Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gramedia. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri Gramedia. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Juli 27, 2024

[WTP] Unboxing Semesta Buku Gramedia



Halo, apa kabar, Ges?

Apa itu WTP? WTP itu singkatan dari Waktunya Tuk Pamer. Biasalah, kalau mendapatkan buku baru, baik hasil beli atau dikasih, pengennya pamer buat teman-teman sesama pembaca buku. Biar pada iri, wkwkwk.

Dan kali ini saya mau unboxing buku-buku yang saya beli di acara Semesta Buku Gramedia yang masih digelar hingga tanggal 31 Juli 2024.

Tahun kemarin acara Semesta Buku diadakan di beberapa toko Gramedia secara offline. Dan tentu saja untuk yang di daerahnya tidak kebagian Semesta Buku, biasanya berburunya lewat para agen Jastip. Saya beruntung bisa mampir karena berbarengan jadwalnya dengan pelatihan pajak yang diadakan di Jakarta. Usai beres pelatihan langsung meluncur ke Gudang Kompas. Cuman lupa waktu itu beli berapa buku. Tetapi kesan berkunjung waktu itu lumayan kurang menyenangkan. Selain areanya yang sempit, di ruangan pun panasnya poll. Jadi yang harusnya bisa keliling membongkar tumpukkan buku, saya menyerah dan memilih ambil cepat saja.

Tahun ini bisa dibilang kemewahan sih sebab acara Semesta Buku diadakan secara online juga. Digelar di Shopee, Tokopedia, bahkan di website www.gramedia.com.

Tentu saja saya tidak mau melewatkan momen ini. Akhirnya saya berburu di ketiga akun tadi. Diskonnya gede sampai 70%. Tetapi buku-buku yang bagus-bagus memang yang diskonnya 50%. 

Lupa lho kapan terakhir Gramedia kasih diskon segede itu.


Dan inilah hasil perburuan saya di acara Semesta Buku Gramedia:

1. Semua Ikan di Langit karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie



Dulu pernah punya buku ini tapi karena keuangan waktu itu tidak baik-baik saja, mau tidak mau buku ini saya jual. Alhamdulillah, di acara kali ini bisa beli lagi. Buku ini saya beli di website www.gramedia.com dengan diskon 50%.

Menguntungkannya beli di website, kita bisa pick up di toko terdekat dengan kita. Jadi tidak perlu ada ongkir-ongkiran dan tidak perlu menunggu lama untuk bisa pegang bukunya.


2. Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa karya Kim Haenam & Park Jongseok



Sebelumnya saya pernah baca beberapa halaman awal buku ini di perpustakaan online. Tetapi saya masih belum nyaman melakukan baca buku di gawai, alhasil tidak melanjutkan membacanya. Begitu tahu buku ini masuk ke jajaran diksonan Semesta Buku Gramedia, saya langsung niat beli.

Masalahnya, saya malas balik lagi ke toko Gramedia yang ada di Jalan Cipto Cirebon karena kemarin sore sudah mampir ke situ buat ambil buku Semua Ikan di Langit. Akhirnya saya memilih beli di akun Shopee. 

Yang menguntungkan beli di shopee, karena saya punya tabungan koin, jadi saya pakai juga buat bayarnya. Akhirnya saya bisa beli dengan harga lebih rendah lagi dong.


3. Membunuh Commendatore jilid 1 & 2 karya Haruki Murakami



Saya yang sedang menyelesaikan membaca buku 1Q84 Jilid 3 karya Haruki Murakami, kepalang terpincut dengan cerita dan gaya tulisannya. Dan saat tahu buku beliau yang ini masuk juga didiskon 50%, saya langsung beli di akun Tokopedia.

Sempat muncul kekhawatiran pesanan saya bakal dibatalkan, seperti cerita-cerita teman di klub buku, tetapi bersyukur sekali kedua bukunya terkirim dengan aman hingga ke tangan saya. 

***


Nah, itu buku-buku yang saya borong di acara Semesta Buku Gramedia yang bawa diskon gede. Saya berharap ke depannya pun bakal ketemu acara begini yang diskonnya enggak tanggung-tanggung.

Jadi, buku apa saja yang sudah kalian beli di acara Semesta Buku Gramedia? Share dong di kolom komentar, siapa tahu bisa jadi wishlist saya ke depannya.



November 12, 2023

UNBOXING BOOKS #1


Halo Para Pembaca Buku!

Kali ini saya membuat artikel yang beda, bukan resensi novel atau pun notice!. Tapi ini artikel tentang pamer buku yang saya terima alias unboxing books. Jujur saja, setiap kali mendapatkan paket yang isinya buku, perasaan saya tuh senang sekali. Walaupun nantinya bakal rada menyesal karena artinya, "Yah, nambah terus tumpukan TBR buku-buku yang belum dibaca..." Tapi mau bagaimana lagi, buku baru terus bermunculan dan kesempatan untuk mendapatkannya juga ada, masa mau dilewatkan. Enggak kan?

Ada yang sama perasaannya kayak gitu juga nggak?

Dan selama tahun 2023 ini saya belum pernah membuat artikel unboxing books meski sudah berapa kali paket buku yang saya terima sejak tahun baru lalu. Dulu sebenarnya pernah membuat artikel ini, kira-kira tahun 2017-an. Kalau tidak salah kenapa berhenti karena waktu itu saya sadar kalau paket yang diterima lebih banyak dibandingkan buku yang berhasil dibaca. Kalau semua dibuatkan artikelnya, sudah pasti isi blog ini kebanyakan soal unboxing paket melulu. Dengan kesadaran itu akhirnya membuat saya berhenti membuat artikel unboxing.

Ada tiga alasan kenapa akhirnya kali ini saya mau membuat artikel unboxing books lagi:

PERTAMA: Saya percaya kalau setiap novel yang kita punya itu memiliki cerita atau alasan kenapa berada di kita. Sebuah penilaian dangkal yang objektif kenapa kita memilih novel tersebut. Saya menyebut penilaian dangkal karena kita belum tahu seberapa cocok novel tersebut untuk kita. Terlepas dari nantinya novel itu akan dibaca, tidak selesai dibaca, atau akhirnya dilepas kembali, setidaknya kita sadar penuh kalau kita yang memilihnya. Siapa tahu di luaran sana juga banyak pembaca buku yang memiliki alasan yang sama kenapa memilih sebuah novel untuk dimiliki.

KEDUA: Dengan menuliskan setiap novel baru yang kita terima, kita sekalian mendata juga. Sebenarnya setiap artikel unboxing books ini muncul artinya kita sedang menambah daftar buku yang kita miliki. Ini akan memberikan kita data keseluruhan jumlah buku yang kita punya dan memberikan kita refleksi, yakin ke depannya mau nambah lagi, novel-novel sebelumnya juga masih belum dibaca lho. Secara tidak langsung, artikel ini akan memberi batasan saya agar tidak menambah buku bacaan secara gegabah.

KETIGA: Memberikan informasi kepada pembaca lain dari mana saya membeli buku itu atau dari mana buku itu dikirim. Siapa tahu buku yang saya terima ternyata juga wishlist pembaca buku di luaran sana sehingga ketika kesempatan itu ada kalian sudah tahu harus membeli dimana dan pada harga berapa bisa membelinya.

Menurut saya tiga alasan ini cukup untuk jadi latar belakang kenapa saya kembali membuat artikel unboxing books lagi.


Lalu, Baton Diserahkan 81.750 | Mala Borneo 126.650


Dan sebagai artikel pertama, saya mau pamer paket buku yang saya terima hari ini (12/11/2023). Yup, sesuai foto di atas, dua novel itu yang saya terima. Novel Lalu, Baton Diserahkan karya Maiko Seo dan Novel Mala Borneo karya Retni Sb.

Awalnya saya tertarik membeli novel 'Lalu, Baton Diserahkan' karena kovernya yang berwarna orange khas musim gugur. Melihat warnanya membuat perasaan adem. Dan setelah menimbang beberapa hari akhirnya saya memutuskan untuk membelinya. 

Jika saya mau membeli buku terbitan Gramedia, pilihannya ada tiga: beli di website gramedia.com, beli di website mitra.gramedia, atau beli di akun shopee gramedia. Yang akan saya cek lebih dulu pasti harga dan diskonnya. Saya pasti mencari yang paling murah.

Saat mengintip di akun shopee gramedia, buku ini mendapatkan diskon 20%. Lalu saya cek juga harga buku ini di website mitra.gramedia dan diskonnya juga 20%. Kaget dong, sebagai mitra jualan masa diskonnya hanya dikasih sama saja dengan diskon yang dikasih di akun shopee, harusnya bisa dikasih lebih ya, hehe. Saya cek juga di website gramedia.com, dan di sini diskonnya lebih tinggi yaitu 25%. WOW!! Bedanya kalau beli di website itu pasti ada ongkir yang harus ditanggung, tapi tenang dulu kawan, website gramedia.com sering kasih promo potongan ongkir 10.000 dengan kode AYOMEMBACABUKU. Kalau kalian nanti beli di website-nya, jangan lupa gunakan promo ini ya, lumayan memangkas ongkir.

Dari hasil membanding-bandingan di atas, pilihan saya sudah pasti membeli di gramedia.com dong!

Lalu novel Mala Borneo ini saya tahu ketika sedang mengcek buku baru di akun shopee Buku Dojo. Ini adalah akun rujukan saya ketika mau mencari buku baru, dan kadang-kadang harga novel di toko ini bisa lebih murah dibandingkan toko lainnya. Pada menu buku dan setelah difilter sesuai yang paling terbaru, ketemulah novel-novel yang kayaknya kok baru lihat dan enggak ada sounding-nya di tempat lain. Ada enam novel yang secara kover hampir sama dan font untuk judulnya pun sama. Keenam novel ini dilabeli dengan "Pemenang Cerita Khatulistiwa 2022". Menarik nih! Dan dari kesemuanya itu, hanya nama Retni Sb yang pernah saya kenali. Berkat nama penulisnya ini akhirnya saya memutuskan beli novelnya berbarengan dengan novel Lalu, Baton Diserahkan.

Saya memesan di tanggal 9 November 2023 dengan mengambil buku dari Gramedia Matraman Jakarta dan paketnya diterima tanggal 12 November 2023. Tidak terlalu lama ya segitu sih, sama aja ketika beli di akun shopee.

Sekian dulu cerita unboxing books kali ini, semoga bisa memberi pencerahan buat kalian yang memiliki wishlist sama dengan dua novel yang baru banget saya terima fisiknya. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!


Agustus 20, 2020

Unboxing: Novel 5CM. Aku, Kamu, Samudra, dan Bintang-Bintang - Donny Dhirgantoro


Na, na, na, na, na...

Bacanya pakai senandung, terserah kalian yo!

Jadi, salah satu buku yang pernah bikin saya nangis adalah novel 5cm, yang ditulis Donny Dhirgantoro. Adegannya, pas di Gunung Mahameru ketika ada salah satu dari lima yang mengalami cedera. Itu beneran meresap ke jantung sampai saya nangis dan berhasrat pengen naik gunung. Apalah daya, keinginan nggak semua langsung dikabulkan. Sampai sekarang belum juga terwujud pengen naik gunung. Semoga aja bisa terwujud sebelum saya mati kelak.

Lalu, ketika ada kabar PO untuk buku sekuelnya, yang dikasih judul 5CM. Aku, Kamu, Samudra, dan Bintang-Bintang, saya memaksakan merogoh kantong untuk ikutan beli.

Harga asli bukunya Rp.115.000, sedangkan di program PO Gramedia ini ada diskon 20% jadi Rp.92.000,-. Lumayan banget bukan?!

Nah, ini juga jadi pengalaman pertama saya membeli buku PO di Gramedia pakai WA. Jadi kalau kita mau ongkirnya kecil atau tanpa ongkir, bisa banget pesannya lewat WA Gramedia yang tokonya terdekat dengan rumah kita.

Kalau nggak salah ada di akun twitter Gramedia yang memberikan link nomor WA Gramedia. Siapa tahu Gramedia di kota kalian sudah termasuk yang menyediakan layanan ini.

Untuk PO buku sekuel 5CM ini, saya baru dapat kabar pas tanggal 17 Agustus kemarin, kalau bukunya sudah siap di toko buku. Dan saya sendiri baru bisa ambil bukunya di tanggal 18 Agustus sepulang kerja.

Sekarang... buku sudah di tangan dan sudah dibaca juga beberapa halaman.

Terima kasih Gramedia Cipto Cirebon atas responsif-nya. Pelayanannya sangat membantu mengurangi ongkir, hehehe.

Februari 13, 2018

Motivasi Meresensi Buku Gramedia


Hal paling membahagiakan buat blogger buku adalah mendapatkan buku baru gratis. Selain mengurangi biaya buat beli buku, koleksi juga makin bertambah. Walaupun kadang timbunan selalu lebih banyak dibandingkan buku yang dibaca. Ini dosa umum buat kalangan blogger buku.

Saya mau berbagi pengalaman salah satu cara menambah koleksi buku gratis karena kemarin saya mendapatkan dua novel bagus secara cuma-cuma. Jadi, setiap kali saya meresensi buku dengan logo Gramedia, saya akan share link-nya di twitter dengan mencantumkan tagar #ResensiPilihan. Dan secara berkala, setiap minggunya, akun @bukugpu akan memilih link resensi buku gramedia yang jadi #ResensiPilihan.


Kebetulan resensi buku Twinwar, Dwipatra yang saya posting keluar sebagai yang terpilih. Otomatis admin akan mem-publish resensi itu di blog tumblr mereka.

Selain itu, mereka akan meminta kita menentukan lima judul buku gramedia, dan akan dipilih dua judul yang akan dijadikan hadiah. Untuk hadiah atas resensi kemarin, saya dikirimkan dua buku keren.




Terima kasih Gramedia :)

Jadi.... ayo ikutan juga meresensi buku Gramedia dan jangan lupa sertakan tagar #ResensiPilihan. Siapa tahu kalian juga beruntung mendapatkan dua novel keren yang jadi hadiahnya.

Oktober 16, 2023

Beli Buku di Buka Gudang Gramedia

Hari Sabtu kemarin (14/10/23) saya ke Jakarta untuk mengikuti training pajak. Dan sebelumnya saya sudah memikirkan sepulang training bakal mau kemana, bingung antara langsung balik lagi ke Cirebon atau menginap semalam. 

Kalau saya langsung balik pasti badan capek banget, ditambah perjalanan kereta 3 jam (bakal sampe Cirebon pukul 21.00), belum lagi saya mesti nyetir motor dari stasiun ke rumah sekitar 45 menit. Sedangkan kalau menginap saya mesti nyari penginapan murah dan ini PR banget secara saya belum tau penginapan yang nyaman di Jakarta. Tapi kalau menginap saya bisa mampir ke acara Buka Gudang Gramedia yang lagi hype banget di X a.k.a twitter.



Dan akhirnya saya memutuskan untuk menginap semalam karena sore itu perut saya bener-bener kurang enak. Maka sepulang training saya memesan ojek online ke arah acara Buka Gudang Gramedia. 

Drama sedikit, saya malah salah lokasi ke Gedung Kompas yang di Palmerah, padahal acara adanya di Kebon Jeruk. Alhasil muter-muter dulu tuh.

Setiba di lokasi, beneran ramai pisan. Seneng sih lihat banyak buku bertumpuk. Tetapi begitu masuk dan mulai mau memilih, saya kesulitan sebab tumpukkan bukunya sudah enggak beraturan. Kalau salah tarik saja, bisa berjatuhan ke lantai. 

Yang bikin ribet juga, jarak antara tumpukan bukunya mepet banget. Saya yang bawa tas lumayan berisi beberapa kali kesenggol atau menyenggol orang lain. Udaranya pun lumayan panas, baru beberapa saat aja keringat sudah mengucur di dahi. Hiruk pikuknya bikin susah buat foto-foto jadi saya pun tidak mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan acara tersebut.

Hanya beberapa kali mondar-mandir dan akhirnya saya memutuskan untuk membeli 4 buku saja seharga Rp 80.000,-.


Rencana mau puasa beli buku akhirnya gagal. Judul-judul ini otomatis menambah TBR saya dan yah entah kapan akan dibacanya.

Dan semisal ada acara begini di Gramedia Cirebon pasti saya mampir lagi. Tetapi setelah saya tanya ke admin Gramedia Cirebon, belum ada informasi bakal ada jadwal acara serupa, huhuhu.

Nah sekian dulu sharing pengalaman saya mampir ke acara Buka Gudang Gramedia yang ada di Kebon Jeruk. Semoga makin banyak acara obral buku begini, siapa tahu ini bisa membangun kebiasaan membaca buku di masyarakat.

Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

September 18, 2021

[Resensi] Cinta Terakhir Baba Dunja - Alina Bronsky



Judul: Cinta Terakhir Baba Dunja

Penulis: Alina Bronsky

Penerjemah: Harisa Permatasari

Editor: Bayu Anangga

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: November 2020

Tebal: 160 hlm.

ISBN: 9786020648224

***

Baba Dunja tidak peduli dengan peringatan pemerintah mengenai tingkat radiasi di kampung halamannya (yang terletak jauh dari Chernobyl), ia bertekad untuk pulang! Dan beberapa tetangga mengikutinya kesana. Bermodal kebun sayur-sayuran dan buah-buahan, penduduk kota itu bisa dibilang memiliki segalanya yang mereka butuhkan.

Petrov yang sakit parah melewatkan waktu dengan membaca puisi cinta di halaman; Marja menjalin cinta dengan Sidorow yang nyaris berusia seratus tahun; dan Baba Dunja mengisi hari dengan menulis surat untuk putrinya. Hidup terasa sempurna. Hingga suatu hari orang asing datang dan mengusik ketenangan kota itu.

***

Untuk bisa menambah daftar bacaan atau koleksi buku, selain beli langsung, kita bisa mencari lewat jalur lain, yaitu ikutan talkshow soal buku atau berburu giveaway. Kalau beruntung, kita bisa nambah buku tanpa keluar dana, alias gratis.

Senengkan kalo gitu? Harusnya sih nggak melirik buku bajakan ya!



Baru-baru ini saya melakukan poin pertama, ikutan talkshow soal buku. Acara yang diselenggarakan oleh Gramedia dengan tagline "Sahabat Baca Novel" dilakukan via zoom pada tanggal 27 Agustus 2021, dengan tema "Bocoran Editor".  Hadir empat editor yang mewakili lini penerbit Gramedia: Kak Hetih Rusli (Gramedia Pustaka Utama), Kak Aninda Nurrahmi (Kepustakaan Populer Gramedia), Kak Pramonoadi (Grasindo) dan Kak Noni Mira (Bhuana Ilmu Populer). 

Dengan dimoderatori oleh Kak Hestia, keempat nara sumber membeberkan cerita mereka dalam menangani naskah-naskah yang masuk, utamanya untuk menerjemahkan buku luar negeri. Banyak cerita dan pengalaman seru yang dibagikan mengingat keempat penerbit ini sama-sama bisa menerbitkan buku terjemahan. Ada satu momen hak cipta terjemahan sebuah buku diperebutkan untuk diterjemahkan. Siapa yang ngalah, siapa yang dapat, prosesnya seru sekali.

Lalu pada akhir acara, Kak Hestia menyebutkan penanya beruntung yang akan mendapatkan hadiah. Dan beruntungnya saya termasuk salah satunya. Pada acara itu saya sempat menanyakan beberapa pertanyaan, salah satunya mengenai kemungkinan-kemungkinan para editor melirik buku yang tidak hype tapi bagus, istilahnya "mutiara dalam lumpur" gitu. 

Selain itu, saya juga menanyakan perihal ada kemungkinan nggak menerbitkan terjemahan buku luar negeri misalnya dari Polandia atau negara lainnya yang selama ini belum pernah diterjemahkan oleh penerbit mana pun di Indonesia.

Dan buku yang jadi hadiahnya adalah ini, Cinta Terakhir Baba Dunja karya Alina Bronsky. Salah satu buku terjemahan yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.

***


Novel Cinta Terakhir Baba Dunja menceritakan kehidupan seorang nenek yang tinggal di Desa Tschernowo, desa yang diklaim sebagai desa kematian pasca tragedi reaktor pada tahun 1986. Pemerintah menyatakan jika segala yang di desa itu mengeluarkan radiasi yang berbahaya. Semua penduduk dievakuasi ke desa sebelah, Desa Malyschi. Baba Dunja yang dipaksa anak perempuannya , Irina, untuk ikut tinggal Jerman, menolak dengan banyak alasan. Namun, pada satu waktu Baba Dunja memilih kembali ke desa Tschernowo, disusul oleh orang tua lainnya.

Selain Baba Dunja, ada juga tetangga lainnya yang tinggal di desa itu: Marja, pasangan Mr. dan Mrs. Gavrilow, Lenotschka, Petrow, dan Sidorow

Setengah buku pertama, penulis mengulas karakter dan kehidupan sehari-hari setiap tokoh yang ada di desa tersebut. Sebenarnya tidak ada yang menarik dari kehidupan para orang tua itu, sebab pada dasarnya desa itu adalah desa mati. Keseharian mereka dilalui dengan banyak keterbatasan. Keberadaan mereka di desa itu seolah mereka tengah menikmati hidup dengan apa adanya sambil menunggu ajal tiba.

Ini persis ketika wabah covid melanda, dan ada penduduk di blok tertentu terpapar, maka blok itu ditutup. Orang luar tidak bisa masuk; dilarang masuk atau takut masuk. Ini juga terjadi di Desa Tschernowo, orang luar hanya berani berkunjung di perbatasan, tidak ada yang berani masuk. Bahkan tenaga medis dan peneliti akan memakai APD lengkap ketika datang berkunjung. 

Masalah datang ketika muncul orang baru di desa itu, seorang ayah dan anak kecil. Dan pada petang itu terjadi satu kejadian yang akan membuat Baba Dunja harus mendekam di penjara.

Menjadi Tua Menjadi Payah

Ketika membaca novel ini, saya memikirkan beratnya menjadi tua. Penyakitan, gampang lelah, dan kemampuan indera berkurang. Terlebih jika kita tua nanti tidak ada anak atau orang lain yang mengurus kita, akan sangat menyedihkan. Kehidupan Baba Dunja dan yang lainnya cukup mengingatkan kita pentingnya mempersiapkan masa tua yang gemilang bak emas. Dan itu hanya bisa dipersiapkan sejak kita masih muda dan mampu. Misalnya menjaga pola hidup sehat, menyiapkan tabungan, dan membangun hubungan baik dengan orang lain.

Yang paling membuat hati terenyuh adalah mereka yang kesepian. Baba Dunja merasakan itu, kedua anaknya dan cucunya jauh di tempat lain. Sebenarnya banyak cara membunuh rasa sepi, tapi jujur, rasa sepi tetaplah rasa sepi. Diingkari segimana pun, hati kita mengakuinya, dan itu menyedihkan. Baba Dunja memilih membaca buku bekas. Marja bahkan sampai memelihara kambing di dalam rumah agar merasakan ada mahluk hidup di sekitarnya.

Semoga kita semua kelak tidak mengalami kepayahan dan kesepian ketika menjadi tua. Amin!

Melihat Makna Keluarga

Yang mengejutkan saya menjelang akhir buku, penulis memaparkan makna keluarga yang membuat hati menghangat. Hubungan Baba Dunja dan Irina yang terpisah membuat ikatan keluarga jadi dingin dan rawan. Jarang bertemu, jarang menelepon. Kabar soal Irina hanya didapatkan lewat surat yang dikirimkan bersama paket kebutuhan sehari-hari. Bahkan Baba Dunja belum pernah bertemu dengan Laura, cucu perempuannya. Sehingga dia menciptakan bayangan Laura sebagai cucu perempuannya yang cantik dan manis. Walau pada akhirnya Irina menjelaskan keadaan sebenarnya.

Laura bayangan Baba Dunja memiliki rambut pirang, bermata sedih dan berwajah cantik dengan senyumnya yang manis. Tetapi versi Irina berlawanan, Laura menggunduli rambutnya, mencuri uang orang tuanya, pernah mengalami keracunan alkohol, dan dikeluarkan sekolah dua kali.

"Aku melakukan banyak kesalahan, Ibu."

"Tidak," ujarku. "Aku yang melakukan banyak kesalahan..." (hal. 147)

Ini jelas menohok kita semua, kita harus menciptakan keluarga yang harmonis dan solid. Membangun sekuat-kuatnya pondasi keluarga agar segala masalah yang timbul di luaran, bisa dihadapi karena kita yakin ada keluarga yang menguatkan di belakang, baik lewat bantuan mereka atau doa-doa mereka.

Dan sebagai anak, kita perlu sensitif terhadap perasaan orang tua. Ketika kita ada masalah, percaya saya, yang paling merasa sedih dan bersalah adalah orang tua. Ribuan penyesalan menyerbu, "Seharusnya saya dulu membuat dia begini, seharusnya dia bisa mendapatkan pendidikan begini, dan lain-lain."

Apakah novel Cinta Terakhir Baba Dunja ini menarik?

Bagi saya menarik, membaca novel dengan karakter utama para lansia, menjadi pengalaman membaca yang berbeda dengan sebelumnya. Karena dimensi kehidupan yang dipaparkan penulis bukan pengalaman yang sudah saya alami, membuat novel ini jadi pengingat dan nasihat ketika saya jadi lansia kelak.

Kalian tidak akan menemukan konflik yang bikin tegang atau kehebohan seperti novel thriller atau petualangan. Tapi novel ini punya value untuk diambil hikmahnya. Saya memberi nilai untuk novel ini 3 bintang dari 5 bintang.

Saya penasaran dengan karya Alina Bronsky yang " The Hottest Dishes of the Tartar Cuisine" yang katanya dinobatkan sebagai buku terbaik pada tahun 2011 oleh banyak media masa internasional.

Nah, sekian ulasan dari saya, terakhir, jaga terus kesehatan dan jangan lupa membaca buku!


[ poster talkshow Gramedia diunduh dari postingan twitter akun @bukugpu ]

Juni 06, 2024

[NOTICE!] 12 Buku Baru Terbit, waspadalah!


Halo, halo, halo!

Apa kabar teman-teman? Semoga sehat-sehat ya!

Artikel NOTICE! terakhir saya publikasikan di tanggal 7 November 2023, setelah itu saya absen. Lumayan lama ya, soalnya sekarang sudah bulan Juni 2024. 

Hemm, masalahnya soal konsistensi saja sih. Soalnya kalau perkara informasi buku baru, hampir setiap bulan pasti ada yang diterbitkan. Alasan basi sih, tapi memang melakukan sesuatu agar rutin itu cukup menantang. Semangat di awal-awal, setelah beberapa waktu timbul rasa malasnya. Ini penyakit di bidang perblogan. Dan sampai detik ini saya masih belajar untuk lebih produktif lagi mengelola blog ini. 

Oya, bulan ini pun saya kebanjiran informasi buku-buku baru yang menarik. Buaaaanyak banget lho! Saking banyaknya, saya harus memilah-milah mana yang akan didahulukan agar dompet dan budget tidak kebablasan. Peringatannya, jangan sampai uang bensin dan uang makan siang kehabisan gara-gara dipakai buat beli buku. 

No! No! No!

Dan inilah daftar buku-buku yang harus diantisipasi bulan ini:

1. Agensi Rumah Tangga karya Almira Bastari | Penerbit Gramedia



2. Parnassus Keliling karya Christopher Morley | Penerbit BACA



3. Toko Buku Abadi karya Yudhi Herwibowo | Penerbit BACA



4. Toko Buku Kucing Hitam karya Piergiorgio Pulixi | Penerbit BACA



5. Risalah Teh & Tiga Keluarga karya Artie Ahmad | Falcon Publishing



6. Bendung Kehilangan karya Khairul Ikhwan Damanik | Falcon Publishing



7. Teori Pernikahan Bahagia karya Aliurrida | Falcon Publishing



8. Iblis Menjelma Senapan Berburu karya S. Prasetyo Utomo | Falcon Publishing



9. Momo karya Michael Ende | Penerbit Gramedia



10. Petaka Keluarga Inugami karya Seishi Yokomizo | Penerbit Gramedia



11. Kisah Jarum Dan Kulit karya Gu Byeong-Mo | Penerbit Gramedia



12. Jini, Jinny karya Jeong Yu-Jeong | Penerbit Gramedia


***

WOW sebanyak itu buku barunya. Gawat! Dompet gawat! Ditambah kovernya bagus-bagus, jadi pengen memiliki kesemuanya.

Kira-kira dari judul-judul buku di atas, mana buku yang akan kalian dahulukan beli?


Oktober 01, 2021

Rekap Bookmail September 2021

Halo! Apa kabar? 

Teman-teman, mungkin ke depannya akan ada postingan terbaru di blog saya ini, yaitu "Rekapan Bookmail". Di artikel ini akan saya ceritakan secara singkat buku apa saja yang saya dapatkan -baik hasil beli, hadiah, atau hibahan- dan alasan kenapa saya tertarik memilikinya.

Tujuannya agar saya bisa berterima kasih kepada diri sendiri, kepada mereka yang menjodohkan saya dengan buku, dan kepada kesempatan yang saya dapatkan untuk menikmati pengalaman memiliki buku.

1. Cinta Terakhir Baba Dunja -  Alina Bronsky

Alhamdulillah, ini gratis, hehe

Buku ini saya dapat sebagai hadiah penanya terbaik dari Gramedia pas ikutan talkshow Sahabat Baca Novel via zoom dengan tema Bocoran Editor pada hari Jumat, 27 Agustus 2021. Di acara itu hadir empat editor yang mewakili penerbit di bawah naungan Gramedia: Gramedia Pustaka Utama, Kepustakaan Populer Gramedia, Grasindo, dan Bhuana Ilmu Populer.

Dan atas hadiah ini, saya ingin berterima kasih kepada Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

***


2. Creative Writing - A. S. Laksana

Harganya 79.200,-

Buku Creative Wraiting ini saya beli di akun shopee Dema Buku dengan menimbang saya perlu ilmu menulis untuk bekal saya menjadi blogger buku. Saya berharap buku ini bisa ngasih pandangan menjadi penulis yang lebih apik daripada yang sudah saya jalani sekarang.

***


3. Storm Sister #1: The Sinking World - Mintie Das

4. Storm Sister #2: The Frozen Seas - Mintie Das

1 paket ini seharga 40.000,-

Saya beli kedua novel preloved ini pas lagi menjelajah akun Literary Base. Dulu saya pernah baca buku pertamanya, yang kover merah, dan suka. Sayangnya saya lupa buku itu kemana, diberikan atau dijual. Beberapa kali sempat maju-mundur untuk punya kembali buku dan ternyata kemarin itu momen beruntung saya bisa beli buku ini lagi dengan harga yang murah. Beruntung banget karena pas bukunya sampe, kualitasnya masih sangat-sangat-sangat bagus. Alhamdulillah...

***


5. Saha Mansion - Cho Nam-Joo

6. Merakit Kapal - Shion Miura

1 paket ini seharga 110.000,-

Kedua buku ini juga preloved yang saya temukan di base yang sama. Saya tertarik beli ini karena kondisi buku yang kelihatannya bagus dan dihargai murah. Dan benar aja, pas bukunya datang, kondisi buku masih sangat bagus. Makanya saya merasa senang banget karena meskipun beli buku preloved, buku-buku yang saya pilih kondisinya kayak baru, hanya lepas segel aja.

***


7. Keajaiban Toko Kelontong Namiya - Keigo Higashino

8. Funiculi Funicula - Toshikazu Kawaguchi

1 paket ini seharga 124.200,-

Karena merasa terus beruntung dapat buku preloved bagus, saya akhirnya makin sering mantengin base itu. Dan secara nggak sengaja ketemu lagi dengan buku preloved kedua buku ini. Begitu bukunya sampai, saya langsung cek kondisinya, dan alhamdulillah masih bagus banget. Pokoknya sampai hari ini saya sangat puas dengan buku-buku preloved yang sudah saya beli.

***


9. Dragon Pearl - Yoon Ha Lee

10. Orang-Orang Bloomington - Budi Darma

1 paket ini seharga 99.000,-

Kedua buku ini saya beli pas akun Mizan Official di shopee mengadakan promo "pilih 2 bayat 99K". Setelah menimbang buku mana yang mau dibeli, akhirnya saya membayar kedua buku ini. Saya penasaran sama karya almarhum Budi Darma. Lalu alasan lainnya, saya pengen baca fiksi yang petualangan begitu.

***


11. Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan - Riyana Rizki

seharga 57.800,-

Kalau buku ini saya beli lantaran pengen ikutan lomba meresensi buku. Syarat salah satunya adalah memilih buku ini untuk diulas. Sebenarnya ada satu judul lagi, tapi kalo nonfiksi saya menyerah dulu, belum paham gimana menyajikan ulasan yang menarik ala-ala saya.

***


12. Potret Keluarga - Reda Gaudiamo

13. Perang - Rama Wirawan

Perang seharga 52.000,- & Potret Keluarga seharga 55.000,-

Saya tertarik membeli buku Potret Keluarga karena menurut info promosinya, buku ini sarat cerita soal keluarga. Saya yang menyukai cerita drama keluarga, nggak akan melewatkan untuk menikmati kisahnya.

***

14. Miss Peregrine's Home for Peculiar Children - Ransom Riggs

seharga 56.000,- (include ongkir 11.000,-)

Karena saya keingetan sama enaknya diksi terjemahan di buku ini, jadi saya memutuskan untuk kembali mengkoleksi seriesnya. Dan saya kebetulan ketemu buku ini saat memburu preloved dengan harga murah dan kualitas buku yang sangat baik.

***


15. Walden - Henry David Thoreau

seharga 70.000,-

Beli buku ini karena rame di twitter - base buku. Terus beberapa orang memperlihatkan isinya, dan menurut saya menarik, sebab ini kumpulan memoar yang membahas banyak hal. 

***


16. Hollow City (Miss Peregrine's Peculiar Children #2) - Ransom Riggs

seharga 44.000,-

Begitu ketemu akun yang jual buku series kedua dari Miss Peregrine, saya langsung chat dan beli bukunya. Ini juga preloved, kondisi barang masih bagus. Harga juga murah.

***


17. Dollagoot: Toko Penjual Mimpi - Lee Mi Ye

hadiah GA

Kalau buku ini saya dapatkan untuk hadiah GA dari akun Kak Khansaa di twitter. Waktu itu syaratnya mengisi survey kebiasaan membaca. Saya bersyukur sekali bisa menjadi salah satu pemenangnya sehingga bisa punya buku yang sedang hype ini.

Saya ingin berterima kasih kepada Kak Khansaa karena sudah memilih saya sebagai satu dari tiga pemenang :)

***


18. Cantik Itu Luka - Eka Kurniawan

seharga 98.000,-

Buku ini saya beli lantaran sepanjang pengalaman saya membaca buku, belum pernah mencicipi buku tebal Eka Kurniawan, padahal buku beliau dipuja-puji bagus. Rasanya tertinggal banget karena belum membaca buku-buku bagus dari beliau.

***


19. The Magic Library - Jostein Gaarder

20. Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh - Dee Lestari

paket seharga 72.600,-

Saya membeli kedua buku ini sebenarnya mengincar buku Supernova #1 -nya karena ada niatan mau mengoleksi karya Dee Lestari, utamanya yang fiksi. Tetapi karena sistem budlling, jadi saya beli saja sekalian, padahal buku Jostein Gaarder-nya sudah punya.

***


Nah, teman-teman segitu posting-an bookmail untuk bulan September ini. Total ada 20 buku. Jumlah yang banyak. Dan saya lumayan kaget dengan uang saya keluarkan. Mungkin bulan depan saya akan puasa dulu beli buku, atau jika mau beli buku pun, harus ketat sesuai budget. Semoga bisa, hehe.

Oke, sekian dari saya, terakhir, jaga kesehatan dan terus membaca buku!