Maret 09, 2017

[Buku] Then She Smiles, Makna Sinatria

Judul: Then She Smiles
Penulis: Makna Sinatria
Penyunting: Adeliany Azfar
Proofreader: Titish A.K.
Ilustrasi: Makna Sinatria
Layout Kover: @fadiaaaa_
Penerbit: Penerbit Haru
Terbit: Januari 2017, cetakan pertama
Tebal buku: 244 halaman
ISBN: 9786026383105
Harga: Rp59.000 

Blurb.
Alena dan Hexa dipertemukan atas insiden saat pindahan rumah. Berkat selembar foto, mereka bersinggungan untuk pertama kali. Dua anak manusia yang kemudian dekat. Lalu rahasia-rahasia itu meluncur untuk dibagi. Tentang apa yang dialami oleh Alena dan Hexa.

Ide cerita.
Saya sempat berpikiran jika objek cerita berupa foto akan sangat bagus jika dimasukkan ke cerita misteri. Tapi dengan membaca novel Then She Smiles, saya merasa keberadaan foto di novel ini sama bagusnya. Pemilihan objek yang pas. Dan ketakutan saya terhadap cara mengeksplorasi foto itu akan dangkal, penulis justru membuatnya lumayan banyak. Utamanya pembahasan kamera instan. Dunia fotografi yang diangkat penulis tentu saja memberikan pengetahuan baru bagi pembaca.

Ide besar novel Then She Smiles sebenarnya sudah banyak dipakai pembaca lain. Dua tokoh yang dipertemukan pada suatu peristiwa, kemudian mereka jadi dekat hingga akhirnya tumbuh perasaan saling suka. Yang membuat novel ini menarik, penulis memberikan satu plot tentang kekerasan dalam rumah tangga.

Pembaca diajak untuk berperan seandainya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Penulis memberikan satu pilihan keputusan jika hal itu benar-benar terjadi kepada pembaca; membicarakan dengan orang yang dipercaya dan melaporkan si pelaku ke polisi. Lalu, bagaimana jika pelaku adalah keluarga yang selama ini kita hormati? Penulis menjawab hal tersebut dengan memberikan motivasi, siapa pun pelakunya, memukul anggota keluarga bukanlah tindakan yang dibenarkan.

Jadi, novel Then She Smiles bukan melulu bicara tentang cinta, melainkan ada bagian besar yang menyinggung permasalahan keluarga dan tentu saja dunia fotografi.

POV. Plot. Karakter. Opini.
Dalam usaha memberikan emosi yang nyata kepada pembaca, novel Then She Smiles menggunakan sudut pandang ketiga. Dan saya harus mengakui jika diagram konfliknya terasa datar pada awal-awal buku. Padahal dari awal bab saja sudah diberikan pernyataan yang harusnya membuat pembaca penasaran.

Mimpi itu lagi. Dia memijit pelipisnya dengan sebal. [hal. 7]
Membiarkan dirinya terduduk di karpet kamar, Alena menyingkap lengan kardigan dan mengamati lebam yang sudah tak begitu kentara di lengannya. [hal. 15]
Dua kalimat di atas mewakili konflik yang disembunyikan penulis dan seharusnya membuat penasaran. Apa yang sudah dialami Hexa? Kenapa Alena bisa memiliki lebam tersebut? Mungkin saja sebenarnya penulis bermaksud menggiring Hexa dan Alena untuk memiliki hubungan dekat dahulu, sehingga konflik besarnya sementara waktu diabaikan panasnya.

Konflik pada novel ini memuncak ketika Alena membongkar apa yang ia alami di tengah keluarganya. Pada bagian ini, saya hampir ikut menangis. Saya bisa merasakan beratnya Alena untuk kuat dan lantang membongkar kekacauan keluarganya. Apa yang dilakukan Alena, Alena sadari akan membawa keluarganya pada satu keputusan besar. Artinya, keluarganya harus hancur lagi.

Untuk plot, saya katakan novel ini mengusung plot maju. Bukankah jika kilas balik yang diceritakan sebagai narasi atau menjadi bahan dialog, bukan dikatakan plot mundur? Sepemahaman saya, plot mundur itu jika penulis menyisipkan cerita kilas balik secara utuh, memuat narasi dan dialog. Bukan menceritakannya saja melalui narasi atau dialog pada masa sekarang. Jika keliru, mohon diingatkan ya.

Saya merasa ada yang kurang pada satu konflik yang dialami Hexa. Masa lalu Hexa diceritakan secara bulat tanpa detail yang cukup. Sehingga kalau dibandingkan konflik Hexa dan konflik Alena, ada ketidaksamaan. Sisi jiwa Hexa yang terganggu oleh masa lalunya sangat kurang tergali. Rasanya, konflik Hexa ini hanya sebatas tempelan semata. Kurang banyak diceritakan.

Karakter utama di novel ini tentu saja Hexa dan Alena. Hexa adalah sosok pria yang menyukai fotografi, pelihat detail utamanya hal-hal kecil dan mimik wajah, perhatian dan peduli. Sedangkan Alena sosok gadis yang tertekan oleh konflik keluarga, tidak egois sehingga mengorbankan dirinya demi keutuhan keluarga, suka fotografi, dan tentu saja rapuh.

Karakter utama yang berkesan justru bukan Hexa maupun Alena. Justru saya menyukai karakter Altair. Alasannya, perpaduan karakter dan tindakan yang diceritakan novel ini untuk Hexa dan Alena terlalu drama sekali. Misal, ketika Hexa melindungi Alena dengan memasang badannya di lorong yang padat orang. Ini mengingatkan saya pada adegan drama korea Reply 1988. Hanya beda lokasi saja. Apa yang dilakukan Hexa tadi terbilang manis. Namun, kadang selera saya butuh satu perhatian dan tindakan yang natural, yang belum pernah dipakai di novel atau drama lain, yang memberikan satu imajinasi baru.

Porsi yang sedikit pada Altair, menjadikan ia lebih natural sebagai pria. Ia akan melibatkan diri pada waktu yang tepat dan tidak penuh drama. Contohnya, ketika Alena sudah membongkar rahasianya, Altair tidak membuat situasi pada saat itu jadi drama. Ia mempertimbangkan kelanjutannya dan kemudian memilih untuk merenung.

Selain Hexa, Alena dan Altair, ada sosok ceria yang merupakan sepupu Hexa, Riou. Sebut saja dia sebagai pencerah di tengah kelamnya konflik novel ini. Karakter lainnya silakan baca saja novel Then She Smiles dan berkenalan sendiri ya.

Adegan favorit.
Walaupun tak ingin mengungkapkan secara gamblang, akhirnya Alena menjeritkan satu hal yang sedari tadi ditahannya. [hal. 212]
Penggalan kalimat di atas ada di memori 16 (bab). Ini merupakan bab yang memuat puncak konflik ketika Alena membongkar apa yang sudah dialaminya. Ia mengatakan dengan lantang semua rahasia yang selama ini dipendam.

Petik-petik.
Saya menyoroti konflik tentang kekerasan dalam rumah tangga. Jika mengalami hal tersebut, jadilah berani untuk bicara dengan orang yang kita percaya. Pihak luar atau orang yang kita percaya, akan memberikan solusi yang adil sebab tidak melibatkan perasaan sebagai korban. Dan jangan takut juga untuk melaporkan ke polisi. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan kriminal. Pelaku tidak bisa dibiarkan. Tindakan yang dilakukan pelaku akan merugikan keluarga lain baik fisik maupun psikis.

Petikan.
  • Lidah yang sering melontarkan kata-kata manis bisa menyakiti orang dengan mudah. [hal. 36]
  • Gue pernah denger kalo ngobrol sama orang asing kadang lebih mudah dibanding ngobrol sama orang yang udah lo kenal baik. [hal. 53]
  • Gue Cuma bilang... hidup nggak mudah buat siapa pun. Dan lo nggak perlu selalu pura-pura terlihat bahagia dan baik-baik saja. Sometimes, it’s okay not to be okay. [hal. 89]
  • Semua orang punya cara mereka sendiri dalam menghadapi hidup. [hal. 93]
  • Apa pun alasannya, seorang ayah... atau ibu... nggak dibenerin buat mukul anaknya. [hal. 116]


Final. Rating.
Novel Then She Smiles memiliki bobot cerita yang manis dan berisi. Bukan tentang roman saja, ada dunia hobi (fotografi) dan mengangkat isu kekerasan dalam rumah tangga. Pembaca yang berkesempatan membaca buku ini akan mendapatkan pesan yang berguna untuk keluarganya.

Akhirnya, dengan melihat beberapa pendapat atas selera saya terhadap novel Then She Smiles karya Makna Sinatria, saya memberikan rating 3/5.

 *******

[ jangan lupa ikutan giveaway #ThenSheSmile ya! Siapa tahu kamu yang beruntung! ]



Maret 08, 2017

[Wishful Wednesday] Carve The Mark, Veronica Roth

Judul : Carve The Mark
Penulis : Veronica Roth
Penerbit : Mizan Publishing
Terbit : Maret 2017
Tebal : 552 halaman
ISBN : 9786026109903
Harga : Rp105.000

Lima tahun berlalu. Tris telah tiada, tapi aku masih di sini. Semua orang bilang waktu akan menyembuhkan, kau akan bisa melewati duka. Ibuku bilang, "Kau bisa jadi lebih baik, karena itu yang Tris inginkan untukmu." Benarkah itu? Pesan terakhirmu adalah kau tak ingin meninggalkanku. Apa yang sebenarnya kau inginkan untukku, Tris?

*******

Saya tidak terlalu tahu sinopsis dari buku ini. Saya hanya tahu kalau Veronica Roth juga merupakan penulis series Divergent. Series yang beruntung diangkat jadi film, tetapi saya belum membaca satu pun bukunya. Yang menjadi alasan kenapa saya memilih buku ini adalah kover bukunya yang keren. Entah itu objek apa dan ada lelehan apaan. Tapi kemasan demikian tampak elegan. Dan menurut informasi salah satu toko buku online, buku ini bergenre sci-fi. Genre yang sudah harus saya coba.

Doakan semoga saya segera bisa punya dan baca buku ini ya!


[ Untuk kalian yang ingin membuat artikel wishful wednesday, silakan cek blog PerpusKecil untuk melihat peraturannya. ]

Maret 06, 2017

[Unboxing] #2 Paket Giveaway


Hari ini [6/3/17], saya mendapatkan 2 paket yang dikirim ke alamat tempat kerja. Saya sudah tau itu paket dari mana saja. Dan karena momennya pas, saya kira keren kalau momen ini saya ulas di blog. Lagian blog saya ini makin jarang saja review buku. Bukan berarti saya nggak baca buku ya, tapi susah sekali untuk menyelesaikan satu buku saja.

Nah, langsung ke paket saja ya saya ceritanya. Paket pertama datang dari Penerbit Kana Books. Judul bukunya "Ya Allah, Aku Rindu Ibu karya Irfa Hudaya". Saya ikutan giveaway #YaAllahAkuRinduIbu di blog Kilas Buku. Dan alhamdulillah, saya terpilih menjadi pemenangnya. Buku inilah yang menjadi hadiahnya. 





Paket kedua datang dari Kak Cindy untuk giveaway memperingati gol-nya mengikuti #30DayBookChallange. Tadinya pemenang mendapatkan 2 buku dari judul-judul yang ada di foto. Namun, Kak Cindy menawarkan kembali satu judul buku agar paket genap 1 kilo. 






Terima kasih untuk Kilas Buku dan Kak Cindy. Buku-bukunya akan dibaca dan direview. Nanti saya tag kalian untuk link-nya.

Maret 02, 2017

[Unboxing] #1 Belanja Buku di Gramedia Grage Mall Cirebon

Sore ini [1/3/17], sepulang dari tempat kerja, saya menyempatkan jalan-jalan ke toko buku Gramedia yang ada di Grage Mall Cirebon. Ada niatan untuk membeli buku. Saya memang sudah mencadangkan gaji yang diterima untuk belanja buku. Hanya masalahnya, saya lebih sering bingung untuk menentukan buku apa yang hendak dibeli.

Akhir-akhir ini saya sedang menyukai membaca buku genre misteri dan detektif. Beberapa judul memang membuat saya minat membelinya. Namun setelah dipikir masak-masak saya berubah pikiran. Saya ingat betul pas melihat booktube sophiamega pas dia membuat video bookhaul, saya tertarik dengan majalah National Geographic. Jadilah saya membeli majalah ini untuk edisi bulan Maret 2017. Saya berharap dengan mencoba membaca National geographic, saya bisa belajar membuat artikel yang lebih baik. Itu jadi tujuan saya kenapa mau membeli dan membaca majalah ini.

Pilihan saya untuk buku kedua jatuh ke buku Seri Tempo: Gie. Saya juga sudah lama tertarik dengan buku ini lantaran nama Gie sudah familiar. Saya mulai tahu Gie dari film yang dibintangi Nicholas Saputra. Begitu akan terbit bukunya ini, saya sudah meniatkan untuk membelinya, walau pun belum jelas kapan akan membelinya. Dan hari ini saya sudah memboyongnya ke kosan untuk segera dibaca.


Demikian Unboxing pertama saya yang saya buat artikelnya di blog ini. Dan ke depannya, saya akan membuat artikel Unboxing setiap membeli dan/atau mendapatkan paket buku. Artikel ini dibuat untuk menjadi ragam artikel yang saya buat, biar tidak melulu resensi buku.

Selamat membaca!



Maret 01, 2017

[Wishful Wednesday] The Name of The Rose, Umberto Eco


Judul : The Name of The Rose
Penulis : Umberto Eco
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Februari 2017
Tebal : 692 halaman
ISBN : 9786022912910
Harga : Rp99.000 

Ketenangan Biara Benediktin pecah. Serangkaian kematian misterius membuat para rahib dijalari kengerian. William Baskerville, seorang mantan inkuisitor Fransiskan, dipanggil untuk mengusutnya. Waktunya hanya tujuh hari sebelum pertemuan kelompok Fransiskan dan kelompok Paus yang berkonflik besar diadakan di biara itu.

Di tengah pencarian dalang pembunuhan, ada perang antara iman dan logika. William yang seorang rasionalis harus berhadapan dengan keimanan yang kadang membabi buta. Sampai akhirnya, William sadar bahwa ternyata keingintahuan bisa membahayakan. Bahkan, pertanyaan yang dianggap menyerang keimanan bisa membawa seseorang berhadapan dengan kematian.

*******

Lagi-lagi saya berharap bisa membaca buku misteri. Yuhu, kali ini pun saya memilih buku yang menurut informasi penerbitnya merupakan cetak ulang. Membaca sinopsis di atas, jelas sekali di buku ini akan diceritakan perjalanan si tokoh utama, William Baskerville, mengusut kasus pembunuhan. Pilihan saya pada buku ini karena ceritanya yang misteri dan tentu saja pas membacanya akan membuat saya penasaran. Kebiasaan membaca buku misteri memang demikian. Jadi, begitu ingat wishful wednesday minggu ini, buku inilah yang kemudian saya masukkan ke list. 

Semoga bisa terwujud! Doakan ya!


[ Untuk kalian yang ingin membuat artikel wishful wednesday, silakan cek blog PerpusKecil untuk melihat peraturannya. ]

Februari 26, 2017

[Ebook] Trio Detektif: Misteri Nuri Gagap by Robert Arthur

Judul: Trio Detektif – Misteri Nuri Gagap
Penulis: Robert Arthur
Alih bahasa: Agus Setiadi
Desain cover: Martin Dima
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juli 2014
Tebal buku: 240 halaman
ISBN: 9786020306650
Harga: Rp36.600 

Blurb.
Awalnya Trio Detektif diminta Alfred Hitfiled untuk menelusuri hilangnya burung nuri yang dimiliki Mr. Fentriss. Ketika berkunjung ke rumah Mr. Fentriss, Jupiter dan Peter justru bertemu dengan Mr. Claudius yang berpura-pura jadi Mr. Fentriss. Mereka hampir saja tertipu. Berkat analisa Jupiter mereka bisa menyelamatkan Mr. Fentriss yang asli yang terikat tali dan mulutnya disumpal. Mr. Claudius adalah pencurinya.

Burung nuri yang hilang bukan hanya milik Mr. Frentiss saja. Burung nuri milik Miss Irma Waggoner juga dicuri. Apa yang membuat Mr. Claudius mencuri burung nuri yang sebenarnya bisa dibeli dengan mudah?

Ide cerita.
Trio Detektif: Misteri Nuri Gagap merupakan seri Trio Detektif kedua yang saya baca. Sebagai novel misteri, saya paham di buku ini akan ditemukan petualangan Trio Detektif dalam mengungkap satu kasus. Kali ini objek cerita yang diangkat adalah burung nuri.  Burung nuri tersebut menjadi pemegang petunjuk untuk satu misteri yang harus dipecahkan.

Sesuatu yang baru bagi saya, ketika kemampuan burung dalam menirukan suara manusia, dijadikan bahan cerita misteri. Saya sebenarnya pernah membaca fabel yang mengangkat kemampuan burung beo menirukan suara orang untuk mengusir kancil-kancil yang hendak mencuri mentimun. Fabel itu terasa asyik diikuti sebab ada muatan moral. Tapi pada kisah Misteri Nuri Gagap, kemampuan tersebut digunakan sebagai petunjuk yang harus dipecahkan. Ditambah, ucapan yang ditirukan burung nuri tersebut merupakan penggalan sastra inggris. Ini menjadi menarik karena penelusuran mencari burung nuri yang hilang, membawa Trio Detektif pada kasus yang besar.

Robert Arthur selaku penulis, pada Misteri Nuri Gagap sukses mengecoh saya dalam melihat tokoh Mr. Claudius. Di awal buku pun, Mr Claudius sudah diterangkan sebagai pencuri burung nuri. Saya menilai jika dia sosok yang jahat. Sebut saja tokoh antagonisnya. Tapi setelah cerita berkembang, kejutan mengenai Mr. Claudius membuat saya bergumam ‘Kok, begini?’. Saya merasa dibohongi karena sudah terlalu banyak adegan adu cepat antara Trio Detektif dan Mr. Claudius dalam mendapatkan burung nuri lainnya. Ya, burung nuri yang saya maksud bukan hanya dua ekor, melainkan ada enam ekor dan satu lagi burung beo. Burung-burung itu diberikan nama yang unik dan mengucapkan petunjuk yang sulit dipecahkan.


Dan kasus besar yang akhirnya menyeret Trio Detektif adalah pencurian lukisan berharga yang dilakukan John Silver. Dengan cerdas sekali, ketika John Silver merasa dirinya tidak akan lama lagi hidup, ia memberikan teka-teki kepada rekannya supaya dipecahkan. Tujuannya adalah menemukan lukisan berharga itu.

POV. Plot. Karakter. Opini.
Dominan sudut pandang ketiga yang dipakai penulis. Namun, pada  Pendahuluan dan Tambahan Dari Alfred Hitfiled, penulis memakai sudut pandang pertama dari sutradara kenamaan itu. Sedangkan alurnya menggunakan alur maju.

Karakter utama adalah Jupiter Jones, Peter Crenshaw dan Bob Andrews. Jupiter merupakan karakter yang cerdas. Peter jadi karakter yang kuat fisik dan bisa diandalkan dalam situasi sulit. Sedang Bob menjadi si ahli tulis dan berwawasan luas. Pada seri kali ini muncul Mr. Claudius yang gampang panik dan marah. Ia juga tipe orang yang berobsesi tinggi sehingga untuk mewujudkannya kadang segala cara dilakukan. Ada juga Mr. Hugenay, si pencuri barang seni yang cukup cerdik. Namun, ia tipe pencuri yang berkelas sebab ketika ia kalah oleh Trio Detektif, Mr. Hugenay mengakuinya terus terang dengan menelepon langsung pada Trio Detektif.

Karakter pendukung lainnya masih banyak. Disarankan untuk dibaca saja serinya. Dan ternyata, karakter Carlos yang pernah muncul pada seri Misteri jeritan Jam, itu bermula dari seri ini, bagaimana ia bisa tinggal di Jones Salvage Yard.

Adegan favorit.
Saya paling suka ketika adegan kejar-kejaran mobil yang dikendarai Mr. Claudius oleh mobil Mr. Hugenay. Lumayan menegangkan. Menurut deskripsi, settingnya ada di pinggiran tebing. Lumayan ngeri dibayangkan jika sampai mobil Mr. Claudius sampai jatuh. Tamatlah riwayat Peter dan Bob. Baca saja halaman 169 – 180.

Petik-petik.
Setelah membaca keseluruhan cerita, yang paling berkesan adalah ketika Trio Detektif memberikan hadiah kepada Carlos. Mereka menunjukkan rasa peduli yang tinggi begitu mengetahui kehidupan Carlos dan Paman Ramos yang tinggal digubuk reot. Saya tersentuh dan diingatkan untuk menjadi pribadi yang mudah menolong.

Final. Rating.
Setelah membaca dua seri Trio Detektif, saya terpacu untuk membaca seri yang lainnya. Ceritanya memang menagih dan menyenangkan diikuti. Lalu, Misteri Nuri Gagap ini saya berikan rating 4/5.