[Resensi] Traveline Past - Luna Torashyngu


Judul: Traveline Past

Penulis: Luna Torashyngu

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit: Mei 2021

Tebal: 240 hlm.

ISBN: 9786020650562

***

Sembilan puluh enam tahun lalu, bangsa Planet Gorb menyerang Bumi dan memicu perang melawan penduduk Bumi. Aliansi militer Bumi akhirnya menemukan cara untuk mengakhiri peperangan: mengirim sebuah tim ke masa lalu menggunakan mesin waktu untuk mencegah bangsa Gorb menyerang Bumi.

Namun, beberapa saat sebelum tim tersebut pergi ke masa lalu, mereka diserang bangsa Gorb. Seluruh anggota tim tewas. Hanya Orin yang selamat. Dia prajurit berusia enam belas tahun yang sebetulnya bukan anggota tim. Orin terpaksa melanjutkan misi sendirian. Dia kembali ke tahun 2021, satu bulan sebelum Gorb menyerang, dan bertemu Yoko, pemuda sebayanya. Walau awalnya tidak percaya, Yoko akhirnya bersedia membantu Orin.

Sambil menunggu pesawat Gorb pertama tiba di Bumi, Orin bersekolah di tempat yang sama dengan Yoko. Di sekolah inilah Orin mendapat kehidupan serta teman baru, juga menghadapi masalah yang umum dihadapi remaja seusianya seperti pelajaran, persahabatan, perundungan, sampai soal asmara.

Dalam misinya mencegah perang, Orin menemukan fakta-fakta baru mengenai penyebab bangsa Gorb menyerang Bumi. Fakta-fakta yang selama ini disembunyikan pemerintah aliansi Bumi.

***

Begitu selesai di halaman terakhir, disitu tertulis kalimat, 'Bersambung ke Traveline Present', yang artinya ada buku lanjutannya. Ternyata Traveline Past adalah buku pertama dari series Traveline yang dibuat penulis. Saya pun mencari informasi buku keduanya dan tidak mendapatkan apa-apa, baik di goodreads maupun di store gramedia(dot)com. 

Mari kita nantikan saja buku keduanya!

Novel dibuka dengan adegan peperangan yang terjadi tidak lama sebelum tim aliansi militer Bumi masuk ke mesin waktu untuk mencegah perang antara bangsa manusia bumi dengan bangsa Gorb. Sayangnya sebelum berhasil masuk ke mesin waktu, mereka tewas dibantai oleh serangan bangsa Gorb. Yang selamat hanya Chlorina Foley atau Orin, adik angkat dari Kapten Akira Yamada. Dia akhirnya ditunjuk oleh Jenderal Hudson untuk pergi ke masa lalu dan membawa misi mencegah perang.

Orin tiba di tahun 2021, tepatnya sebulan sebelum pesawat Gorb menyerang bumi. Dia mendarat di rumah Yoko. Dan remaja laki-laki ini yang kemudian menjadi teman Orin sekaligus yang akan membantu Orin menyelesaikan misinya.

Menurut saya ada dua poin yang membuat novel ini menarik diikuti. Pertama, bagaimana Orin mencegah perang dengan menghadapi kehadiran pesawat pertama bangsa Gorb di Bumi. Kedua, bagaimana Orin beradaptasi di tahun 2021.

Karena genrenya teenlit, novel ini tergolong ringan, baik dari cerita maupun bahasanya. Penulis mampu meramu dengan apik latar masa depan dengan teknologi maju dibanding sekarang. Dan penulis juga berhasil membawa suasana perang di tahun 2117 seperti perang ketika tim Avengers menghadapi Thanos dan anak buahnya. Kontrasnya begitu terasa antara Orin di masa perang dengan Orin di tahun 2021.

Proses adaptasi Orin di tahun 2021 cukup lancar berkat bantuan Yoko. Padahal saya sudah bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Orin sambil menunggu munculnya pesawat pertama bangsa Gorb datang ke Bumi. Namun berkat SIVA, jam tangan terkomputerisasi dengan canggih, penyesuaian Orin masuk akal. SIVA ini sistem yang punya rekaman dari masa lalu hingga masa depan sehingga dia bisa mengkoneksikan datanya untuk banyak hal. 

Contoh andil SIVA dalam membantu penyesuaian Orin adalah dia menelusuri pemilik rumah di samping rumah Yoko yang akan dikontrakan sehingga Orin bisa tinggal disitu. SIVA juga membantu pemberkasan seolah-olah Orin adalah murid pindahan di sekolah Yoko. Yang paling keren, SIVA bisa memunculkan semua rekaman kamera dari waktu kapan pun sehingga bantuannya ini bisa mencegah tindakan perundungan yang dialami Arini, salah satu teman sekolah Orin.

Di novel ini juga disinggung sedikit romansa ala-ala remaja. Yoko yang naksir Dhea harus berhadapan dengan Bandi, pacarnya Dhea. Tapi Yoko akhirnya tahu Dhea hanya mempermainkannya. Yoko akhirnya menyadari perasaan sukanya kepada Orin namun Orin tidak bisa gegabah karena ada alasan besar yang merupakan plot twist novel ini di akhir ceritanya. Romansa ini jadi bumbu manis bagi perjalanan Orin mengemban misi utamanya.

Ada juga nilai persahabatan yang ditunjukkan penulis lewat Genta dan Yoko. Keduanya dekat dan akrab. Namun saya terusik ketika sosok Genta digambarkan sebagai remaja yang gendut. Sebab nama Genta melekat dengan sosok Genta di novel 5 cm yang dewasa, asyik, banyak tahu, dan solid bersahabat. Tapi biar berbeda sekali dengan Genta di novel itu, Genta di novel ini sangat menghibur.

Novel Traveline Past ini seru dibaca. Tidak terlalu tegang dan cukup memberikan hiburan. Bagi saya nilai novel ini adalah 3 bintang dari 5 bintang. Saya penasaran apa yang akan dibahas oleh penulis di novel keduanya, Traveline Present.

Terakhir dari saya, jaga kesehatan dan terus membaca buku!

1 komentar: