Cerita Pendek Bunga Bambu - Tsutomu Mizukami

[ Ulasan di bawah ini adalah kesan pribadi saya setelah membaca bukunya. Semua poin berdasarkan penilaian sendiri sesuai selera pribadi. Terima kasih. ]


Judul: Bunga Bambu

Penulis: Tsutomu Mizukami

Penerjemah: Nurul Hanafi

Sampul: Gita Karisma

Penerbit: Kakatua

Terbit: 2024

Tebal: 24 hlm.

ISBN: -


Kali ini saya baru saja menyelesaikan membaca cerita pendek di aplikasi Baca Kakatua yang judulnya Bunga Bambu. Karena ini cerpen jadi bisa selesai baca dalam waktu singkat. Kalian juga bisa ikutan baca dan ini gratis!

Cerpen ini menceritakan tentang tokoh utama bernama Shohachi yang jadi anak angkat keluarga petani Yagoro di daerah Uchikoshi. Kampung Uchikoshi disebut Perkampungan Anak Angkat karena penduduknya kebanyakan memutuskan mengangkat anak yang dikirim dari daerah lain. Dibahas juga sejarah awal mula praktik mengangkat anak ini, yang kemudian dilakukan oleh kebanyakan keluarga di daerah tersebut.

Penulis memotret dengan apik suasana kampung Ichikoshi yang punya banyak rumpun bambu dan kebiasaan keluarga di sana mengangkat anak. Juga menyelami bagaimana kehidupan masa kecil dari sudut pandang anak angkat; keingintahuan dan kesedihannya.


Baca juga: Resensi Novel Dongeng Binatang - Gita Karisma


Kejelasan silsilah keluarga menjadi keingintahuan besar bagi anak angkat. Mereka pasti ingin tahu siapa ayah dan ibu aslinya. Dugaan-dugaan liar soal ini akan mempengaruhi psikis anak. Sho misalnya, dia kerap terusik dengan rumor yang didengarnya tentang ayahnya yang disebut-sebut seorang penjahat. Dan keingintahuan tersebut bersisa sampai dewasa, sampai kemampuan dan kesempatan untuk mencari tahu beritanya terjangkau. Tetapi apa yang dialami Sho, ia tidak menemukan kejelasan soal rumor ayahnya itu.

Dan tentang sosok ibunya, Sho pernah mempunyai pengalaman berpapasan dengan perempuan yang memegang payung sewaktu ia kanak-kanak. Mata keduanya bertemu dan saling diam. Lalu perempuan tersebut menyebut namanya dua kali. Dan peristiwa ini melahirkan kesimpulan kalau perempuan itu pasti ibu kandungnya. Namun, ketika ingin menelusuri jejak ibunya dari kasus rumor ayahnya, Sho mengalami kebuntuan.

Saya suka dengan ceritanya dan ternyata apa pun bukunya, tulisan sastra jepang itu identik dengan penceritaan yang lambat dan detail. Saya suka dengan penggambaran kampungnya yang dirimbuni pohon bambu. Bahkan saya baru tahu kalau pohon bambu itu bisa berbunga. Bisa dibayangkan kalau masuk ke kampung Uchikoshi kita akan merasakan kedamaian dari suara daun bambu yang bergemerisik bergesekan.

Nah, sekian kesan saya setelah membaca cerpen Bunga Bambu dari Penerbit Kakatua. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!




6 komentar:

  1. Kenapa ya warga kampungnya banyak yang mengangkat anak...apa ada peristiwa atau sesuatu ..memang sih suatu saat pasti si anak bakalan penasaran pingin tau siapa kedua orangtuanya, kenapa alasannya mereka memberikan anaknya ,seperti apa dan bagaimana,.

    Mungkin karena Jepang identik dengan pohon bambu ya...jadi sepertinya kita bisa ngebayangin suasana desanya , kalo di film"kartun Jepang biasanya ada beberapa cerita anak"berlari di antara pohon "bambu dan suasana pedesaan Jepang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alasannya karena mereka mengikuti orang penting di sana yang melakukan hal yang sama. Dan menganggap mengangkat anak jadi sebuah teladan hingga menjadi semacam budaya bagi warganya. Lebih tepatnya memang paling betul membaca cerpennya aja Kak, hehe.

      Di sini juga ada momen itu. Apalagi di sini lebih banyak menceritakan si tokoh utama saat masih usia kanak-kanak. Jadi perpaduan masa kecil dan kampung yang rimbun bambu makin tambah nyaman mengukti ceritanya.

      Hapus
  2. Menarik juga ya, kok ada kampung yang orangnya lebih suka anak angkat. Nanti anak angkat nya bingung mau nyari orang tua kandungnya seperti sho.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal beberapa keluarga akhirnya memang punya anak kandung, tapi anak angkat tadi tetap jadi saudara baik untuk yang lainnya. Bagian kebingungan ingin tahu siapa orang tua kandung inilah yang bikin prihatin.

      Hapus
  3. Pohon bambu tuh bisa berbunga ya. Aku jarang ngamati bambu. Tapi biasanya kalo bambu berumpun gitu ada yang bilang horor.

    Di Jepang juga ada wisata pohon bambu, tapi kata temenku sekitarnya tuh ternyata ada kuburannya. Haha

    Cerpennya singkat nih, cuma 24 halaman bisa dibaca sekali duduk. Kapan2 coba baca deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu pas kecil, di belakang rumah ada rimbunan pohon bambu dan kayaknya enggak pernah lihat berbunga. Makanya saya kaget, kok bisa berbunga.

      Bener sih, rimbunan pohon bambu dikenal angker. Dan katanya kalau ada setan wewegombel bawa anak kecil, bakal diletakkan di tengah-tengah rumpun bambunya.

      Iya Kak Ila, dicoba saja, singkat padat pokoknya hehe

      Hapus