sambil jalan saja. Setidaknya blog ini sudah kembali normal dan siap di-update lagi, hehe.

Segitu dulu update kali ini, sampai jumpa di postingan berikutnya!



November 13, 2025

Kenapa Jarang Update?


Ini sebenarnya enggak penting untuk disampaikan. Tapi enggak apa-apalah, biar ada update blognya.

Jadi jawaban buat pertanyaan di atas itu karena 2 alasan:

Pertama, mood baca saya lumayan turun. Plus, rada kesulitan untuk bikin review bukunya. Kalo dipikir-pikir kondisi ini akibat betapa pusingnya kegiatan di luar Bebukuan.

Kedua, laptop saya layarnya blank. Alhasil enggak bisa apa-apa. Sudah coba buat menyelesaikan draft blog di ponsel, tapi masih kesusahan gara-gara ponsel saya kentang banget.

Kabar baiknya....

Alhamdulillah, saya bisa beli laptop pengganti. Semoga ini bisa jadi motivasi buat menulis lagi. Tinggal gimana meningkatkan motivasi baca buku aja ini mah.

Akhir tahun sudah tinggal menghitung hari saja. Semoga ada beberapa buku yang bisa saya baca. Amin!



Juni 14, 2025

[Intermeso] Bukan Resensi Tapi Jurnal Baca


Kali ini saya enggak menulis resensi buku tapi artikel intermeso yang sudah lama tidak saya buat. Untuk yang belum tahu artikel intermeso itu apa, saya ingatkan lagi ya, ini artikel bebukuan yang temanya random dan bebas. Biasanya berupa keresahan atau opini saya untuk hal tertentu yang rasanya pengen diutarakan atau dikomentari. Hitung-hitung bacaan ringan disela membaca dan mengulas buku.

Ada yang sadar nggak kalau header blog ini berubah pas awal tahun. Yup, jadi saya menambahkan kata 'jurnal blogger' pada logo blog ini. Itu semua ada latar belakangnya lho!

Masalah saya selama ini adalah kesulitan membuat resensi buku setiap menamatkan bacaan. Ini tuh jadi PR banget secara saya menganggap bacaan saya benar-benar tuntas kalau ulasannya sudah dipublikasikan. Ini membuat saya sulit lanjut baca buku berikutnya jika ulasan buku sebelumnya belum rampung. Tidak heran kalau dalam sebulan saya hanya sanggup menyelesaikan antara 2 sampai 4 buku saja. 

Format resensi buku sudah beberapa kali saya rubah dan coba tapi enggak cukup ampuh menyelesaikan masalahnya. Kerangka resensi buku seperti pakem yang susah ditinggalkan dan dalam beberapa kasus itu membikin saya molor membuat ulasan buku. Sering juga saya menghapus draft ulasan buku jika hasilnya tidak memuaskan. Berlarut-larut akhirnya merenggut waktu dan kenikmatan membaca buku.

Awal tahun ini momen itu datang dan saya memberanikan diri untuk bereksperimen lagi. Saya ingin menulis jurnal bloger untuk proses membaca buku. Sebut saja Jurnal Baca Tidak perlu pakem saklek, tidak perlu panjang, tidak perlu lengkap, dan sebebas-bebasnya. Semoga dengan tagline 'jurnal bloger' a.k.a. Jurnal Baca ini bakal membuat tulisan saya lebih terasa personal lagi.

Akhirnya saya balik lagi ke tujuan awal menulis ulasan buku; merekap bacaan yang sudah saya baca dan ditujukan untuk arsip pribadi. 

Sampai tulisan resensi novel Shogun Jilid 2 kemarin belum saya aplikasikan jurnal baca ini. Ke depannya saya akan coba melakukannya. Semoga dengan cara ini saya bisa menambah jumlah buku yang dibaca sehingga TBR saya bisa berkurang cepat. Saya bakal tenang beli buku baru kalau TBR saya berkurang banyak, hehe.


Januari 01, 2025

Halo 2025



SELAMAT TAHUN BARU!!!


Tahun 2024 sudah berlalu. Ada banyak cerita di tahun kemarin dan kalau saya harus mengungkapkan dalam satu kalimat, saya bakal bilang, "Tahun penyembuhan." Semua lini hidup ditata kembali. Lalu tahun ini harus lebih seru lagi. 

Saya juga bersyukur karena masih bisa mengisi blog ini dengan ulasan buku yang sudah dibaca. Walau beberapa waktu saya terserang reading slump, tapi sepanjang setahun kemarin saya bisa membaca sebanyak 34 buku. Belum berhasil memenuhi target Goodreads 2024 Reading Challenge sebanyak 50 buku. Tapi, it's OK. Tantangan itu untuk memotivasi bukan membebani.

Dan tahun 2025 ini saya sudah menulis apa saja yang akan jadi panduan dalam hal bebukuan. Berikut daftarnya:


  1. Target Goodreads 2025 Reading Challenge adalah 50 buku. Dan ulasannya akan saya terbitkan di blog. 
  2. Mengurangi TBR. Hitungannya begini: 35 buku TBR di bawah 2024, 15 buku beli baru.
  3. Konsisten memublikasikan artikel Bebukuan setiap awal bulan.
  4. Mengadakan 1 giveaway setiap bulan. Hadiahnya tidak melulu buku baru, buku preloved pun harusnya bisa ya. Doakan semoga rejeki saya lebih lancar dan berkah biar terwujud agendanya.
  5. Lebih aktif bersosialisasi di akun X: @adindilla. Harus banyak belajar menggunakan sosial media tersebut untuk kegiatan literasi.

Enggak usah banyak-banyak target terkait baca membaca, mengingat saya juga bakal lebih fokus ke pekerjaan. Ada target pribadi juga yang harus diupayakan sebaik mungkin.

Semoga tahun 2025 segala-galanya berjalan baik, semua harapan yang sudah didoakan bisa terwujud, dan sepanjang tahun disehatkan badannya.

Amin ya Rabb...


Cirebon, 01 Januari 2025

Hapudin



.

Juli 19, 2024

[Intermeso] Belajar Menulis Lebih Baik




Kapan terakhir kali bisa menulis lancar?

Pertanyaan ini sering banget mengusik perasaan akhir-akhir ini. Apalagi kalau ingat ada beberapa buku yang sudah kelar dibaca tapi belum ditulis ulasannya. Saya memang sedang kesulitan menulis, baik kelanjutan cerita di Wattpad, jurnal di Notion, atau ulasan buku di blog ini. Dan kemandegan ini bikin perasaan saya agak kurang nyaman dan sedih. 

Setelah ditelusuri seksama, saya menemukan titik awalnya. Jadi pada bulan-bulan akhir tahun 2023 saya menghadapi masalah pribadi yang besar. Waktu, pikiran, dan kewarasan otak terkuras untuk menyelesaikannya. Dan tidak jauh sebelum masalah itu datang, saya sudah menulis mati-matian dan seperti di kejar setan sebuah cerita bersambung yang saya komersialkan di akun karyakarsa. Di momen yang tumpang tindih itu, saya dipaksa berhenti. Mental saya terperosok. Ide saya menguap. Waktu menulis bukan prioritas. Dan butuh berbulan-bulan untuk bisa keluar dari masalah itu.

Jeda yang panjang bikin saya kagok merangkai kata jadi tulisan walau situasi pribadi saya sudah kembali stabil. Kemampuan saya kembali seperti bocah. Punya niat besar memulai kembali tapi otak dan tangan masih gemetaran. Persis seperti anak kecil mau mulai belajar jalan. 

Sepanjang tahun 2024 ini saya sudah belajar lagi menulis ulasan buku tapi hasilnya belum kelihatan. Hasil yang saya maksud bukan sekadar berapa tulisan yang saya buat setiap bulannya, tetapi diukur juga sudah senyaman apa saya ketika menulisnya.

Jujur, untuk satu tulisan ulasan buku harus dibuat berhari-hari karena selalu kacau membuat runutannya. Jika lolos dengan runutan, saya dicegat lagi dengan diksi-diksi hambar yang pasti bakal membingungkan pembaca blog ini. Nyawa saya di tulisan itu hampir kosong, kalau ada pun pasti menerawang hampir enggak kelihatan. 

Bahkan ada juga ulasan buku yang harus saya revisi total karena yang sudah disusun jadinya tulisan omong kosong, tidak fokus, bahkan tidak informatif. Bukan karena standar saya yang ketinggian. Saya sudah mengingatkan diri sendiri untuk menulis sederhana saja dan hasilnya bukan sederhana, lebih di bawah itu. Miris.

Keresahan perkara menulis ini membayangi hari-hari saya. Beberapa artikel dibaca terutama tips dan trik agar bisa menulis lebih baik dan lancar. Tak hanya yang berbahasa Indonesia, tulisan asing pun saya terjemahkan dulu di google lalu saya coba pahami. Sederhananya, saya pernah muak dengan menulis dan efek momen itu masih bersisa sampai sekarang.

Solusi yang paling mungkin dilakukan adalah belajar, belajar, belajar, dan sabar. Saya harus mulai menulis lagi, tidak melulu ulasan, bisa dengan tulisan random, yang pasti harus mendekatkan lagi dengan diksi-diksi dan coba-coba dirangkai dengan telaten. Tidak harus berpanjang-panjang tulisannya, bisa juga yang pendek-pendek. Tidak mesti yang langsung indah, yang utama bisa menyampaikan pesan yang mau dibagikan. Saya memutuskan untuk menulis dengan sederhana dan ringan.

Saya juga harus merubah mindset soal menulis. Jangan melihat hasilnya yang harus bagus, tapi harus bisa menikmati prosesnya. Menulis tidak boleh jadi beban, tapi solusi melepaskan beban. Menulis itu tidak boleh terkekang, tapi bisa mendewasakan. Semangat ini yang saya coba serap. Menulis itu menyenangkan dan jalan memberi manfaat untuk pembaca lain, sekali pun manfaatnya hanya hiburan.

Pada proses 'belajar menulis lebih baik' pasti akan berimbas dengan artikel-artikel ke depannya yang akan berubah-ubah. Saya tidak punya pakem yang saklek soal menulis ulasan atau tulisan lainnya. Selama ini pun berbagai format dicoba. Perbaikan di sana-sini. Copot, ganti, rombak, bangun. Itu menyenangkan buat saya, hahaha, tapi pasti belum menyenangkan pembaca blog ini. Jadi bersabar dulu ya.

Ini sudah di ujung tulisan uneg-uneg batin soal menulis. Saya sudah menerbangkan sebagian keresahan dan beban yang kemarin-kemarin memenuhi hati dan pikiran. Pengakuan sudah ditulis. Besok pasti akan menulis tulisan lainnya, bisa di sini, bisa di Wattpad, bisa juga di Notion. 

Saya ingat poin penting lainnya, belajar itu lebih enak kalau didukung orang lain. Selain sebagai pengawas, yang lain bisa jadi teman. Dan saya mau minta pembaca blog ini memberi semangat ke saya dengan kata-kata semangatnya. Tulis di kolom komentar biar saya enggak merasa sendirian.

Dan saya juga ingin mengajak teman-teman untuk, "Ayo kita belajar menulis lebih baik lagi!"


Januari 01, 2023

Selamat Datang 2023

Tahun demi tahun berganti, resolusi pun ikut berganti. Ada yang dicoret karena tercapai, ada juga yang dicoret karena sudah tidak relevan. Tapi pada dasarnya resolusi itu ada demi kebaikan. 


Tahun 2022 tidak begitu mengesankan untuk blog ini. Sebab semua harapan yang pada saat awal tahun ditulis, tidak ada yang terwujud dengan baik. Ternyata saya tipe orang yang ambisius tapi tidak sadar kemampuan. Tidak heran saya terkesan banyak wacana tapi tidak pernah direalisasikan. 

Pembelajaran banget sih untuk tahun 2023 agar lebih baik lagi.


Lalu, harapan saya di tahun 2023 sebagai berikut:

  1. Membaca 50 buku dan mengulasnya di blog.
  2. Membeli 2 buku sebulan, budget 120K.
  3. Mengadakan GA 1 kali sebulan.
  4. Membuat konten buku di youtube.

Saya kembali lagi belajar. Tapi semoga di tahun 2023 ini saya bisa mendapatkan peningkatan yang lebih baik. Saya kira apa yang saya tulis di atas, sangat mungkin dilakukan. Semoga fokus saya tidak lantas memudar oleh drama kehidupan yang memang tidak bisa dihindarkan memengaruhi mood membaca saya.

Demikian harapan saya di tahun 2023 ini, semoga keadaan membaik dan saya makin bisa menikmati proses ngeblog-nya.

Nah, apa harapan kalian di tahun 2023? Silakan sharing di kolom komentar ya!



Januari 04, 2018

Selamat Datang Tahun 2018


Hari ini jadi hari keempat di tahun 2018. Pergantian tahun sudah lewat dan saya merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada tahun 2017. Ada banyak hal baik yang saya terima. Itu berkah di sepanjang tahun.

Kebiasaan membuat artikel di blog ini sempat berhenti mulai bulan Mei sampai dengan November karena laptop rusak. Sampai sekarang pun belum ada gantinya. Lalu, saya memutuskan untuk menulis kembali artikel resensi buku di bulan Desember. Itu berkat komputer di tempat kerja. Saya akan membuat resensi di kertas A5 dengan tulisan tangan usai membaca buku. Di kantor saya mengetik ulang di komputer dan memasukkan ke blog. Semoga ini tidak berlangsung lama sebab saya merasa banyak keterbatasan.

Memasuki tahun 2018, saya punya beberapa harapan. Saya akan bekerja keras mewujudkan itu sambil menikmati kehidupan sehari-hari. Berikut daftarnya:

1. Target goodread 50 buku
2. Rutin membuat resensi buku di blog
3. Mengikuti workshop atau seminar menulis
4. Membuat tulisan fiksi sendiri
5. Lebih banyak belajar menulis yang efektif
6. Menguatkan brand blog

Sebenarnya banyak hal yang ingin dilakukan di blog ini. Biar sebagian lainnya saya simpan dan wujudkan langsung. Dan saya mohon doanya agar di tahun 2018 ini saya mendapatkan banyak kebaikan.

Maret 28, 2017

[Intermeso] #ParaPencariGA: Celoteh Tes Kerja


Dalam urusan ikut serta #ParaPencariGA, saya bersedia berceloteh mengenai bagian hidup saya. Cerita tentang bagaimana saya bisa bekerja di RS Sumber Kasih, salah satu rumah sakit swasta di Cirebon.

Saya sudah bekerja di RS Sumber Kasih selama 6 tahun 2 bulan 28 hari (per tanggal 28 Maret 2017). RS Sumber Kasih merupakan tempat kerja pertama saya. Betah ya? 

Lulus SMA, saya tidak langsung kuliah. Faktor ekonomi yang menghambat. Satu tahunan saya bekerja di Jakarta Utara bersama Paman, kemudian setelah uang gaji terkumpul, saya pulang mendaftar di salah satu kampus. Saya kuliah mengambil jurusan Akuntansi Komputer.

Pada semester 3, kampus mulai menyalurkan mahasiswanya untuk bekerja. Beberapa teman saya sudah diminta membuat curriculum vitae (CV) yang akan dilimpahkan ke RS Sumber Kasih, kemudian yang terpilih akan dites.Pada gelombang pertama, nama saya tidak tercantum. Ada rasa iri sebab teman dekat saya yang satu desa sudah terpilih. Gelombang pertama berlalu dan saya pun tidak mendengar hasilnya seperti apa. Lalu, tidak lama kemudian Staf Bagian Kemahasiswaan memanggil saya. Beliau meminta saya untuk membuat CV yang akan disalurkan ke RS Sumber Kasih gelombang kedua. Pada gelombang pertama tidak ada yang lolos.


Tes tulis dilaksanakan di kampus. Ada sekitar 20 mahasiswa yang terdaftar. Sorenya, saya menerima telepon dari HRD RS Sumber Kasih jika saya masuk tahapan berikutnya, tes wawancara. Rasa bahagia membuncah. Ini pertama kalinya saya melewati proses pencarian kerja.

Di hari yang terjadwal, saya datang ke rumah sakit. Ini pun dengan petunjuk banyak teman, secara saya tidak hafal jalan dan saya datang menggunakan angkutan umum. Wawancara dilakukan bersama manajer keuangan (Bpk. Febriyan Lukito) dan HRD (Ibu Vonny). Pertanyaan yang muncul adalah penegasan jawaban tertulis yang sudah saya bubuhkan di waktu tes tulis. Selain itu, Bpk. Febri juga menguji wawasan akuntansi saya dengan menggunakan pertanyaan simulasi.

Pada bagian tes wawancara ini, saya perlu ungkapkan beberapa hal: Jadilah calon karyawan yang cerdas namun tidak sombong. Berimprovisasilah dalam menjawab. Jangan tunjukkan ketidaktahuan kamu dengan bahasa tubuh malu. 

Sorenya saya kembali ditelepon jika saya lolos tes wawancara. Saya perlu melakukan tes terakhir, tes kesehatan. Tes ini dilakukan besoknya di rumah sakit. Hasilnya saya sehat. Hari itu juga saya dan HRD membicarakan kontrak. Saya lolos dan tercatat sebagai karyawan baru di RS Sumber Kasih. Di kontrak saya mulai masuk tanggal 1 Desember 2009. Tetapi saya sudah masuk bekerja sebelum tanggal ini sebagai bentuk adaptasi. 

Sebenarnya, siapa pun bisa belajar cara berhasil tes kerja dari buku atau internet. Dan saya kira hal pentingnya dari bekerja bukan pada saat tes itu. Melainkan setelah masuk kerja. Saya pernah mau menangis menghadapi manajer keuangan yang selalu mengembalikan dokumen yang saya buat. Rasanya saya salah melulu dan saya merasa kok saya bodoh banget. Tetapi itu hanya diawal. Saya datang ke kantor paling awal dan pulang lebih sore. Saya mempelajari banyak hal dengan lebih giat. 

Selama di RS Sumber Kasih saya sudah mengalami pergantian posisi beberapa kali. Awal diterima saya ditempatkan di bagian Account Payable (AP). Tugasnya kontra bon, rekonsiliasi Hutang, rekonsiliasi Bank, dan cek nominal dokumen pembayaran. Lalu, saya dipindah ke bagian General Ledger (GL). Tugasnya mengontrol tampilan akun di buku besar. Ini berhubungan dengan laporan keuangan. Saya juga cek pemilihan akun pada dokumen pembayaran. Dan posisi saya terakhir sampai sekarang adalah Pajak. Tugasnya mengurusi pajak rumah sakit dan aset.

Ada satu poin penting yang perlu saya sampaikan. Ijazah itu perlu. Kalian butuh menjadi D3 atau S1. Ini akan memudahkan kalian mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Saya sendiri mengalami drop out dari kampus. Sehingga sampai saya menulis posting-an ini, saya tercatat lulusan SMA. Pekerjaan saya jadi lebih berat. Saya harus bisa bersaing dengan karyawan baru.

Mungkin itu saja celoteh saya mengenai bagaimana saya bisa diterima bekerja di RS Sumber Kasih. Semoga cerita di atas memberikan gambaran tes bekerja untuk kalian.


Maret 19, 2017

[Intermeso] Update Buku-Buku Tere Liye


Begitu saya melihat tweet dari akun twitter @tereliye_quote yang memaparkan update buku-buku dari Tere Liye, saya tertarik membuat postingan serupa di blog ini. Sebagai pengingat saja pada buku beliau. Saya memang menyukai cerita-cerita yang beliau karang. Selain menghibur, buku Tere Liye sarat dengan pembelajaran. Kisah yang disusunnya sederhana tapi sukses dikemas apik. Membaca buku-buku beliau tidak akan membosankan (menurut saya).

Saya sudah membaca 9 buku Tere Liye: Tentang Kamu, Hujan, Pulang, Rindu, Berjuta Rasanya, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Bidadari-Bidadari Surga, Hafalan Shalat Delisa. Dan yang masih menjadi buku favorit dan pernah saya baca berulang-ulang adalah buku Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.

Dan ada sedikit bocoran nih! Tahun 2017, rencananya Tere Liye akan menerbitkan 3 buku baru.

  • #aboutfriend
  • Bintang (serial Bumi #4)
  • Yang Telah Lama Pergi



Daftar Buku Tere Liye :

1. Tentang Kamu

2. Matahari (serial Bumi #3)

3. Hujan

4. Pulang

5. Bulan (serial Bumi #2)

6. #aboutlove

7. Rindu

8. Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta

9. Bumi (serial Bumi #1)

10. Amelia (serial Anak-Anak Mamak #1)

11. Negeri di Ujung Tanduk

12. Sepotong Hati yang Baru

13. Negeri Para Bedebah

14. Berjuta Rasanya

15. Kau, Aku & Sepucuk Angpao Merah

16. Sunset & Rosie

17. Ayahku (bukan Pembohong)

18. Eliana (serial Anak-Anak Mamak #4)

19. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

20. Pukat (serial Anak-Anak Mamak #3)

21. Burlian (serial Anak-Anak Mamak #2)

22. Rembulan Tenggelam di Wajahmu

23. Bidadari-Bidadari Surga

24. Moga Bunda Disayang Allah

25. Kisah Sang Penandai

26. Hafalan Shalat Delisa

26 buku di atas sesuai yang diurai akun twitter @tereliye_quote. Ada 1 buku yang menurut saya tidak masuk list di atas, dan dari informasi goodreads buku tersebut juga karya Tere Liye.

The Gogons: James & the Incredible Incident


Nah, dari 26 buku Tere Liye di atas, buku mana saja yang pernah kamu baca?

Desember 26, 2016

[Intermeso] Jelang 2017


Tahun baru tinggal menghitung hari saja. Tahun 2016 ini banyak kejadian mengesankan selama saya mengendalikan blog ini. Sebagai manusia biasa, saya juga belum puas dengan pencapaian kemarin. Ada banyak buku yang diinginkan, tapi belum terkabul. Ada keinginan bikin giveaway setiap bulan sekali, tapi belum terlaksana. Saya tidak tutup mata. Hanya saja memenuhi harapan juga butuh perhitungan.

Jelang tahun 2017, saya mencatat di selembar kertas apa saja yang mau dilakukan pada blog ini. Supaya enggak bosan, saya tambahkan beberapa perubahan. Tidak terlalu bikin kaget, menurut saya itu cukup memberi perbedaan. Kalau pun ada kesamaan dengan blogger lain, yah, tambah satu orang seperti saya tidak akan jadi saingan kalian, apalah aku mah.

2016
Saya lupa bulan apa saya ikut tantangan baca goodreads, tapi jadi bagian dari tantangan itu ternyata seru. Saya jadi lebih fokus. Pas sedang ngaco dan mood turun untuk baca, saya sampai bikin permainan baca buku, mengundi buku yang akan dibaca seperti konsep arisan. Walau pun permainan tadi berlangsung hanya dua kali saja. Namanya juga memancing minat baca, hehe.

Saya juga senang karena dipilih menjadi host blogtour. Apalagi blogtour untuk buku yang bagus. Saya tambah semangat. Selain menambah buku bacaan, saya senang jadi perantara memberi buku kepada yang lain. Saya doakan, yang kemarin kerja sama, tahun ini kerja sama lagi. Kalau pun enggak, saya doakan buku-buku lainnya tambah laris.

2017
  • Ada laman Pojok Penulis. Sengaja saya bikin laman ini untuk mendekatkan diri dengan penulis. Tugas beratnya adalah mengikuti karya-karya penulis agar artikel penulis tersebut berkelanjutan dan berkesinambungan. Pertanyaan yang muncul pun acak sesuai keinginan saya. Tidak perlu rencana. Tahu hasilnya saja.
  • Ada laman Kutipan. Laman ini jadi wadah kutipan buku paling super. Ketika judul buku disebutkan, kutipan itu langsung teringat. Kutipan yang masuk laman ini adalah kutipan paling mewakili bukunya.


  • Target baca tahun 2017 adalah 53 buku. Tahun 2016 dengan target 100 buku, gagal. Saya menurunkan jadi 53 buku. Konsentrasi saya akan berubah, bukan pada jumlah. Melainkan pada pesan buku. Sehingga buku yang saya baca memberikan pelajaran mendalam. Dengan membuat resensi, semoga nilai buku tertular ke yang lain.
  • Ada giveaway. Ini semacam syukuran. Saya belum pastikan akan digelar per berapa waktu. Doakan supaya rezeki saya berkah, biar sedikit tapi cukup untuk membeli hadiah buku.
  • Aktif di twitter @adindilla. Mungkin selama ini saya bisa dibilang enggak aktif di twitter. Kalau pun muncul itu untuk sebar artikel blog. Jarang sekali menyapa sesama blogger. Pokoknya saya bakal gunakan twitter lebih maksimal untuk blog. Kalau akun IG, saya hanya syarat. Dasarnya saya kurang suka. Yah, yang penting punya akun toh!


*******
Kayaknya segitu saja dulu artikel yang mengulas jelang 2017. Jika di tengah perjalanannya muncul ide segar dan unik, saya akan gunakan di blog. Sayang sekali kan blog hanya diisi dengan hal-hal yang sama rata dengan tahun 2016. Melakukan perbedaan untuk kemajuan bukan dosa. Semangat ngeblog!

November 17, 2016

[Intermeso] Tentang Giveaway


Cara bagi pecinta buku untuk memperoleh buku gratis yaitu ikut kontes buku atau lebih dikenal disebut giveaway. Pengertian kontes buku adalah sebuah promosi buku yang dikemas jadi kontes dengan hadiah berupa buku yang diberikan tidak secara langsung atau butuh waktu untuk mengirimkannya.

Pelaksana kontes buku ini biasanya dilakukan oleh penerbit, penulis, komunitas buku, dan blogger buku. Dengan tujuan untuk mengenalkan peristiwa atau buku baru dengan harapan peristiwa atau buku baru tersebut dikenal lebih luas. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi peserta untuk mengikuti kontes buku. Yang sudah umum digunakan adalah mempunyai alamat di Indonesia, harus mengikuti akun media sosial pelaksana kontes buku, harus mempromosikan kontes buku di media sosial, beberapa pelaksana mengharuskan menjawab pertanyaan, dan ada juga yang mengharuskan membuat ulang artikel kontes buku di media sosial atau blog peserta.

Pemenang kontes buku ini ditentukan dengan beberapa cara. Ada yang menggunakan sistem undian melalui aplikasi online, ada yang ditentukan berdasarkan jawaban yang paling menarik, dan ada juga yang ditentukan oleh keaktifan peserta mempromosikan kontes buku. Semua cara tersebut menurut saya sah, karena peraturan kontes buku dikendalikan oleh pelaksana.

Kontes buku diadakan dengan periode waktu tertentu. Bisa selama sehari, tiga hari, seminggu, bahkan sebulan. Pemenang akan diumumkan setelah masa kontes berakhir melalui blog atau media sosial.

Hadiah yang sudah dipersiapkan akan dikirim ke alamat pemenang setelah datanya lengkap. Pengiriman hadiah inilah yang menjadi alasan kenapa kontes buku biasa disebut giveaway.


Seiring dengan banyaknya buku yang terbit, banyak blogger buku yang sedang mengadakan kontes buku atau giveaway. Dan dari pengamatan saya, ada beberapa blogger buku yang artikelnya lebih banyak berupa kontes buku dalam setiap bulannya. Ini menjadi indikator blogger tersebut dipercaya banyak pihak untuk berpromosi. Saya yakin untuk mencapai posisi demikian ada proses panjang yang sudah dilalui.

Bagi blogger buku ada keuntungan menjadi pelaksana kontes buku yaitu mendapatkan buku gratis, menambah jumlah pengikut atau pengunjung blog, dan kadang menambah perkenalan. Berdasarkan pengalaman pribadi, sebelum jadi pelaksana kontes pengikut blog saya hanya lima orang, setelah menjadi pelaksana kontes buku pengikut blog saya melonjak ke angka delapan puluh lebih. Ini jadi cara yang mudah untuk menaikan jumlah pengunjung blog atau pengikut akun.

Kesulitan menjadi pelaksana kontes buku antara lain; harus mengikuti jadwal dan aturan yang sudah ditentukan (waktu artikel terbit, konten artikel), penilaian terhadap buku yang menjadi lebih lunak, wajib aktif berpromo tentang buku tersebut, dan harus melakukan perekapan peserta sebelum diundi. Untuk beberapa blogger buku, kesulitan tersebut sudah tidak terasa karena jam terbang mereka sudah banyak sehingga mereka sudah biasa mengatur langkah-langkahnya dengan baik. Bagi saya sendiri menjadi pelaksana kontes buku memang butuh komitmen. Itulah yang menjadikan alasan kenapa saya lebih suka menjadi peserta.

Demikian informasi yang saya tahu dan saya bagikan mengenai kontes buku atau giveaway. Semoga artikel ini menambah pengetahuan di sekitar kegiatan blogger buku. Jika ada pendapat saya yang keliru, silakan untuk tidak sungkan menyampaikannya melalui kolom komentar atau lewat email saya di hapudincreative(at)gmail(dot)com. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel lainnya.

Kamu mau jadi penyelenggara giveaway atau peserta giveaway?

***

Artikel sebelumnya: