Resensi Novel To Tokyo To Love - Mariskova


Judul: To Tokyo To Love

Penulis: Mariskova

Sampul: Orkha Creative

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Maret 2016

Tebal: 296 hlm.

ISBN: 9786020325705




Enam bulan menjelang pernikahan, Nina mendapatkan pengakuan dari calon suaminya kalau dia melakukan kesalahan karena menghamili mantannya, Karina. Ian berjanji setelah menikahi Karina, dia akan segera menceraikannya, lalu mereka bisa kembali bersama. Nina menolak keras usul Ian, bagaimana pun bayi yang dikandung Karina harus punya ayah.

Sebagai karyawan baik, Nina mendapatkan perhatian dari atasannya. Begitu performance-nya menurun, Nina mengajukan resign dan ditolak. Ia justru mendapatkan kesempatan untuk kuliah di Jepang sembari menyembuhkan luka hatinya.

Selama di Jepang, Nina mendapatkan kenalan baru bernama Takung. Awalnya mereka berkomuniasi dengan email, seriring waktu mereka bertukar nomor ponsel. Banyak hal yang mereka obrolkan dan membuat masing-masing nyaman meski belum pernah bertemu. Selain itu Nina pun tertarik dengan sosok lelaki yang rutin ia temui di kereta tapi ia tidak cukup berani untuk berkenalan langsung.

Kehidupan Nina kembali berantakan saat Ian dan Karina justru muncul di Jepang dan mengusiknya. Mampukan Nina melepaskan dari masa lalunya? Dan siapakah Takung yang sebenarnya?




Saya suka dengan plot cerita di novel ini karena penasaran apakah Nina bisa benar-benar melupakan Ian setelah dikhianati. Saya juga mengutuk Ian waktu dia menyepelekan kesalahannya dan masih mengharapkan Nina. Tukang selingkuh itu nggak ada obatnya jadi saya tidak setuju kalau sampai Nina memberi kesempatan kedua untuk Ian.

Kisah percintaannya terasa romantis. Ada momen tarik-ulur antara Nina dan Takung yang bikin gemas sendiri. Walau dramatisasinya ala-ala sinetron tetapi masih enak diikuti. Keduanya hampir saja mengenali satu sama lain tapi malah dipatahkan oleh keadaan, bener-bener geregetan. Di tambah latarnya di Jepang, ada musim bunga sakura mekar, membuat ceritanya makin manis. 

Drama keluarga di sini diwakili oleh interaksi Nina dengan Tito, kakaknya. Dan saat Tito masuk rumah sakit gara-gara diserang sekumpulan orang, orang tua mereka menyembunyikan kabar ini agar Nina tidak khawatir, membuat saya sesak terharu. Di mata saya keluarga Nina tampak harmonis. 

Karakter Nina yang jadi pusat cerita berkembang baik dari yang melow melulu akibat patah hati berubah menjadi Nina yang mulai riang. Perubahannya diracik apik sehingga kita bisa merasakan prosesnya, bukan yang tiba-tiba.

Catatan saya adalah narasi paragraf di novel ini panjang-panjang sehingga saya melakukan skipping saat membacanya karena takut keburu bosan. Biasanya yang saya loncati adalah kalimat-kalimat penegasan dan ini tidak mengurangi saya memahami jalan ceritanya.




Ternyata kover novel ini yang versi baru lebih bagus ya. Samaan sama novel Metropop yang lainnya, jadi pengen mengkoleksi. 

Saya merekomendasikan novel ini untuk pembaca yang suka cerita romantis. 

Sekian ulasan saya, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!



2 komentar:

  1. Wah kisah cinta Nina mbulet ya mas...kayak benang kusut,si Ian juga seenaknya aja mau melepas pacarnya yg sudah hamil,untungnya Nina tegas walau terluka, terus si Takung tu jadi penasaran juga,tipe cowok kayak apa gitu yaa ..hehehe

    BalasHapus
  2. Iya Mbak penuh dengan masalah, kasihan juga, dia tipe yang agak susah move on. Kalo Ian sih memang brengsek hahaha. Dan si Takung ini memang karakternya belum tergali dengan baik

    Oya Mbak, di blognya dimatikan komentarnya ya, padahal mau ikutan nimbrung hehe. Tapi memang iya sih itu pilihan yang punya blog. Semoga jangan lama-lama ya

    BalasHapus