[Buku] Tentang Kamu by Tere Liye

Judul: Tentang Kamu
Penulis: Tere Liye
Editor: Triana Rahmawati
Cover: Resoluzy
Lay out: Alfian
Penerbit: Penerbit Republika
Cetakan: Pertama, Oktober 2016
Tebal buku: vi + 524 halaman
ISBN: 9786020822341
Harga: Rp79.000 

Saya sangat senang bisa membaca karya Tere Liye lagi. Menurut saya karya-karya Tere Liye lebih menonjolkan sisi drama dengan pesan moral yang menggugah nurani. Faktanya, quote-quote yang dikutip dari novel-novelnya bertebaran di sosial media.

Buku ini bercerita tentang Sri Ningsih, perempuan yang meninggal di panti jompo dengan meninggalkan warisan 19 triliun rupiah. Zaman Zulkarnaen, pemuda asal Indonesia, mendapat tugas sebagai pengacara di Thompson & Co., untuk menelusuri ahli warisnya.

Tugas ini mengantarkan Zaman ke Pulau Bungin, Sumbawa, Indonesia. Ia bertemu dengan Pak Tua (Ode) yang ternyata menjadi teman baik Sri pada masa kanak-kanak. Pada bagian ini, kisah Sri membuat saya hampir menangis sebab Sri mengalami masa yang sulit menjadi anak tiri. Perjalanan Zaman berlanjut ke Kota Surakarta, Pulau Jawa. Bagian ini menjadi bagian paling mengerikan dari kisah Sri. Bersama Nur’aini dan Sulastri, Sri mencicipi madrasah dan persahabatan. Namun beranjak dewasa, pengkhianatan dan dendam masa lalu menghancurkan semua hal indah pada masa itu. Ketika keadaan sudah menjadi baik, Sri memilih berangkat ke Jakarta. Sebagai warga pendatang, ia pontang-panting menjadi mandiri. Ketika sukses sudah hampir di tangan, situasi negara memorakporandakan impian Sri.

Tanpa gejala apa-apa, Sri menghilang dari Jakarta. Ia ternyata pergi ke London. Di kota inilah Sri mendapatkan keluarga baru yang berasal keturunan India. Episode di London lebih mengetengahkan pada cerita Sri yang jatuh cinta, menikah, memiliki anak, dan tentu saja prahara rumah tangga. Kisah roman Sri tidak berjalan mulus. Ia pun hijrah ke Paris, kota terakhir yang ia singgahi hingga ia meninggal.

Berasal dari mana warisan Sri yang banyak itu? Siapa ahli waris yang berhak mendapatkannya secara sah?

Detail cerita buku Tentang Kamu tidak sedangkal yang saya rangkum di atas. Kalau kamu pernah membaca buku Tere Liye sebelumnya, pasti tahu kalau kisahnya tidak sesederhana itu. Keluarga, persahabatan, dan percintaan, diramu secara apik menjadi latar kisah Sri. Berkali-kali saya terenyuh menyimak kisah Sri, ada bagian yang membangkitkan semangat, ada yang membuat gemas, ada yang membuat simpati, ada yang membuat takjub, juga ada yang membuat saya merasa tidak ingin mengakhiri kisahnya.

Ide cerita tentang warisan menjadi benang merah. Bergulir seperti bola salju, karena menyentuh banyak dimensi kehidupan baik Sri atau Zaman. Ini persamaan keduanya. Sedangkan klimaks cerita, Tere Liye meletakan pada bagian eksekusi konflik. Penulis menambahkan bumbu action sebagai penegas kemampuan Taekwondo yang dimiliki Zaman, pada bagian yang menegangkan menjelang akhir cerita.

Berbicara gaya bercerita Tere Liye, kemampuannya tidak diragukan lagi, selalu berhasil menghanyutkan pembaca. Sisi hukum sebagai pengacara yang jadi backround Zaman, cukup meyakinkan dan menjadi identitas yang tidak perlu ditanyakan. Pemilihan diksi yang tepat, tidak lugas dan tidak mendayu-dayu, membuat novel ini terasa renyah dengan kisah Sri yang sebenarnya kompleks jika diurai.

Tokoh utama buku Tentang Kamu adalah Sri Ningsih. Ia perempuan yang berangkat dari kesederhanaan dan pekerja keras. Masa lalu yang kelam menjadi catatan dalam hidupnya yang tidak akan ia lupakan dan justru membuatnya semakin kuat. Karakter Sri yang pantang menyerah membuat saya termotivasi untuk diterapkan secara pribadi.

Sri juga bukan perempuan yang mengecap pendidikan formal, namun berkat karakternya yang mau belajar, ia sukses dengan pengetahuan yang menakjubkan. Zaman pun sampai keheranan dengan pikiran Sri, terutama mengenai asal muasal warisan itu dan proses ia menaiki tangga kesuksesan ekonomi. Sebab, hanya mereka-mereka saja yang kuat, yang pernah mengalami babak hidup perih, mampu membalik keadaan menjadi berpihak, bukan menjadi terpuruk.

Lalu, Zaman Zulkarnaen menjadi tokoh utama kedua. Posisinya hanya sebagai juru cerita yang menyampaikan kisah hidup Sri Ningsih. Mengenai konflik Zaman sendiri, diceritakan dalam beberapa bagian saja, danZaman menyelesaikan konfliknya dengan mengkutip pelajaran dari kisah Sri.

Keunggulan lainnya, novel-novel Tere Liye selalu berisi informasi yang informatif. Novel ini menyingkap dua peristiwa masa lalu di Indonesia seperti peristiwa pemberontakan PKI dan peristiwa Malari, Malapetaka 15 Januari. Kedua peristiwa itu membawa kisah kelam untuk Sri. Juga ada bagian yang mengonfirmasi dibalik penyebutan ‘pedagang kaki lima’ (hal. 229).


Untuk kovernya yang didominasi warna kuning dan gambar sepatu usang, sudah menampilkan garis besar cerita, yaitu penelusuran melalui perjalanan panjang dari kisah masa lalu.

Hal yang kurang di novel ini adalah cerita yang dialami Sri sangat terasa fiktifnya. Sebab banyak sekali kebetulan-kebetulan yang ditemui Sri dan itu mempermudah jalan hidupnya. Kebetulan berupa anugerah yang datangnya di waktu dan kesempatan yang tepat. Sehingga selama proses membaca buku ini saya masih belum menyatu dengan tokoh Sri atau Zaman. Saya mengakui Tere Liye sudah maksimal menggarap ceritanya dan apa yang saya rasakan tadi hanya pendapat pribadi saja. Tentu saja novel ini tetap direkomendasikan untuk membuat karakter juang kita lebih mantap.

Rating dari saya: 4/5


Catatan:
  • Janji adalah janji, setiap janji sesederhana apa pun itu, memiliki kehormatan. [hal. 45]
  • “Seperti santan, semakin tua jiwa pelautku semakin kental, Nak. Tidak ada yang bisa menghentikan pelaut sejati membawa kapal kecuali maut. Meski aku memang tidak sekuat lagi nelayan muda, setidaknya pengalamanmu berharga.” [hal. 66]
  • “..., ada cara terbaik untuk menerima takdir kejam itu, dengan memeluknya....” [hal. 136]
  • Dalam perkara kebaikan, bukankah sama saja siapa yang mengerjakannya? Yang lain tinggal mendukung dan membantu dari belakang. [hal. 179]
  • “...Tidak pernah membenci walau sedebu. Tidak pernah berprasangka buruk walau setetes...” [hal. 206]
  • Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x. [hal. 210]
  • Kenapa orang mudah sekali mengkhianati? Bukankah dalam hidup ini kejujuran adalah hal penting? [hal. 239]
  • Aku harus mengenyahkan pikiran jelek ini. Aku tidak mau dikendalikan pikiran negatif. [hal. 250]
  • Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. [hal. 257]
  • Tidak ada yang benar-benar bisa kita lupakan, karena saat kita lupa, masih ada sisi-sisi yang mengingatnya. [hal. 270]
  • “...Chaty, jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru...” [hal. 278]
  • Nasihat-nasihat lama itu benar, cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan menemukan kita. [hal. 286]
  • Setiap kali kita menunda melakukannya, semakin sedikit waktu yang kita punya. [hal. 292]
  • “Kami respek dengan betapa mudahnya kamu membantu orang lain yang bahkan tidak dikenal.” [hal. 326]
  • Lihat sampai kemana ujung perjalanan perasaan kalian. Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negatif menanggapinya. [hal. 360]

55 komentar:

  1. Baca sinopsisnya aja bkin tertarik, kapan ku pnya buku yg satu ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikutan aja giveawaynya, mungkin kamu ada jodoh jadi pemenangnya. :)

      Hapus
  2. wah gak nyangka ada unsur sejarahnya ya ... bukan penggemar tere liye sih, tapi kalau ada novel ada sejarahnya, sering tertarik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, semoga saja novel ini menjadi salah satu novel yang kamu suka karena memuat sejarah. Hehehe :)

      Hapus
  3. sudah baca .. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah asyik nih bisa sharing tentang buku ini :)

      Hapus
  4. Novel by Tere Piye. Sejauh ini selalu terkagum kagum saat membacanya.semoga kali ini beruntung deh, bisa dapat yg ini 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin! Iya, dia gampang sekali menghanyutkan pembaca bukunya pada ceritanya. :)

      Hapus
  5. Sejauh ini novel tere liye selalu menginspirasi, semoga bisa dapet yg ini..�

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Dan membuat pembacanya semakin belajar soal hidup dari pesan yang coba disampaikan penulis melalui bukunya. :)

      Hapus
  6. Tidak pernah ada kata enggan untuk baca buku dari penulis kesayangan yang satu ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena karyanya selalu menyenangkan untuk dibaca. :)

      Hapus
  7. Belum bisa diskusiin sih tentang buku ini, karna aku belom baca bukunya (berharap bs dapet bukunya dr GA di blognya kak Adin. xixixi) Jujur, aku baru menjadi penggemarnya bang tere sejak novelnya "Hujan", dan baru baca novel itu dan 3 buku seri Bumi, Bulan, Matahari. Dan aku setuju bgt dengan pendapatnya kak Adin bahwa karya bang tere gak sesederhana "kelihatannya" :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin! Saya justru belum baca seri Bumi, Bulan dan Matahari. Jadi saya kalah nih dari bacaan kamu.

      Buku Tere Liye memang punya bobot yang berkualitas dengan penyampaian yang luar biasa. :)

      Hapus
  8. Mau banget novel ini:( selalu antusias kalau berhubungan sama novelnya tere liye^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa ikut giveaway-nya. Siapa tahu kamu yang beruntung mendapatkan buku ini. Semangat ya! :)

      Hapus
  9. Bang Tere Liye~ uwuwuwu
    dari dulu suka banget sama kutipan-kutipan yang dihasilkan sama bang tere ini. Buku yang pernah ku baca, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (itu juga blm selesai, soalnya minjem ditemen :v) dan harus diakui gaya bercerita Tere Liye, kemampuannya tidak diragukan lagi. Semoga berjodoh sama Tentang Kamu-nya bang Tere ☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin! Saya sampai baca berulang-ulang buku Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, terbukti sekali kemampuan Bang Tere Liye membuat cerita yang bagus. :)

      Hapus
  10. Dari riviewnya saja bikin penasaran. Tentang kisah Sri yang diceritakan oleh Zaman? Terus Zaman juga jadi tokoh kedua? Udah coba bayangin tapi sepertinya novel ini lebih luar biasa dari bayangan saya sendiri 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja, novel ini masih sama luar biasanya dengan novel-novel sebelumnya, menurut saya, berkat nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikan dengan sangat santun. Pokoknya sangat menyenangkan membaca novel ini. :)

      Hapus
  11. Karya Tere Liya memang sudah tidak diragukan lagi. Ngga kebayang pas bikin buku ini pasti membutuhkan keahlian yg mumpuni dengan riset yg pastinya tak mudah,secara bener2 menyangkut sejarah juga nih. Saya belum pernah baca novel dengan tema seperti ini. Lika-liku Zaman dalam mengungkap kisah Sri Ningsih yg ternyata menyimpan hal2 yg luar biasa. Hemmmm,mau banget punya novel ini😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf ada typo " Tere Liye"

      Hapus
    2. Makanya jangan lupa ikut serta di giveawaynya. Hehehe. Pembaca buku ini akan diajak mengenali beberapa sejarah bahkan masa lalu di negeri Indonesia ini. Pokoknya seru! :)

      Hapus
  12. Penggambaran review diatas membuat saya makin penasaran dengan sosok yg akan ditemui sri di London hehe. Selalu jatuh hati ditiap goresan pena penulis yg satu ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya seperasaan dengan yang kamu rasakan. Mudah sekali jatuh hati dengan karya-karya Bang Tere Liye. :)

      Hapus
  13. Aah reviewnya menggoda banget, semakin ga sabar buat baca full novel ini. Semakin penasaran dengan sosok Sri dan Zaman.
    Novel ini sepertinya salah satu cara terbaik untuk mempelajari sejarah, moral, nilai-nilai kehidupan (-dan sepertinya masih banyak pelajaran lainnya) dengan cara yang asik.
    Dengan baca reviewnya saja pun, pesannya sudah tersampaikan.
    Tere Liye memang lihai dalam meramu kata menjadi sesuatu yang bermakna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin itu yang disebut parameter keberhasilan seorang penulis dalam berkarya, mampu menyampaikan pesan-pesan kehidupan secara tepat kepada pembacanya. Salut untuk Bang Tere Liye. :)

      Hapus
  14. Buku yang menarik, semoga saya bisa baca buku ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Jangan lupa ikutan giveawaynya ya! :)

      Hapus
  15. Tere Liye salah satu penulis favorit saya, meskipun setahun belakangan ini saya termasuk kewalahan untuk mengikuti buku barunya karena... Tere Liye produktif sekaliii.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soal produktifitas penulis, saya akui kebenarannya. Dan di tengah gempuran banyak terbit novel-novel baru, susah ya untuk membagi jatah belanja buku jika harus membeli semuanya. Hehehe. Saya mengerti betul. :)

      Hapus
  16. aaahhh menggoda banget sih review nya.. Jadi penasaran dgn kisah lengkapnya..
    Semoga aja berjodoh dgn bukunya di Giveaway ini :)
    AMIN

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin! Jangan lupa ikutan giveaway-nya ya!

      Hapus
  17. Aku suka banget sama review ini. Sejujurnya Tere Liye adalah penulis Indonesia favoritku selain Ahmad Fuadi dan Andrea Hirata.

    Aku lumayan banyak baca karyanya, kira-kira 11 novel.. modal minjem sama teman dan beli sendiri.. mungkin abang bisa baca bagian Tere Liye di link ini https://dearlangit.wordpress.com/2016/10/12/bc-9-penulis-favoritku/

    Jadi pas tahu ada giveaway untuk novel ini, aku bener-bener antusias.

    Kalo menurutku yah, awal baca judulnya Tentang Kamu, ahh, aku takut banget isinya menye-menye kayak Daun Yang Jatuh Tak Membenci Angin.. namun, melihat gimana filosofisnya novel Pulang dan Rindu yang juga dituliskan oleh Tere Liye, aku cepat-cepat mengusir pikiran tersebut.

    Apalagi sejak Tere Liye nulis novel aksi seperti negeri para bedebah dan negeri di ujung tanduk, atau Hujan yang fiksi ilmiah dan Bumi, Bulan, Matahari yang fantasi banget, aku yakin, novel apapun itu, kalo Tere Liye yang nulis pasti keceeeeeee.

    Dan sepertinya (dari beberapa review yang kubaca untuk novel ini), aku bisa melihat latar belakang cerita ini merupakan percampuran novelnya seperti Negeri para bedebah dan negeri di ujung tanduk yang berbicara tentang politik dan hukum, lalu aksi seperti di Pulang, aku bisa ngebayangin ada sikap Zaman yang mirip dengan Bujang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernyataan terakhir kamu, saya bisa bilang keliru. Jauh sekali perbedaan Zaman dengan Bujang, hehehe.

      Wah ternyata kamu lebih unggul soal baca karya Bang Tere. Saya mah masih banyak PR baca karya-karyanya.

      Hapus
  18. Review-nya bagus sekali, informatif dan bisa 'menggoda' pembaca yang belum membaca novelnya :)

    Saya selalu suka dengan setiap novel yang Tere Liye tulis, selalu ada pengetahuan baru di dalamnya tanpa ada kesan menggurui.
    Saya sudah membaca "Tentang Kamu" ini. dan saya tidak bosan sama sekali dengan 524 halaman yang disuguhkan. Setiap tokoh yang gambarkan sangat berkesan, dan saya suka (terlebih pada tokoh Hakan dan Zaman, hehe). Kekuatan dari Novel ini menurut saya ada di bagaimana Tere Liye memadukan peristiwa ke peristiwa lain dalam hidup Sri Ningsih. Seperti selalu ada pelajaran luar biasa dalam setiap potong kehidupannya. Dan Zaman berhasil menelusurinya dengan daya tarik sendiri.

    Bagi saya sendiri, tahun 2016 ini Tere Liye berhasil menerbitkan 3 novel yang semuanya luar biasa, entah itu Hujan, Matahari mauapun Tentang Kamu, saya suka semuanyaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak sekali informasi yang disampaikan Bang Tere Liye, dan rata-rata itu hal yang kerap tidak ingin kita cari tahu. Dengan baca novel Bang Tere, saya mendapatkan banyak pengetahuan. Apa pun.

      Saya belum baca novel Matahari. Soalnya itu series, dan rasanya bakal banyak yang hilang dari cerita seandainya saya tidak membaca 2 buku sebelumnya.Jadi pengen baca juga series Bumi, Bulan, dan Matahari

      Hapus
  19. Idenya unik, harta warisan. Dari review di atas bahwa perjuangan Sri bagai from zero to hero. Sangat menginspirasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat menginspirasi sekali dan rasanya buat anak muda sedikit menyentil soal ekonomi. Perlu ya ternyata jadi orang kaya. Karena dengan harta, kita bisa melakukan banyak kebaikan juga. :)

      Hapus
  20. Suka sama review novelnya :D
    Saya sendiri sudah baca novel Tentang Kamu, dan seperti biasanya, Tere Liye selalu berhasil membuat pembaca terkesan dengan alur ceritanya.. :))
    Sudah baca tapi tetap ikutan giveaway nyaa, gpp kan yaa? :D hehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya. Alur ceritanya memang terasa baru, sebab tokoh utamanya diceritakan oleh tokoh utama kedua. Dan tetap menarik. Itu kehebatan Bang Tere Liye. heheh

      Hapus
  21. Belum baca novelnya. Jadi nggak tahu bakalan suka atau enggak. tapi sepertinya menarik. Dan penasaran kenapa covernya gambar sepatu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ikutan giveaway-nya lho. Dan kalau belum beruntung langsung beli saja di toko buku terdekat, hehehe. Untuk pemilihan sepatu tidak ada kaitannya dengan cerita, soalnya tidak menceritakan sepatu. Tapi sepatu itu seperti simbol perjalanan yang dilakukan Sri dan Zaman.

      Hapus
  22. Saya suka sekali membaca karya-karya Tere Liye, dan karya-karyanya yang sudah saya baca tidak ada yang mengecewakan. Semoga saya berkesempatan untuk membaca novel beliau ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Semoga berjodoh dengan buku ini ya! :)

      Hapus
  23. Hei tahu nggak, saya itu iri sekali sama orang-orang yang punya kesempatan mengafakan giveaway untuk bukunya Tere Liye Tentang Kamu ini, salah satunya kamu. Sebelum diterbitkan, Tere Liye di akun fanpagenya kan sudah sering cerita kalau dia bakal menerbitkan buku tentang kamu, aku antusias banget sih waktu itu. Sampe kayak ngewajibin diri sendiri, untuk punya buku Tere Liye yang terbaru ini. Terkesan berlebihan sih memang, tapi udah sekitar empat tahunan, saya benar-benar jatuh cinta sama karya-karyanya Tere Liye. Sehabis baca buku-bukunya, saya selalu nggak habis pikir, bagaimana Tere Liye bisa memukau saya segila ini. Setiap buku Tere Liye sudah saya baca, walau ada beberapa yang masih belum, karena terpotong kegiatan yang lain. Terus kan ya, waktu Republika mulai mengumumkan pre order novel tentang kamu, aku semakin antusias, dan aku harus ikutan. Tapi sayang, waktu itu uangnya nggak ad buat beli :" Sempat sedih sih, terus jadi semangat lagi buat dapetin bukunya Tere Liye lewat kompetisi yang diadakan Republika, yang bakal milih beberapa blog untuk diadakannya give away novel ini. Aku semakin seneng dong. Aku ikutan. Dan lagi-lagi, kayak semakin kelihatan nggak jodohnya, blogku peramurasa.blogspot.com nggak kepilih. Nggak papa sih, aku juga mawas, karena blog yang terpilihpun, juga jauh lebih keren dari punyaku, termasuk punyamu. Aku suka dengan gaya bahasamu yang terkesan sangat bersahabat. Untuk kali ini, saya nggak mau banyak berharap, apa saya bisa dapat novelnya Tere Liye, toh jika tidak, maka itu memang sudah rejeki orang lain. Good job untuk kamu dan blog kamu. Tetap menulis dan menginspirasi orang lain ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. WOW, ini komentar panjang sekali. Terima kasih ya untuk apresiasinya. Dan jangan menyerah untuk bisa mengadakan giveaway. Saya pun memulai dari nol untuk bisa dipercaya mengadakan giveaway. Walau pun baru terhitung 3 kali saya mengadakan giveaway, itu sudah sangat bikin seneng. Kamu harus rajin baca dan memposting resensi, insya Allah itu akan membuka kesempatan menjadi host. SEMANGAT ya! :)

      Hapus
  24. reviewnya baguss mas, that was brilliant! keep up the good work :)
    komentar saya untuk novel ini, bagi saya novel ini memeiliki daya pikat tersendiri dengan tokoh utamanya berlatar belakang hukum, dan itu rasa - rasanya akan membuat saya menjadi semakin dapat meyelami jalan cerita dengan baik, soalnya saya sedang menempuh studi dibidang hukum juga hehe :), really excited to getting know this book much more! wish me luck, semoga satu dari 2 buku yang akan dibagikan menjadi hak milik saya hehehe aamiin
    terima kasih sudah menjadi perantara dalam give away ini mas hapudin :)
    sukses selalu!

    Rahmi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih ya sudah mampir di blog saya ini. Wah, sukses ya dengan kuliahnya, jangan kayak saya yang dua kali drop out, hehehe.

      Amin! :)

      Hapus
  25. Huaaah, mupeng sekali dengan novel ini Kak. Sejak mengagumi 4 tahun yg lalu, alhamdulillah sudah beberapa kali baca novel2nya beliau walaupun itu semua modal pinjam. Berharap kali ini dapat GA nya.. hhihi. Pernah satu kali bertemu beliau, dan itu serasa mimpi, nyatakah seseorang yang ada didapanku ini? Sampek2 netesin air mata di bangku paling depan lihat seminarnya Bang Tere. Semoga berjodoh dengan GA nya deh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin! Beruntung sekali pernah bertemu muka, saya justru belum pernah ketemu.

      Hapus
    2. Alhamdulillah, gak nyangka juga bisa ketemu dengan beliau kak? emang Kak Adin domisili dimana?

      btw, pemenangnnya GA dinilai dari apanya Kak? kok saya gak menang sih... huehehe

      Hapus
    3. Saya domisili di Cirebon. Pemenang saya undi pakai random.org pada saat sudah berakhir. Karena saya tidak paham menampilkan hasil random, jadi saya langsung sebutkan saja juaranya.

      Kamu jangan menyerah. Saya jadi ingat bagaimana saya menginginkan buku tertentu dan saya mengikuti semua blogtour dari host-hostnya, tetapi tetap tidak dapat. Sedih sih, tapi mungkin bukan rejeki. Namun, tidak semua blogtour berakhir mengecewakan. Beberapa kali saya juga jadi pemenangnya. Kuncinya, berikan usaha terbaik dengan membaca buku dan meresensi, rejeki akan datang bukan hanya dari blogtour saja. Bisa jadi dari hibahan atau jadi host giveaway.

      Semangat ya! :)

      Hapus
  26. kapan keluar bukunya? downloadnya dimana???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku ini sudah terbit kok. Untuk download, maaf sekali, saya tidak tahu. Beli buku fisiknya aja Kak

      Hapus