Maret 06, 2017

[Unboxing] #2 Paket Giveaway


Hari ini [6/3/17], saya mendapatkan 2 paket yang dikirim ke alamat tempat kerja. Saya sudah tau itu paket dari mana saja. Dan karena momennya pas, saya kira keren kalau momen ini saya ulas di blog. Lagian blog saya ini makin jarang saja review buku. Bukan berarti saya nggak baca buku ya, tapi susah sekali untuk menyelesaikan satu buku saja.

Nah, langsung ke paket saja ya saya ceritanya. Paket pertama datang dari Penerbit Kana Books. Judul bukunya "Ya Allah, Aku Rindu Ibu karya Irfa Hudaya". Saya ikutan giveaway #YaAllahAkuRinduIbu di blog Kilas Buku. Dan alhamdulillah, saya terpilih menjadi pemenangnya. Buku inilah yang menjadi hadiahnya. 





Paket kedua datang dari Kak Cindy untuk giveaway memperingati gol-nya mengikuti #30DayBookChallange. Tadinya pemenang mendapatkan 2 buku dari judul-judul yang ada di foto. Namun, Kak Cindy menawarkan kembali satu judul buku agar paket genap 1 kilo. 






Terima kasih untuk Kilas Buku dan Kak Cindy. Buku-bukunya akan dibaca dan direview. Nanti saya tag kalian untuk link-nya.

Maret 02, 2017

[Unboxing] #1 Belanja Buku di Gramedia Grage Mall Cirebon

Sore ini [1/3/17], sepulang dari tempat kerja, saya menyempatkan jalan-jalan ke toko buku Gramedia yang ada di Grage Mall Cirebon. Ada niatan untuk membeli buku. Saya memang sudah mencadangkan gaji yang diterima untuk belanja buku. Hanya masalahnya, saya lebih sering bingung untuk menentukan buku apa yang hendak dibeli.

Akhir-akhir ini saya sedang menyukai membaca buku genre misteri dan detektif. Beberapa judul memang membuat saya minat membelinya. Namun setelah dipikir masak-masak saya berubah pikiran. Saya ingat betul pas melihat booktube sophiamega pas dia membuat video bookhaul, saya tertarik dengan majalah National Geographic. Jadilah saya membeli majalah ini untuk edisi bulan Maret 2017. Saya berharap dengan mencoba membaca National geographic, saya bisa belajar membuat artikel yang lebih baik. Itu jadi tujuan saya kenapa mau membeli dan membaca majalah ini.

Pilihan saya untuk buku kedua jatuh ke buku Seri Tempo: Gie. Saya juga sudah lama tertarik dengan buku ini lantaran nama Gie sudah familiar. Saya mulai tahu Gie dari film yang dibintangi Nicholas Saputra. Begitu akan terbit bukunya ini, saya sudah meniatkan untuk membelinya, walau pun belum jelas kapan akan membelinya. Dan hari ini saya sudah memboyongnya ke kosan untuk segera dibaca.


Demikian Unboxing pertama saya yang saya buat artikelnya di blog ini. Dan ke depannya, saya akan membuat artikel Unboxing setiap membeli dan/atau mendapatkan paket buku. Artikel ini dibuat untuk menjadi ragam artikel yang saya buat, biar tidak melulu resensi buku.

Selamat membaca!



Maret 01, 2017

[Wishful Wednesday] The Name of The Rose, Umberto Eco


Judul : The Name of The Rose
Penulis : Umberto Eco
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Februari 2017
Tebal : 692 halaman
ISBN : 9786022912910
Harga : Rp99.000 

Ketenangan Biara Benediktin pecah. Serangkaian kematian misterius membuat para rahib dijalari kengerian. William Baskerville, seorang mantan inkuisitor Fransiskan, dipanggil untuk mengusutnya. Waktunya hanya tujuh hari sebelum pertemuan kelompok Fransiskan dan kelompok Paus yang berkonflik besar diadakan di biara itu.

Di tengah pencarian dalang pembunuhan, ada perang antara iman dan logika. William yang seorang rasionalis harus berhadapan dengan keimanan yang kadang membabi buta. Sampai akhirnya, William sadar bahwa ternyata keingintahuan bisa membahayakan. Bahkan, pertanyaan yang dianggap menyerang keimanan bisa membawa seseorang berhadapan dengan kematian.

*******

Lagi-lagi saya berharap bisa membaca buku misteri. Yuhu, kali ini pun saya memilih buku yang menurut informasi penerbitnya merupakan cetak ulang. Membaca sinopsis di atas, jelas sekali di buku ini akan diceritakan perjalanan si tokoh utama, William Baskerville, mengusut kasus pembunuhan. Pilihan saya pada buku ini karena ceritanya yang misteri dan tentu saja pas membacanya akan membuat saya penasaran. Kebiasaan membaca buku misteri memang demikian. Jadi, begitu ingat wishful wednesday minggu ini, buku inilah yang kemudian saya masukkan ke list. 

Semoga bisa terwujud! Doakan ya!


[ Untuk kalian yang ingin membuat artikel wishful wednesday, silakan cek blog PerpusKecil untuk melihat peraturannya. ]

Februari 26, 2017

[Ebook] Trio Detektif: Misteri Nuri Gagap by Robert Arthur

Judul: Trio Detektif – Misteri Nuri Gagap
Penulis: Robert Arthur
Alih bahasa: Agus Setiadi
Desain cover: Martin Dima
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juli 2014
Tebal buku: 240 halaman
ISBN: 9786020306650
Harga: Rp36.600 

Blurb.
Awalnya Trio Detektif diminta Alfred Hitfiled untuk menelusuri hilangnya burung nuri yang dimiliki Mr. Fentriss. Ketika berkunjung ke rumah Mr. Fentriss, Jupiter dan Peter justru bertemu dengan Mr. Claudius yang berpura-pura jadi Mr. Fentriss. Mereka hampir saja tertipu. Berkat analisa Jupiter mereka bisa menyelamatkan Mr. Fentriss yang asli yang terikat tali dan mulutnya disumpal. Mr. Claudius adalah pencurinya.

Burung nuri yang hilang bukan hanya milik Mr. Frentiss saja. Burung nuri milik Miss Irma Waggoner juga dicuri. Apa yang membuat Mr. Claudius mencuri burung nuri yang sebenarnya bisa dibeli dengan mudah?

Ide cerita.
Trio Detektif: Misteri Nuri Gagap merupakan seri Trio Detektif kedua yang saya baca. Sebagai novel misteri, saya paham di buku ini akan ditemukan petualangan Trio Detektif dalam mengungkap satu kasus. Kali ini objek cerita yang diangkat adalah burung nuri.  Burung nuri tersebut menjadi pemegang petunjuk untuk satu misteri yang harus dipecahkan.

Sesuatu yang baru bagi saya, ketika kemampuan burung dalam menirukan suara manusia, dijadikan bahan cerita misteri. Saya sebenarnya pernah membaca fabel yang mengangkat kemampuan burung beo menirukan suara orang untuk mengusir kancil-kancil yang hendak mencuri mentimun. Fabel itu terasa asyik diikuti sebab ada muatan moral. Tapi pada kisah Misteri Nuri Gagap, kemampuan tersebut digunakan sebagai petunjuk yang harus dipecahkan. Ditambah, ucapan yang ditirukan burung nuri tersebut merupakan penggalan sastra inggris. Ini menjadi menarik karena penelusuran mencari burung nuri yang hilang, membawa Trio Detektif pada kasus yang besar.

Robert Arthur selaku penulis, pada Misteri Nuri Gagap sukses mengecoh saya dalam melihat tokoh Mr. Claudius. Di awal buku pun, Mr Claudius sudah diterangkan sebagai pencuri burung nuri. Saya menilai jika dia sosok yang jahat. Sebut saja tokoh antagonisnya. Tapi setelah cerita berkembang, kejutan mengenai Mr. Claudius membuat saya bergumam ‘Kok, begini?’. Saya merasa dibohongi karena sudah terlalu banyak adegan adu cepat antara Trio Detektif dan Mr. Claudius dalam mendapatkan burung nuri lainnya. Ya, burung nuri yang saya maksud bukan hanya dua ekor, melainkan ada enam ekor dan satu lagi burung beo. Burung-burung itu diberikan nama yang unik dan mengucapkan petunjuk yang sulit dipecahkan.


Dan kasus besar yang akhirnya menyeret Trio Detektif adalah pencurian lukisan berharga yang dilakukan John Silver. Dengan cerdas sekali, ketika John Silver merasa dirinya tidak akan lama lagi hidup, ia memberikan teka-teki kepada rekannya supaya dipecahkan. Tujuannya adalah menemukan lukisan berharga itu.

POV. Plot. Karakter. Opini.
Dominan sudut pandang ketiga yang dipakai penulis. Namun, pada  Pendahuluan dan Tambahan Dari Alfred Hitfiled, penulis memakai sudut pandang pertama dari sutradara kenamaan itu. Sedangkan alurnya menggunakan alur maju.

Karakter utama adalah Jupiter Jones, Peter Crenshaw dan Bob Andrews. Jupiter merupakan karakter yang cerdas. Peter jadi karakter yang kuat fisik dan bisa diandalkan dalam situasi sulit. Sedang Bob menjadi si ahli tulis dan berwawasan luas. Pada seri kali ini muncul Mr. Claudius yang gampang panik dan marah. Ia juga tipe orang yang berobsesi tinggi sehingga untuk mewujudkannya kadang segala cara dilakukan. Ada juga Mr. Hugenay, si pencuri barang seni yang cukup cerdik. Namun, ia tipe pencuri yang berkelas sebab ketika ia kalah oleh Trio Detektif, Mr. Hugenay mengakuinya terus terang dengan menelepon langsung pada Trio Detektif.

Karakter pendukung lainnya masih banyak. Disarankan untuk dibaca saja serinya. Dan ternyata, karakter Carlos yang pernah muncul pada seri Misteri jeritan Jam, itu bermula dari seri ini, bagaimana ia bisa tinggal di Jones Salvage Yard.

Adegan favorit.
Saya paling suka ketika adegan kejar-kejaran mobil yang dikendarai Mr. Claudius oleh mobil Mr. Hugenay. Lumayan menegangkan. Menurut deskripsi, settingnya ada di pinggiran tebing. Lumayan ngeri dibayangkan jika sampai mobil Mr. Claudius sampai jatuh. Tamatlah riwayat Peter dan Bob. Baca saja halaman 169 – 180.

Petik-petik.
Setelah membaca keseluruhan cerita, yang paling berkesan adalah ketika Trio Detektif memberikan hadiah kepada Carlos. Mereka menunjukkan rasa peduli yang tinggi begitu mengetahui kehidupan Carlos dan Paman Ramos yang tinggal digubuk reot. Saya tersentuh dan diingatkan untuk menjadi pribadi yang mudah menolong.

Final. Rating.
Setelah membaca dua seri Trio Detektif, saya terpacu untuk membaca seri yang lainnya. Ceritanya memang menagih dan menyenangkan diikuti. Lalu, Misteri Nuri Gagap ini saya berikan rating 4/5.

Februari 23, 2017

[Wishful Wednesday] Amazing Anniversary Wishful Wednesday PerpusKecil

1


Jodi Brett seorang psikoterapis yang cantik dan cerdas. Todd Gilbert seorang pengusaha yang sedang menuju puncak kesuksesan. Pasangan sempurna di mata semua orang. Siapa yang menyangka bahwa apa yang tampak indah di luar, bukanlah kenyataan yang sesungguhnya?

Satu telepon di suatu siang dan hidup Jodi tidak lagi sama. Jodi menyaksikan dunianya yang sempurna runtuh dalam sekejap. Dia terancam kehilangan segalanya. Harta benda, apartemen, dan Todd. Selama ini Jodi selalu diam, menutup mata atas semua kesalahan Todd. Haruskah dia terus diam dan merelakan? Ataukah dia harus membalas dendam?

Apa pun pilihannya, semua orang tahu bahwa wanita yang terluka bisa menjadi sangat berbahaya.

Judul: Silent Wife
Penulis: A.S.A. Harrison
Penerbit: Mizan
Terbit: Januari 2017
Tebal: 376 halaman
ISBN: 9786023851898
Harga: Rp 58.650 

*******
Pada informasi buku ini memang tidak ditemukan kategori genre. Namun, setelah saya membaca sinopsis singkatnya, bisa jadi buku Silent Wife ini masuk kategori genre thriller. Dunia rumah tangga yang bermasalah selalu membuat saya penasaran. Sebab pada masalah yang muncul, biasanya akan diikuti satu pelajaran penting yang akan sangat berguna ketika berumah tangga kelak. Sebenarnya alasan demikian, cukup dituntaskan dengan membaca novel roman saja. Tapi, buku ini memiliki nilai plus dengan membawa unsur mencekam dan misteri, yang akan membuat saraf tegang dan mungkin saja akan jadi candu. Nilai plus tadi akan membuat pembaca tidak cepat bosan. Boleh jadi karena saking menikmati ceritanya, ada beberapa detail yang dilewatkan dan mau tidak mau harus membaca ulang.

Sensasi inilah yang membuat saya mengharapkan segera punya buku ini dan segera membacanya juga.

2


Ribuan tahun dari sekarang, Terra atau Bumi yang manusia tempati tiada akibat perang. Penduduk Terra berpencar mencari planet yang bisa mereka tinggali. Satu janji mereka, "Jangan tempati planet yang sudah berpenduduk. Jangan lagi berperang. Sudah cukup."

Satu koloni penduduk Terra tiba di Planet Poa. Planet kecil yang subur dan tak berpenghuni. Namun, enam bulan kemudian, Malam Panjang tiba. Matahari tak pernah terbit. Badai salju tak berhenti. Menghancurkan teknologi penduduk Terra dan membinasakan sebagian besar penduduk. Dan, yang paling mengejutkan, penduduk asli Planet Poa bermunculan dari bawah tanah.

Penduduk Terra berpegang pada janji mereka. Mereka akan segera pergi dari Poa begitu menemukan planet baru untuk tempat tinggal mereka. Sayang, sebelum itu sempat terjadi, koloni penduduk Terra lainnya datang. Mereka sudah melupakan janji perdamaian kaum Terra.Perang pun pecah.

Dalam kekalutan itu, Raz, gadis kecil berusia 8 tahun, terpisah dari tiga kakaknya. Bersama kakeknya, Raz terperangkap dalam perpecahan politik penduduk asli Poa. Dengan caranya masing-masing, keempat anak ini terlibat pada inti bencana yang mengguncang Planet. 

Judul: Penjelajah Antariksa 1; Bencana di Planet Poa
Penulis: Djokolelono
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Terbit: Oktober 2015
Tebal: 232 halaman
ISBN: 9789799109620
Harga: Rp 36.800 

*******
Saya menginginkan memiliki buku ini sudah sejak dari lama. Hanya saja belum ada kesempatan untuk mendahulukan membelinya. Alasan saja! 

Daya tarik buku ini buat saya adalah karena cerita fantasi yang benar-benar aneh. Banyak sih buku serupa, yang menceritakan dunia dan permasalahan jauh di masa depan. Yang paling mencolok tentu saja pada penulisnya yang merupakan penulis negeri sendiri. Semacam rasa penasaran dengan sehebat apa sih karya fantasi dari penulis lokal. Karena selama ini saya hanya mengenal karya fantasi dari penulis luar yang diterjemahkan.

Semoga saja rasa penasaran dengan karya penulis lokal bisa segera terwujud. Dan bukan tidak mungkin penulis tersebut bakal jadi penulis favorit. Hehe.


------------------------------------------------


Happy Birthday Wishful Wednesday!!!

Saya senang sekali bisa turut serta dalam meme Wishful Wednesday yang digagas blog PerpusKecil. Walau pun kehadiran setor link saya kadang bolong-bolong gitu. Biar begitu, saya sudah memiliki kenangan mendalam dengan WW ini, ketika saya menjadi juara di Happy Anniversary PerpusKecil. Dan pada kesempatan ini saya tidak ingin melewatkan untuk ikut meramaikan Wishful Wednesday 5th Anniversary Giveaway

Harapan saya untuk Wishful Wednesday ini, semoga banyak yang ikutan juga. Karena bagaimana pun pembaca pasti memiliki banyak keinginan untuk memiliki buku tertentu. Dengan menuliskannya di WW ini, itu semacam doa dan penguatan. Semoga saja doa tersebut segera dikabul seperti doa saya untuk kedua buku di atas. 

Harapan untuk PerpusKecil dan Pemiliknya; semoga terus eksis dan sehat selalu, agar bisa lanjut memberikan informasi buku dan penilaiannya. Informasi itu kelak berguna bagi pembaca buku sebagai pertimbangan sebelum meluncur ke toko buku dan mencomot sebuah judul.

Terakhir, selalu tersenyum dan terus membaca ya!

Februari 06, 2017

[EBook] Affectum, Nessa Theo

Judul : Affectum
Penulis : Nessa Theo
Pemeriksa aksara : R. Tris Sella
Penyunting : Laura Ariestyanti
Desain cover & penata letak : Nessa Theo
Ilustrasi isi : Team Pixabay, Nessa Theo
Penerbit : El-Markazi
Terbit : Maret 2017, cetakan pertama
Tebal buku : 144 halaman
ISBN : 9786026777461
Harga : Rp- 


Nessa Theo memberikan satu contoh sebagai penulis belia yang berani berkarya. Affectum menjadi karya pembuktian dari kekuatan melamun. Mencintai, menjadi objek utama yang jika ditelusuri memiliki banyak bentuk dan Nessa Theo memperlihatkannya tanpa berubah menjadi sok dewasa.

Saya tidak paham makna Affectum itu sendiri apa. Mencari di google pun susah. Dan tidak mengerti pula jika ditemukan pengertiannya dalam bahasa inggris.

Affectum merupakan kumpulan cerita dan puisi. Ada 8 cerpen dan 7 puisi. Buat saya, puisi tetap menjadi bagian personal penulis dan saya tidak akan mengomentari mengenai makna puisi yang muncul pada buku ini (tidak terbiasa dengan puisi). Ketujuh puisi ini berjudul Penantian, Affliction, Denganmu, Aku dan Bumi, Telah Tenggelam, kenikmatan Hampa, dan Surat Ulang Tahun.

Lalu, ada 8 cerita pendek yang disajikan penulis. Saya punya pemahaman benang merah pada kedelapan cerita pendek tersebut adalah ‘mencintai’.

Malam ke-82, dengan menganalogikan ‘aku’ menjadi burung hantu, penulis mengingatkan untuk ‘mencintai’ dengan logika. Sebesar apa pun perasaan cinta burung hantu pada bulan, sekeras apa pun usahanya menggapai apa yang dicintainya, hasilnya hanya kemustahilan. Mencintai jelas-jelas butuh logika.

Satu Meter, menampilkan murid laki-laki dungu yang mencintai diam-diam kepada Zoe. Tidak bisa menjadi dekat, hanya sekedar memahami pujaannya dengan detail. Penulis seakan-akan ingin memberikan pandangan jika menjadi pengagum rahasia itu lebih banyak tahu pujaannya dari pada si yang dipujanya. Berbicara tentang mencintai diam-diam, Kesempurnaan Semu pun memiliki jalan kisah yang serupa. Tentang ‘Aku’ yang mengagumi Ree. Murid laki-laki yang cerdas, rupawan dan masih banyak keunggulannya. Bisa dikatakan Ree sebagai sosok sempurna. Tapi, di balik kesempurnaan itu ada kesepian yang abadi. Sebab lingkungan menghindarinya untuk menyembunyikan perbedaan yang bakal mencolok. ‘Aku’ bersimpati, sebagai pengagum saja.

Salah satu cerita favorit saya, Aku dan Seonggok Malam. Mencintai itu mengorbankan. Diawali dengan pertemuan tak terduga, menjadi kekasih, lalu berpisah. Mendadak sang pria bernama Winter Silvester mengakhiri kisah manisnya dengan Layla. Mengharukan. Mereka pasangan romantis yang mesti berpisah karena takdir. Ini cinta, dan cinta perlu berkorban.

Katalogia, memberikan pencerahan untuk menjadi pecinta yang berani. Miles Maxwell bertemu pertama kali dengan Elise gara-gara mesin katalog di toko buku. Belum meningkat hubungan perkenalan mereka, Elise menghilang bertahun-tahun. Miles Maxwell mengabaikan Emma yang jelas-jelas mendekatinya. Rasa yang aneh kepada Elise tak bisa dipadamkan. Dan penantian itu berujung indah. Katalogia mengajak kepada pembaca untuk bergerak. Mencintai itu harus berani. Berani dengan penjelasan, jawaban, dan kepastian.

Bisa dikatakan Naungan Gulita memiliki rasa sinetron. Ini tentang mencintai yang harus memilih. Luce dan Hera adalah kekasih dengan menganut agama yang berbeda. Hubungan mereka ditentang oleh Ibu dari Luce. Luce jadi bingung untuk memilih antara Ibunya atau Hera. Namun, cinta mesti memilih.

Ada yang pernah punya peran sekedar teman curhat dari orang yang dicintai? Aksara Untuk Lara memiliki kisah seperti itu. Mencintai itu menawarkan luka. Hugo mengenal Lara di satu senja. Hugo hanya jadi pendengar cerita-cerita luka Lara. Hugo sadar, perannya hanya sebagai penawar luka. Itu caranya mencintai Lara.

Dan cerita terakhir, menurut saya akan keren jika dilanjutkan, Melewatkan Titik Temu. Mencintai itu bagian kesabaran. Dylan pernah punya kekasih dan putus karena ditinggalkan. Ia kemudian dipertemukan dengan Amber. Ada kecocokan antara keduanya. Namun, mencintai juga harus sabar. Sabar menemukan titik temu hingga mereka bisa saling mengiyakan.

Affectum jadi karya debut Nessa Theo. Setelah membaca keseluruhan isinya, saya pun harus mengatakan jika cerpen yang ada, sudah seperti premis atau sinopsis. Cerita-cerita tersebut mempunyai potensi besar untuk dijadikan masing-masing judul. Dan ini PR sekaligus tantangan buat penulisnya, ada keinginan atau tidak untuk mengembangkannya.

Karena saya membaca lewat Ebook, jadi disayangkan sekali penggarapannya masih ditemukan banyak typo. Ini boleh jadi perhatian untuk editor agar diperbaiki.


Untuk kover, dilihatnya terlalu sederhana. Hanya warna hitam-putih dan menurut saya belum mempresentasikan isi bukunya. Menariknya, di dalam buku ini juga banyak sekali gambar-gambar pendukung, sehingga membuat mata tetap segar, hehe. Ditambah mengenai tagline-nya ‘Tidak semua kisah berakhir bahagia’, sebaiknya tidak perlu ditulis saja. Pembaca akan menduga dahulu mengenai isi kisahnya yang warna-warni. Biarkan saja warna-warni tadi jadi kejutan dan kenikmatan ketika membaca.

Saya salut sekali buat penulisnya yang terbilang belia, 16 tahun, sudah bisa menerbitkan buku dengan tema yang rada dewasa, cinta dan segala bentuknya. Namun, sosok penulis tidak ditinggalkan dengan dibuktikan beberapa cerpennya mengambil dunia anak sekolah.

Akhirnya, untuk perkenalan dengan Affectum, saya memberikan rating 3/5.


 *******
[ Saya ucapkan terima kasih kepada Nessa Theo sudah memperkenalkan pada Affectum ini ]