November 07, 2016

[Buku] Seriously, I'm In Love by Armadi S. Pambudi

Judul: Seriously, I’m In Love
Penulis: Armadi S. Pambudi
Penyunting: Rahmatika Sari
Proofreader: Ratri P. Ayu
Desain sampul: Ryan W. Januardi
Tata letak: Ukhti Winar
Penerbit: Penerbit Ratisa Media
Cetakan: Pertama, November 2015
Tebal buku: vi + 194 halaman
ISBN: 9786021087848
Harga: Rp40.000

Saya beli buku Seriously, I’m In Love ini karena berharap menemukan cerita seru hasil karya penulis pria. Sampai saat ini, saya masih menaruh ekspektasi tinggi untuk cerita yang lebih berbeda jika ditulis oleh penulis pria. Tetapi, harapan itu tidak terjawab di buku ini.

Seriously, I’m In Love bercerita tentang gadis bernama Riana Mentari yang berumur 16 tahun. Ia tinggal di Kota Jakarta bersama ayahnya, ibu tiri, dan saudari tiri bernama Rasya. Hubungan Riana dengan keluarga tiri tidak terlalu baik, terutama hubungannya dengan Rasya. Tidak dijelaskan kenapa hubungan Riana dan Rasya buruk. Saya menduga karena hubungan tiri itu. 10 tahun di Jakarta membuat Riana ingin pergi ke Solo. Di awal, ayahnya menolak keinginan Riana. Lama kelamaan, ijin itu pun turun. Selain ingin menenangkan diri, Riana juga ingin berkunjung ke makam ibunya dan tentu saja misi kecilnya mencari anak laki-laki yang ia temui sewaktu masih kanak-kanak bernama Tio.

Di Solo ia berjumpa dengan Anandha Ardhi Pambudi, biasa dipanggil Pampam. Pemuda inilah yang menjemputnya di stasiun . Cerita bergulir manis khas anak SMA dan akan membuat kamu bernostalgia dengan kemeriahan abege.

Saya kira tema keluarga akan terasa kental di novel ini, namun yang terjadi justru sisi romance yang lebih pekat memenuhi hampir seluruh buku. Keluarga tiri yang tidak akur memancing konflik yang menarik seandainya digarap penulis. Seperti ada kegalauan membawa arah cerita, akhirnya penulis mengisi konflik dengan hubungan percintaan dan persahabatan yang dialami tokoh-tokoh usia SMA ini. Bagaimana penulis mengemas premis ‘cinta sebaiknya diungkapkan dengan jujur’ memang menarik perhatian. Dengan membuat banyak tikungan cerita, ending kisah yang sebenarnya mudah ditebak pun menjadi yang ditunggu. Hubungan Riana dan Pampam sudah jelas memberi kode akan berakhir dimana, ketika mereka bertemu pertama kali. Penulis dengan berani membuat tokoh Pampam mengalami banyak kebodohan dan kesalahan dengan menerima kisah cinta yang lain sehingga ending cerita menjadi tidak mudah berakhir.

Selain sisi romance, kita akan menemukan bagian positif dari persahabatan Riana dengan Cantya, Sari, dan Riris. Persahabatan yang digambarkan penulis memang kerap ditemukan di lingkungan SMA. Mendukung ketika salah satu mengejar sesuatu, mengingatkan ketika salah satu ragu, dan menjadi andalan ketika salah satu butuh sandaran.

Yang mengganggu di novel ini terletak pada gaya bercerita penulis yang menggunakan POV pertama dari sisi Riana dan Pampam. Kebanyakan narasi dibuat seperti tulisan curhatan seseorang. Banyak kalimat yang strukturnya tidak nyaman dibaca. Paling parah di novel ini, ditemukannya banyak typo. Banyak sekali jumlah typo-nya sampai saya bingung untuk menandai. Selain typo penulisan kata, kesalahan penggunaan tanda baca pun berserakan. Saya gemas sekali ingin memperbaiki penulisan novel ini karena ceritanya memang sudah menarik. Dan tentu saja ini jadi pekerjaan rumah penyunting penerbit Ratisa Media.

Menilai kovernya, pemilihan warna biru telur asin dan gambar gadis memakai jaket bertudung sudah sangat pas. Satu bagian yang harus diperbaiki, gambar bayangan bunga-bunga sebaiknya dihilangkan. Bagian tadi mengesankan feminim sedangkan penulis novel ini adalah penulis pria. Ah, ini soal selera saja, saya lebih menyukai kover buku yang unisex, yang aman dibawa oleh pembaca pria juga.

Ada juga selipan menarik mengenai perbedaan tari dan Sendratari.
“... kalo tari itu kita hanya main olah tubuh. Nah, meski sama-sama ada pesan yang disampaikan, tapi yang ditonjolkan adalah pengemasannya, bagaimana seni olah tubuh itu tampak menarik dan tak membosankan. Kalo Sendratari itu menggabungkan seni tari dengan seni treatrikal, jadi yang lebih ditonjolkan adalah isi ceritanya dengan kemasan yang tak kalah menarik juga....” [hal. 122]
Seriously, I’m In Love mengajarkan kita untuk selalu jujur mengungkapkan perasaan. Jangan memundurkan kesempatan. Bukan tidak mungkin, dengan mengelak sekali, sekali itu juga kita akan menyakiti yang lain. Percayalah kejujuran sebenarnya selalu membawa pada banyak kebaikan.

Rating dari saya: 2/5


Catatan:
  • Sahabat memang harus saling mendukung, meski itu sakit sekali pun. [hal. 34]
  • “Intinya, kalau kamu punya masalah utarakan saja, jangan terus dipendam sendiri. Kamu gak hidup seorang diri. Bagaimana orang lain bisa mengerti dirimu jika kamu tidak berusaha menunjukkannya? Belajarlah untuk saling mengerti dan mengungkapkan sesuatu.” [hal. 67]
  • “Tidak semua hal di dunia ini bisa kita mengerti, Riana.” [hal. 71]
  • Mengawali sesuatu yang baru itu bukanlah perkara mudah. [hal. 83]
  • “Riana, kalau kamu percaya jodoh tak akan kemana. Kamu tak perlu khawatir, sedih, atau pun takut. Percayalah, jika cintamu itu tulus, maka akan indah pada waktunya.” [hal. 125]

November 06, 2016

[Buku] Holy Mother by Akiyoshi Rikako

Judul: Holy Mother
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Arumdyah Tyasayu
Proofreader: Titish A. K.
Design Cover: Pola
Penerbit: Penerbit Haru
Cetakan: Pertama, Agustus 2016
Tebal buku: 284 halaman
ISBN: 9786027742963
Harga: Rp69.000 

Saya beli novel Holy Mother ini karena pengaruh booktube MaggieChen. Reaksi dia sangat heboh sampai melempar-lempar dua buku Akiyoshi Rikako sebelumnya; Girl in The Dark & The Dead Return. Karena tipe orang yang mudah dipengaruhi, saya segera berburu buku ini.

Buku Holy Mother bercerita mengenai pengorbanan seorang Ibu demi anaknya. Ia rela melakukan apa pun agar anaknya bahagia dan aman.  Cerita diawali dengan berita penemuan mayat anak laki-laki di pinggiran Sungai Aiide, dalam kondisi telanjang dan kelamin yang terpotong. Pembunuh dengan cerdas menghapus semua petunjuk. Sakaguchi dan Tanizaki, dua detektif yang ikut mengusust kasus ini bingung mengkerucutkan temuannya kepada tersangka. Belum kelar penyelidikan, korban kedua ditemukan di kompleks rumah sakit yang direnovasi. Para detektif dibuat geram. Dugaan tersangka yang tadinya mengarah kepada ayah dari korban pertama, dengan ditemukannya korban kedua, dugaan tadi patah.

Buku Holy Mother masuk kategori buku thriller. Adegan pembunuhan dan misteri memang kental di buku ini. Dua jempol saya kasih untuk penulis yang mengemas dua hal tadi dengan apik dan tidak terbaca. Saya sepakat dengan pembaca yang lain, jika misteri sebenarnya di novel ini hanya bisa dijawab di bab terakhir. Bukan soal pembunuhnya. Di awal buku, penulis sudah menunjuk siapa pembunuhnya. Yang kemudian akan kamu ikuti dalam buku ini soal bagaimana pembunuhan itu dilakukan dan apa motifnya.

Ada bagian yang menghangatkan hati pas baca buku ini. Honami adalah seorang ibu beranak satu. Penulis menceritakan secara detail mengenai kesulitan Honami untuk mendapatkan anak. Banyak program kehamilan yang diikuti demi tujuan itu dan hasilnya selalu gagal. Proses yang sakit dan menekan batin dilalui Honami dengan sabar. Pada akhirnya Tuhan memberikan anak padanya, ia pun bertekad akan menjaga anaknya tetap bahagia dan aman. Membaca bagian ini, kita sepatutnya menghormati ibu dengan segenap jiwa. 

Seorang ibu yang melindungi anaknya akan mengerahkan seluruh kekuatannya (hal. 18).

Makoto, siswa SMA yang jago kendo dan cerdas di bidang biologi, mempunyai porsi cerita yang banyak di buku ini. Sosok misterius yang akan membuat kamu bergidik sebab ada yang salah dengan psikologinya. Kamu pun akan dikejutkan dengan kenyataan masa lalu yang membuat Makoto menjadi monster. Kecerdasan yang ia miliki digunakan untuk memuluskan menuntaskan hasrat hati. 

Ketenangan yang ia cari usai melakukan ‘itu’, ternyata hanya sementara. Dalam rentang waktu yang tidak lama, hasrat itu muncul menuntut dituntaskan kembali. Pada awalnya saya menduga Makoto ini seorang psikopat, tapi ternyata bukan. Makoto hanya gadis yang trauma oleh masa lalu yang kelam. Memulai hidup dengan suasana baru tidak cukup menghapus bayangan kejadian dahulu.

Rincian pembunuhan yang diceritakan dalam novel ini belum membuat saya merasa muak. Tidak ditemukan pembunuhan yang membuat mual, berdarah-darah atau kesadisan lainnya. Kamu pernah nonton film The Wrong Turn? Pembunuhan sadis semacam di film itu yang membuat saya benci darah dan luka-luka. Oleh karena itu, Holy Mother belum mengesankan saya.

Berkaitan dengan gaya bercerita, Holy Mother tergolong lambat. Sebabnya, banyak flash back cerita yang diungkap, membuat progres cerita serasa tersendat-sendat. Dan jujur saja, begitu mencapai bab terakhir yang menjadi kunci cerita, rasanya saya harus kembali ke awal untuk membuktikan pada kejutan tadi. Karena permainan sudut pandang yang digunakan penulis sangat berhasil mengecoh saya dalam mengenali tokoh-tokoh yang muncul, terutama mengenali Honami dan Makoto.

Pemilihan kover oleh penerbit Haru terbilang tepat. Backround hitam mewakili kesan seram yang diungkap di cerita. Bagian yang lebih menyeramkan terletak pada gambar mata wanita yang memeluk anak perempuan, begitu tajam, dingin, dan mengintimidasi.

Terlepas dari kesan yang kurang mengena versinya saya, buku Holy Mother ini masih tepat direkomendasikan kepada kamu yang menyukai cerita thriller.

Rating dari saya: 3/5


Catatan:
  • Menurut pendapat saya, lebih baik kita memeluk perbedaan itu dan saling melengkapi. [hal. 68]
  • Pemerkosaan membunuh jiwa. [hal. 78]

Typo:

  • Berusa = Berusia [hal. 138]

November 02, 2016

Wishful Wednesday: Pembaruan Dongeng Perempuan Bertudung Merah

Selamat Hari Rabu!
Selamat Wishful Wednesday!

Ketemu lagi di posting-an yang sedang saya usahakan untuk rutin saya buat. Alasannya, saya menyukai harapan. Apalagi jika harapan tersebut menjadi nyata. Rasa senangnya seperti membuncah di dada. :)

Ada yang pernah dengar kisah Perempuan Bertudung Merah? Ini sebenarnya dongeng klasik Prancis yang diciptakan oleh Charles Perrault. Saya akan sedikit mendongeng dan semoga ini mengingatkan kisahnya.

Nama perempuan itu si Tudung Merah karena ia selalu memakai jubah bertudung yang warnanya merah. Suatu hari ia dan anjing kecilnya hendak mengunjungi si nenek di suatu rumah dan harus melewati hutan. Ada seekor serigala yang memperhatikan si Tudung Merah dan ingin memakannya. Si Serigala mendekatinya di tengah hutan dan merayu untuk memilih bunga-bunga warna-warni yang bisa diberikan kepada si nenek.

Sementara si Tudung Merah memetik bunga, si Serigala bergegas mendahului ke rumah si nenek. Ia kemudian memakan si nenek. Belum puas dengan tujuannya memakan si Tudung Merah, si serigala berpura-pura menjadi si nenek dengan mengenakan pakaian lengkap. Ia duduk di kursi goyang sambil berpura-pura merajut.


Begitu tiba di rumah si nenek, si Tudung Merah merasa ada keanehan pada si nenek.


"Telinga Nenek besar sekali?" tanya si Tudung Merah.


"Iya. Agar saya bisa mendengar kedatanganmu sejak dari jauh," jawab si Nenek palsu.


"Mata Nenek besar sekali?"


"Iya, agar aku bisa melihatmu datang sejak dari jauh," jawab si Nenek palsu lagi.


Tanpa ba-bi-bu si Nenek palsu langsung menerkam si Tudung Merah dan memakannya. Kemudian seorang penebang pohon menolong si Tudung Merah dan si Nenek, mengeluarkannya dari perut si Serigala. Perut yang kosong itu diganti dengan batu. Ketika si Serigala ingin melarikan diri, ia keberatan dengan keberadaan batu tadi.


Sekian...

Bagaimana dengan dongengnya, menarik bukan? Dongeng tadi saya ambil dari Wikipedia.

Jadi, buku apa yang saya taksir minggu ini?

Scarlet karya Marissa Meyer


Judul: Scarlet
Penulis: Marissa Meyer
Penerbit: Penerbit Spring

Nenek Scarlet Benoit, Michelle Benoit, menghilang tanpa jejak. Bahkan kepolisian berhenti mencarinya dan menganggap wanita itu melarikan diri atau bunuh diri.

Marah dengan keputusan dari pihak kepolisian, Scarlet membulatkan tekad untuk mencari neneknya bersama dengan seorang pemuda petarung jalanan bernama Wolf, yang kelihatannya menyimpan informasi tentang hilangnya nenek Scarlet.

Apakah benar Wolf bisa dipercaya? Rahasia apa yang disimpan Michelle Benoit sampai dia harus menghilang?

Di belahan bumi lain, status Cinder berubah dari mekanik ternama menjadi buronan yang paling diinginkan di seluruh penjuru Persemakmuran Timur. Dapatkah Cinder sekali lagi menyelamatkan Pangeran Kai dan bumi dari Levana?

Buku ini merupakan seri kedua dari seri The Lunar Chronicles. Penulis mengusung cerita si Tudung Merah dengan kemasan yang berbeda dan lebih segar. Tentu saja cerita Si Tudung Merah dan Scarlet tidak bisa dibandingkan. Keduanya memiliki pesan mulia dan patut diteladani. Jadi, saya memang ingin sekali mengikuti seri ini.

Nah, sekian wishful wednesday minggu ini. Doakan ya semoga saya berjodoh dengan buku ini dan buku-buku sebelumnya.

Untuk kalian yang tertarik membuat posting-an wishful wednesday, silakan berkunjung ke PerpusKecil untuk melihat ketentuannya.

November 01, 2016

Rekapan Buku Oktober 2016


Alhamdulillah, bulan Oktober 2016 sudah dilalui dengan sangat lancar. Momen selama bulan Oktober kemarin, yang paling berkesan sebagai blogger buku adalah saya dipercaya menjadi host blogtour dan giveaway buku The Girl On Paper karya Guillaume Musso dari Penerbit Spring. Acara menurut saya berjalan sukses. Sebab, ini merupakan pengalaman pertama, dan peserta yang ikut ada 78 peserta.

Impak menjadi host kemarin itu, membawa keberuntungan berikutnya. Saya kembali terpilih untuk menjadi host blog tour buku terbaru penulis Tere Liye, penerbit Republika. Saya juga mendapatkan konfirmasi pendaftaran host buku lain, yang mohon didoakan agar terpilih juga. Jadi, di bulan November 2016, akan menjadi bulan yang penuh kejutan dan kebahagiaan. Tidak lupa, saya juga ingin membagi kebahagian itu dengan membuat giveaway yang hadiahnya saya siapkan sendiri. Insya Allah saya akan siapkan.

Inilah buku-buku yang saya baca selama Oktober 2016:



  1. The Summer I Turned Pretty karya Jenny Han
  2. San Francisco karya Ziggy Zezsyazeoviennazabri
  3. The Girl On Paper karya Guillaume Musso
  4. Kabut Di Bulan Madu karya Zainul DK
  5. Renjana karya Anjar
  6. Kastil Es Dan Air Mancur Yang Berdansa karya Prisca Primasari
  7. Rooftoppers karya Katherine Rundell
  8. The Adventures Of Pinocchio karya Carlo Collodi
  9. Wonder Fall karya Elektra Queen

Inilah buku-buku tambahan koleksi saya selama bulan Oktober 2016:



  1. Emerald Star karya Jacqueline Wilson (beli)
  2. Autums In Paris karya Ilana Tan (beli)
  3. Bekisar Merah karya Ahmad Tohari (beli)
  4. Surga Sungsang karya Triyanto Triwikromo (beli)
  5. It Had To Be You karya Susan Elizabeth Phillips (beli)
  6. The Adventures Of Pinocchio karya Carlo Collodi (beli)
  7. Renjana karya Anjar (beli)
  8. Rooftoppers karya Katherine Rundell (beli)
  9. San Francisco karya Ziggy Zezsyazeoviennazabri (beli)
  10. Kastil Es Dan Air Mancur Yang Berdansa karya Prisca Primasari (beli)
  11. The Summer I Turned Pretty karya Jenny Han (beli)
  12. Kabut Di Bulan Madu karya Zainul DK (tawaran ulasan dari Mas Dion)
  13. Wedding Debt karya RatinatiF (hadiah giveaway)
  14. Wonder Fall karya Elektra Queen (hadiah giveaway)

Itulah buku-buku yang mengisi hari-hari saya selama di bulan Oktober 2016. Saya tetap berharap di bulan November ini saya mendapatkan banyak berkah buku sehingga bisa terus memberikan referensi buku-buku bagus dan yang paling penting saya ingin berbagi kebahagiaan juga dengan mengadakan giveaway.

Bocoran nih, saya sedang mempersiapkan giveaway yang hadiahnya saya siapkan sendiri. Semoga saja banyak peserta yang masih mau ikutan.

Jadi buku apa saja yang kalian baca dan kalian dapatkan di bulan Oktober 2016?

Oktober 30, 2016

[Buku] Wonder Fall by Elektra Queen

Judul: Wonder Fall
Penulis: Elektra Queen
Editor: Alit Tisna Palupi
Designer sampul: Dwi Annisa Anindhika
Penata letak: Gita Mariana
Penerbit: Twigora
Cetakan: Pertama, Juli 2016
Tebal buku: 328 halaman
ISBN: 9786027036260
Harga: Rp77.000

Novel Wonder Fall ini bercerita mengenai wanita bernama Amelie yang berstatus janda dengan anak satu. Dua tahun setelah kematian suaminya, ia dihadapkan pada rencana perjodohan dengan iparnya, Otto, yang digagas ibu mertua. Amelie bingung harus menjawab apa.

Sedangkan di kantor, Amelie pindah menjadi asisten kepala Departemen Personalia, Zach, yang gosipnya galak sekali. Namun, setelah melihat sikap Zach kepada keponakannya, penilaian Amelie berubah. Ada sisi lain di diri Zach.

Lalu siapakah yang akan dipilih Amelie, Otto atau Zach?

“Suka atau tidak, sebagian besar masyarakat kita masih beranggapan kalau janda itu adalah statu nyaris hina yang dianggap sebagai ancaman. Yang orang tahu, para janda cenderung suka mengganggu lelaki lain, baik yang masih sendiri atau sudah punya pasangan. Kesepian adalah alasan utama yang dipercayai.” [hal. 107]
Tema cerita mengenai kehidupan wanita berstatus janda sebenarnya bukan hal baru di novel. Hal yang digali seputar cibiran dan hinaan pada wanita janda. Karena memang di masyarakat luas, status janda menjadi sangat sensitif, mengesankan wanita kesepian yang kapan saja bisa menggoda pria mana saja. Pandangan itulah yang dibawa Elektra Queen dalam novel Wonder Fall ini, untuk  ia luruskan dengan pendapatnya. Melalui sosok Amelie, penulis menggambarkan sosok janda yang terhormat dan elegan. Proses ini yang membuat saya salut kepada penulis karena penyajian ceritanya dibuat dengan tidak terburu-buru dan tanpa doktrin.

Ditambah ada bumbu plot lain seperti plot keluarga (keluarga Lita dan anak-anaknya) dan plot pertemanan (Arianna-Visca-Amelie dan Amelie-Tara). Plot samping ini tidak membuat garis besar cerita menjadi samar. Justru, penulis membuat garis besar cerita semakin utuh melalui persinggungan dengan plot kecil tadi, saling menunjang.

Dinamika ceritanya tidak begitu terasa, menurut saya. Penulis lebih banyak mengurai hubungan Amelie dan Zach, dan menonjolkan konflik perjodohan yang digagas ibu mertua. Sekalinya ada lompatan konflik tinggi hanya pada bagian ketika salah paham Zach pada Amelie urusan rencana pernikahan Amelie dengan iparnya. Di luar itu, semua gejolak hanya berupa letupan yang timbul tenggelam. Sebabnya, penulis membawa karakter yang memang tidak ada yang memiliki tempramen meledak-ledak. Sehingga, rasanya segala kemunculan konflik kecil bisa terselesaikan dengan bijak. Ini yang membuat saya tidak menemukan kesan mendalam pada novel ini.

Untuk eksekusi konflik, karena tokoh dewasa yang dihadirkan, jadi terasa biasa saja. Semua sudah bisa ditebak akan kemana dan konflik yang dihadirkan tidak akan menjadi badai luar biasa. Kecuali, keberadaan pertanyaan yang sempat disodorkan penulis di awal buku, yang kemudian menjadi  satu alasan saya mengejar jawabannya sampai akhir buku. Selama pernikahan itu, Amelie yakin kebahagiaannya sudah maksimal. Ryan adalah tipe suami yang sangat pengertian dan sabar. Kecuali untuk satu masalah yang selama ini disembunyikan Amelie rapat-rapat dari dunia [hal. 24]. Namun, jawaban yang saya dapatkan tidak membuat saya terkejut ala drama. Padahal saya menaruh ekspektasi yang tinggi untuk misteri yang satu ini.

Tokoh utama di novel ini adalah Amelie Rashad dan Zachary Barata. Amelie Rashad digambarkan sosok wanita berstatus janda, pekerja keras, penyuka anak-anak dan sifat mencoloknya tidak bisa tegas menolak pendapat orang lain. Gara-gara sifat ketidaktegasan inilah yang membuat masalah perjodohan ia dengan Otto semakin panjang. Zachary Barata digambarkan pria yang dewasa, pekerja keras, mapan, menyayangi anak, dan tentu saja susah berkomunikasi baik dengan orang lain. Kenapa harus selalu marah kalau bisa menggunakan bahasa lain yang nyaman untuk telinga? [hal. 55].

Sedangkan lainnya berupa tokoh figuran yang ikut menguatkan posisi tokoh utama. Ada Lita (Mamanya Amelie), Arianna & Arabel (adik Amelie), Nadim & Kalila (Orang tua Ryan), Otto (Ipar sekaligus saudara kembar Ryan), Gina (adik Ryan), Elsa (anak Amelie), Lionel (keponakan Zach), Tara, Marco & Jonas Li (rekan kerja Amelie), Visca (teman Amelie dan Arianna), Inge (wanita yang suka Zach).

Gaya bercerita penulis juga baik dan tata bahasanya mengalir. Apalagi, di novel ini saya menemukan kata yang jarang digunakan, seperti kata; terpentang, lengar, impak, pengar, menyugar, bindam. Ini menambah kosa kata saya sebagai pembaca buku.

Menilai kovernya, saya tidak suka. Sebab, sangat feminim. Bolehkah saya meminta kepada penerbit untuk menggarap kover yang aman dan nyaman dibawa pembaca pria, sekalipun ceritanya tentang wanita dan penulisnya seorang wanita? Kalau harus berpendapat dan menanggalkan permasalahan gender, kovernya memang menarik. Menampilkan sisi seksi melalui banyak warna merah yang diaplikasikan melalui bibir berlipstik merah, kuku bercat merah, bunga mawar merah dan warna hurup tulisan penulis pun dipilih warna merah. Tentu saja, warna dan penggambaran kovernya menunjukkan jika cerita Wonder Fall ini untuk wanita dewasa. Kekurangannya, sebegitu seksinya kovernya, tidak ada adegan panas di dalamnya. Lho?!

Melalui novel ini saya belajar untuk bisa mengekspresikan keinginan hati, suka atau tidak suka. Bersikap tegas selalu dibutuhkan dalam kondisi apa pun sebab keraguan lebih banyak membawa kemalangan. Jadi, bersikap tegaslah untuk banyak urusan, apalagi urusan asmara. Dan novel ini pas dibaca oleh pembaca perempuan menjelang dewasa dan pembaca perempuan dewasa.

Rating dari saya: 3/5


Catatan:
  • Tampaknya kata-kata orang bijak ada benarnya, waktu bisa menyembuhkan luka. [hal. 8]
  • Tapi, pengalaman memang guru yang sempurna. [hal. 24]
  • Sayang, tidak ada yang abadi di dunia ini. [hal. 25]
  • Kritik tidak kehilangan maknanya hanya karena diucapkan dengan bahasa yang enak didengar. [hal. 59]
  • Tapi, perempuan kadang membuat hal sederhana menjadi drama. [hal. 100]
  • “..., kadang kita hanya harus tahu cara menghadapi seseorang. Cara yang tepat akan memberi hasil yang memuaskan.” [hal. 169]

Typo:
  • tapi = Tapi [hal. 108]
  • Zachary Bastian = Zachari Barata [hal. 130]
  • ama = Lama [hal. 234]

Oktober 28, 2016

[Giveaway] Milea


Halo! Berjumpa lagi dengan saya di posting-an giveaway. Buku yang akan jadi hadiah adalah buku Milea by Pidi Baiq. Saya punya buku Milea ini 2 eksemplar dari beli sendiri dan hadiah giveaway. Daripada buku ini saya simpan sendiri, saya memilih membagikan kepada pecinta buku agar ikut merasakan kesenangan dan keberuntungan seperti yang saya rasakan.

Oke, ada 1 eksemplar buku Milea yang akan saya berikan. Silakan untuk kalian yang berminat memiliki buku ini untuk memperhatikan syarat-syarat berikut ini:

  • Punya alamat di Indonesia
  • Follow akun twitter saya @adindilla dan follow blog saya via GFC
  • Share informasi giveaway ini di twitter dengan mention akun saya dan beri hashtag #GAMilea
  • Tulis di komentar berupa akun twitter kalian dan link share
  • Periode giveaway tanggal 28 s/d 30 Oktober 2016
  • Pemenang ditentukan dengan diundi dan akan diumumkan tanggal 31 Oktober 2016, atau paling lambat tanggal 01 November 2016

Cukup mudahkan persyaratannya? Saya tunggu ya keikutsertaan kalian.


**[ UP DATE ]**

#GAMilea sudah berakhir tadi malam ya.

Sebelumnya saya ingin mengucapkan kepada peserta-peserta yang sudah ikut. Saya senang ternyata giveaway-nya diminati banyak orang. Sayang sekali, buku yang saya bagikan hanya 1 eksemplar saja. Tidak berlama-lama lagi, inilah pemenangnya...

Jreng!

Jreng!

Jreng!


Selamat! Kamu mendapatkan 1 eksemplar buku Milea karya Pidi Baiq

Untuk konfirmasi pemenang, silakan kirimkan; Nama - Alamat - No. Telepon, untuk pengiriman hadiah, melalui via DM Twitter atau email ke hapudincreative(at)gmail(dot)com. Ditunggu segera ya!