[Resensi] Summer in Seoul - Ilana Tan

gambar diunduh dari gramedia.com, diedit

Judul: Summer in Seoul

Penulis: Ilana Tan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: September 2021, cetakan ketiga puluh dua

Tebal: 280 hlm.

ISBN: 9786020655703

***

Jung Tae-Woo—penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz.

"Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku," kata Jung Tae-Woo pada gadis di hadapannya.

Sandy alias Han Soon-Hee—gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenali Jung Tae-Woo sejak awal, namun sedikit pun tidak terkesan.

Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata, "Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."

Awalnya Jung Tae-Woo tidak curiga kenapa Sandy langsung menerima tawarannya. Sementara Sandy hanya bisa berharap ia tidak akan menyesali keputusannya terlibat dengan Jung Tae-Woo. Hari-hari musim panas sebagai "kekasih" Jung Tae-Woo dimulai. Perubahan rasa itu pun ada. Namun keduanya tidak menyadari kebenaran kisah empat tahun lalu sedang mengejar mereka.

***

Cerita dimulai oleh kejadian tertukarnya ponsel antara Sandy alias Han Soon-Hee dengan penyanyi pria bernama Jung Tae-Woo. Sehingga pada malam itu dengan kerendahan hati Jung Tae-Woo dan manajernya, Park Hyun-Shik, mengantar Sandy ke apartemennya. Tetapi siapa sangka jika malam itu ada wartawan yang mengabadikan mereka. Berita soal gadis yang diduga kekasih Jung Tae-Woo justru menjadi berita positif yang akan menenggelamkan gosip dirinya yang dikatakan seorang gay.

Akhirnya Sandy menerima permintaan kerja sama untuk menjadi kekasih Jung Tae-Woo. Hubungan mereka yang didasarkan kesepakatan justru menumbuhkan perasaan suka. Jung Tae-Woo merasa hidupnya lebih berwarna. Sedangkan bagi Sandy, yang semula hanya ingin mengenal penyanyi itu dan menjawab rasa penasarannya, tidak bisa mengelak kalau perasaannya berbenturan dengan masa lalu kakak perempuannya pada empat tahun yang lalu. Kejadian pilu yang membuat Ibunya Sandy memaksa Sandy untuk menjauh dari Jung Tae-Woo.

Novel Summer in Seoul merupakan bagian dari series Musim/Season, tapi novel ini masih bisa dibaca sendiri tanpa harus membaca buku yang lainnya. Hanya saja kalau mau lengkap dan mengenal lebih mendalam tokoh-tokohnya ya harus baca semua novelnya. Novel ini terhubung dengan novel Spring in London berkat kemunculan tokoh Danny Jo dan Anna Jo, model terkenal di Korea. Dan proyek video klip yang dibintangi Danny Jo dan Naomi merupakan proyek debut kembali Jung Tae-Woo.

Ciri dari series Musim ini tidak jauh dari cerita cintanya yang manis dan bukan yang menye-menye. Karena dihadirkan tokoh dewasa jadi segala hal romantis dalam novel ini bukan yang akan bikin pembacanya mengernyitkan dahi. Saya malah suka senyum-senyum sendiri ketika membayangkan bagaimana Jung Tae-Woo melakukan pendekatan kepada Sandy.

Konflik yang dihadirkan Ilana Tan dalam novel ini tidak begitu tajam. Masih berkutat masa lalu yang kelam, yang terjadi empat tahun silam. Walaupun merupakan tragedi yang menyakitkan bagi keluarga Sandy, namun semua orang sudah menerima kejadian tersebut. Sehingga terungkapnya masa lalu itu bukan menjadi ganjalan besar bagi hubungan Jung Tae-Woo dan Sandy.

Novel ini memotret sebagian dunia hiburan di Korea. Sebagai penyanyi terkenal yang digilai penggemarnya, kadang Jung Tae-Woo juga bersikap awas berhadapan dengan mereka. Sebab bukan tidak mungkin ada penggemar fanatik yang bisa berbuat nekat demi bisa dekat dengan penyanyi idolanya. Masa lalu kelam Jung Tae-Woo juga berkaitan dengan penggemarnya.

Di novel ini juga beberapa bagian menunjukkan aktivitas seorang penyanyi Korea terkenal. Misal kegiatan syuting, jumpa fans, bahkan ketika harus menghadapi wartawan yang berkerumun untuk mewawancara.

Lagi-lagi menjadi kekurangan novel ini adalah bagaimana penulis tidak bertanggung jawab terhadap judul novelnya yang membawa salah satu musim karena suasana musim panas tidak dimaksimalkan dalam ceritanya. Musim panas tidak dijelaskan menjadi sesuatu yang melatarbelakangi cerita sejoli Jung Tae-Woo dan Sandy. Sehingga Summer di novel ini terkesan untuk mempermanis judul saja.

Selain itu, latar belakang Sandy juga tidak terekspos dengan utuh, terutama kehidupan kuliah Sandy. Saya tidak mendapatkan momen-momen dia di kelas, mengerjakan tugas, atau hubungan sosialnya dengan rekan-rekan kampus. 

Ilana Tan lebih berfokus membangun cerita roman bagaimana Jung Tae-Woo dan Sandy bisa bergerak semakin dekat, dan terus semakin dekat, lalu dia halangi dengan konflik dan orang ketiga, sampai akhirnya mereka menemukan akhir cerita yang manis. Bahkan dunia kerja Sandy bersama Ms. Kim pun terbatas hanya mengantarkan baju, setelah itu tidak ada lagi ragam pekerjaan yang menunjukkan kalau dia karyawan di butik itu.

Untuk gaya bercerita dalam novel ini tidak jauh berbeda dengan pendapat saya di ulasan novel Spring in London: penulis menggunakan gaya bercerita teratur dan sesuai kaidah bahasa. Tapi ternyata di novel ini ada yang berbeda, penggunaan bahasa gaul Indonesia muncul juga sebagai pembeda karakter tokoh yang benar-benar lahir dan bergaul di Indonesia. Sehingga pada sedikit bagian saya mendapat kesan sedang membaca novel yang baru terbit pada saat-saat ini.

Sejauh saya membaca series Musim ini, tidak ada tokoh yang benar-benar saya idolakan karena mungkin latar belakang tokoh-tokohnya tidak begitu relate dengan saya. Di novel ini kita akan berkenalan dengan Sandy si gadis yang pekerja keras, teratur, bijaksana, dan ceria. Dia dari awal tahu siapa Jung Tae-Woo, tapi kedekatannya murni karena ingin mengenalnya, bukan membawa masa lalu ke masa kini untuk menggugat si penyanyi. Jung Tae-Woo tipe penyanyi yang sayang dengan ibunya, pengertian dan bisa menempatkan diri terhadap kondisi orang lain, juga memiliki kesabaran yang teruji untuk mendapatkan tujuannya. 

Selain kedua tokoh utama, kita juga akan menemukan beberapa tokoh pendukung: Lee Jeung-Su (mantan pacar Sandy), Ms. Kim (pemilik butik tempat Sandy kerja), Kang Young-Mi (sahabat Sandy), Park Hyun-Shik (manajer Jung Tae-Woo), dan ada beberapa tokoh lain yang kemunculannya sekilas.

Pada novel ini kita sebagai pembaca akan diingatkan untuk menempatkan masa lalu tetap di belakang. Jangan sampai mengikat langkah kita menuju masa depan. Masa lalu yang menyakitkan tidak bisa dilupakan tapi bisa kita kenang sebagai pelajaran. 

Karenanya, untuk novel ini saya memberikan nilai 3 bintang dari 5 bintang untuk malu-malu kucingnya Jung Tae-Woo dan Sandy kalau mereka sebenarnya saling suka.

Sekian ulasan dari saya, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!


----------------------------------------------------------

MONDAY BOOK REVIEW

Oya, karena hari ini bertepatan dengan hari Senin, jadi ulasan buku kali ini saya masukkan sebagai postingan Monday Book Review yang digagas oleh Kak Ira di blognya: irabooklover.com 

Label ini berlangsung dengan harapan akan bisa mempertemukan dan menggiatkan kembali blogger-blogger buku sehingga bisa lebih produktif dalam mengelola blognya ataupun dalam kegiatan membaca buku.

Bagi teman-teman yang mau ikut serta, silakan langsung berkunjung ke postingan Kak Ira yang membahas soal label Monday Book Review ini dengan mengklik poster di bawah ini:

2 komentar:

  1. Wah, saya baru baca Spring in London dan Autumn in Paris. Waktu nulis resensi Autumn in Paris saya juga bilang kalau suasana Autumn-nya kurang terasa, ehehehe. Padahal saya baca seri ini karena judul dan covernya yang cantik.

    Btw, terima kasih sudah ikut meramaikan Monday Book Review ya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak Ira, sejauh saya membaca series musim karya Ilana Tan, musim lokasi yang dipilih tidak dieksplorasi dengan mendalam. Sehingga peran musim dan kotanya nggak kerasa. Tapi saya penasaran dengan series New York, apakah penulis melakukan treatment yang sama.

      Hapus