Tampilkan postingan dengan label komik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komik. Tampilkan semua postingan

Juli 13, 2025

Komik Solanin - Inio Asano

[ Ulasan di bawah ini adalah kesan pribadi saya setelah membaca bukunya. Semua poin berdasarkan penilaian sendiri sesuai selera pribadi. Terima kasih. ]


Judul: Solanin

Komikus: Inio Asano

Penerjemah: Ayu Arsandhi Patty

Grafis: Heru Lesmana

Penerbit: M&C

Terbit: 2024, cetakan kedua

Tebal: 476 hlm. 

ISBN: 9786230310966

Tag: komik, dewasa, passion, musik, band



Meiko Inoue dan Naruo Taneda adalah pasangan kekasih yang tinggal bersama. Keduanya berhenti bekerja dan menggantungkan hidup pada impian band yang sekarang dijalani Taneda bersama temannya; Kato dan Yamada.

Hidup yang tidak bernilai, tanpa arah, dan perlahan-lahan terpuruk membuat hubungan Meiko dan Taneda penuh pikiran dan ketakutan. Hingga suatu hari Taneda menghilang dan membuat Meiko galau. Walau banyak kekurangan, kehilangan Taneda sudah seperti kehilangan daya hidup. 

Saat Taneda memberi kabar lagi, justru itu momen terakhirnya. Kecelakaan membuatnya meninggalkan impian band yang tetap jadi impian dan meninggalkan Meiko yang mendekap kehilangan.

Pertemuan dengan ayahnya Taneda, memunculkan gairah hidup lagi. Tujuan Meiko adalah melanjutkan hidup tanpa perlu menghapus kenangan Taneda. Ia memutuskan bergabung dengan band teman-teman Taneda.

***



Membaca komik Solanin seperti mengingatkan kepada kegagalan hidup saya sendiri. Karena terlalu berleha-leha dan bergantung pada impian-impian yang ketinggian akhirnya banyak yang enggak tercapai. Saya ketinggalan dibandingkan teman-teman sepantaran.

Pedih banget pas baca bagian Mieko dan Taneda yang mengakui kalau mereka gagal menjalani hidup. Ketika pengen berubah pun terasa sulit karena sudah ketinggalan jauh. Komik Solanin ini sukses memotret kehidupan menjadi dewasa yang enggak mudah, banyak hal harus diperjuangkan dan dikorbankan.

Punya impian itu sah saja. Tapi saat kita sudah dewasa, yang paling utama adalah bagaimana hidup yang baik. Jangan menganggur karena apa-apa butuh biaya. Terasa banget efek menganggur bagi hidup Mieko dan Taneda sampai mereka harus menghitung-hitung waktu mau bayar listrik dan memperbaiki AC yang mati.

Patah hati yang dialami Mieko pas Taneda menghilang juga sangat menyayat hati. Apalagi pas Taneda meninggal, sumpah rasanya sesak banget baca narasinya. Yang biasanya apa-apa berdua, ngobrol apa aja, bercanda receh, dan dalam waktu sekejap harus kehilangan momen itu, rasanya kayak ada yang dicabut dari dada. Saya bisa bersimpati karena saya pernah mengalaminya. Patah hati paling dalam saat orang tersayang kita sudah tidak bersama kita lagi. Dan butuh waktu lama untuk menerima kenyataan kehilangan itu.

Dan di sini kita tidak hanya dikasih lihat kehidupan pasangan Mieko dan Taneda saja. Kita juga dikasih tahu apa pergulatan hidup orang-orang di sekitarnya seperti Kato yang jadi mahasiswa abadi dan Yamada yang diam-diam menyimpan perasaan kepada Mieko tapi memilih menghormati Taneda.

Ceritanya berwarna dan banyak banget bagian yang relate dengan kita. Siap-siap saja tersindir dan diajak merenung soal kehidupan.




Karakter favorit saya adalah Yamada. Walau orangnya ketuaan dan kadang tingkahnya kekanakan, tapi dia tipikal yang berpikiran dewasa. Cukup realistis memandang hidup dan asmara. Saya kira Mieko bakal jadi pasnagan Yamada tapi di akhir buku kayaknya bukan Yamada.

Secara keseluruhan saya sangat menikmati membaca komik dewasa ini. Dewasanya bukan mesum ya tapi sisi karakternya. Bukan sekadar hiburan saja tapi jadi perenungan juga. Dan harus diakui, selesai baca pun meninggalkan rasa perih yang agak lama di dada. Kayak getir gitu.

Komik ini sangat saya rekomendasikan untuk pembaca yang mulai masuk ke kejamnya hidup setelah lulus kuliah. Sebelum kalian terjerat kemalasan dan berujung penyesalan, lebih baik belajar bahkan dari sebuah komik.

Nah, sekian ulasan saya untuk komik Solanin ini. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

Oktober 21, 2023

Resensi Komik Detektif Conan No. 2 - Aoyama Gosho


Judul:
Detektif Conan No. 2

Komikus: Aoyama Gosho

Alih bahasa: M. Gunarsah

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Terbit: Januari 1997

Tebal: 176 hlm.

ISBN: 9789796378340



[1]

Masaki Negisi (42) ditemukan tewas terbakar saat pesta api di Kota Gunma. Kabar ini mengejutkan Detektif Mouri karena selama tiga hari kemarin dia membuntutinya atas suruhan Yutaka Abe, teman lamanya Masaki. Dan kematian Masaki membuat Yutaka Abe menjadi ahli waris asuransi jiwanya sebesar lima miliar. 

Fakta ini membuat Detektif Mouri yakin kalau pembunuhnya Yutaka Abe. Sayangnya dia punya alibi kuat kalau saat kejadian pembunuhan itu dirinya sedang liburan. Apa yang keliru dengan urutan waktu antara saat pembunuhan dan ditemukan mayatnya?

[2]

Seorang gadis muda bernama Masami datang ke kantor Detektif Mouri meminta bantuan untuk mencari keberadaan ayahnya, Kenzo Hirota, yang menghilang sudah sebulan. Berkat nama kucing yang dimiliki Hirota, Detektif Mouri bisa menemukan tempat tinggalnya. Masami dan Hirota pun dipertemukan. Namun sejak itu, Masami susah dihubungi. Ran khawatir dan saat mereka mengunjungi rumah Hirota lagi, mereka dikabari kalau Hirota tewas menggantung dan menurut polisi itu pembunuhan.

Dalam kasus ini, Detektif Mouri berhadapan dengan detektif lain yang sama-sama diminta untuk mencari Hirota dengan cerita yang berbeda yang disampaikan Masami. Namun, orang yang membayar detektif lain itu ikut terbunuh. Tersangka utamanya adalah Masami. Tapi apa motifnya?

[3]

Conan yang masuk SD harus dilibatkan untuk membasi hantu di Puri Kuno yang berada di RW 4. Kabarnya pemilik Puri ini dibunuh dan keluarganya pindah entah kemana. Menurut Ayumi, setiap malam sering terdengar jeritan dari dalam puri dan mereka ingin mencari tahu ada apa. Akhirnya kesepakatan dibuat berempat; Conan, Ayumi, Mitsu, dan Genta.

Saat mereka mulai melakukan penelusuran di Puri tersebut, Mitsu menghilang lebih dulu, kemudian disusul Genta. Conan dan Ayumi menemukan pintu menuju ruang bawah tanah dan mereka menemukan penjara. Rahasia pembunuhan lima tahun lalu pun terungkap, tapi siapa pelaku sebenarnya?



Shinici Kudo yang berubah jadi kecil dan mengganti nama menjadi Conan Edogawa akhirnya masuk SD. Ia pun merasa terjebak dengan bocah-bocah tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Bagian dia berinteraksi dengan teman sekelasnya lumayan seru dan lucu.

Di komik ini Conan mendapatkan alat-alat baru dari Profesor berupa sepatu untuk menedang dengan kekuatan lebih besar dan kacamata pelacak. Tubuh kecilnya memang tidak bisa diandalkan untuk membekuk penjahat dan perlu alat pendukung setelah sebelumnya dia mendapatkan dasi kupu-kupu pengubah suara.

Pada kasus kedua, Shinici Kudo juga mendapatkan informasi tipis mengenai perkumpulan jubah hitam yang menyebabkannya menjadi anak kecil. Semangatnya menyala untuk membongkar keberadaan perkumpulan tersebut karena pada kasus ini semakin jelas kalau perkumpulan itu membahayakan.

Resensi Komik Detektif Conan No. 1

Resensi Komik Detektif Conan No. 3

Resensi Komik Detektif Conan No. 5

Ada pesan moral yang sangat jelas untuk kasus ketiga dimana pembunuh pemilik Puri dilatarbelakangi oleh perasaan marah karena hinaan. Untuk itu kita harus menjaga lisan sebaik mungkin ketika berbicara dengan siapa pun, termasuk dengan keluarga sendiri. Sebab ketika seseorang sakit hati, akal jernihnya keruh sehingga siapa pun bisa nekad melakukan kejahatan, walau pun ujung-ujungnya akan menyesal.

Secara keseluruhan kisah di komik ini sangat seru dan mengaduk adrenalin. Saya suka komik nomor ini karena banyak adegan aksinya. Ditambah ada cerita yang mengarah ke hantu membuat rasa takutnya makin terasa. Bisa dibilang komik ini punya suasana nano-nano.

Oke, sekian ulasan saya untuk komik ini. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

Oktober 15, 2023

Resensi Komik Detektif Conan No. 5 - Aoyama Gosho


Judul:
Detektif Conan No. 5

Komikus: Aoyama Gosho

Alih bahasa: M. Gunarsah

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Terbit: Januari 1997

Tebal: 188 hlm.

ISBN: 9796636905




[1]

Ran datang bersama Conan setelah diundang oleh teman SMAnya, Sonoko Suzuki, ke vila. Mereka berpapasan dengan sosok pria misterius bermantel hitam dan wajah diperban sewaktu mau melintas di jembatan gantung. Saat dikonfirmasi kepada undangan yang lain, mereka pun sempat berpapasan tanpa menaruh curiga.

Ternyata di waktu bersamaan di vila tersebut ada reuni club film kakaknya Sonoko, Ayako Suzuki. Yang datang adalah Chikako Ikeda (sutradara), Masaru Ota (broker mobil), Hiroki Sumiya (editor majalah film), dan Ryoichi Takahashi (pekerja di perusahaan makanan). Ada tema obrolan yang membuat tensi mereka naik saat sedang bercengkrama yaitu soal kasus bunuh diri teman mereka, Atsuko.

Chikako kemudia jadi korban pembunuhan oleh sosok pria misteris itu. Tubuhnya dimutilasi dan dibuang di dalam hutan. Selain itu, pria misterius tadi menyerang Ran sampai dua kali. 

Apa yang sebenarnya terjadi sampai Ran pun jadi target?

[2]

Setelah kejadian di vila, Sonoko mengajak Ran bertemu vokalis band Lex, Tatsuya  Kimura, pada perayaan penutupan pentas. Selain Tatsuya, ada anggota band lainnya yaitu Meiko Shimazaki (gitar), Katusmi Yamada (drum), dan Mari Terahara (manajer Lex).

Selama perayaan di tempat karoke itu, perubahan suasana kentara sekali ketika Tatsuya mulai mengoceh tentang anggota yang lain. Ia pun mengungkapkan akan keluar dari band dan akan berkarir solo. Namun tiba-tiba Tatsuya muntah darah dan meninggal di lokasi. Hasil pemeriksaan menyatakan Tatsuya keracunan Sianida.

Siapa pelakunya dan apa motif pembunuhan ini?




Saya suka komik Detektif Conan No. 5 ini karena di kasus pertama, kekejian pembunuhannya begitu terasa. Mutilasi yang dilakukan pelaku membuat saya bersimpati dengan nasib yang lainnya, apakah mereka akan selamat atau korbannya akan bertambah. Sadisnya pelaku karena tubuh korban dipotong-potong menjadi beberapa bagian; tangan, kaki, bahkan kepalanya. 

Sedangkan di kasus kedua, saya merasa ada kebetulan konektifitas karena minggu-minggu ini kasus kopi sianida yang melibatkan sosok Jessica kembali memanas setelah film dokumenternya rilis di Netflix. Kalau di kasus nyata, dugaan sianidanya dicampur ke kopi, tetapi di komik ini sianidanya dibalurkan ke barang. Sama-sama berbahaya, sama-sama mematikan.

Trik pelaku dalam menyamarkan aksinya pun cukup memukau. Berbeda dengan detail di komik Detektif Conan No. 3 yang menurut saya tidak membuat saya terkejut, di sini justru lebih berkembang dan cukup mengecoh. Kejutan siapa pelaku pembunuhnya pun cukup mengena. 

Resensi Komik Detektif Conan No.3 

Resensi Komik Detektif Conan No. 1

Dan pada akhir komik, kita akan dibuat penasaran dengan nasib Conan yang harus berhadapan dengan Laki-Laki Bertopeng, yang tampaknya ada hubungan dengan pelaku yang membuat Conan mengecil.

Sekian ulasan saya untuk komik ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!



Oktober 13, 2023

Resensi Komik Detektif Conan No. 1 - Aoyama Gosho


Judul: Detektif Conan No. 1

Komikus: Aoyama Gosho

Alih bahasa: M. Gunarsah

Penerbit: PT Elex Media Komputindi

Terbit: Januari 1997

Tebal: 180 hlm.

ISBN: 9789796377909




[1]

Putri tunggal keluarga Tani, Akiko Tani (10 tahun), diculik oleh pria berjubah. Detektif Kogoro Mouri dipanggil untuk mencari tahu. Tersangka pertama adalah asisten rumah tangga, Aso. Setelah didesak dia pun mengakui kalau penculikan ini ide dari Akiko yang ingin mencari perhatian ayahnya.

Keterlibatan Aso hanya sebatas membawa Akiko ke hotel terdekat. Tetapi naasnya Akiko sungguhan diculik oleh orang lain dan meminta uang tebusan. Aso meyakinkan kalau pelaku bukan temannya dan bukan bagian dari ide penculikan yang digagas Akiko. Lalu siapa pelaku ini?

[2]

Seorang artis bernama Yoko Okino datang ke kantor Detektif Mouri untuk minta bantuan menyelidiki orang yang menguntitnya. Yoko mengalami situasi tidak menyenangkan selama ini, bahkan kamar apartemennya seperti dimasuki juga. Dan saat mendatangi apartemen Yoko, mereka menemukan mayat dengan pisau tertancap di punggungnya.

Tersangka yang dicurigai adalah Yamagishi (manajer Yoko) dan Yuko Ikezawa (rekan sesama artis) dengan alasan Yamagishi adalah orang terdekat Yoko, sedangkan Yuko adalah rekan artis yang proyeknya dialihkan ke Yoko.

Keduanya punya alibi meyakinkan. Lalu siapa pelaku sebenarnya dan apa motif pembunuhannya?




Sebagai komik nomor pertama, kita akan menemukan kisah awal mula kenapa Shinichi bisa terjebak di tubuh mungilnya. Bisa dibilang dia berada di situasi salah. Dan kondisinya ini membuat Shinichi harus berjuang mencari racun yang menyusutkan badannya untuk menemukan obat penawarnya. Dan lawannya nanti kayaknya sekelompok mafia berbahaya.

Kasus pertama di komik ini menurut saya sangat ringan sebab motif pelaku melakukan penculikan karena sekadar "situasinya memungkinkan" akibat melihat anak kecil makan sendirian. 

Barulah di kasus kedua misterinya menjadi lebih dalam karena ditemukannya mayat dengan pisau tertancap di punggung. Penyebab runtutan kejadian di sini akibat salah paham sehingga ujung-ujungnya harus ada yang meregang nyawa.

Resensi Komik Detektif Conan No. 3

Resensi Komik Detektif Conan No. 5

Detail petunjuk apa yang terjadi dalam komik ini lumayan seru. Saya sendiri tidak bisa menebak siapa pelakunya dan sulit mencari petunjuk yang mengarah ke pelaku. Saya agak bergidik ngeri membayangkan adegan korban melompat dari kursi dengan mengarahkan punggungnya ke pisau yang diposisikan menancap. Beneran bikin linu, hiiii.

Sebagai komik nomor pertama, cerita di komik ini sangat seru dan saya tidak sabar dengan pencarian Shinichi menemukan obat agar bisa mengembalikan tubuhnya ke ukuran semula. Menjadi Conan si anak kecil ternyata mengurangi kemampuannya menangkap penjahat, terutama soal tenaganya yang berkurang jadi jika melawan penjahat akan terasa tidak ada apa-apanya.

Saya juga penasaran dengan hubungan Ran dan Shinichi di situasi sulit ini. Ran bakal makin uring-uringan karena tidak bertemu Shinichi yang mendadak menghilang. Dan suara saja tetap tidak cukup mengobati kerinduannya, hehe.

Sekian ulasan saya untuk komik ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!



Oktober 10, 2023

Resensi Komik Detektif Conan No. 3 - Aoyama Gosho


Judul:
Detektif Conan No. 3

Komikus: Aoyama Gosho

Alih bahasa: Tita Feronti

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Terbit: Januari 1997

Tebal: 176 hlm.

ISBN: 9796635771




[1]

Gara-gara ketinggalan kapal, Detektif Mori, Conan, dan Ran, menumpang di kapal pesiar sewaan keluarga Hatamoto dalam perjalanan ke Tokyo. Rupanya keluarga Hatamoto berkumpul setelah menghadiri pernikahan Natsue, cucu Pak Gozo Hatamoto.

Anggota keluarga Hatamoto tidak akur. Tampaknya ada isu perebutan warisan. Sampai akhirnya terjadi pembunuhan terhadap Pak Gozo Hatamoto di kamarnya. Yang tertuduh adalah Takeshi Hatamoto, suami Natsue, karena dia adalah orang terakhir yang bertemu Pak Gozo. Di tengah kebingungan menduga-duga pelakunya, korban kedua ditemukan yaitu Tatsuo Hatamoto, suami dari kakak Natuse.

Semua menunjuk Takeshi sebab dia ternyata kabur dari gudang setelah sebelumnya dikurung atas tuduhan pertama tadi. Dan tidak lama setelahnya, lampu kapal tiba-tiba mati, dan Ichiro Hatamoto ditemukan terluka tusukan di toilet.

Apakah betul Takeshi pelakunya? Lalu apa motif dia melakukan pembunuhan di atas kapal ini?

[2]

Setelah kejadian di kapal pesiar, kantor Detektif Mori kedatangan dokter bedah bernama Ogawa yang membawa banyak mainan bekas. Menurut pengakuannya, dia mendapatkan mainan itu untuk anaknya dan kiriman uang sejumlah 25 juta. Ada surat yang isinya kalau pengirim akan mengambil penggantinya.

Hadiah misterius itu dikirim setiap tanggal 3 Agustus dan sudah berjalan selama 2 tahun. Dokter Ogawa meminta bantuan Deketif Mori untuk mencari tahu apa tujuan si pengirim. Pencarian pelaku pun mengerucut kepada pasien yang berobat di tanggal 3 Agustus atau yang pulang di tanggal tersebut.

Siapa pengirim hadiah misterius itu? Dan apa yang akan diambil pengirim tersebut?




Saya tidak banyak membaca komik tetapi setelah melihat koleksi komik di aplikasi perpustakaan Kominfo, saya memutuskan menjajal beberapa judul. Pilihan pertama saya adalah komik Detektif Conan. Hanya saja saya tidak bisa membaca berurutan nomornya sebab menyesuaikan ketersediaan komik yang belum dipinjam orang lain.

Di komik Detektif Conan No. 3 ini, rasa formula detektifnya memang seperti yang sudah saya tahu karena dulu pernah membaca komik Conan secara random dan sepintas. Templatnya adalah ada satu acara dimana banyak orang berkumpul, lalu ada yang terbunuh secara misterius. Semua yang hadir akan mengemukakan alibinya.

Yang selalu saya tunggu adalah detail-detail yang dibongkar Conan berupa petunjuk-petunjuk yang mengarah ke pelaku. Sayangnya di komik ini tidak banyak detail yang dibahas, hanya soal remah roti saja yang membuat saya takjub, sisanya biasa saja.

Pada kasus pertama yang membuat saya penasaran adalah bagaimana pelaku akan kabur mengingat kejadian pembunuhan ada di kapal pesiar. Tidak terbayang kalau pelaku mau kabur, pilihannya hanya melompat ke laut.

Sedangkan di kasus kedua, lumayan menyedihkan sebab membahas tentang balas dendam karena kehilangan orang tersayang. Sayangnya, di kasus kedua ini penyelesaiannya begitu cepat, si pelaku langsung sadar merasa bersalah.

Bagian lain yang menarik adalah soal kecurigaan Ran kepada Conan yang begitu mirip dengan pacarnya, Shinichi Kudo. Tetapi di ujung cerita kecurigaan Ran bisa dipatahkan berkat bantuan profesor Agasa sehingga Conan bisa menjalani nasib tubuhnya yang mengecil dengan lebih tenang.

Sekian ulasan saya untuk komik ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

Mei 21, 2023

Resensi Komik Country Girl #1 - Ryukishi07, Romeo Tanaka & Tatsuhiko


Judul:
Country Girl

Penulis: Ryukishi07 & Romeo Tanaka

Ilustrator: Tatsuhiko

Penerjemah: M

Editor: Binarti

Sampul: Sarah Aghnia H.

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Terbit: 2019

Tebal: 200 hlm.

ISBN: 9786230006470


Mikihiko dan 3 orang teman masa kecilnya tinggal di kota terpencil yang memiliki masalah depopulasi. Meskipun demikian, mereka menjalani kehidupan SMP yang bahagia. Namun, setelah gagal dalam ujian masuk SMA, Mikihiko mulai depresi dan mengurung diri di rumah. Keempat sahabat itu pun tercerai berai. Keiko yang memiliki perasaan khusus terhadap Mikihiko berusaha memotivasinya.

***


Di sebuah desa tertinggal ada sekelompok teman sekolah yang terdiri dari satu anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Mikihiko Inaba, Miya Natsuki, Keiko Futatsumori, dan Iyo Hikawa sangat akrab.

Menjelang lulus SMP, keempatnya khawatir dengan desas-desus sekolah mereka yang akan ditutup. Acara kelulusan pun dipastikan ditiadakan. Mereka juga mulai bingung menentukan akan kemana setelah lulus SMP. 

Inaba sendiri punya mimpi meninggalkan desa yang baginya tidak punya apa-apa dan niat itu bakal diwujudkan dengan berusaha supaya bisa masuk ke SMA di Tokyo. Niat itu diragukan oleh ketiga teman perempuannya karena standar masuk SMA di Tokyo sangat tinggi. Namun, tekad Inaba sudah bulat dan memutuskan agar mereka semua harus lulus masuk SMA di Tokyo. Mereka sepakat akan belajar lebih keras lagi.

Saat pengumuman kelulusan, Inaba dinyatakan tidak lolos. Begitu juga dengan Iyo dan Keiko pun tidak lulus. Hanya Miya yang berhasil. Sejak itu hubungan pertemanan keempatnya berubah.

Setelah satu semester diopname di rumah sakit, Keiko akhirnya masuk sekolah di SMA lagi. Yup, dia tertinggal satu semester dan harus mengejar ketertinggalannya itu. Di hari pertamanya, Keiko mendapatkan kabar mengejutkan kalau ternyata Inaba pun belum pernah masuk sekolah sejak hari pertama. Mereka bersekolah di SMA yang sama. Dan demi membuat Inaba masuk sekolah lagi, Keiko memutuskan meminta bantuan Iyo yang juga sama satu sekolah dengannya.


Keiko kembali terkejut saat melihat penampilan Iyo yang berubah dari anak perempuan sederhana menjadi sangat modis. Apalagi saat mendengar kata-katanya, "Jangan harap hubungan abnormal kita dulu bisa kembali seperti semula." Meski begitu, Iyo akhirnya mau membantu. Keiko dan Iyo mulai menyusun rencana agar Inaba bisa masuk sekolah lagi. 

Keiko sempat mendatangi rumah Inaba dan bertemu ayahnya. Keiko juga meminta agar Iyo membantu dengan mengirimkan email penyemangat. Keiko dan Iyo juga membuat 100 bangau dan dipamer-pamerkan di depan jendela kamar Inaba. Dan yang terakhir, mereka berdua membuat surat yang kemudian diletakkan di depan pintu kamar Inaba.

Karena semua cara sudah dicoba dan Inaba bergeming saja, akhirnya Keiko dan Iyo memutuskan untuk menobrak kunci kamarnya. Di waktu yang sama ketika mendobrak kunci kamar Inaba, tiba-tiba muncul Miya di tengah mereka.



Komik bukan bacaan favorit saya, dan saya beberapa kali menyebutkan alasannya pada beberapa artikel. Ceritanya yang sangat pendek pada satu nomornya dan pusing mengurut membaca balon dialognya membuat saya butuh alasan khusus untuk akhirnya membeli komik.

Untuk komik Country Girl ini saya beli lantaran ceritanya tentang remaja SMA. Waktu itu saya sedang butuh referensi cerita SMA untuk cerita yang sedang saya tulis, dan tidak sengaja melihat komik ini di ecommerce, membaca blrub-nya, oke, saya ambil.

Saya agak kurang sreg ketika tahu kelompok main Inaba dan tiga teman perempuannya karena mindset saya kalau ada kelompok main begini, pasti si anak laki-laki tergolong anak kemayu. Tapi di komik ini justru gambaran Inaba berbeda, selain dia cerdas, Inaba juga digambarkan mudah bergaul dan jago olahraga.



Konflik yang membuat komik ini seru dibaca karena hubungan pertemanannya yang berubah dan kita akan diajak untuk mengikuti para tokohnya memperbaiki apa yang membuat pertemanan mereka berubah. Pada buku pertamanya ini, saya salut dengan Keiko yang begitu peduli dengan orang terdekatnya sampai-sampai dia melakukan beberapa cara padahal kesehatannya saat itu belum pulih betul.

Untuk Iyo, saya bisa paham dengan perubahan penampilannya. Dia hanya ingin memiliki grup pertemanan yang baru, dia butuh dunia yang berwarna berbeda, dan dengan merubah tampilannya itu, Iyo berharap mendapatkan apa yang ia mau. Ini ciri ketidakstabilan emosi remaja dan beberapa dari kita pun mungkin pernah mengalaminya pada usia segitu. Sayangnya, komik ini tidak menyisipkan peran orang tua pada anak remaja seusia Iyo dan kawan-kawannya.

Inaba yang dari hari pertama tidak masuk sekolah sedang terpukul dengan ekspektasi yang ketinggian. Wajar sih dia punya cita-cita tinggi, hanya saja dalam kasus Inaba, dia tidak didukung keluarga. Sebab ayah Inaba memikirkan bentuk masa depan lain bagi Inaba, dan bukan sekolah SMA di Tokyo, yaitu menjadi penerus toko kelontongnya. Secara tidak langsung, komikus ini menyentil soal pentingnya peran orang tua bagi perkembangan emosional anak remaja. Karena usia remaja itu rawan, butuh pendampingan yang tidak mengekang.

Berhadapan dengan masalah bisa jadi pengalaman yang bagus bagi hidup kita. Seperti keuntungan yang sembunyi. -hal.29
Pada komik ini pun kita akan disuguhkan tema romansa yang amat sangat tipis. Latar belakang Keiko sebegitunya ingin membuat Inaba masuk sekolah lagi, ya karena perasaannya itu. Tampaknya Keiko menaruh rasa pada Inaba, hanya saja saya enggak cukup jelas menangkap sinyal itu. Kecuali saat Keiko berekspresi terkejut begitu ibunya membahas soal kedekatan Inaba dan Miya. Keiko kayak yang cemburu gitu.

Duh, penasaran romansa Inaba akan sama siapa ya? Hehehe, itu pun kalau bakal dijelaskan di komik nomor duanya.


Untuk dialog dalam komik ini menurut saya ada yang agak lebay. Tapi mungkin karena tokoh-tokohnya masih usia SMP dan SMA, bisa dimaklumi gaya bercandanya begitu. Hanya saja saya agak geli saja membacanya hehe. Terutama soal mereka membahas pantat Inaba. Waduh!

Kover komiknya sendiri bagus. Menampilkan sosok keempat tokohnya dan ada pantulan bayangan mereka di sana, sosok mereka berubah jadi anak SMP. Jelas banget menggambarkan usia mereka dalam komiknya. Tampilan mereka pun sangat sederhana, seperti halnya prnampilan anak desa. Jadi menurut saya pas penggambarannya.

Nah, itu dia ulasan saya untuk komik Country Girl nomor satu ini, dan kalau dinilai saya kasih nilai 3/5 bintang. Cerita komiknya ringan dan cukup seru.

Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku.



Februari 05, 2017

[Komik] Conceited Heart's Cry, Ayuko


Judul asli : Unubore Heart’s Cry
Judul : Conceited Heart’s Cry
Komikus : Ayuko
Alih bahasa : Tri Murtiyani
Editor : Nia Ikasary
Desain sampul : Yenny Thiemailattu
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Terbit : Januari 2017
ISBN : 9786020299334 (1) 9786020299341 (2)
Harga : Rp 22.500

Blurb.
Yuri Hayama, murid kelas 2 SMA, yang terkenal berkat wajahnya yang cantik. Ia kerap menolak murid laki-laki yang menginginkan menjadi pacarnya. Dengan alasan, murid laki-laki itu bukan kriterianya. Kriteria yang dipasang Yuri ternyata memiliki latar belakang. Masa lalu yang memalukan mendorong Yuri untuk terus memoles dan memelihara kecantikan.

Pada suatu hari ia bertemu dengan murid laki-laki yang dalam sekali melihat, Yuri mengakui kalau dia masuk dalam kriterianya. Dia atlet Kendo, bernama Makoto Ayakura. Ayakura ini tipe murid laki-laki yang bersikap dingin dan tidak memiliki kedekatan dengan teman-temannya.

Ada satu kejadian yang membuat Yuri harus membalas kebaikan Ayakura, dan itu menjadi titik awal Yuri memperjuangkan orang yang ia sukai. Meski pun, hal tersebut berlawanan dengan prinsip yang ia pegang. Perjuangan ini tidak mudah ketika Yuri mengetahui kedekatan Ayakura dengan teman kecilnya Aoi Konno. Apakah Yuri akan mundur atau terus maju berjuang?

Ide cerita.
Inti yang ingin disampaikan komikus sebenarnya soal bagaimana kita memandang diri kita sendiri. Melalui karakter Yuri Hayama, kita akan diajak pada satu mindset, arti kerupawanan wajah. Bukan rahasia lagi, wajah yang rupawan biasanya memudahkan banyak hal dan membuka banyak kesempatan. Misalnya dalam mencari pekerjaan, orang berwajah yang rupawan akan lebih mudah jadi kandidat untuk yang terpilih, dibandingkan dengan orang yang wajahnya biasa saja. Selain itu, orang yang berwajah rupawan biasanya lebih percaya diri dibandingkan dengan orang yang wajahnya biasa saja. Ada kala dimana kerupawanan membawa banyak keberuntungan. Namun, kerupawanan juga bisa memicu banyak masalah.

Pada komik Conceited Heart’s Cry, kecantikan dijadikan satu ukuran berhasil atau tidak, memikat murid laki-laki. Komikus mencoba memberikan satu pandangan bahwa kecantikan memang bisa diakui oleh banyak laki-laki. Tetapi, tidak semua laki-laki mencari kecantikan yang serupa. Yuri Hayama adalah murid perempuan yang cantik. Daisuke, murid laki-laki, yang ditaksir Yuri waktu SMP, mengakui hal itu. Nyatanya, kecantikan Yuri tidak membuat Daisuke mengiyakan ketika Yuri memintanya menjadi pacar.

Lalu, menurut komikus, kecantikan seperti apa yang bisa membawa keberuntungan?

Plot. Karakter. Opini.
Jalan cerita yang dipakai komikus merupakan campuran, plot maju-mundur. Walau, bagian kilas balik di komik ini tidak terlalu banyak. Ada kilas balik latar belakang Yuri yang memoles wajahnya dengan rajin, kilas balik tentang kedekatan Aoi dengan Ayakura, dan kilas balik tentang masa lalu Ayakura yang membentuknya berkarakter dingin dan serba sempurna.

Komik ini bisa terbilang sebagai komik remaja. Tokoh-tokoh yang hadir merupakan anak SMA dengan gejolak mood dan ekspresi yang gampang berubah-ubah. Yuri Hayama berkarakter ceria, optimis, percaya diri, dan pendendam. Yang paling menarik dari karakter Yuri adalah ketika ia bertemu dengan gebetan SMP yang pernah menolaknya, Yuri mampu mengendalikan diri untuk menyapa dengan sikap biasa saja. Kamu ada yang berani melakukan hal serupa?

Makoto Ayakura berkarakter pendiam, giat dan rajin, cuek, dan bisa juga perhatian. Ada satu adegan yang menarik yaitu Ayakura mengelus-elus dahi Yuri ketika Yuri mengalami benturan di wajah sampai dua kali. Sontak saja itu membuat Yuri deg-degan.

Aoi Konno, meskipun kemunculannya di komik ini sedikit, ia jadi gadis yang penuh drama. Di depan Ayakura, Aoi sangat meyakinkan jadi sosok yang rapuh. Sehingga keberadaan Ayakura sangat dibutuhkan. Dan trik itu bisa mengelabui Ayakura, namun tidak berhasil untuk Yuri.

Nimi, murid laki-laki yang ceria. Ia menyukai Yuri dan beberapa kali melindungi Yuri dari keadaan yang tidak nyaman. Namun, entahlah kemunculannya di komik ini tidak terlalu kuat. Ia tiba-tiba ada dan menjelang akhir tidak terlalu jelas tujuan keberadaannya untuk apa.

Menurut saya komik Conceited Heart’s Cry yang terdiri dari 2 buku,  punya emosi serasa dipadatkan. Sehingga saya tidak bisa merasakan secara mendalam emosi-emosi yang ada di tokoh-tokohnya. Padahal, pada setiap babaknya memiliki potensi untuk memunculkan emosi yang mengaduk. Tapi, saya cukup senang karena menjelang akhir komik, saya dibuat terharu dengan emosi puncak Yuri yang tidak ingin mencintai seseorang secara sebelah tangan.

Kover komik yang menampilkan wajah Yuri dengan mimik yang berbeda, sejalan dengan cerita di dalamnya. Rasa penasaran saya, seperti alasan kenapa komik ini masuk Wishful Wednesday: Conceited Heart's Cry bulan Januari lalu, terjawab. Untuk drama-drama yang saya nantikan juga sudah cukup memuaskan.

Komik ini juga menyinggung satu cabang olah raga: Kendo. Kendo adalah seni bela diri modern jepang yang menggunakan pedang. 



Adegan favorit.
Pada permainan di Best Couple Contest, ada babak ketika salah satu pasangan harus mengungkapkan rasa kepada pasangannya, dan Yuri secara terbuka mengungkapkan apa yang ia rasakan. Bukan untuk pasangan kontes, Nimi, melainkan ia membayangkan wajah murid laki-laki lain.

“Dia jantan. Candaannya yang nggak bisa dimengerti. Selalu serius. Singkatnya, dia nggak diterima oleh lingkungannya. Baru pertama kali aku bertemu orang seperti itu. Meski begitu aku selalu menutupi perasaanku karena keangkuhanku. Hingga aku hancur berantakan. Tanpa ada keberanian. Dia tidak pernah meninggalkan orang yang berarti baginya. Meski sebenarnya ini sebuah kelemahan, dia selalu mengorbankan dirinya sendiri. Aku suka semuanya. Aku ingin melupakan semuanya.  Dan aku terus mencintaimu. Tapi aku nggak bisa begitu. Aku nggak bisa mengalihkan pandanganku dari perasaan ini.”
Petik-petik.
Sebenarnya, kerupawanan wajah tidak akan berarti apa-apa tanpa dibarengi kepribadian yang baik. Sebagai manusia biasa, wajar saja menginginkan sesuatu yang indah. Tapi lebih bijak jika kita mampu bersyukur atas apa yang dimiliki dan berintrospeksi diri secara berkelanjutan.

Final. Rating.
Komik ini memiliki keseruan antara roman dan komedi. Dan tentu saja komik ini akan mengingatkan kita untuk introspeksi diri dalam memandang kecantikan. Akhirnya, saya memberikan rating untuk komik Conceited Heart’s Cry adalah 3/5.

Januari 25, 2017

[Wishful Wednesday] Conceited Heart's Cry, Ayuko


Yuri cantik dan angkuh. Baginya, tak ada cowok ideal yang sesuai untuk dirinya. Sampai dia bertemu Ayakura, cowok anggota klub kendo yang berwajah tampan, berotak encer, dan jago beladiri. Tapi di luar dugaam, Yuri malah mendapat perlakuan dingin dari Ayakura...

Inilah perjalanan cinta sang gadis cantik tetapi angkuh, yang penuh drama.


Yuri yang akhirnya menyadari bahwa dirinya benar-benar menyukai Ayakura, memtuskan untuk serius mendekati Ayakura. Tapi, Ayakura sepertinya lebih memihak dan memperhatikan Aoi, teman kecilnya...! apakah yuri akan berhasil menarik hati Ayakura?

Inilah kisah cinta sang gadis cantik yang angkuh jilid terakhir!

Judul: Conceited Heart's Cry 
Penulis: Ayuko
Penerbit: Elex Media Komputindo
Terbit: Januari 2017
Tebal buku: 184 halaman 
ISBN: 9786020299334 (1) - 9786020299341 (2)
Harga: Rp22.500 (sebelum diskon, via gramedia.com)

*******
Untuk memperluas jenis bacaan, saya memang lebih suka memilih komik. Selain ketebalannya yang tipis, mengikuti cerita komik tidak diperlukan konsentrasi yang berat. Dan keberadaan komik di daftar bacaan saya, semacam jeda saja.

Conceited Heart's Cry memiliki cerita roman yang manis. Kisah gadis angkuh yang mengejar pemuda idamannya. Namun, biasanya cerita akan lebih berat ketika kita membaca keseluruhan. Roman yang tampak di cuplikan cerita tidak mewakili apa pun.

Yang menarik minat saya, kover komik bagian satu dengan bagian dua menampilkan mimik muka yang berbeda. Di kover bagian satu, saya melihat mimik sedih dan getir. Mungkin, ini mungkin ya, Yuri menanggung beban berat dengan perasaannya terhadap Ayakura. Sebab kecantikan yang dimiliki tidak serta merta menarik perhatian pemuda itu.

Lalu, pada komik bagian dua, terlihat mimik tersenyum. Mungkin, sekali lagi mungkin ya, Yuri mendapatkan ending yang baik untuk perjuangannya mendapatkan perhatian Ayakura. Entah ada drama-drama apa di komik ini. Tapi saya sangat penasaran sekali dengan ceritanya. Mungkin akan saya cadangkan dana untuk beli komik ini di bulan Februari nanti.

Buku apa yang ingin kalian punya minggu ini?

Untuk membuat pos serupa, silakan ikuti aturan mainnya dengan mengintip blog PerpusKecil.

 

Desember 11, 2016

[Buku/Komik] Bon Appetit by Akane Abe

Judul: Bon Appetit
Penulis: Akane Abe
Alih bahasa: Veronika Fiani Setiawan
Editor: Yoke Yuliana
Cover redesign: Heru Lesmana
Penerbit: PT Gramedia
Terbit: Juli 2014
Harga: Rp22.500 

Sudah dua komik yang saya baca dan menurut saya keduanya memiliki keseruan yang asyik diikuti. Mystery of Russian Tea mengajak berkenalan dengan kasus kriminal, Finding My Home mengajak ke kehidupan para agen properti, dan kali ini saya mengajak kamu untuk mengenali liku-liku di restoran Grill Matsumoto.

Bon Appetit yang dalam bahasa indonesia diartikan, “Selamat menikmati makanan anda!”, merupakan komik ketiga yang saya baca. Mengisahkan chef tenar bernama Osamu Isezaki yang datang ke kota kelahirannya untuk membuka restoran terbaru. Euforia pembukaan restoran ini sangat heboh karena Osamu termasuk chef selebriti. Di awal akan diberi tahu bagaimana Osamu menjadi chef. Tidak lain alasan ia menjadi chef adalah karena Mayuko, teman masa kecilnya yang ia sukai. Pada saat kelas 2 SMA, Mayuko mengaku sudah punya pacar. Osamu cemburu. Ia pun mendatangi restoran Grill Matusmoto, tempat pacar Mayuko kerja, ingin tahu sosoknya seperti apa. Ternyata bayangan Matsumoto berbeda sekali dengan yang dibayangkan Osamu.

Kedatangannya kembali membawa Osamu pada informasi jika Matsumoto sudah meninggal dan kini yang menangani retsoran Grill Matsumoto adalah istrinya; Mayuko. Sejak Matsumoto meninggal, restoran menjadi sepi karena rasa masakan yang tidak biasanya. Melihat Mayuko yang berjuang untuk bisa masak, Osamu meninggalkan restoran awalnya dan memilih membantu Mayuko.

Konflik makin seru ketika datang penagih hutang ke restoran. Ternyata mantan anak buah Matsumoto yang bernama Takashi Satou pernah berhutang. Dalam kurun waktu yang singkat, Mayuko harus mengumpulkan uang 50 juta yen untuk membayar hutang. Setelah Osamu dan Mayuko berjuang menguras tabungan dan meminjam ke kanan-kiri, uang sebesar itu belum terkumpul juga. Seperti angin segar, datang tawaran manis dari pemilik restoran lama Osamu untuk melakukan sesi foto yang kelak akan dicetak jadi kalender. Proyek ini sukses, hutang terbayar, dan restoran kembali damai.

Apakah segitu saja ceritanya? Tidak. Ada Keiichi dan Satou yang hadir di restoran itu dan membuat keseruan semakin bertambah.

Premis besar komik ini tentang pria yang memendam perasaan suka pada seorang wanita, tidak berdaya mengungkapkan. Tentu saja kategori romance akan ditemukan sangat kental sepanjang membacanya. Hanya bukan romance yang bikin hati menghangat, melainkan romance yang bikin gemas. Tapi jangan salah, saya kira komik ini menggali lebih dalam bentuk-bentuk perasaan yang biasa dirasakan sebagai manusia.

Berangkat dari rasa suka pada Mayuko, Osamu mewujudkan tekadnya menjadi chef. Perasaan yang positif akan mendorong pada hasil yang positif (Betulkan?). Perasaan yang belum tuntas membuat Osamu memilih melindungi restoran yang dimiliki orang yang disayangi. Perasaan yang tulus kerap membuat pemiliknya akan berkorban lebih banyak untuk melihat orang tersayangnya bahagia dan baik-baik saja.

Selama mengumpulkan uang untuk membayar hutang, Osamu bekerja keras untuk mendapatkannya. Perasaan sayang pada pasangan akan memicu seseorang menjadi lebih kuat, lebih rajin, dan lebih berusaha. Karena rasa kagum, Keiichi mengejar karir dan mengejar impiannya. Perasaan kagum dan mengistimewakan akan membuat pemiliknya terobsesi pada keinginannya. Setelah kabur membawa uang restoran dan meninggalkan hutang, Satou kembali datang meminta maaf kepada Mayuko. Perasaan mencintai akan membawa pemiliknya kembali ke jalur yang benar, sekalipun harus merendahkan keegoisannya dan menekan rasa malu.

Sepanjang novel ini kita akan dikejutkan dengan banyak keajaiban yang ditimbulkan oleh yang namanya ‘rasa hati’. Jadi, saya kira tidak baik untuk memainkan rasa hati sebab efeknya sangat dasyat. Dan yang lebih penting lagi adalah untuk terus memeilihara rasa hati dalam kondisi prima, baik, putih, dan tetap bersih. Sebab rasa hati yang masih bersih akan melahirkan ekspresi tulus, keputusan yang bijak, dan pertimbangan yang adil.

Namun ternyata tidak semua perasaan akan membawa pada hal baik. Berikut contoh penyesalan Osamu, “Aku dibutakan oleh keinginanku untuk tidak pulang sebelum berhasil dalam memasak sehingga aku tidak menghubungi siapapun. Aku juga tidak menelepon ke rumah sama sekali.” Hanya karena obsesi yang tinggi menjadi chef, Osamu melupakan keluarga dan itu keputusan yang kemudian ia sesali.

Apakah saya terlampau serius memandang komik ini? Nyatanya, komik ini memiliki sisi humoris yang sangat menghibur. Mayuko sempat memergoki Osamu terlalu dekat dengan Keiichi dan menilai mereka ini pasangan yang serasi. Bayangkan, Osamu itu menyukai Mayuko, lantaran kehadiran Keiichi, Mayuko menganggap jika Osamu itu gay. Jelas saja Osamu salah tingkah. Ditambah keusilan Keiichi yang kerap menggoda Osamu, membuat komik ini bikin ketawa.

“Aku akan mendukung kalian dengan segenap hati! Aku berada di pihakmu.”
Rice Omelette

Beberapa menu disebut di komik ini, antara lain: Rice Omelette, Salad Kentang, Beef Stew, Hors D’oeuvrenya, Marinate Fish, Salmon Meunierre, dan Pottage Wortel. Kekurangan yang mendasar komik ini adalah pada masakan yang tadi saya sebutkan, tidak ada satu pun yang dijelaskan proses membuatnya. Jadi, pembaca tidak akan bisa mempraktikkannya di rumah.

Nah, jadi masakan apa yang sekarang kamu inginkan dan kamu ingin buat? Coba deh baca dulu komik ini sebelum memulainya.

Jadi, komik tema makanan apa yang pernak kamu baca?

Desember 09, 2016

[Buku/Komik] Finding My Home by Yugi Yamada

Judul: Finding My Home
Penulis: Yugi Yamada
Alih bahasa: Martina Rosmawati
Penyunting: Driartha Vera
Desainer Grafis: Pugpigpow
Penerbit: PT Gramedia
Terbit: Juni 2013
ISBN: 9786022661344
Harga: Rp22.500 

Setelah kemarin kenalan dengan Arisu Arisugawa dan Hideo Himura yang suka membantu detektif mengungkap misteri kriminal di komik Mystery of Russian Tea, kini saya ajak kamu untuk berdrama di komik Finding My Home karya Yugi Hamada. Menurut pengakuan penulisnya, komik ini dikerjakannya dengan santai dan diakui hanya 1-2 bab setahun proses pembuatannya. Dan selama pembuatan komik ini, penulis serasa ditantang sebab ia tidak pandai menggambar wanita.

Kamu sedang mencari rumah atau apartemen? Mampir sebentar ke agen Kamiyama Properti. Di sana akan ditawarkan banyak pilihan rumah dan apartemen, dari yang murah hingga yang mahal, dari yang bagus hingga yang biasa saja. Uniknya, agen properti ini dikelola oleh empat pria; Pak Presdir yang dijuluki si Bos bernama Matsuda, keponakan si bos yang dijuluki si Kacamata bernama Kuniaki Kamiyama, si Smiley yang bernama asli Satoharu Takei, dan si Sexy yang bernama asli Kazumi Shibata.


Mengikuti cerita Finding My Home, kita akan diajak menyelami konflik masing-masing karakter yang muncul. Di Moving 1 (penyebutan bab diganti dengan kata moving), kita akan diajak menyelami perasaan si Kacamata yang menyimpan perasaan pada klien perempuan muda bernama Saki Kawano. Saki ini sedang mencari cinta masa kecilnya. Berbekal alamat apartemen yang dikelola agen Kamiyama Properti pada amplop, Saki berharap bisa bertemu dengan Tai Chan. Harapannya, cintanya akan berbalas, ternyata tidak setelah Tai Chan ia jumpai. Kekecewaan yang dirasakan Kawano justru menumbuhkan perasaan suka di hati Kuniaki.

“Sudah lupakan saja aku. Rajutlah sweater baru untuk orang lain.”

Kasus pemukulan yang dilakukan kekasih diangkat kisahnya di Moving 2, yang fokusnya ke karakter si Smiley. Suatu hari adiknya si Smiley membawa temannya yang bernama Shiori Sasaki ke apartemen. Ia hendak menitipkan temannya itu. Shiori lari dari rumah pacarnya karena mendapati pacarnya sedang dengan perempuan lain. Karena kondisi keuangan yang buruk, Smiley mencoba membantu Shiori mendapatkan tempat tinggal yang sesuai. Kebersamaan itu membuat Smiley merasa nyaman berada di dekat Shiori. Smiley yang suka pindah-pindah tempat tinggal membuka rahasia alasannya. Dan asal tahu saja, Shiori ini ahli meramal lho!

“Yang keluar adalah ‘wheel of fortune’.Artinya, masalah yang sudah menghantuimu akan ada penyelesaiannya. Kamu akan menemukan apa yang kamu cari.”

Moving 3 menceritakan tentang bagaimana si Kacamata memendam perasaanya kepada Kawano. Saya merasa tidak perlu dijelaskan, ceritanya manis dan hangat, silakan langsung baca saja komiknya. Lanjut ke Moving 4, menerangkan bagian si Sexy. Ia menghadapi klien wanita cantik bernama Noriko Nakagawa yang seorang guru SMP. Ia memutuskan mencari tempat tinggal baru setelah mendapatkan masalah dari salah satu orang tua murid yang tidak terima anaknya main ke rumah guru tersebut. Si Sexy yang dasarnya suka menggoda dan agresif tidak malu-malu lagi mengungkapkan perasaannya pada Nakagawa. Sayangnya, Nakagawa menolaknya. Usut punya usut, Nakagawa lebih suka pria yang kebapakan.

Pada Moving 5 cerita lebih banyak mengungkapkan kelanjutan hubungan si Smiley dan Shiori. Sedangkan di Moving 6 cerita mundur ke tahun 1996 ketika terjadi perjumpaan si Bos dengan istrinya; Hana. Kisah berkembang dengan bumbu romance yang kental, bagaimana si Bos akhirnya bisa menikah dengan Hana. Hana ini adalah anak ketiga dari pemilik Kamiyama Properti. Pada tahun itu, Kamiyama yang sudah berumur 70 tahun harus opname di rumah sakit karena sakit tumor di perut. Bisnis Kamiyama Properti tutup sementara. Dan karena tidak bisa mengabaikan telepon dan keluhan klien, Hana akhirnya memutuskan mengambil alih tugas itu. Ia kewalahan. Beruntung ada Matsuda yang bisa diandalkan. Ide menikah yang diutarakan Hana terlintas begitu saja dengan impian ia dan Matsuda akan mengelola bisnis ini berdua.

“Menikahlah denganku, lalu bisa kita urus kantor ini berdua.”

Pada Moving 6 ini akan ditemukan kisah keluarga yang mengarukan. Moving 6 ini jadi favorit saya.


*****
Komik itu hanya lembaran-lembaran gambar yang berisi dialog-dialog tokohnya. Tapi, saya baru sadar jika dipahami ceritanya, akan ditemukan banyak sisi, banyak pelajaran, dan banyak pesan yang disampaikan komikus. Kasus pemukulan oleh kekasih bukan hanya fiksi semata. Baru-baru ini pun di Indonesia sempat heboh kasusnya yang mengakibatkan korban masuk rumah sakit.

Ajaran untuk berbakti kepada orang tua sangat hebat disampaikan Yugi Yamada. Melalui tokoh Hana, pesan itu disuarakan lantang, meskipun Hana ini bukan anak kandung Kamiyama.

“Akulah bayi itu. Suami istri itu tidak punya keluarga. Akhirnya aku diadopsi oleh suami istri pengelola apartemen. Mungkin karena beda umur yang sangat jauh, aku sangat disayang oleh kakak-kakakku.”

Bonus menarik membaca komik Finding My Home ini, kalian akan menemukan beberapa sketsa ruangan. Kalian bisa jadikan inspirasi ketika ingin membuat rumah.

Jadi, bagi kalian yang menyukai komik drama yang komplit temanya, komik Finding My Home ini bisa dijadikan pilihan tepat untuk dicoba. Selamat membaca komik!


Jadi, komik drama apa yang sudah kalian baca?

Desember 08, 2016

[Buku/Komik] Mystery of Russian Tea by Alice Arisugawa

Judul: Mystery of Russian Tea
Penulis: Alice Arisugawa
Ilustrasi: Ellie Mamahara
Alih bahasa: Idha Ferdani Scorvita
Penyunting: Risma Megawati, nanda
Artistik: Pugpigpow
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Oktober 2014
ISBN: 9786022667575
Harga: Rp25.000 

Tantangan membaca komik terletak pada konsentrasi memahami cerita yang ditulis dalam balon dialog dengan memperhatikan gambar komiknya. Terkadang, pembaca hanya akan fokus pada cerita dan mengabaikan gambar, atau sebaliknya. Sehingga sensasi membaca komik tidak sedasyat ketika membaca novel.

Mystery of Rusian Tea merupakan judul besar komik karya Alice Arisugawa yang diilustrasikan oleh Ellie Mamahara. Komik ini terbagi kembali menjadi 3 subjudul; Mystery of Russian Tea, Encryption of Zoo, dan Waterfall of Flesh Eating.

Pada komik ini kamu akan dikenalkan pada 2 tokoh sentral. Hideo Himura adalah asisten profesor Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Eito untuk spsialisasi Ilmu Sosiologi Kriminal. Sedangkan Arisu Arisugawa yang seorang penulis kisah misteri menjadi asisten Himura.


Mystery of Russian Tea

Himura dan Arisugawa datang ke Kobe untuk membantu penyelidikan kasus pembunuhan yang korbannya seorang pengarang lagu bernama Jouji Okumura (35 tahun). Okumura meninggal setelah meminum teh rusia yang mengandung potasium sianida. Kejadiannya ketika Okumura mengadakan pesta tahun baru bersama orang yang dikenalnya; Jouji Masumi (Adik Okumura), Yuuya Kaneki (ilustrator), Masuo Sakurai (Computer Programmer), Shouko Naitou (Desainer Interior), dan Sanae Enjou (Model).

Kelima orang tersangka memiliki motif dan alibi yang kuat. Detektif sudah menyusuri sekitar rumah untuk mencari benda tempat menyimpan racun sebelum dimasukan ke cangkir, namun hasilnya nihil. Dari reka ulang tersangka tidak ditemukan adegan yang mengarah pada pencampuran racun di teh.  Lalu, bagaimana racun itu bisa ada di cangkir teh Okumura?

Membaca bagian pertama komik ini mengingatkan saya pada kasus yang heboh kemarin; pembunuhan Mirna dengan sianida yang menyeret Jesica sebagai tersangka. Selain mendapatkan jawaban misteri sianida di dalam teh, ada fakta bahayanya sianida walau pun dalam jumlah yang sedikit. Pada kasus Okumura ini terdeteksi jumlah sianida sekitar 0,2 gram.


Encryption of Zoo

Cerita kedua ini terbilang susah dipahami. Himura dan Arisugawa mendatangi kebun binatang di tengah kota Osaka karena ada dugaan pembunuhan terhadap petugas pemeliharaan bernama Zenji Oota (29 tahun). Jasadnya dalam kondisi tertelungkup dengan tangan kanan yang memegang selembar kertas bertuliskan nama-nama binatang.

Ada 5 tersangka yang disebut berdasarkan keberadaan mereka ketika kejadian. Mereka adalah Animal Okada (ahli meniru), Ikuo Nakaito (petugas pemeliharaan), Azusa Shiratori (petugas pemeliharaan), Reiji Inui (petugas pemeliharaan), dan Torazou Ogata (dokter hewan).

Kesulitan memahami cerita di sini terletak pada petunjuk berupa kertas bertuliskan nama-nama hewan yang ditulis dengan huruf kanji dan katakana. Dan nama-nama tadi ada hubungannya dengan perhentian kereta. Setelah berpikir keras, akhirnya nama perhentian kereta ekspress menunjuk ke nama pelakunya.

Yang membingungkan adalah motif pembunuhan yang tidak jelas, menurut saya. Hanya disinggung soal perbaikan keuangan korban setelah ia mengucapkan keadaanya dengan kalimat ‘Sumber penghasilan bagus ada di dekatku’.

Jadi, siapa pelaku pembunuhan sebenarnya?


Waterfall of Flesh Eating
Air terjun itu seolah menghitung kegelisahan manusia. Membunyikan suara gemuruh dengan perasaan ngeri yang tak putus-putus. Lembah sungai dengan pusaran arusnya yang keruh, membuat yang melihatnya serasa tercekik.

Telah ditemukan mayat Gorou Katase (71 tahun) yang diduga terjatuh dari tebing curam. Si penemu adalah Izuhara. Ada petunjuk berupa jejak sepatu di salju dan tulisan kanji ‘Yama’ pada ujung mantel yang dipakai Katase.

Tersangkanya ada Yuuta Shimamoto (kameramen), Noriyuki Yokomi (penata cahaya), Fumikazu Yamane (sutradara), Haruna Endou (Aktris), Haruo Izuhara (penata suara), Kyousuke Mineno (Aktor), dan Satoko Kishioka (makeup artis). Mereka adalah rombongan film Cassandra Plan.

Pembunuhan ini memiliki hubungan dengan kematian artis musim panas tahun lalu bernama Yoshimi Kasai. Kejutan berupa candaan yang harapannya menyenangkan menjadi kecelakaan. Saksi mata diancam. Dan ketika saksi mata bercerita, giliran yang lain yang mengancam. Satu-satunya jalan adalah menghabisi semua saksi yang tahu cerita yang asli.

*******
Ada kesamaan antara ketiga cerita. Salas satunya adalah adegan mengumpulkan tersangka di satu ruangan. Sehingga kita akan bisa menduga dahulu, siapa pelaku yang sebenarnya.  Ini menariknya membaca komik atau buku misteri. Kita diajak untuk menebak cerita aslinya berdasar petunjuk yang sedikit.

Selain kasus yang menarik, kita disuguhkan juga proses menyelidiki kasus. Penyelidik akan mengumpulkan data dan menyusunnya sebelum berhipotesis. Sehingga tidak heran salah satu tugasnya adalah mengintrogasi tersangka sedetil mungkin.

Untuk tokoh utamanya; Hideo Himura dan Arisu Arisugawa, memiliki karakter yang hidup. Keduanya masih suka melemparkan candaan. Pembedanya adalah jika Arisugawa cenderung kelihatan sangat biasa saja dan konyol, sedangkan Himura terkesan cerdas dan bermulut tajam.


Jadi, apa komik misteri favoritmu?