[Resensi] Petualangan Jack & Piggy Natal - J. K. Rowling

gambar diunduh dari gramedia.com, diedit

Judul: Petualangan Jack & Piggy Natal

Penulis: J. K. Rowling

Penerjemah: Dini Pandia & Nina Andiana

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Oktober 2021

Tebal: 352 hlm.

ISBN: 9786020657066

***

Jack sayang sekali pada mainan favoritnya, Si Piggy. SP selalu ada untuknya, saat senang maupun sedih. Sampai suatu hari hal paling mengerikan terjadi - SP hilang!

Tetapi ada malam untuk mukjizat dan semua yang terhilang, ketika segalanya bisa jadi bernyawa... bahkan mainan. Dan mainan Jack yang paling baru punya rencana menegangkan: bersama mereka akan memulai petualangan ajaib dan seru untuk mencari yang terhilang... menyelamatkan sahabat Jack...

***

Novel Petualangan Jack & Piggy Natal merupakan karya terjemahan terbaru dari penulis series Harry Potter yang diterbitkan oleh Gramedia. Dan begitu saya bisa langganan Gramedia Digital, tentu tidak akan melewatkan kisahnya walau saya belum membaca series Harry Potter.

Buku ini menceritakan kedekatan Jack dengan boneka babi kesayangan yang dinamai Si Piggy (SP). SP bukan boneka bagus sebab dia benda kesayangan Jack yang selalu diajak kemana-mana dan mengalami banyak hal sehingga tampilannya kumal, matanya sudah diganti dengan kancing, dan telinganya sudah lunglai. Yang membuat SP berkesan bagi Jack adalah aromanya, percampuran dari berbagai bau. 

Aroma pada benda kesayangan merupakan aroma menenangkan. Saya yakin kita semua pernah menciumi barang kesayangan dan itu rasanya nikmat sekali. Saya dulu pernah punya bantal kesayangan dan merasa nyaman kalau tidur dengan bantal itu, walau menurut saudara-saudara saya baunya sudah tidak enak.

Pada awal ia sekolah, Mum dan Dad memutuskan berpisah. Mum dan Jack pindah rumah, memilih yang lebih dekat dengan Gran dan Grandpa. Di sekolahnya yang baru, Jack mendapat pendamping pelajaran membaca bernama Holly Macaulay. Seiring berjalannya waktu, Mum kemudian mengenalkan pria bernama Brendan. Dan Jack tidak menduga jika Brendan ini ternyata adalah ayah Holly. Kebersamaan Mam dan Brendan tidak disukai anak-anak sehingga hubungan Holly dan Jack sering memanas. Puncaknya, Holly melempar SP dari mobil sewaktu pulang dari supermarket dan sejak itu SP dinyatakan hilang.

Jack marah besar, dia mengamuk. Holly yang menyesal karena ulahnya itu mengganti boneka SP dengan boneka babi lain, Piggy Natal. Tapi Jack tidak terima dan dia membanting, menginjak, dan hampir memutuskan kepala Piggy Natal tersebut.

Pada saat menjelang malam natal, ketika Jack berencana kabur untuk mencari SP, dia justru menemukan Piggy Natal hidup dan berjanji akan menemani Jack untuk mencari SP. Sejak itu petualangan Jack dan Piggy Natal di Tanah yang Terhilang dimulai untuk membawa SP kembali.

Awalnya saya ragu bisa menyelesaikan novel tebal ini dalam waktu singkat. Tetapi berkat penceritaan yang baik, detail, dan jelas, saya bisa mengikuti petualangan Jack dengan lancar. Novel anak ini membawa tema petualangan dan keluarga dengan balutan fantasi. 

Unsur fantasi yang muncul pertama kali adalah dunia yang diciptakan penulis untuk benda-benda yang hilang, sekaligus wilayah luas yang akan dijelajahi oleh Jack dan Piggy Natal. Bagi saya, penulis memang juara membangun latar bersifat fantasi. Ini juga banyak diungkapkan pembaca lain ketika membaca series Harry Potter.

Wilayah yang dibangun penulis dalam novel ini adalah: Wilayah Salah Taruh, Kota Tergantikan, Tanah  Kota Astaga-Hilang, Terbuang yang Tak Ditangisi, Kota yang Dirindukan, dan Pulau yang Disayangi. Untuk lebih jelas bagaimana struktur dan karakter kota-kota tersebut, lebih baik segera baca bukunya.

Dalam petualangannya, Jack dan Piggy Natal bertemu banyak barang hilang lainnya. Misalnya: Sherif Kacamata, Maksi si Kotak Makan, Ally si Buku Alamat, Wali Kota Parutan Keju, Peremuk berupa sepatu, Puisi berupa kertas, si Kompas, Bunny Bonek Biru, Kebiasaan Buruk, dan masih banyak lainnya. Dan setiap karakter mempunyai cerita kenapa mereka bisa dianggap sesuatu yang hilang. Oya, yang hilang ternyata bukan hanya benda, tetapi bisa juga seperti Keindahan, Optimisme, Kekuatan, Prinsip, Ambisi, Ingatan, Kebahagian, dan Harapan

Setelah membaca novel ini ada kesan hangat yang merambat di dada. Cerita sederhana yang mengingatkan kita untuk menyayangi benda-benda yang kita miliki. Bisa jadi ada benda yang dipunya tapi tidak pernah digunakan dan terlupakan, justru diganti dengan beli baru. Artinya ada dua nasib benda yang dipertaruhkan: benda yang hilang dan tidak diingat, dan benda pengganti. Penulis membuatnya bernyawa dan pembaca diajak untuk memahami perasaan benda-benda itu.

"Kehilangan itu bagian dari hidup... Tetapi sebagian dari kita hidup walaupun terhilang. Itulah artinya cinta dan rasa sayang..."
(hal. 298)

Selain menghargai benda, pembaca juga akan merasa terharu dengan konflik keluarga yang disajikan. Terutama perkembangan karakter Jack dan Holly. Sebagai anak-anak, mereka belajar dengan cepat berkat pengalaman dan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan. Sebagai orang dewasa, sudah seharusnya membesarkan hati mereka apapun keadaan dan keinginan mereka sehingga anak-anak dapat memiliki karakter yang kuat.

Sebagai pengalaman pertama membaca novel karya J. K. Rowling, saya memberikan nilai 5 bintang dari 5 bintang untuk Jack dan Piggy Natal. Saya begitu terkesan dan novel ini menjadi inspirasi bagaimana membuat novel yang mudah dipahami pembaca.

Sekian ulasan saya, terakhir, jaga kesehatan dan terus membaca buku!

0 komentar:

Posting Komentar