Agustus 08, 2016

[RePost] Blogtour & Giveaway Novel Our Destiny by Aya NH


Kali ini saya mau mem-posting hal yang baru nih. Namanya RePost. Semacam mem-posting ulang untuk meneruskan posting-an tetangga blog. Dan kali ini saya mem-posting mengenai blogtour & giveaway novel Our Destiny dari karya penulis Aya NH. Sebenarnya posting-an ini menjadi salah satu syarat yang diajukan oleh Biondy untuk mendapatkan kesempatan menjadi pemenang. Dan untuk yang mau beli langsung novelnya bisa mampir ke gramedia.com.

Sebelumnya saya mau cerita dulu mengenai novelnya. Novel Our Destiny ini menceritakan dua aspek yang menjadi 2 plot besar. Pertama, itu menceritakan bagaimana seorang nenek sangat membenci Afra karena menurut si nenek, Afra lah penyebab adiknya celaka. Kedua, mengenai percintaan Afra. Dari review Biondy, Afra sepertinya terjebak pada cinta segitiga. Lalu siapakah yang akan dipilih Afra?


Untuk menjawab pertanyaan tadi, perlu banget baca novelnya. Dan untuk kalian yang mau mendapatkan novelnya, langsung saja bertandang ke blognya  di sini! Syarat-syaratnya mudah, sebagai berikut:

  1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
  2. Buku hadiah akan dikirimkan oleh pihak penerbit/penulis
  3. Silakan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
  4. Giveaway berlangsung dari 8 Agustus 2016 - 14 Agustus 2016.
  5. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
  6. Bila dalam 24 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.

Oke sekian dulu RePost kesempatan ini. Yang mau mendapatkan novelnya secara cuma-cuma, silakan langsung meluncur ke TKP. Ketemu lagi di RePost selanjutnya, dan daggggh!

Agustus 07, 2016

[EBook] Kata dalam Kotak Kaca - Pia Devina


Judul buku: Kata dalam Kotak Kaca
Penulis: Pia Devina
Desain sampul: Orkha Creative
Editor: Irna Permanasari
Terbit: Agustus 2015
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku: 184 halaman
ISBN: 9786020318684
Harga: Rp 45.000
Format: Ebook IJakarta
# $ #

Halo,
Saya sudah menyelesaikan Ebook novel kedua yang saya baca melalui aplikasi Ijakarta, judulnya Kata dalam Kotak Kaca karya Mbak Pia Devina. Saya mulai familiar dengan nama Pia Devina sejak terbitnya novel yang berjudul Love Lock. Love Lock sudah saya baca dan sudah saya review di blog buku yang lama. Ketika membuka Ijak dan nemu karya lain dari Pia Devina, saya langsung mencomotnya.

Kata dalam Kotak Kaca ini bercerita mengenai tokoh perempuan bernama Rinjana Adinia yang memendam perasaan suka pada Pandu, sahabatnya sejak SMP sekaligus tetangga rumah. Begitu mendengar Pandu menyukai Tiara dan hubungan mereka serius, Rinjana tidak bisa menghentikan rasa sakit di hatinya. Ia memutuskan bekerja di Thailand.

Karena kondisi jantung papa Jana yang ngedrop, Jana harus pulang ke Indonesia. Saat itu pernikahan Pandu dan Tiara sudah menghitung beberapa hari lagi. Jana bimbang mengendalikan perasaannya ketika harus bertemu Pandu lagi. Biar pun kemudian hadir mantan sewaktu kuliah, Angga, ternyata tidak merubah perasaan Jana terhadap Pandu.

Berbicara ending, saya sangat salut dengan eksekusi yang hebat dari penulisnya. Tidak ada kesan diburu-buru. Justru menjelang akhir itu, saya dibuat emosi, sedih, bahagia, simpati, pilu, sepanjang mengikuti kisah Jana.

Selain kisah cinta, saya juga menangkap sisi keluarga yang manis di keluarga Jana. Pap dan Mam Jana memberikan keleluasaan bagi Jana untuk memutuskan kehidupan Jana sendiri. Kalau pun ada hal yang perlu diingatkan, mereka menggunakan cara yang santun tanpa memaksa. Kak Dinda yang sempat gaggal dalam pernikahannya, tidak memandang pengalaman buruk itu sebagai standar untuk Jana. Ia justru mengajarkan hal sebaliknya. Memberikan pesan untuk tidak terlalu larut pada patah hati. Dan pesan paling besar yang saya tangkap, jangan takut mengungkapkan kata hati sebelum keadaan semakin kacau.

Untuk karakter yang muncul, tokoh Jana ini yang paling kuat. Terkadang menjadi perempuan ceria, terkadang menjadi perempuan nelangsa, terkadang menjadi teman yang menyenangkan. Perubahan mood tokoh Jana tidak terasa berlebihan. Menurut saya pas sesuai kondisi bagian cerita. Sedangkan untuk tokoh lainnya; Pandu, Angga, Kak Dinda, hanya sebatas membantu keutuhan cerita. Saya mengatakan begini bukan berarti peran mereka kecil. Jujur, ketiga tokoh tadi tidak secara utuh terceritakan karena keterbatasan porsi cerita. Akan sangat manis jika novel ini dibuat sekuelnya dengan ketiga tokoh tadi sebagai tokoh utama.

Sampul buku novel ini sangat sederhana. Di pandangan saya, tidak menemukan relevansi dengan isi cerita. Berbeda dengan judulnya, seperti pribahasa untuk orang yang suka memendam perasaan sehingga pengakuan itu terus berada di ujung lidah.

Yang masih malu-malu buat bilang cinta dan sayang kepada seseorang, luangkan untuk membaca novel ini dan dapatkan suntikan alasan kenapa harus segera diutarakan. Akhirnya saya memberikan rating 4 bintang dari 5 bintang.

Agustus 05, 2016

[EBook] New York After The Rain - Vira Safitri


Tidak ada yang tahu bahwa Julia Milano adalah sosok di balik penulis best seller terbitan BlackInk, tempat Julia bekerja sebagai editor.

Ketika Ethan Hall,  Sutradara ternama, ingin mengangkat salah satu karya Julia ke layar lebar, mau tidak mau Julia harus membuka topeng yang selama ini ia kenakan dan membuka diri untuk bekerja sama dengan pemuda itu.

Tapi siapa sangka, kedekatan membawa mereka pada skenario yang membuat luka hati dan rahasia-rahasia yang mereka sembunyikan tersibak.

Ketahuilah, seseorang akan melakukan apa pun untuk orang yang dicintainya. Apa pun ...
# # #

Judul buku: New York After The Rain
Penulis: Vira Safitri
Desain cover: Marcel A. W.
Editor: Irna Permanasari
Terbit: 2015
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku: 288 halaman
ISBN: 9786020315065
Harga: Rp 60.000 (sebelum diskon, gramedia.com)
Format: Ebook IJakarta

Ini pengalaman pertama saya membaca ebook via IJakarta. Aplikasi perpustakaan digital punya kota Jakarta. Lebih hemat, lebih gampang, lebih efisien. Memungkinkan pemilik aplikasi untuk meminjam buku di IJak selama buku tersebut belum habis stock-nya dipinjam pengguna lain.

New York After The Rain merupakan novel yang meramu cerita romantis, hujan, penulis novel dan sutradara. Rasa romantis yang dihadirkan penulis sangat terasa melalui adegan-adegan yang dilakukan dua pria di sekitar Julia; Jacob Pierce dan Ethan Hall. Kedua pria itu sangat menjunjung tinggi wanita dengan memperlakukan sangat baik. Terbukti Julia sangat mengagumi Jacob Pierce dan kemudian harus mengakui perasaannya yang berangsur-angsur berubah terhadap Ethan Hall.

Hujan yang kerap mengguyur New York digarap penulis dengan manis. Sepanjang membaca ceritanya, saya sampai ikut merasakan dingin musim hujan; entah ketika sedang gerimis, ketika hujan deras, atau ketika hujan sudah reda. Hujan menjadi bagian besar cuaca yang dihadirkan penulis dan itu menambah keromantisan cerita di dalamnya. Gara-gara novel ini saya jadi merindukan hujan untuk bisa mengamatinya dari balik kaca dan merenung. Adakah yang sama tertariknya untuk melakukan hal tersebut?

Identitas tokoh utama yang melekat di novel ini lumayan tergali. Julia Milano sebagai penulis terceritakan dengan baik. Memang tidak menuturkan bagaimana penulis membuat novel dari nol hingga terpajang di etalase, namun novel ini lebih mengulik pada kehidupan sehari-hari seorang penulis novel. Cukup membuka mata bagi saya untuk mengenali kehidupan para penulis. Sedangkan Ethan Hall sebagai sutradara, sebagian jalan pikirannya dalam memandang karya dan pekerjaannya sempat tersinggung. Terutama alasan kuat yang melatarbelakangi ia memilih Goodbye, Autums menjadi sebuah film.

Kekuatan emosi dalam cerita ini menurut saya kurang tergali. Sebenarnya ada beberapa adegan yang menurut saya bisa lebih didramatisasi dalam hal penyampaian ceritanya. Namun entah kenapa adegan tersebut justru kehilangan emosinya. Contoh, ketika Julia ikut shooting di Jalan Christopher, ada kejadian mobil sedan merah yang melaju kencang dan itu membongkar kenangan Julia pada jalan itu. Seharusnya kejadian mobil melaju kencang itu sangat menegangkan. Tapi saya justru tidak menangkap emosi tersebut.

Untuk urusan plot yang tercipta, bagi saya sudah sangat luar biasa. Perubahan hati dari sosok Julia sangat nagih untuk diikuti hingga akhir terkait kedekatannya dengan Jacob Pierce dan Ethan Hall. Beberapa kali dugaan ending novel ini dipatahkan penulis dengan memunculkan kejutan-kejutan yang membuat saya sangat bersimpati kepada Julia. Dan pada akhirnya ending yang dipilih penulis cukup adil untuk Julia, Ethan Hall dan Jacob Pierce.

Novel ini saya rekomendasikan untuk pecinta kisah romantis dewasa. Saya yakin akan banyak pelajaran di dalamnya terutama untuk mengatakan ‘aku sayang kamu’. Akhirnya saya memberikan rating 3 bintang dari 5 bintang untuk New York After The Rain.

Informasi saja, saya juga tidak akan kapok membaca koleksi novel yang dimiliki Ijak. Terima kasih, Ijak.

Agustus 03, 2016

Wishful Wednesday: 2 Buku Berlatar Bunga-Bunga


Selamat hari Rabu!
Selamat Wishful Wednesday!

Setiap hari hampir selalu ada buku yang terbit. Dari berbagai genre, dari berbagai penerbit, dari banyak penulis. Saya sebagai pembaca novel sering kali ngiler membaca informasi buku-buku baru. Alhasil, saya berharap bisa membaca buku-buku baru tadi. Dan blog https://perpuskecil.wordpress.com/ memberikan saya kesempatan untuk menuliskan harapan itu dalam postingan Wishful Wednesday. Rasanya saya tidak akan bosan menuliskan buku apa saja yang saya impikan. Harapannya, buku-buku itu kelak bisa saya miliki.

Untuk minggu ini saya sedang naksir 2 buku sekaligus.Yuk, intip saja informasinya!

1. JUVENILIA by Jane Austen


“Jaga dirimu dari jebakan cinta pertama dan kau tak perlu takut terhadap cinta yang datang berikutnya.”

Cinta pertama, perjodohan, dan cinta tak berbalas adalah beberapa topik mengenai percintaan yang diangkat Jane Austen dalam Juvenilia. Namun tak hanya itu. Intrik politik pun tak luput dari sorotan mata tajam sang penulis legendaris ini.

Juvenila adalah kumpulan karya-karya Jane Austen berupa novela, cerpen, puisi, bahkan penggalan skenario drama yang ditulisnya ketika masih remaja.

Dituturkan dengan gaya bahasa yang lugas dan cerdas, buku ini merekam sudut pandang Jane Austen remaja dalam memandang arti cinta, persahabatan, dan keluarga. Tak heran bila karya-karya ini menjadi jejak awal Jane sebagai penulis yang sukses melahirkan karya yang diapresiasi pembaca sepanjang masa.


2. THE CONVENIENT MARRGIAGE by Georgette Heyer


“Horatia, jadi kau tanpa tahu malu meminta Lord Rule menikahimu?”
“Ya,” jawab Horatia tegas. “Aku harus melakukannya.”
“Dia pasti luput menyadari,” ujar Charlotte, “bahwa kau gagap.”
Horatia mengangkat dagunya. “Aku menyinggung b-bah-wa aku g-gagap
dan dia mengatakan dia j-justru suka!”

Horatia Winwood sangat sadar dirinya tidak secantik sang kakak, Elizabeth Winwood. Dia pun tahu cara berbicaranya yang gagap bisa menjadi penghalang dirinya dalam mendapatkan pasangan ideal.

Namun, Horatia memberanikan diri mendatangi Marcus Drelincourt, Earl of Rule, yang sebelumnya tengah mengajukan pinangan pada kakaknya, Elizabeth. Semua itu dilakukan bukan untuk kepentingan dirinya sendiri, melainkan demi kelanjutan kisah cinta sang kakak yang sudah memiliki pujaan hati.

Sang Earl ternyata bersedia menikahi Horatia. Pria itu menyangka selanjutnya semua hal akan berjalan sesuai rencananya. Hanya saja takdir berkata lain dan hati tak dapat dibohongi. Akankah pernikahan yang berawal tanpa cinta ini bertahan?


# # #
Bagaimana dengan kedua buku di atas, menarik bukan? Kedua buku tadi diterbitkan oleh Noura Books Publishing. Dan keduanya masuk kategori novel romance klasik. Menurut saya latar kover yang berbunga-bunga itu, memikat mata. Membuat tambah penasaran dengan cerita di dalamnya. Semoga segera saya miliki kedua judul buku di atas. Amin.

Agustus 02, 2016

[Resensi] Jodoh - Fahd Pahdepie


Judul buku: Jodoh
Penulis: Fahd Pahdepie
Penyunting: Ika Yuliana Kurniasih
Perancang sampul: labusiam
Pemeriksa aksara: Achmad Muchtar
Penata aksara: Martin Buczer
Terbit: Februari 2016 (cetakan kelima)
Penerbit: Penerbit Bentang
Tebal buku: viii + 246 halaman
ISBN: 9786022911180
Harga: Rp 54.000 (sebelum diskon, bukabuku.com)

Cinta tak sesederhana kata-kata “aku cinta kamu dan dunia harus mengerti itu”, cinta adalah “aku cinta kamu dan karenanya aku juga harus mengerti dunia di sekelilingmu”. [hal. 199]

Jodoh adalah buku pertama yang saya baca dari penulis bernama Fahd Pahdepie. Sebelum membeli bukunya, saya beberapa kali mendapati informasi mengenai buku ini di lini twitter. Berkat itu, penilaian saya terhadap buku ini lumayan besar.

Saya mengira buku ini akan memberikan gambaran mengenai Jodoh dengan lebih jelas melalui karakter yang dihadirkan. Di benak saya, buku ini akan mirip novel religi seperti Ayat-Ayat Cinta. Begitu beberapa bab pertama saya baca, saya sadar ini bukan novel yang ada di bayangan saya. Dan sangat mubadzir jika saya harus menghentikan membacanya.

Jodoh ini bercerita tentang Sena yang jatuh cinta pada Keara sejak mereka masuk SD. Cinta yang kadang membuat Sena merasa rindu, sedih, dan merasa harus berjuang, bukan sekedar cinta biasa. Perasaan itu tumbuh semakin subur seiring bertambahnya usia. Namun ternyata penyakit yang diderita Keara sempat membuatnya mempertanyakan, berjodohkah dirinya dengan Keara.

Satu kata yang muncul untuk karakter Sena ketika saya mulai mengenali sosoknya; pecundang. Ada pergulatan pikiran mengenai pemilihan penulis untuk karakter Sena ini, yang menurut saya sangat melow, tidak dewasa dan terkesan dipaksakan menjadi ‘soleh’. Pertama, ketika Sena dan Keara melanggar banyak aturan pesantren. Secara sudut pandang pertama, saya menemukan banyak narasi yang menunjukkan kalau Sena itu sadar dengan kesalahan yang tengah dilakukannya. Namun ternyata ia tetap meneruskan kesalahan itu; pacaran. Meski sudah menerima teguran keras, kesalahan itu diulanginya. Bahkan tambah parah. Ini yang membuat saya geleng-geleng kepala. Pemilihan memasukkan narasi sosok soleh untuk menggambarkan sosok yang nakal rasanya sangat bersebrangan.

Kedua, keputusan Sena meninggalkan Keara tahunan dengan alasan menjaga diri dari dosa. Terlalu mengada-ada mengingat bagaimana ia pernah memperlakukan Keara sebelumnya. Dan jika sudah menyadari batasan, rasanya kalau sampai tidak berkomunikasi, tindakan Sena sudah kategori keterlaluan. Apalagi sampai melarang temannya memberitahukan mengenai keberadaannya. Tindakan seperti ini lebih pantas jika dilakukan oleh pihak Keara.

Gaya bercerita penulis pun terlalu dibuat indah. Banyak sekali dialog antara Sena-Keara yang jika di diucapkan lantang menjadi terdengar lucu. Bukan bahasa orang yang sedang ngobrol atau diskusi. Mungkin maksud penulis agar buku ini bisa lebih menyerap dibaca. Entah ada apa dengan saya yang menganggap gaya menulis Fahd bukan selera saya.

Untuk intisari mengenai judul bukunya sendiri, saya tidak mendapatkan gambaran mengenai Jodoh itu seperti apa. Menurut saya penulis membuat penyampaian inti cerita menjadi berbelit-belit dan justru membingungkan sebenarnya pembaca akan dibawa pada pengertian mengenai Jodoh yang bagaimana. Saya hanya paham jika keduanya mencinta dan sudah memperjuangkan cintanya.

Maaf ya jika saya menuliskan lebih banyak minus-nya. Nah, untuk kelebihan buku ini justru pada penyampaian pesannya yang sangat dewasa. Saya menyukai pesan-pesan kebaikan yang diselipkan penulis untuk setiap babak yang dialami Sena dan Keara. Kovernya pun sangat memikat dan bisa memikat pembaca untuk membeli. Apalagi judulnya "Jodoh" yang kerap membuat sisi sentimen manusia terusik untuk mencari tahu.

Dan menurut saya buku ini pas dibaca untuk pembaca yang memang ingin tahu Jodoh dalam bentuk yang berbeda. Akhirnya saya memberikan rating untuk buku ini 2 bintang dari 5 bintang.

Juli 30, 2016

[Resensi] Something Like Fate - Susane Colasanti


Judul buku: Something Like Fate; Garis Takdir
Penulis: Susane Colasanti
Alih bahasa: Ersa Atika Sari
Editor: Ratna Kusumastuti
Terbit: Maret 2012
Penerbit: PT Elex Media
Tebal buku: vi + 358 halaman
ISBN: 9786020022680
Harga buku: Rp 53.800 (sebelum diskon, bukukita.com)

Lani dan Erin adalah sahabat sehidup semati. Mereka berbagi kisah masa kecil yang membuat mereka tak terpisahkan. Keduanya sama-sama mengagumi ramalan dan takdir. Persamaan mereka berdua hanya sampai di situ, selebihnya sifat mereka cukup berbeda. Lani seorang Taurus yang tak masalah jika harus melakukan segalanya sendiri, sementara Erin seorang Leo yang lebih suka bersosialisasi dan berkelompok.

Tetapi semua itu berubah ketika Erin memperkenalkan pacarnya –Jason, kepada Lani. Lani dan Jason seakan memiliki ikatan emosional walau mereka baru pertama kali bertemu, dan itu terlihat jelas karena Blake –sahabat Erin dan Lani, juga mengakuinya...

Review
Bukan ide cerita baru sebenarnya, namun novel ini terasa segar. Mengingat penulis memakai tokoh utama yang terkesan jahat karena menjalin asmara dengan pacar sahabatnya. Perasaan, jalan pikiran dan logika tokoh-tokohnya dimainkan dengan sangat maksimal sehingga pembaca ikut hanyut mengikuti jalan cerita. Meski ada tiga karakter sentral, saya hanya merasa Lani saja yang mendapat porsi besar. Berimbas pada perubahan kesan membaca saya, dimulai dari kesal terhadap Lani menjadi simpati. Penulis membuat pembaca memaklumi dengan posisi Lani. Ini berkaitan dengan masalah hati, masalah yang tidak bisa dikendalikan oleh keinginan saja.

Selain cerita mengenai ketiga anak manusia yang memperumit hubungan asmara-persahabatan, ada juga konflik mengenai penerimaan jati diri. Diwakili Blake yang menyembunyikan orintasi seksualnya dari sang ayah. Pada menjelang akhir buku, konflik ini muncul dengan sangat jelas dan memberikan jeda untuk konflik utama yang sudah muncul sejak awal buku.

Plot. Setting. Karakter.
Plot-nya menggunakan plot maju. Dimulai membahas kedekatan Lani dan Erin, kemudian masuk ke konflik utama -Lani menyukai Jason di belakang Erin, terakhir berupa penyelesaian efek konflik yang muncul. Ada sih satu bagian flashback mengenai awal munculnya perasaan berhutang budi Lani kepada Erin, namun rasanya tidak harus menyebut itu sebagai plot mundur.

Setting cerita mengambil di New Jersey. Lokasinya lebih banyak di rumah Lani dan di sekolah. Untuk musimnya berganti-ganti selama periode April – Oktober.

Karakter utamanya tentu saja Lani. Gadis yang mandiri, sangat peduli dengan sahabatnya, ramah, seorang pemimpin dan tentu saja pembohong yang payah. Ada Jason, pria yang romantis, pekerja keras, kocak dan cool. Lalu Erin jadi sosok yang mandiri, menyukai kegiatan sosial seperti perkemahan, pendendam, pemarah yang lebih banyak action-nya, dan lebih asyik dengan dunianya sendiri. Blake, cowok gay yang dewasa, humoris, sangat bersahabat dan cuek.

Pesan.
Lani sadar menyukai pacar sahabatnya adalah kekeliruan. Ia tidak kuasa mengendalikan perasaanya. Kemudian muncul kebohongan. Penyesalan tidak bisa dihindari. Sekali lagi, Lani mengabaikan nurani. Hasilnya ia mengalami kepahitan yang panjang dan untuk memperbaiki kerusakannya rasanya mustahil. Penulis mengingatkan pentingnya mendengarkan suara hati.

Catatan favorit.
Masalah besar yang kita hadapi setiap hari sesungguhnya adalah masalah kecil. Kita terfokus pada sesuatu yang mengganggu kita sehingga kita bahkan tak berusaha melihat kehidupan dari sudut pandang yang lebih jelas. [hal. 243]
Akhirnya,
Something Like Fate ini sangat cocok dibaca oleh pembaca yang menyukai kisah romantis dengan karakter muda. Karena berupa terjemahan, kisahnya sangat tidak drama alay. Untuk Something Like Fate saya memberikan 3 bintang dari 5 bintang.