November 23, 2016

[Buku] Love You Till I Die by Teresa Bertha

Judul: Love You Till I Die
Penulis: Teresa Bertha
Cover: Dadan Erlangga
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Maret 2014
Tebal buku: 376 halaman
ISBN: 9786020302768
Harga: Rp68.000 

Sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih kepada Bang Ijul (@fiksimetropop) untuk kiriman beberapa bacaan menarik. Termasuk buku Love You Till I Die karya Teresa Bertha.

Kita akan mendapatkan cerita bergenre teenlit pada enam bab pertama. Lumayan menipu, mengingat label novel ini adalah Amore. Bab selanjutnya baru terasa khas Amore-nya. Love You Till I Die ini mengisahkan perjalanan hidup gadis bernama Adrienne dengan liku-liku di antara keluarga, persahabatan dan percintaan.

Adrienne akan naik ke kelas 3 SMA dan mamanya memutuskan untuk pindah ke Makasar karena pekerjaan. Adrienne menolak pindah dari Bandung. Keputusan akhirnya adalah menitipkan Adrienne di keluarga yang mengontrak rumah milik mama Adrienne. Di rumah itu tinggal juga pemuda bernama Hector. Sejak Adrienne tinggal di rumah itu, ia tidak akur dengan Hector.

Ketika Adrienne lulus kuliah, mamanya sudah mendaftarkan Adrienne di jurusan TI di Manado. Adrienne yang merasa hidupnya disetir oleh sang mama, menghubungi papanya. Dan ia pun kabur dari mamanya menuju papanya. Hidup bersama papanya mengenalkan Adrienne pada pemuda bernama Stanley. Stanley ini sosok yang lebih baik dibandingkan dengan Hector.

Love You Till I Die punya kekayaan cerita. Cerita keluarga bisa ditemukan pada hubungan Adrienne dengan mama dan papanya yang sudah bercerai. Si mama yang terlihat mengatur hidup Adrienne punya niat mulia walau pun di mata Adrienne sebagai anak hal itu menyebalkan. Buktinya ketika Adrienne kabur, si mama depresi berat dan hampir gila. Si papa yang meninggalkan Adrienne sejak kecil, menebus kasih sayangnya dengan menyekolahkan ke jurusan musik dan memberikan pengamanan putrinya dengan penjagaan kelompok B-TOP, salah satu bodyguard-nya bernama Stanley.

Cerita persahabatan tergambar antara Adrienne dengan Gracia dan Avisa. Sebagai sahabat, Adrienne sempat mengalah soal perasaanya kepada Hector lantaran Hector sudah memilih Avisa. Dan juga ketika Adrienne kabur, kedua sahabatnya itu panik dan khawatir. Saat Adrienne datang lagi, kedua sahabatnya sempat marah namun dengan mudah memaafkan. Mereka sadar persahabatan seharusnya tidak dirusak oleh hal sepele.

Sedangkan cerita percintaan ditemukan pada hubungan Adrienne dengan Hector dan Stanley. Hubungan Adrienne dan Hector muncul karena mereka tinggal satu atap. Sikap kasar Hector pada Adrienne punya alasan. Dan pertengkaran mereka menjadi kenangan ketika keduanya sudah tidak bertemu. Lalu, hubungan Adrienne dan Stanley terjalin karena kebersamaan tiga tahun sewaktu mereka tinggal di Queensland. Sebagai hubungan anak bos dengan pengawal, Adrienne dan Stanley sempat main petak umpet dari orang terdekat. Bagi saya, kisah cintanya cukup menyenangkan diikuti.

Sebagai kekayaan lainnya, dunia mafia, khususnya bisnis narkoba, cukup diceritakan dengan baik. Selain banyak disinggung tentang perdagangan narkoba ala mafia ini, kita akan mendapatkan sisi lain dari sosok para mafia yang sebenarnya tetap manusia biasa. Brian, bos besar sekaligus papa Adrienne, meskipun menjalankan bisnis ilegal, ia tetap pria yang bertanggung jawab kepada keluarga dan anak buahnya yang sudah dianggap keluarga. Memang di sini kita juga akan menemukan tindakan kekerasan khas preman yang cukup mendukung cerita. Tapi, adegan itu memang harus ada untuk meyakinkan tema mafia kepada pembaca.

Novel ini juga mengandung adegan dewasa (di belakang kover ada tulisan ‘Novel Dewasa’).. Adegan ciuman, pelukan, dan hampir sex, terselip. Cukup bikin gerah dan bikin kesel. Sebab, adegan awalnya lumayan panas dan menggairahkan seperti novel-novel vulgar namun tidak jadi berlanjut, ada saja halangannya. Meski begitu, saya merasa adegan dewasa ini sangat mendukung cerita.

Kekurangan novel ini justru pada profesi Adrienne yang suka main biola tapi tidak didukung judul musik yang dimainkan. Minim sekali informasi musik dan biola. Sehingga bakat Adrienne tadi hanya sebatas tempelan semata.

Biar begitu, Love You Till I Die terbilang novel yang lengkap dan di dalamnya ada kisah yang tidak sesederhana resensi ini. Jadi saya sangat merekomendasikan untuk kalian yang menyukai cerita dewasa dengan kekayaan nilai moral.


Rating dari saya: 4/5

November 21, 2016

[Giveaway] Tentang Kamu by Tere Liye


Halo! 

Ada yang sudah tidak sabar untuk membaca buku Tere Liye yang terbaru? Baiklah, pada kesempatan ini saya bekerja sama dengan Penerbit Republika, mengadakan giveaway sebagai bentuk syukuran telah diterbitkannya novel baru Tentang Kamu karya Tere Liye.

Tapi boleh dong kalau saya ingin kamu untuk mengintip sejenak resensi [Buku] Tentang Kamu by Tere Liye (klik saja tulisannya). Share saja pendapat kalian mengenai buku ini walaupun belum baca. Lebih bagus kalau yang sudah baca bisa diskusi soal poin-poin keren pada bukunya.

Untuk ikut giveaway ini, silakan perhatikan syarat berikut ini:

  • Punya alamat kirim di Indonesia
  • Follow akun twitter @adindilla dan akun twitter @bukurepublika. Lalu share di twitter dengan hashtag #GATentangKamu
  • Follow blog saya via GFC
  • Tulis di kolom komentar format ini: akun twitter kamu, link share, alamat blog kamu (jika ada, saya mau berkunjung juga!)
  • Giveaway berlangsung periode 21 - 24 November 2016, pengumuman pemenang tanggal 25 November 2016. Doakan tidak ada halangan ya!

Oh iya, ada 2 novel "Tentang Kamu" yang akan dibagikan dan dikirimkan oleh saya.

Itu saja syaratnya, semoga tidak membuat susah kamu. Dan saya tunggu keikutsertaannya.


**[ Update ]**

Alhamdulillah, giveaway #GATentangKamu berjalan dengan sangat lancar. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Republika yang sudah memberikan kesempatan untuk menjadi host giveaway kali ini. Saya juga berterima kasih kepada 76 peserta yang sudah ikut serta dalam giveaway yang berhadiah 2 buku Tentang Kamu karya Tere Liye

Ada rasa sedih karena hanya 2 buku yang tersedia yang bisa dibagikan. Jumlah peserta segitu, menurut saya sudah sangat banyak dan itu menunjukkan antusias membaca buku Tentang Kamu sudah tinggi. Baiklah, tidak berlama-lama lagi, saya akan segera umumkan pemenangnya.





Jreng!



Jreng!



Jreng!


Selamat kepada:


Selamat, kalian masing-masing mendapatkan 1 eks novel Tentang Kamu karya Tere Liye persembahan Penerbit Republika. 

Silakan kamu kirimkan data diri berupa: Nama - Alamat - No. Telepon, via DM di twitter atau melalui email ke hapudincreative(at)gmail(dot)com. Ditunggu segera ya!

Untuk yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Akan ada giveaway berikutnya di bulan Desember 2016. Tetap semangat ya!


[Buku] Tentang Kamu by Tere Liye

Judul: Tentang Kamu
Penulis: Tere Liye
Editor: Triana Rahmawati
Cover: Resoluzy
Lay out: Alfian
Penerbit: Penerbit Republika
Cetakan: Pertama, Oktober 2016
Tebal buku: vi + 524 halaman
ISBN: 9786020822341
Harga: Rp79.000 

Saya sangat senang bisa membaca karya Tere Liye lagi. Menurut saya karya-karya Tere Liye lebih menonjolkan sisi drama dengan pesan moral yang menggugah nurani. Faktanya, quote-quote yang dikutip dari novel-novelnya bertebaran di sosial media.

Buku ini bercerita tentang Sri Ningsih, perempuan yang meninggal di panti jompo dengan meninggalkan warisan 19 triliun rupiah. Zaman Zulkarnaen, pemuda asal Indonesia, mendapat tugas sebagai pengacara di Thompson & Co., untuk menelusuri ahli warisnya.

Tugas ini mengantarkan Zaman ke Pulau Bungin, Sumbawa, Indonesia. Ia bertemu dengan Pak Tua (Ode) yang ternyata menjadi teman baik Sri pada masa kanak-kanak. Pada bagian ini, kisah Sri membuat saya hampir menangis sebab Sri mengalami masa yang sulit menjadi anak tiri. Perjalanan Zaman berlanjut ke Kota Surakarta, Pulau Jawa. Bagian ini menjadi bagian paling mengerikan dari kisah Sri. Bersama Nur’aini dan Sulastri, Sri mencicipi madrasah dan persahabatan. Namun beranjak dewasa, pengkhianatan dan dendam masa lalu menghancurkan semua hal indah pada masa itu. Ketika keadaan sudah menjadi baik, Sri memilih berangkat ke Jakarta. Sebagai warga pendatang, ia pontang-panting menjadi mandiri. Ketika sukses sudah hampir di tangan, situasi negara memorakporandakan impian Sri.

Tanpa gejala apa-apa, Sri menghilang dari Jakarta. Ia ternyata pergi ke London. Di kota inilah Sri mendapatkan keluarga baru yang berasal keturunan India. Episode di London lebih mengetengahkan pada cerita Sri yang jatuh cinta, menikah, memiliki anak, dan tentu saja prahara rumah tangga. Kisah roman Sri tidak berjalan mulus. Ia pun hijrah ke Paris, kota terakhir yang ia singgahi hingga ia meninggal.

Berasal dari mana warisan Sri yang banyak itu? Siapa ahli waris yang berhak mendapatkannya secara sah?

Detail cerita buku Tentang Kamu tidak sedangkal yang saya rangkum di atas. Kalau kamu pernah membaca buku Tere Liye sebelumnya, pasti tahu kalau kisahnya tidak sesederhana itu. Keluarga, persahabatan, dan percintaan, diramu secara apik menjadi latar kisah Sri. Berkali-kali saya terenyuh menyimak kisah Sri, ada bagian yang membangkitkan semangat, ada yang membuat gemas, ada yang membuat simpati, ada yang membuat takjub, juga ada yang membuat saya merasa tidak ingin mengakhiri kisahnya.

Ide cerita tentang warisan menjadi benang merah. Bergulir seperti bola salju, karena menyentuh banyak dimensi kehidupan baik Sri atau Zaman. Ini persamaan keduanya. Sedangkan klimaks cerita, Tere Liye meletakan pada bagian eksekusi konflik. Penulis menambahkan bumbu action sebagai penegas kemampuan Taekwondo yang dimiliki Zaman, pada bagian yang menegangkan menjelang akhir cerita.

Berbicara gaya bercerita Tere Liye, kemampuannya tidak diragukan lagi, selalu berhasil menghanyutkan pembaca. Sisi hukum sebagai pengacara yang jadi backround Zaman, cukup meyakinkan dan menjadi identitas yang tidak perlu ditanyakan. Pemilihan diksi yang tepat, tidak lugas dan tidak mendayu-dayu, membuat novel ini terasa renyah dengan kisah Sri yang sebenarnya kompleks jika diurai.

Tokoh utama buku Tentang Kamu adalah Sri Ningsih. Ia perempuan yang berangkat dari kesederhanaan dan pekerja keras. Masa lalu yang kelam menjadi catatan dalam hidupnya yang tidak akan ia lupakan dan justru membuatnya semakin kuat. Karakter Sri yang pantang menyerah membuat saya termotivasi untuk diterapkan secara pribadi.

Sri juga bukan perempuan yang mengecap pendidikan formal, namun berkat karakternya yang mau belajar, ia sukses dengan pengetahuan yang menakjubkan. Zaman pun sampai keheranan dengan pikiran Sri, terutama mengenai asal muasal warisan itu dan proses ia menaiki tangga kesuksesan ekonomi. Sebab, hanya mereka-mereka saja yang kuat, yang pernah mengalami babak hidup perih, mampu membalik keadaan menjadi berpihak, bukan menjadi terpuruk.

Lalu, Zaman Zulkarnaen menjadi tokoh utama kedua. Posisinya hanya sebagai juru cerita yang menyampaikan kisah hidup Sri Ningsih. Mengenai konflik Zaman sendiri, diceritakan dalam beberapa bagian saja, danZaman menyelesaikan konfliknya dengan mengkutip pelajaran dari kisah Sri.

Keunggulan lainnya, novel-novel Tere Liye selalu berisi informasi yang informatif. Novel ini menyingkap dua peristiwa masa lalu di Indonesia seperti peristiwa pemberontakan PKI dan peristiwa Malari, Malapetaka 15 Januari. Kedua peristiwa itu membawa kisah kelam untuk Sri. Juga ada bagian yang mengonfirmasi dibalik penyebutan ‘pedagang kaki lima’ (hal. 229).


Untuk kovernya yang didominasi warna kuning dan gambar sepatu usang, sudah menampilkan garis besar cerita, yaitu penelusuran melalui perjalanan panjang dari kisah masa lalu.

Hal yang kurang di novel ini adalah cerita yang dialami Sri sangat terasa fiktifnya. Sebab banyak sekali kebetulan-kebetulan yang ditemui Sri dan itu mempermudah jalan hidupnya. Kebetulan berupa anugerah yang datangnya di waktu dan kesempatan yang tepat. Sehingga selama proses membaca buku ini saya masih belum menyatu dengan tokoh Sri atau Zaman. Saya mengakui Tere Liye sudah maksimal menggarap ceritanya dan apa yang saya rasakan tadi hanya pendapat pribadi saja. Tentu saja novel ini tetap direkomendasikan untuk membuat karakter juang kita lebih mantap.

Rating dari saya: 4/5


Catatan:
  • Janji adalah janji, setiap janji sesederhana apa pun itu, memiliki kehormatan. [hal. 45]
  • “Seperti santan, semakin tua jiwa pelautku semakin kental, Nak. Tidak ada yang bisa menghentikan pelaut sejati membawa kapal kecuali maut. Meski aku memang tidak sekuat lagi nelayan muda, setidaknya pengalamanmu berharga.” [hal. 66]
  • “..., ada cara terbaik untuk menerima takdir kejam itu, dengan memeluknya....” [hal. 136]
  • Dalam perkara kebaikan, bukankah sama saja siapa yang mengerjakannya? Yang lain tinggal mendukung dan membantu dari belakang. [hal. 179]
  • “...Tidak pernah membenci walau sedebu. Tidak pernah berprasangka buruk walau setetes...” [hal. 206]
  • Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x. [hal. 210]
  • Kenapa orang mudah sekali mengkhianati? Bukankah dalam hidup ini kejujuran adalah hal penting? [hal. 239]
  • Aku harus mengenyahkan pikiran jelek ini. Aku tidak mau dikendalikan pikiran negatif. [hal. 250]
  • Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. [hal. 257]
  • Tidak ada yang benar-benar bisa kita lupakan, karena saat kita lupa, masih ada sisi-sisi yang mengingatnya. [hal. 270]
  • “...Chaty, jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru...” [hal. 278]
  • Nasihat-nasihat lama itu benar, cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan menemukan kita. [hal. 286]
  • Setiap kali kita menunda melakukannya, semakin sedikit waktu yang kita punya. [hal. 292]
  • “Kami respek dengan betapa mudahnya kamu membantu orang lain yang bahkan tidak dikenal.” [hal. 326]
  • Lihat sampai kemana ujung perjalanan perasaan kalian. Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negatif menanggapinya. [hal. 360]

November 17, 2016

[Intermeso] Tentang Giveaway


Cara bagi pecinta buku untuk memperoleh buku gratis yaitu ikut kontes buku atau lebih dikenal disebut giveaway. Pengertian kontes buku adalah sebuah promosi buku yang dikemas jadi kontes dengan hadiah berupa buku yang diberikan tidak secara langsung atau butuh waktu untuk mengirimkannya.

Pelaksana kontes buku ini biasanya dilakukan oleh penerbit, penulis, komunitas buku, dan blogger buku. Dengan tujuan untuk mengenalkan peristiwa atau buku baru dengan harapan peristiwa atau buku baru tersebut dikenal lebih luas. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi peserta untuk mengikuti kontes buku. Yang sudah umum digunakan adalah mempunyai alamat di Indonesia, harus mengikuti akun media sosial pelaksana kontes buku, harus mempromosikan kontes buku di media sosial, beberapa pelaksana mengharuskan menjawab pertanyaan, dan ada juga yang mengharuskan membuat ulang artikel kontes buku di media sosial atau blog peserta.

Pemenang kontes buku ini ditentukan dengan beberapa cara. Ada yang menggunakan sistem undian melalui aplikasi online, ada yang ditentukan berdasarkan jawaban yang paling menarik, dan ada juga yang ditentukan oleh keaktifan peserta mempromosikan kontes buku. Semua cara tersebut menurut saya sah, karena peraturan kontes buku dikendalikan oleh pelaksana.

Kontes buku diadakan dengan periode waktu tertentu. Bisa selama sehari, tiga hari, seminggu, bahkan sebulan. Pemenang akan diumumkan setelah masa kontes berakhir melalui blog atau media sosial.

Hadiah yang sudah dipersiapkan akan dikirim ke alamat pemenang setelah datanya lengkap. Pengiriman hadiah inilah yang menjadi alasan kenapa kontes buku biasa disebut giveaway.


Seiring dengan banyaknya buku yang terbit, banyak blogger buku yang sedang mengadakan kontes buku atau giveaway. Dan dari pengamatan saya, ada beberapa blogger buku yang artikelnya lebih banyak berupa kontes buku dalam setiap bulannya. Ini menjadi indikator blogger tersebut dipercaya banyak pihak untuk berpromosi. Saya yakin untuk mencapai posisi demikian ada proses panjang yang sudah dilalui.

Bagi blogger buku ada keuntungan menjadi pelaksana kontes buku yaitu mendapatkan buku gratis, menambah jumlah pengikut atau pengunjung blog, dan kadang menambah perkenalan. Berdasarkan pengalaman pribadi, sebelum jadi pelaksana kontes pengikut blog saya hanya lima orang, setelah menjadi pelaksana kontes buku pengikut blog saya melonjak ke angka delapan puluh lebih. Ini jadi cara yang mudah untuk menaikan jumlah pengunjung blog atau pengikut akun.

Kesulitan menjadi pelaksana kontes buku antara lain; harus mengikuti jadwal dan aturan yang sudah ditentukan (waktu artikel terbit, konten artikel), penilaian terhadap buku yang menjadi lebih lunak, wajib aktif berpromo tentang buku tersebut, dan harus melakukan perekapan peserta sebelum diundi. Untuk beberapa blogger buku, kesulitan tersebut sudah tidak terasa karena jam terbang mereka sudah banyak sehingga mereka sudah biasa mengatur langkah-langkahnya dengan baik. Bagi saya sendiri menjadi pelaksana kontes buku memang butuh komitmen. Itulah yang menjadikan alasan kenapa saya lebih suka menjadi peserta.

Demikian informasi yang saya tahu dan saya bagikan mengenai kontes buku atau giveaway. Semoga artikel ini menambah pengetahuan di sekitar kegiatan blogger buku. Jika ada pendapat saya yang keliru, silakan untuk tidak sungkan menyampaikannya melalui kolom komentar atau lewat email saya di hapudincreative(at)gmail(dot)com. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel lainnya.

Kamu mau jadi penyelenggara giveaway atau peserta giveaway?

***

Artikel sebelumnya:

November 16, 2016

[Wishful Wednesday] Slammed by Colleen Hoover


Selamat hari Rabu!
Selamat Wishful Wednesday!

Kamu pasti bosan kalau saya membicarakan mengenai harapan. Soalnya saya selalu mengawali posting-an ini dengan ulasan yang sama. Kesempatan kali ini mau beda. Saya mau bercerita latar belakang saja mengenai pemilihan novel yang sedang ditaksir.

Bulan September 2016 kemarin saya membeli buku Point of Retreat by Colleen Hoover (artikel: Rekapan Buku September 2016). Waktu itu saya berpikir ingin mencicipi karya lainnya dari penulis yang namanya sudah sangat dikenal. Novel sebelumnya yang saya baca dari karya beliau adalah Finding Cinderella (lihat resensi, silakan klik). Karena kangen dan ingin mendalami ciri khas Colleen, saya pun memilih buku tadi.

Tapi eh tapi, ternyata buku ini adalah buku kedua dari serial Slammed. Keinginan membaca pun saya tunda sampai saya bisa punya buku pertamanya. Jadi, sudah bisa ditebak bukan buku apa yang saya mau untuk minggu ini?

Slammed (Cinta Terlarang)
Colleen Hoover
(klik judul untuk informasi)


"Layken harus kuat demi ibu dan adiknya. Kematian mendadak sang ayah, memaksa mereka untuk pindah ke kota lain. Bayangan harus menyesuaikan diri lagi dengan lingkungan baru sungguh menakutkan Layken. Namun semua berubah, begitu ia bertemu dengan Will Cooper, tetangga barunya.Will memang menarik. Dengan ketampanan dan senyum memikat, pemuda itu menularkan kecintaannya pada slams––pertunjukan puisi. Perkenalan pertama menjadi serangkaian hubungan intens yang membuat mereka semakin dekat, hingga keduanya bertemu lagi di sekolah...Sayangnya, hubungan mereka harus berakhir. Perasaan yang mulai tumbuh antara Will dan Layken harus dihentikan. Pertemuan rutin mereka di kelas tak membantu meniadakan perasaan itu. Dan puisi-puisi menjadi sarana untuk menyampaikan suara hati. Tentang sukacita, kecemasan, harapan, dan cinta terlarang mereka."

Saya berharap bisa segera punya buku ini agar saya bisa segera mulai membaca buku Point of Retreat. Dan untuk kamu yang mau ikutan membuat postingan serupa, silakan mampir ke blog PerpusKecil untuk mengintip ketentuan-ketentuannya.

So, buku apa yang kamu ingin punya minggu ini?

November 14, 2016

[Buku] Alang by Desi Puspitasari

Judul: Alang
Penulis: Desi Puspitasari
Editor: Triana Rahmawati
Cover: Resoluzy Media
Penerbit: Penerbit Mahaka Publishing
Cetakan: Pertama, Juni 2016
Tebal: iv + 235 halaman
ISBN: 9786029474091
Harga: Rp55.000 

Novel Alang menceritakan tentang memperjuangkan mimpi. Melalui tokoh Alang, April, dan Arif, penulis menggambarkan sisi-sisi yang beragam mengenai cara menyikapi cita-cita. Alang adalah anak dari tukang becak. Ia suka musik dan kemudian ia belajar tekun bermain gitar. Perjuangannya menjadi musisi terhalang oleh ketidaksetujuan Bapaknya. Di pikiran Bapaknya, seniman tidak akan membuat hidup menjadi layak dan kaya. Pertengkaran dan perang dingin menjadi jurang antara Alang dan Bapaknya. “Begitulah bila terlalu menggemari kesenian. Tidak akan memberi hasil apa-apa kecuali keburukan!” (hal. 19).

Berbeda dengan Alang, April mengalami tekanan batin dalam keluarga. Mamanya selalu membandingkan prestasi April dengan kakaknya, Mbak Kartika. Pilihan masa depan menjadi penyair pun ditentang sang Mama. April pun memperjuangkan mimpinya hingga ia harus rela drop out dari kuliah kedokteran demi mengejar impiannya itu.

Arif punya kisah sendiri. Ia yang jadi cucu dari kakek mantan tahanan politik pada masa lalu, masa depannya sudah suram. Orang yang memiliki keterkaitan dengan sejarah tahanan politik tidak punya kesempatan untuk menjadi sukses. Dengan kondisi begitu, Arif melihat hidupnya dengan sangat realistis. Selepas lulus SMA, Arif memilih bekerja dari pada kuliah.

Apakah benar semua cita-cita harus diperjuangkan?

***
Poin besar novel ini membicarakan mengenai pandangan terhadap seniman. Citra menjadi seniman tidak bisa kaya, memang sudah berakar dari zaman dulu. Dan penulis mencoba memberi jawaban pada paradigma tadi. Dengan tema keluarga, persahabatan, roman, dan seni, penulis membuat kemasan yang bagus sehingga pada beberapa bagian cerita bisa membuat saya berkaca-kaca.

Klimaks cerita merangkap di eksekusi cerita. Setelah perjalanan panjang Alang mengejar cita-citanya, ia kembali ke titik dimana semua dimulai dan memutuskan memulai kembali. Adegan ini sukses membuat saya nangis. Saya paham pergulatan batin Alang yang menentang pendapat Bapaknya. Tidak ada yang mudah jika berkaitan dengan perusakan hubungan keluarga. Saya punya pengalaman sendiri, dan karena itu mudah sekali cerita di novel ini mempengaruhi emosi saya (dan emosi kalian). “Alang...” suaranya serak. “..minta maaf... nyuwun ngapunten.” (hal. 233).

Untuk setting cerita yang mengambil kota Madiun dan Jakarta, belum tergali maksimal. Saya tidak bisa menggambarkan lokasi-lokasi ketika tokoh-tokoh tadi diceritakan. Setahu saya, Madiun menjadi lokasi yang asri dan tenang, sedangkan Jakarta penuh dengan kekacauan. Dengan modal pengetahuan ini, saya coba meresapi kisahnya.

Tokoh utama novel ini adalah tiga karakter yang di awal saya sebutkan; Alang, April, dan Arif. Alang itu pemuda yang pekerja keras dibuktikan dirinya mau mencari belalang demi tujuan punya recorder, keras kepala karena ia tetap kuliah jurusan musik meski Bapaknya tidak pernah setuju, sedikit labil ketika dibutakan perasaan suka pada April sehingga sempat menanggalkan daya juang mengejar cita-citanya, dan berani meminta maaf dan memaafkan  ketika kesadaran menghampiri mengenai kekeliruan yang sudah ia lakukan.

April itu gadis yang jutek dan tegas untuk urusan pergaulan sehingga semasa SMP dan SMA ia tidak punya banyak teman, tekun dan berpikir sempit untuk pendapatnya kenapa pelajaran sastra di sekolah jamnya sedikit hingga ia kerap menggunakan jam pelajaran lain untuk mengasah kemampuan menulisnya, dan mudah terpengaruh keadaan ketika fasilitas orang tuanya dicabut, ia kelimpungan untuk mengejar cita-citanya lalu lebih memilih mundur.

Arif itu pemuda yang realistis dan pesimis. Ia selalu berpikir untuk hidup berada di area jangkauannya dan tidak pernah memimpikan hal diluar kemampuannya. Sehingga kehidupan Arif terbilang stagnan. Sedangkan karakter lain yang berkesan buat saya ada Siska, Mia, dan Ibunya Alang.


Kover novel Alang terbilang sederhana. Hanya gambar gitar saja yang punya korelasi dengan isi cerita. Dan saya tidak bisa berkomentar pemilihan kover dengan gaya lukisan cat air ini (di mata saya terlihat begitu) karena penerbit memang punya ciri demikian untuk buku-bukunya. Padu padan pemilihan warna setidaknya tidak membuat mata sakit dan itu sudah lebih dari cukup sebagai kover yang aman.

Pesan yang coba disampaikan penulis adalah untuk realitis menggantungkan mimpi dan mengejarnya dengan penuh tanggung jawab. Sebab tanpa kerja keras, mimpi akan tetap jadi mimpi yang suatu hari akan menghadirkan penyesalan. Dan penulis juga menegaskan pentingnya untuk serius bersekolah.

Rating dari saya: 3/5

Catatan:
  • Kenyataan hidup yang keras sering kali tanpa ampun mengubah penampilan seeorang dengan cepat. [hal. 4]
  • Dalam menjalani kenyataan, tak elok dan tak ada manfaatnya bila terlalu sering berkata ‘seandainya’. [hal. 8]
  • “Hidup di dunia nyata mengajarkan bahwa yang dibutuhkan dalam hidup ini sesungguhnya hanya duit!...” [hal. 26]
  • “... Kau harus bercita-cita tinggi. Pergi ke luar negeri. Menjadi pemusik seperti Jimmy Hendrix yang musiknya sangat begitu progesip.” [hal. 38]
  • Tapi tidak semua keberhasilan terwujud karena bakat. [hal. 40]
  • “Orang pandai karena mau belajar dan latihan. Tidak cuma masalah bakat.” [hal. 41]
  • Imajinasi seringkali membantu memberi dorongan seseorang untuk meraih mimpi. [hal. 71]
  • “Pekerjaan yang tidak memiliki masa depan hanyalah yang tidak diusahakan dengan sungguh-sungguh.” [hal. 77]
  • Seorang ibu bisa begitu misterius, mengerti segala hal yang dirahasiakan anaknya entah dari mana. [hal. 92]
  • Menjadi dewasa memang prihal berani mengambil keputusan dengan segala resikonya. [hal. 153]
  • Jatuh cinta barangkali memang membuat orang-orangnya menjadi bodoh. [hal. 182]
  • “Orang-orang gagal adalah mereka yang bersemangat hanya pada awalnya saja. Keinginan kuat itu akan menurun seiring berjalannya waktu –mereka sadari atau tidak.” [hal. 205]