Desember 05, 2023

Resensi Buku Anak: Bugi Hiu Suka Senyum - Clara Ng, Cecillia Hidayat


Judul:
Bugi Hiu Suka Senyum

Penulis: Clara Ng

Ilustrator: Cecillia Hidayat

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Februari 2010

Tebal: 24 hlm.

ISBN: 9789792254440

RINGKASAN

Hiu itu identik dengan giginya yang tajam dan menyeramkan. Tetapi Bugi justru kebalikannya, dia suka tersenyum. Dan ketika sekumpulan Paus bermain di sekitar tempat para hiu dengan ribut dan berisik, Bugi dan Luki memikirkan cara mengusir mereka dengan menakut-nakuti. Tetapi para Paus malah tertawa.

Cara apa yang harus dilakukan oleh Bugi dan Luki agar para Paus beranjak pergi?


ULASAN

Setelah di buku yang lalu kita bertemu dengan cerita hewan yaitu Buaya, kali ini kita ketemu dengan hewan air lainnya yaitu ikan Hiu.

Pasti sudah tahu dong gimana ganasnya ikan yang satu ini! Bahkan banyak sekali film-film yang mengangkat cerita keganasan ikan hiu menyerang manusia dan selalu bikin penasaran sekaligus ngeri-ngeri sedap.

Eh tapi Bugi ini lain lho, dia ikan Hiu yang selalu tersenyum. Tetap slay apa pun masalahnya. Termasuk ketika tempat mereka kedatangan para ikan Paus yang berisik. Dan ketika mereka menunjukkan sikap galak untuk menakut-nakuti, para ikan Paus malah tertawa.

Bugi pun mengusulkan cara lain yaitu dengan senyuman dan ramah tamah. Cara ini malah berhasil.

Dari buku ini kita bisa belajar jika senyuman itu memberikan efek positif untuk memulai pertemanan. Dan katanya, tersenyum itu bisa menular. Jadi jangan pasang muka masam terus ya, perbanyak tersenyum dan bermuka ramah.

Bugi juga secara tidak langsung mengingatkan kita agar menjadi diri sendiri. Soalnya Bugi tidak terprovokasi dengan Luki yang mengatakan kalau jadi hiu itu harus galak. Bugi tetap menjadi hiu yang murah senyum.

Buku ini juga punya cerita yang sederhana tapi memiliki muatan nilai kebaikan yang pas ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini. Agar anak-anak bisa punya amunisi ketika mau berteman dengan yang lain, yaitu dengan menjadi anak yang murah senyum dan ramah.



Ilustrasinya selalu konsisten menarik dan menyenangkan mata walau pun ilustratornya berbeda dengan dua buku sebelumnya. Dan khusus buku ini warna yang dominan adalah warna biru karena latar ceritanya berada di air laut. Bentuk ikannya lucu-lucu walau pun saya agak susah membedakan bentuk hiu dan paus, hehe.

Kesimpulannya, buku cerita anak ini bagus untuk dijadikan bacaan anak, apalagi kalau dibacakan oleh orang tua menjelang tidur, ditambah dengan ekspresi lucu untuk mendramatisasinya. Pasti anak-anak girang mendengarkan kisahnya.

Nah, sekian ulasan buku anak ini. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

Desember 04, 2023

Resensi Buku Anak: Air Mata Buaya - Clara Ng, Gina


Judul:
Air Mata Buaya

Penulis: Clara Ng

Ilustrator: Gina

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Maret 2010

Tebal: 24 hlm.

ISBN: 9789792254839

RINGKASAN

Berkat kelembutan hatinya, Buaya yang merupakan salah satu murid di kelas Bu Gajah, kerap menangis karena banyak hal yang mengusik hati. Dan siapa pun yang melihatnya akan ikut menangis.

Kira-kira apa yang membuat seluruh murid dan Bu Gajah menangis di kelas?


ULASAN

Setelah sebelumnya saya membaca buku anak berjudul Ambilkan Bulan, Yah! yang ditulis Kak Clara Ng, malah keterusan membaca karyanya yang lain. Dan beruntung sekali karena banyak koleksi buku anak Kak Clara Ng di Ipusnas yang bisa diakses secara gratis.

Buku kedua ini judulnya agak-agak ambigu sebab "air mata buaya" suka diucapkan untuk menunjukkan tangisan pura-pura. Tetapi di buku anak ini yang disebut air mata buaya karena memang Buaya ini murid yang sensitif. Hatinya mudah terharu dan membuatnya gampang mencucurkan air mata.

Ketika air susu punya Kelinci tumpah, Buaya yang menangis. Menurutnya, air susu itu akan sangat berguna untuk yang tidak bisa membeli susu.

Termasuk ketika insiden bubur di mangkuk yang kecipratan cat air berwana hijau dan membuat buburnya tidak bisa dimakan membuat Buaya sesenggukan. Menurutnya, bubur itu bisa memberikan makan seluruh anak di Indonesia dan sekarang harus terbuang.

Kelembutan hati Buaya ini mempersentasikan hati anak-anak yang rapuh. Dan kelembutan hati Buaya perlu dicontoh sebab membuatnya peka terhadap lingkungan sekitar. Empatinya begitu tinggi walaupun digambarkan Buaya ini masih anak-anak.

Dan saya suka dengan respon Bu Gajah yang bertanya dengan lembut alasan kenapa Buaya menangis. Ini pembelajaran bagus untuk orang dewasa ketika menghadapi anak kecil menangis yaitu dengan mengajaknya membicarakan apa yang terjadi. Akan tambah sedih jika anak kecil tambah dibentak ketika mereka menangis hanya karena orang dewasa merasa pengang dengan suara tangisannya.

Sekali lagi yang membuat saya suka dengan dua buku anak yang sudah saya baca ini yaitu selain ceritanya sederhana, juga memiliki nilai moral yang bagus untuk ditanamkan kepada anak-anak yang masih dalam fase usia emas. Buku anak ini juga memberikan pelajaran parenting untuk orang tua atau orang dewasa dalam memperlakukan anak-anak dengan baik.


Dan ilsutrator pada buku ini berbeda dengan ilustrator buku Ambilkan Bulan, Yah! Kelihatan sekali perbedaan hasil karyanya walaupun ciri ilustrasi anaknya tetap dijaga yaitu gambarnya lucu-lucu, warna-warni dan ceria. Kalau Kak Gina kelihatannya lebih suka main motif pada karyanya sehingga terkesan ramai dan ceria. Misalnya pada backround gambarnya pasti ada motif yang disisipkan entah berupa bayangan foto atau bentuk-bentuk sederhana lainnya.

Sedangkan karya Kak Maryna lebih banyak main polos sehingga tampak lebih clean. Atau jangan-jangan karya Kak Maryna dipengaruhi ceritanya yang di malam hari sehingga kebanyakan gambar-gambarnya tidak memiliki motif.

Kesimpulannya, buku anak ini juga pas sekali dibacakan kepada anak-anak menjelang mereka tidur. Dan tentu saja sebagai pencerita, kita harus menekankan nilai-nilai baik yang ada di dalam ceritanya.

Sekian ulasan untuk buku anak ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!


Desember 03, 2023

Resensi Buku Anak: Ambilkan Bulan, Yah! - Clara Ng, Maryna


Judul:
Ambilkan Bulan, Yah!

Penulis: Clara Ng

Ilustrator: Maryna

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Februari 2020, cetakan kedua

Tebal: 23 hlm.

ISBN: 9789792225754

RINGKASAN

Saat tidak bisa tidur dan melihat ke jendela, Putri Sofi melihat bulan. Ia pun meminta ayahnya yang seorang raja untuk mengambilkan bulan tersebut. 

Bisakah Sang Raja mengambilkan bulan untuk Putri Sofi?


ULASAN

Sebagai buku anak, buku ini mempunyai cerita sederhana yaitu tentang permintaan seorang anak perempuan kepada ayahnya untuk mengambil bulan di langit. Permintaan yang mustahil tetapi sebagai seorang ayah, dia harus memberikan respon yang bijaksana dan memuaskan sang anak.

Tentu saja hal pertama yang harus dilakukan sebagai ayah adalah mencontohkan usahanya. Sang Raja melakukan segala cara untuk mengambil bulan di depan anaknya dengan dibantu Juru Masak, Kesatria, dan Tukang Kebun. Mereka saling menopang, bahkan sampai menaiki pohon walau akhirnya mereka malah terjatuh.

Cerita mengambil bulan ini bukan hanya menyenangkan jika dibacakan kepada anak kecil, tetapi secara tidak langsung juga menjadi ilmu parenting bagi orang tua. Saya mengatakan begitu sebab di sini ada pelajaran agar orang tua mencontohkan bagaimana berusaha dan bekerja keras di depan sang anak sehingga mereka akan belajar untuk menghargai usaha seseorang dan juga bahwa tidak semua keinginan bisa terpenuhi dengan mudah melainkan perlu diusahakan.



Karena keringkasan ceritanya, buku ini akan sangat bagus jika dibacakan menjelang tidur. Anak-anak yang mendengarkan kisah Sang Raja dan Putri Sofi ini akan ikut membayangkan bagaimana keriuhan mengambil bulan. Ditambah ilustrasi warna-warni yang lucu dan ceria, anak-anak pasti akan lebih tertarik untuk melihat-lihat gambarnya sekaligus membuat mereka belajar berimajinasi yang menyenangkan.

Sekian ulasan untuk buku anak ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!

November 13, 2023

Resensi Novel A Friend's Goodwill - Denkus


Judul:
A Friend's Goodwill

Penulis: Denkus

Penyunting: Sari Mulia Eri

Desain sampul: Generared by AI

Penerbit: Bhuana Sastra

Terbit: November 2023

Tebal: 176 hlm.

ISBN: 9786230416132


Sempat kejar-kejaran dengan polantas, empat remaja yang membawa mayat ditangkap. [kalimat pertama, A Friend's Goodwill]



Empat siswa SMA; Langit, Iman, Satria, dan Hari, diamankan polisi setelah melarikan mobil menghindari razia. Dan saat mobil digeledah, di dalamnya ditemukan mayat temannya, Awan, yang mati dengan tusukan di leher. Penusukan terjadi di villa saat mereka liburan untuk merayakan ulang tahun Awan. Introgasi panjang dilakukan oleh polisi dan Langit terpojok dengan hasil yang dikemukakan ketiga temannya. Langit terus mengatakan kalau dia bukan pembunuh Awan walaupun dia pernah merisaknya di masa lalu.

Selama polisi menyelidiki kasus ini, Langit kembali memasuki kesehariannya sebagai murid sekolah. Tetapi semua sudah berbeda. Ketiga temannya keluar dari sekolah dan tidak ada akses untuk berkomunikasi. Banyak murid yang menuduhnya sebagai pembunuh dan beberapa di antaranya melakukan perisakan kepada Langit karena kebencian dengan tingkahnya di masa lalu.

Langit percaya kalau ketiga temannya pun bukan pembunuh Awan. Didukung dengan pernyataan Pak Bram, polisi yang menangani kasus ini, kalau pembunuhnya bukan di antara keempatnya, tetapi ada orang lain yang melakukannya, memotivasi Langit untuk mencari tahu siapa pembunuh Awan dan apa motifnya

Penyelidikan Langit selalu menemui kesulitan karena orang di sekitarnya sudah mencapnya sebagai pembunuh. Banyak pihak yang tidak percaya dan enggan untuk membantunya. 

Berhasilkah Langit menemukan pembunuh Awan dan membongkar apa motifnya?




Novel A Friend's Goodwill karya Denkus ini bergenre thriller mistery karena membahas soal kasus pembunuhan dan proses mencari tahu siapa pelakunya. Tipikal novel yang bikin penasaran karena penulis menebar petunjuk sedikit-sedikit pada setiap babnya lalu akan dibongkar menjelang ceritanya berakhir. Di sini pun sama, kita akan diberi tahu bertahap apa yang terjadi di masa lalu dan latar belakang dari tokoh atau pun sebuah peristiwa. Teknik ini kerap dipakai novel misteri dan membuat pembaca menebak-nebak siapa pelakunya dan bagaimana kejadiannya.

Isu yang diangkat penulis adalah perundungan di lingkungan sekolah SMA. Potret keadaan yang memang ada di sekitar kita. Beberapa kasus mencuat akhir-akhir ini di media sosial. Pelaku bukan hanya anak SMA saja, tapi ada juga yang anak SMP. Dilakukan bukan oleh anak laki-laki, tetapi ada juga anak perempuan. Miris sekali bukan?

Bentuk perundungan bisa bermacam-macam. Ada yang disuruh membelikan makanan, ada yang dipukuli atau ditendang, dan di novel ini lebih mengerikan lagi sebab ada adegan jari korban dipukul pakai palu oleh pelaku hingga jadi setengah buntung.

Pembaca akan diajak bersimpati dengan korban perundungan yang kebanyakan mental mereka ikutan rusak. Membuat trauma, dan tidak sedikit para korban memendam kebencian dan rasa marah yang dipendam dalam waktu lama. Di novel ini akan kita temukan beberapa korban yang dulunya dirisak justru berubah jadi perisak saat kesempatan itu datang. Bagai lingkaran setan, tidak berujung. Makanya pakar kesehatan selalu menekankan kesembuhan mental korban sebab jika tidak diatasi sampai tuntas ditakutkan si korban akan berubah jadi pelaku di masa depan.

Yang berbeda dari kasus perundungan lain, di novel ini kita akan mendalami perasaan pelaku yang bertobat. Bahkan di sini diceritakan kalau pelaku dan korban menjadi teman baik. Tapi tetap saja, cap perundung yang melekat susah dibersihkan. 

Tema keluarga dan persahabatan juga akan kita temukan di novel ini. Pada beberapa bagian penulis berhasil membikin saya menangis. Peran keluarga dalam kasus bully sangat penting, baik untuk korban maupun pelaku. Beberapa kali saya menangis karena terharu dengan hubungan Langit dan orang tuanya. Saya salut dengan papanya Langit yang bisa tegas pada kasus anaknya tetapi di sisi lain beliau juga menyayangi dengan gestur dan keputusan-keputusan bijak sebagai ayah.

Persahabatan Langit dengan Awan dan ketiga temannya merupakan gambaran kedewasaan dari anak SMA. Langit yang sedang menebus kesalahannya kepada Awan justru harus kehilangan karena kematian dan teman-teman Langit lainnya menopang dengan moral kalau yang kehilangan bukan dia saja, tapi semua. Pokoknya kita akan dibuat percaya kalau pelaku bully juga bisa tobat dan jadi lebih baik. Tetapi kalau di dunia nyata, entahlah ya.

Alur cerita di novel ini maju-mundur. Kita akan diajak melihat apa yang terjadi setelah Langit dan ketiga temannya bisa keluar dari kantor polisi setelah diintrogasi berjam-jam. Yang paling kentara adalah soal hukum sosial yang lebih mengerikan. Langit dibuat tak berdaya dengan tatapan nyinyir murid lain, tuduhan sebagai pembunuh, dan puncaknya sampai dia dilempar telur. 

Alur mundur akan muncul saat penulis membahas soal kejadian perundungan yang dilakukan Langit baik kepada Awan dan korban lainnya di masa lalu. Sekaligus penulis juga memberikan latar belakang kenapa Awan dan korban lainnya bisa jadi sasaran bully.

Banyak karakter yang muncul di novel ini tapi yang paling dominan dibahas adalah Langit. Dia murid SMA yang petantang-petenteng, suka merisak, tempramen, dan sok gagah-gagahan. Namun dia kemudian berubah jadi lebih baik. Menjadi sahabat yang bisa diandalkan, peka terhadap lingkungan sekitar, dan bisa menurut dengan orang dewasa. Ketiga temannya (Hari, Satria, dan Iman) menjadi karakter pendukung yang secara penggambaran belum kuat sebab mereka tampak menjadi nakal saat Langit nakal dan kemudian jadi baik saat Langit sudah tobat. Seperti mengikuti arah angin saja dan yang jadi anginnya yaitu Langit. Tidak ada penjelasan lengkap kenapa mereka ikut-ikutan apa yang dilakukan Langit.

Awan yang jadi korban pembunuhan tidak mendapatkan sorotan yang banyak sebab kita tidak bisa menyelami kedalaman karakter orang mati. Sebagian karakter yang dimunculkan dari tokoh Awan hanya melalui bagian-bagian masa lalu yang diceritakan ulang. Kita akan mengenal Awan sebagai sosok pemuda yang dermawan, suka membantu, baik, pekerja keras, dan menyayangi anak-anak.

Masih ada beberapa karakter pendukung lain yang memiliki peran penting misalnya korban bully lain seperti Nathan dan Miko. Ada juga karakter Nenek, Kenzo, orang tua Langit, murid-murid belajar pinggir kali, Pak Bram, dan guru di sekolah.

Dari keseluruhan karakter yang muncul, saya akui kalau penulis berhasil menghidupkan tokoh dengan baik dan memberi nyawa kepada alur cerita sehingga emosi dari mereka bisa sampai kepada saya sebagai pembaca. Ada poin yang bisa dikembangkan penulis yaitu soal gambaran fisik para tokohnya yang belum detail sehingga saya tidak bisa membayangkan Langit, Awan, Nathan, dan tokoh lainnya sosok seperti apa. Setelah selesai membaca novel ini saya masih menganggap mereka itu tetap di dua dimensi, sekadar tulisan nama karena poin tadi menurut saya belum terpenuhi.

Selain tipis, berkat gaya penulisan Kak Denkus yang lugas, to the poin, dan meringkas laju alur yang tepat membuat saya bisa menyelesaikan novel ini dalam sekali duduk. Setiap paragrafnya pun tidak disusun panjang-panjang jadi tidak bosan dengan ceritanya dan tahu-tahu sudah mau beres saja.

Kesimpulannya, novel A Friend's Goodwill ini mempunyai cerita menarik dan mengharukan. Kita akan dibuat lebih sadar tentang urgensi penyelesaian dan penanganan kasus bully. Bahaya perundungan bukan soal fisik saja, tetapi lebih dalam lagi karena menembus pada psikologi korban yang secara tidak kasat mata tetapi efeknya ada dan nyata.

Nah, sekian ulasan saya untuk novel ini, terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!



November 12, 2023

UNBOXING BOOKS #1


Halo Para Pembaca Buku!

Kali ini saya membuat artikel yang beda, bukan resensi novel atau pun notice!. Tapi ini artikel tentang pamer buku yang saya terima alias unboxing books. Jujur saja, setiap kali mendapatkan paket yang isinya buku, perasaan saya tuh senang sekali. Walaupun nantinya bakal rada menyesal karena artinya, "Yah, nambah terus tumpukan TBR buku-buku yang belum dibaca..." Tapi mau bagaimana lagi, buku baru terus bermunculan dan kesempatan untuk mendapatkannya juga ada, masa mau dilewatkan. Enggak kan?

Ada yang sama perasaannya kayak gitu juga nggak?

Dan selama tahun 2023 ini saya belum pernah membuat artikel unboxing books meski sudah berapa kali paket buku yang saya terima sejak tahun baru lalu. Dulu sebenarnya pernah membuat artikel ini, kira-kira tahun 2017-an. Kalau tidak salah kenapa berhenti karena waktu itu saya sadar kalau paket yang diterima lebih banyak dibandingkan buku yang berhasil dibaca. Kalau semua dibuatkan artikelnya, sudah pasti isi blog ini kebanyakan soal unboxing paket melulu. Dengan kesadaran itu akhirnya membuat saya berhenti membuat artikel unboxing.

Ada tiga alasan kenapa akhirnya kali ini saya mau membuat artikel unboxing books lagi:

PERTAMA: Saya percaya kalau setiap novel yang kita punya itu memiliki cerita atau alasan kenapa berada di kita. Sebuah penilaian dangkal yang objektif kenapa kita memilih novel tersebut. Saya menyebut penilaian dangkal karena kita belum tahu seberapa cocok novel tersebut untuk kita. Terlepas dari nantinya novel itu akan dibaca, tidak selesai dibaca, atau akhirnya dilepas kembali, setidaknya kita sadar penuh kalau kita yang memilihnya. Siapa tahu di luaran sana juga banyak pembaca buku yang memiliki alasan yang sama kenapa memilih sebuah novel untuk dimiliki.

KEDUA: Dengan menuliskan setiap novel baru yang kita terima, kita sekalian mendata juga. Sebenarnya setiap artikel unboxing books ini muncul artinya kita sedang menambah daftar buku yang kita miliki. Ini akan memberikan kita data keseluruhan jumlah buku yang kita punya dan memberikan kita refleksi, yakin ke depannya mau nambah lagi, novel-novel sebelumnya juga masih belum dibaca lho. Secara tidak langsung, artikel ini akan memberi batasan saya agar tidak menambah buku bacaan secara gegabah.

KETIGA: Memberikan informasi kepada pembaca lain dari mana saya membeli buku itu atau dari mana buku itu dikirim. Siapa tahu buku yang saya terima ternyata juga wishlist pembaca buku di luaran sana sehingga ketika kesempatan itu ada kalian sudah tahu harus membeli dimana dan pada harga berapa bisa membelinya.

Menurut saya tiga alasan ini cukup untuk jadi latar belakang kenapa saya kembali membuat artikel unboxing books lagi.


Lalu, Baton Diserahkan 81.750 | Mala Borneo 126.650


Dan sebagai artikel pertama, saya mau pamer paket buku yang saya terima hari ini (12/11/2023). Yup, sesuai foto di atas, dua novel itu yang saya terima. Novel Lalu, Baton Diserahkan karya Maiko Seo dan Novel Mala Borneo karya Retni Sb.

Awalnya saya tertarik membeli novel 'Lalu, Baton Diserahkan' karena kovernya yang berwarna orange khas musim gugur. Melihat warnanya membuat perasaan adem. Dan setelah menimbang beberapa hari akhirnya saya memutuskan untuk membelinya. 

Jika saya mau membeli buku terbitan Gramedia, pilihannya ada tiga: beli di website gramedia.com, beli di website mitra.gramedia, atau beli di akun shopee gramedia. Yang akan saya cek lebih dulu pasti harga dan diskonnya. Saya pasti mencari yang paling murah.

Saat mengintip di akun shopee gramedia, buku ini mendapatkan diskon 20%. Lalu saya cek juga harga buku ini di website mitra.gramedia dan diskonnya juga 20%. Kaget dong, sebagai mitra jualan masa diskonnya hanya dikasih sama saja dengan diskon yang dikasih di akun shopee, harusnya bisa dikasih lebih ya, hehe. Saya cek juga di website gramedia.com, dan di sini diskonnya lebih tinggi yaitu 25%. WOW!! Bedanya kalau beli di website itu pasti ada ongkir yang harus ditanggung, tapi tenang dulu kawan, website gramedia.com sering kasih promo potongan ongkir 10.000 dengan kode AYOMEMBACABUKU. Kalau kalian nanti beli di website-nya, jangan lupa gunakan promo ini ya, lumayan memangkas ongkir.

Dari hasil membanding-bandingan di atas, pilihan saya sudah pasti membeli di gramedia.com dong!

Lalu novel Mala Borneo ini saya tahu ketika sedang mengcek buku baru di akun shopee Buku Dojo. Ini adalah akun rujukan saya ketika mau mencari buku baru, dan kadang-kadang harga novel di toko ini bisa lebih murah dibandingkan toko lainnya. Pada menu buku dan setelah difilter sesuai yang paling terbaru, ketemulah novel-novel yang kayaknya kok baru lihat dan enggak ada sounding-nya di tempat lain. Ada enam novel yang secara kover hampir sama dan font untuk judulnya pun sama. Keenam novel ini dilabeli dengan "Pemenang Cerita Khatulistiwa 2022". Menarik nih! Dan dari kesemuanya itu, hanya nama Retni Sb yang pernah saya kenali. Berkat nama penulisnya ini akhirnya saya memutuskan beli novelnya berbarengan dengan novel Lalu, Baton Diserahkan.

Saya memesan di tanggal 9 November 2023 dengan mengambil buku dari Gramedia Matraman Jakarta dan paketnya diterima tanggal 12 November 2023. Tidak terlalu lama ya segitu sih, sama aja ketika beli di akun shopee.

Sekian dulu cerita unboxing books kali ini, semoga bisa memberi pencerahan buat kalian yang memiliki wishlist sama dengan dua novel yang baru banget saya terima fisiknya. Terakhir, jaga kesehatan dan jangan lupa membaca buku!


November 07, 2023

[NOTICE!] Novel Remedies Karya Trissella

Halo... Halo... Halo...

Saya merasa senang sekali ketika akun X saya di-mention sebagai salah satu pemenang giveaway yang digelar oleh Kak Tris Sella. Rasanya sudah lamaaaaaaaa sekali enggak pernah dapat buku dari kuis. Eh, alhamdulillah, akhirnya pecah telur juga.

Giveaway yang saya maksud merupakan bagian dari perilisan novel terbaru Kak Tris yang berjudul Remedies yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia

Wah tambah terharu dong bisa membaca karyanya lagi, apalagi saya dulu pernah membaca karya Kak Tris yang lain yaitu Heart Reset di tahun 2017.




Berbarengan dengan postingan giveaway tersebut, kita juga dikasih bocoran berupa penggalan prolog yang hemmm... mencubit hati, bikin sedih karena menerangkan soal tokoh bernama Gerry yang baru saja jadi piatu.

Ditambah lagi pada tulisan di belakang novelnya ada bagian yang menyinggung soal hubungan ayah dan anak. Huh! Kayaknya akan bikin sesak nafas sebab saya termasuk pembaca yang mudah melow ketika membaca cerita soal konflik orang tua dan anak.

Dan novel ini juga menyebutkan soal olahraga polo air. Saya sempat cek ke youtube karena pengen tahu olahraganya seperti apa dan tetap masih belum paham. Harapannya, olahraga polo air ini akan dibahas lebih banyak biar kita sebagai pembaca tahu hal basic dari olahraga ini.

Berikut adalah cuplikan prolog yang dibagikan Kak Tris:




Bagaimana, makin penasaran bukan dengan kisah di novel Remedies ini?

Jujur, saya sangat bersyukur sekali karena akan bisa membaca novel baru rilis lewat jalan sebagai hadiah. Tentu saja ini momen yang menyenangkan untuk pecinta dan pembaca buku seperti saya.

Saya juga mendoakan semoga pembaca blog ini bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk ikut membaca novel Remedies karya Kak Tris Sella.

Amin... Amin... Amin...