Tampilkan postingan dengan label robert arthur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label robert arthur. Tampilkan semua postingan

Februari 26, 2017

[Ebook] Trio Detektif: Misteri Nuri Gagap by Robert Arthur

Judul: Trio Detektif – Misteri Nuri Gagap
Penulis: Robert Arthur
Alih bahasa: Agus Setiadi
Desain cover: Martin Dima
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juli 2014
Tebal buku: 240 halaman
ISBN: 9786020306650
Harga: Rp36.600 

Blurb.
Awalnya Trio Detektif diminta Alfred Hitfiled untuk menelusuri hilangnya burung nuri yang dimiliki Mr. Fentriss. Ketika berkunjung ke rumah Mr. Fentriss, Jupiter dan Peter justru bertemu dengan Mr. Claudius yang berpura-pura jadi Mr. Fentriss. Mereka hampir saja tertipu. Berkat analisa Jupiter mereka bisa menyelamatkan Mr. Fentriss yang asli yang terikat tali dan mulutnya disumpal. Mr. Claudius adalah pencurinya.

Burung nuri yang hilang bukan hanya milik Mr. Frentiss saja. Burung nuri milik Miss Irma Waggoner juga dicuri. Apa yang membuat Mr. Claudius mencuri burung nuri yang sebenarnya bisa dibeli dengan mudah?

Ide cerita.
Trio Detektif: Misteri Nuri Gagap merupakan seri Trio Detektif kedua yang saya baca. Sebagai novel misteri, saya paham di buku ini akan ditemukan petualangan Trio Detektif dalam mengungkap satu kasus. Kali ini objek cerita yang diangkat adalah burung nuri.  Burung nuri tersebut menjadi pemegang petunjuk untuk satu misteri yang harus dipecahkan.

Sesuatu yang baru bagi saya, ketika kemampuan burung dalam menirukan suara manusia, dijadikan bahan cerita misteri. Saya sebenarnya pernah membaca fabel yang mengangkat kemampuan burung beo menirukan suara orang untuk mengusir kancil-kancil yang hendak mencuri mentimun. Fabel itu terasa asyik diikuti sebab ada muatan moral. Tapi pada kisah Misteri Nuri Gagap, kemampuan tersebut digunakan sebagai petunjuk yang harus dipecahkan. Ditambah, ucapan yang ditirukan burung nuri tersebut merupakan penggalan sastra inggris. Ini menjadi menarik karena penelusuran mencari burung nuri yang hilang, membawa Trio Detektif pada kasus yang besar.

Robert Arthur selaku penulis, pada Misteri Nuri Gagap sukses mengecoh saya dalam melihat tokoh Mr. Claudius. Di awal buku pun, Mr Claudius sudah diterangkan sebagai pencuri burung nuri. Saya menilai jika dia sosok yang jahat. Sebut saja tokoh antagonisnya. Tapi setelah cerita berkembang, kejutan mengenai Mr. Claudius membuat saya bergumam ‘Kok, begini?’. Saya merasa dibohongi karena sudah terlalu banyak adegan adu cepat antara Trio Detektif dan Mr. Claudius dalam mendapatkan burung nuri lainnya. Ya, burung nuri yang saya maksud bukan hanya dua ekor, melainkan ada enam ekor dan satu lagi burung beo. Burung-burung itu diberikan nama yang unik dan mengucapkan petunjuk yang sulit dipecahkan.


Dan kasus besar yang akhirnya menyeret Trio Detektif adalah pencurian lukisan berharga yang dilakukan John Silver. Dengan cerdas sekali, ketika John Silver merasa dirinya tidak akan lama lagi hidup, ia memberikan teka-teki kepada rekannya supaya dipecahkan. Tujuannya adalah menemukan lukisan berharga itu.

POV. Plot. Karakter. Opini.
Dominan sudut pandang ketiga yang dipakai penulis. Namun, pada  Pendahuluan dan Tambahan Dari Alfred Hitfiled, penulis memakai sudut pandang pertama dari sutradara kenamaan itu. Sedangkan alurnya menggunakan alur maju.

Karakter utama adalah Jupiter Jones, Peter Crenshaw dan Bob Andrews. Jupiter merupakan karakter yang cerdas. Peter jadi karakter yang kuat fisik dan bisa diandalkan dalam situasi sulit. Sedang Bob menjadi si ahli tulis dan berwawasan luas. Pada seri kali ini muncul Mr. Claudius yang gampang panik dan marah. Ia juga tipe orang yang berobsesi tinggi sehingga untuk mewujudkannya kadang segala cara dilakukan. Ada juga Mr. Hugenay, si pencuri barang seni yang cukup cerdik. Namun, ia tipe pencuri yang berkelas sebab ketika ia kalah oleh Trio Detektif, Mr. Hugenay mengakuinya terus terang dengan menelepon langsung pada Trio Detektif.

Karakter pendukung lainnya masih banyak. Disarankan untuk dibaca saja serinya. Dan ternyata, karakter Carlos yang pernah muncul pada seri Misteri jeritan Jam, itu bermula dari seri ini, bagaimana ia bisa tinggal di Jones Salvage Yard.

Adegan favorit.
Saya paling suka ketika adegan kejar-kejaran mobil yang dikendarai Mr. Claudius oleh mobil Mr. Hugenay. Lumayan menegangkan. Menurut deskripsi, settingnya ada di pinggiran tebing. Lumayan ngeri dibayangkan jika sampai mobil Mr. Claudius sampai jatuh. Tamatlah riwayat Peter dan Bob. Baca saja halaman 169 – 180.

Petik-petik.
Setelah membaca keseluruhan cerita, yang paling berkesan adalah ketika Trio Detektif memberikan hadiah kepada Carlos. Mereka menunjukkan rasa peduli yang tinggi begitu mengetahui kehidupan Carlos dan Paman Ramos yang tinggal digubuk reot. Saya tersentuh dan diingatkan untuk menjadi pribadi yang mudah menolong.

Final. Rating.
Setelah membaca dua seri Trio Detektif, saya terpacu untuk membaca seri yang lainnya. Ceritanya memang menagih dan menyenangkan diikuti. Lalu, Misteri Nuri Gagap ini saya berikan rating 4/5.

Agustus 14, 2016

[EBook] Trio Detektif: Misteri Jeritan Jam - Robert Arthur

Ini pertama kalinya saya membaca buku Robert Arthur. Dikira buku dengan sampul yang memuat tiga anak laki-laki adalah karya penulis lokal sehingga saya beberapa kali melewatkan untuk mengoleksi. Dan baru kemarin saya ngeh dengan penulisnya yang Robert Arthur, penulis asing. Buku  ini dipilih sebab mengingatkan saya dengan buku paling berkesan (menurut saya); Tom Sawyer by Mark Twain. Untuk Trio Detektif ini, mengesankan, menagih, dan menyenangkan.

Judul: Trio Detektif - Misteri Jeritan Jam
Penulis: Robert Arthur
Alih bahasa: Agus Setiadi
Desain cover: Martin Dima
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Maret 2015
Tebal buku: 200 halaman
ISBN: 9786020314648
Harga : Rp 40.000
Format baca: EBook

Pada awalnya hanya beker yang bunyinya menjerit, kemudian berlanjut pada pencarian orang bernama Albert Clock yang tidak ada kabar. Ini bukan sekedar pengusutan biasa karena ternyata berhubungan dengan kasus pencurian lukisan berharga dua tahun silam. Mampukan Trio Detektif mengungkapkan misteri beker menjerit ini?

Saya tidak memahami jalan pikiran Jupiter Jones yang menganggap beker dengan suara menjerit menjadi misteri. Keingintahuannya membuat dia memandang segala yang tidak biasa menjadi tanda tanya. Kemudian jiwa menyidiknya terpanggil untuk mencari tahu. Beker menjerit itu pun dijadikan pangkal petualangan berkat sebuah memo kecil yang mengantarkan pada pesan lainnya.

Petulangan yang saya maksud konsepnya seperti pada film detektif. Memecahkan petunjuk yang aneh untuk menuju ke kejelasan. Di buku ini saya harus mengakui kalau semua dugaan yang dipikirkan Jupiter hampir benar. Robert Arthur menjadikan Jupiter dilimpahi keberuntungan. Saya memang merasa salut dengan sifat deduksi Jupiter sehingga pengusutannya gemilang. Kalau pun ada halangan dalam menyukseskan penyelidikan itu bukan faktor intern pada tokoh utama, melainkan faktor ekstern berupa tokoh antagonis (Carlos, Jerry, Mr. Jeeters).

Teki-teki yang dihadirkan penulis sangat memusingkan. Saya ikut menerka maksud pesan yang dibuat oleh Albert Clock tapi gagal mengerti. Di sini, kecerdasan Jupiter berguna, wawasan luas Bob terbukti, sehingga perlahan-lahan pesan tadi terjawab maksudnya. Lalu peran Pete bagaimana? Saya menangkap karakter Pete ini kurang tertarik dengan teka-teki sehingga timbul ucapan-ucapan pesimis. Bukan berarti Pete tidak layak di Trio Detektif ini ya, sebab menurut informasi Pete bisa diandalkan dalam kondisi harus beraksi.

“Kalau kita sudah berhasil!” Pete tertawa hambar. “Saat itu kisa sudah jadi kakek-kakek berjangkut panjang, kalau melihat kerumitan pesan-pesan yang kita dapat... [hal. 95]
Alur cerita di sini menggunakan alur maju seiring petualangan ketiga detektif dengan dibantu Harry mencari pesan-pesan yang tersebar. Tidak banyak Robert Arthur memasukkan narasi mengenai masa lalu. Sebagian lagi dikemas dengan menjadi tutur tokoh seperti kejadian dituduh dan dipenjaranya Ralph Smith, ayah Harry, yang dituturkan Harry sendiri.

Apakah Robert Arthur berhasil menceritakan petualangan ketiga detektif? Saya akui novel ini memikat dan menghanyutkan berkat perpaduan gaya bercerita penulis yang tidak berbelit-belit dan penggunaan sudut pandang ketiga. Penulis bukan sedang bercerita tapi sedang menunjukkan aksi ketiga detektif. Menagih, seperti reaksi saya di paragraf awal, maksudnya sulit sekali untuk menghentikan membaca bagian kelanjutannya. Saya ikut dibuat penasaran dengan pesan-pesan Albert Clock, kasus pencurian lukisan berharga dua tahun silam, nasib ketiga detektif dari Carlos dkk., dan bisakah ketiga detektif membuktikan jika ayah Harry tidak bersalah.

Karakter-karakter yang muncul: Jupiter Jones, Bob Andrews, , Pete Crenshaw, Titus Jones, Mathilda Jones, Hans, Konrad, Tom, A. Felix, Harry, Mrs. Smith, Harry Smith, Mr. Jeeters, Alferd Hitfield, Worthington , Mrs. King, Mrs. Imogene Taylor, Mrs. Martha Harris, Carlos, Gerald Cramer/Jerry, Mr. Gerald Watson, Chief Reynolds, Officer Zebert, Miss Benneth, Mr. Hugenay, Mr. Crenshaw, Mrs. Crenshaw.

Saya rekomendasikan novel ini untuk pembaca yang menyukai cerita dengan tema detektif, petualangan, teka-teki. Saya juga memberikan rating 4 bintang dari 5 bintang.