Resensi Buku Anak A Boy, A Bear, A Balloon (Bocah, Beruang, Balon) - Brittany Rubiano, Mike Wall


Judul:
A Boy, A Bear, A Balloon (Bocah, Beruang, Balon)

Penulis: Brittany Rubiano

Ilustrasi: Mike Wall

Penerjemah: Maria Felicia

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Juli 2018

Tebal: 40 hlm.

ISBN: 9786020395159


Begitu melihat covernya yang lucu, terus ada beruangnya, saya langsung tahu kalau ini ceritanya pasti soal karakter Pooh, si beruang madu di cerita Winnie The Pooh. Sebelumnya saya sudah membaca dua buku tentang Pooh yaitu buku Winnie The Pooh dan The House At Pooh Corner.

Setelah saya baca ulang ulasan kedua buku tadi, saya tidak menemukan cerita awal mula Christopher Robin masuk ke Hutan Seratus Ekar dan bertemu Pooh. Atau saya yang lupa? Mungkin saya harus nonton filmnya juga biar paham basic ceritanya.

Di buku ini kita akan dibawa ke satu momen ketika Christopher Robin versi dewasa yang datang lagi ke Hutan Seratus Ekar. Pooh awalnya tidak percaya kalau itu Robin dan ia asing dengannya karena Robin kerap mengatakan tanggung jawab dan membawa tas berisi Hal-Hal Penting.

Ada satu kejadian dimana Christopher Robin kesal kepada Pooh dengan mengucapkan kalimat yang kasar. Ini membuat Pooh pergi penghilang.

"Hidup itu labih dari sekadar balon dan madu!" teriaknya. "Aku bukan anak-anak lagi. Aku sudah dewasa!" (hal. 9)


Kemunculan Robin mengagetkan teman-teman lamanya;  Eeyore, Piglet, Rabbit, Tiger, Owl, Kanga, dan Roo, bahkan mereka sempat tidak percaya kalau orang di depan mereka adalah Robin. Dan rupanya pada saat itu teman-teman Robin sedang ketakutan oleh kemunculan Heffalump. Tugas Robin kini bertambah, selain mencari Pooh, dia juga harus menenangkan teman-temannya kalau Heffalump itu tidak ada.

Jujur, saya selalu senang membaca buku anak-anak. Selain ceritanya yang ringkas, alur cerita dan konfliknya pun ringan. Dan dengan begitu kita pun akan lebih mudah memahami apa pesan ceritanya.

Dari cerita Pooh kali ini kita akan mendapatkan pesan untuk berani meminta maaf setelah melakukan hal yang menyakiti orang lain. Ini dicontohkan Robin kepada Pooh setelah dia meneriakkan kata-kata keras.

Di buku ini masih menggunakan konsep cerita yang sama dengan kedua buku yang sudah saya baca, yaitu menggabungkan petualangan Robin berupa pencairan Pooh dan memecahkan masalah yang muncul di kalangan teman-temannya. 



Ilustrasi pada buku ini pun sangat bagus. Penerjemahan juga cukup baik walau pun untuk beberapa kata dan kalimat masih agak kaku. Misalnya menunjukkan kertas yang berhamburan terbang justru diterjemahkan dengan kata berpusing ke langit. Hemm...

Kesimpulannya, buku anak ini masih saya rekomendasikan untuk dibaca oleh anak-anak atau dibacakan oleh orang tua kepada anaknya sebelum tidur.

Sekian ulasan saya, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

0 komentar:

Posting Komentar